Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AGAMA ISLAM

FARDHU KIFAYAH

DI SUSUN OLEH

NAMA : AL MARCHA NADA DEMARA S


KELAS : XI MIA 4
GURU PEMBIMBING: IMAM MARDIUS
BAB I
A. Pengertian fardhu kifayah

Fardu kifayah (bahasa Arab: ‫ )فرض كفاية‬adalah status hukum dari sebuah
aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh
muslim yang lain maka kewajiban ini gugur. Contoh aktivitas yang tergolong
fardu kifayah:

Menyalatkan jenazah muslim


Memandikan, mengkafani serta menguburkan jenazah Muslim
Belajar ilmu tertentu (misalnya Kedokteran, Ekonomi,dan Tajwid)
Jihad ibtida'i
Suatu perbuatan yang semula hukumnya fardu kifayah bisa menjadi fardu 'ain
apabila perbuatan dimaksud belum dapat terlaksana dengan hanya
mengandalkan sebagian dari kaum muslimin saja

B.Menjenguk Orang Yang Sakit

Ada pun hal-hal yang harus dilakukan Ketika menjenguk orang sakit adalah :
1. Menanyakan Perkembangan Keadaannya
Tidak cukup hanya datang lantas berpamitan pulang, ketika menjenguk orang sakit, kita
dianjurkan untuk menanyakan bagaimana perkembangan keadaannya. Hal ini sesuai
dengan ajaran Islam untuk saling berempati terhadap sesama.

2. Memberinya Harapan untuk Sembuh

Selain menanyakan kabar dan perkembangan keadaannya, kita juga dianjurkan untuk
senantiasa memberinya harapan agar lekas sembuh dan sehat kembali. Hal itu bisa
memberikan energi dan semangat yang luar biasa bagi yang sakit untuk sembuh dari
penyakit yang dideritanya. At-Turmudzi dalam sunan-nya meriwayatkan dalam bab
pengobatan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Apabila kalian menjenguk orang sakit,
berilah ia harapan panjang umur. Sesungguhnya itu membuat jiwanya tenang”

3. Mendoakannya
Dengan memanjatkan doa, sebenarnya kita sedang bertawakkal kepada Allah karena
penyakit dan juga musibah yang manusia alami merupakan kondisi yang datangnya dari
Allah Swt sebagai penguasa alam. Walaupun memberikan musibah ataupun sakit, Allah
Swt jugalah yang akan mengobati penyakit tersebut. Doa untuk orang sakit adalah :

‫س ْق ًما‬ ِ َ‫ْف َأ ْنتَ الشَّافِي اَل شَافِ َي إاَّل َأ ْنت‬


َ ‫شفَا ًء اَل يُ َغا ِد ُر‬ َ ‫ب ا ْلبَْأ‬
ِ ‫س اش‬ ِ ‫س َأ ْذ ِه‬ َّ ‫اللَّ ُه َّم َر‬
ِ ‫ب النَّا‬

“Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakitnya. Berikanlah kesembuhan karena


Kau adalah Maha Penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali
Engkau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri”

C.Sakaratul Maut
Sakaratul maut adalah suatu kondisi di mana pasien menghadapi kematian, yang memiliki
berbagai hal dan berharap untuk mati. Definisi sakaratul maut adalah penghentian kondisi
pernafasan, denyut nadi, dan tekanan darah serta hilangnya menanggapi rangsangan eksternal,
ditandai dengan penghentian aktivitas otak atau penghentian fungsi jantung dan paru-paru .
diselesaikan.
Sakaratul maut dan kematian yang kedua istilah yang sulit dipisahkan,
serta sebuah fenomena yang terpisah. Sakaratul Maut adalah lebih ke arah proses, sedangkan
dalam kematian adalah akhir kehidupan.Sakaratul maut di sini maksudnya kedahsyaan, tekanan
dan himpitan kekuatan kematian yang mengalahkan manusia dan menguasai akal sehatnya.
Adapun doa yang harus dilakukan Ketika orang sakaratul maut adalah kalimat talqin ataupun
kalimat syahadat.

ُ‫اَل ِإلَهَ ِإاَّل هللا‬


D.memandikan Jenazah

a. Doa Memandikan Jenazah

-Untuk jenazah laki-laki

ِ ِّ‫س َل اَدَا ًء عَنْ ه َذاا ْل َمي‬


‫ت ِهللِ تَ َعالَى‬ ْ ‫نَ َو ْيتُ ا ْل ُغ‬
Artinya: "Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (laki-laki) ini karena
Allah Ta'ala."

- Untuk jenazah perempuan

‫س َل اَدَا ًء عَنْ ه ِذ ِه ا ْل َميِّتَ ِة ِهللِ تَ َعالَى‬


ْ ‫نَ َو ْيتُ ا ْل ُغ‬

Artinya: "Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (perempuan) ini
dikarenakan Allah Ta'ala."
Selain tata cara memandikan jenazah dan doanya di atas, Rasulullah SAW juga mengajarkan
sunnah dalam memandikan jenazah. Dalam haditsnya, beliau menganjurkan penggunaan air
daun bidara.

Di samping itu, memandikan jenazahnya cukup dilakukan satu kali saja dengan catatan bisa
lebih jika diperlukan. Setelah dimandikan, tubuh jenazah juga sebaiknya diberi wangi-wangian,
seperti dengan kapur atau sejenisnya.

b. Tata Cara Memandikan Jenazah


1. Meletakkan jenazah dengan posisi kepala agak tinggi.
2. Orang yang memandikan jenazah hendaknya memakai sarung tangan.
3. Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak
terlihat
4. Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang
telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
5. Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang
terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya perlahan-lahan supaya kotoran yang ada di
dalamnya keluar.
6. Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun.
7. Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah
kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
8. Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
9. Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
10. Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
11. Siram dengan air kapur barus.
12. Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
13. Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut saat membalik dan menggosok
anggota tubuhnya.
14. Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib
dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu
diulangi mandinya, cukup hanya dengan membuang najis tersebut.
15. Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke
belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan
dikepang.
16. Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak
membasahi kain kafannya.
17. Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol
sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.

Syarat orang memandikan jenazah

1. Beragama Islam
2. Berakal.
3. Sudah baligh.
4. Berniat memandikan jenazah.
5. Mengetahui hokum dan cara memandikan jenazah.
6. Terpercaya, amanah, dan mampu menutupi aib dari jenazah.

c. Orang yang berhak mengurus jenazah


1. Orang yang diwasiyatkan, dengan syarat, orang yang diwasiatkan bukan orang fasik
atau ahli bidah.
2. Ulama atau pemimpin agama
3. Orang tua dari jenazah tersebut
4. Anak-anak si jenazah ke bawah
5. Keluarga terdekat
6. Kaum Muslimin
E.Mengafani Jenazah

a. Niat Mengkafani Jenazah

ِ ِّ‫نَ َويْتُ تَكف ْين َه َذا ا ْل َمي‬.ِ‫سو ِل هللا‬


‫ت ( َه ِذ ِه ا ْل َميِّتَ ِة ) فرض كفاية هلِل ِ تَ َعالَى‬ ُ ‫س ِم هللاِ َو َعلَى ِملَّ ِة َر‬
ْ ِ‫ب‬

Bismillaahi wa'alaa millati rasuulillaah nawaitu takfina hadzal (hazihi) mayyiti fardhol
kifayati lillahi ta'ala

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah dan agama Rasulullah. Saya niat mengkafani
jenazah laki-laki (wanita) ini, fardhu kifayah, karena Allah Ta'ala. Ya Allah, mohon
Engkau mandikan dia dengan air, salju, dan embun."

b. Tata Cara Mengkafani Jenazah

1. Jenazah Laki-laki

1. Gelar sehelai tikar.


2. Letakkan 5 utas tali, yakni 3 panjang dan 2 pendek. Sebanyak 3 tali panjang
digunakan untuk sikut, pinggang, dan lutut, sedangkan 2 tali pendek untuk
mengikat ujung kepala/pocong dan ujung kaki. Jumlah tali ini bukan wajib,
artinya boleh disesuaikan.
3. Gelar kain ke-1 (kain pembungkus seluruh tubuh) di atas kelima utas tali tadi.
Sehingga, nantinya setelah jenazah diletakkan di atasnya, kain tersebut
terletak di bagian kanan jenazah.
4. Gelar kain ke-2 (pembungkus seluruh tubuh) di sebelah kain ke-1 selebar
punggung jenazah dan ditumpangkan di atas tepi kain ke-1. Sehingga, ketika
jenazah diletakkan di atasnya, kain tersebut terletak di bagian kiri badan
jenazah.
5. Hamparkan kain ke-3 di atas kedua lembar kain yang sebelumnya, dan
letakkan pada bagian pinggang sampai kaki jenazah.
6. Taruhlah hamparan kapas, serbuk kayu cendana, dan wewangian lain di atas
susunan kain tersebut.
7. Kemudian, angkat jenazah dan letakkan di atas kain kafan yang telah disiapkan
tadi.
8. Tutuplah dahi, hidung, dua telapak tangan, lutut, jari-jari kaki jenazah dengan
kapas. Termasuk lubang dubur, lubang hidung, dan kedua telinga.
9. Mulailah membungkus jenazah dengan diawali dari kain yang ke-3 (yang
paling atas atau sarungnya) lalu disusul kain ke-2 dan ke-1 secara berurutan.
10. Ikat bagian siku, pinggang, lutut, kaki, dan atas kepalanya dengan tali yang
telah disiapkan tadi.
11. Sebaiknya tali pocong diikat etika jenazah akan diberangkatkan ke
pemakaman.

2. Jenazah Perempuan

1. Gelar sehelai tikar.


2. Letakkan 5 utas tali, yakni 3 panjang dan 2 pendek. Sebanyak 3 tali panjang
digunakan untuk sikut, pinggang, dan lutut, sedangka kaki, lalu ambil kain
kafan 2 kali lipatnya.an 2 tali pendek untuk mengikat ujung kepala/pocong
dan ujung kaki.
3. Gelar kain ke-1 (kain pembungkus seluruh tubuh).
4. Gelar kain ke-2 (pembungkus seluruh tubuh) di sebelah kain ke-1.
3. Buatlah baju kurung tidak berjahit dengan kain ke-3. Caranya dengan
mengukur panjang badan jenazah dari punggung hingg
4. Lipat kain tersebut hingga menjadi 2 lapisan. Buatlah lubang pas di tengah
lipatan kain, selebar kepala jenazah. Lalu, buka lipatan tersebut dan letakkan
di atas kain ke-1 dan ke-2 sebelumnya.
5. Gelar kain ke-4 (untuk sarung) dan letakkan di bagian pinggang sampai kaki
jenazah.
6. Buatlah celana dalam tak berjahit (seperti popok bayi) dan letakkan di atas
kain ke-4 searah alat kelaminnya.
7. Taruhlah sedikit kain yang cukup untuk membuat kerudung di atas kain ke-3
atau baju kurung searah kepalanya.
8. Taruhlah hamparan kapas, serbuk kayu cendana, dan wewangian lain di atas
susunan kain tersebut.
9. Kemudian, angkat jenazah dan letakkan di atas kain kafan yang telah
disiapkan tadi.
10. Tutuplah dahi, hidung, dua telapak tangan, lutut, jari-jari kaki jenazah dengan
kapas. Termasuk lubang dubur, lubang hidung, dan kedua telinga.
11. Mulailah membungkus jenazah dengan diawali dari mengenakan celana
dalamnya, lalu membungkus dengan sarungnya, mengenakan kerudungnya,
memasang baju kurungnya dengan memasukkan kepala jenazah pada lubang
baju kurung dan menutupkan kembali baju kurung yang telah dibuka bagian
depannya. Lalu, bungkus dengan kain ke-2 dan disusul kain ke-1.
12. Ikat bagian siku, pinggang, lutut, kaki, dan atas kepalanya dengan tali yang
telah disiapkan tadi.

F. Menyolatkan Jenazah

a. Syarat-syarat Shalat Jenazah


Shalat jenazah sah dilakukan jika terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Seseorang yang akan menjalankan shalat jenazah harus mematuhi syarat sahnya
seperti pada shalat yang lain. Yakni ia harus bersih dari hadats serta najis, menutup
aurat dan juga menghadap kiblat.
2. Shalat jenazah harus dijalankan setelah jenazah dimandikan serta dikafani.
3. Jenazah harus diletakkan berada di sebelah kiblat, dari orang yang menyalatkannya.

b. Rukun Shalat Jenazah

1. Terdapat rukun-rukun dalam tata cara sholat jenazah, berikut beberapa hal yang
harus diketahui sebelum menjalani solat jenazah:
2. Niat sebelum memulai
3. Imam berdiri sejajar dari kepala jenazah
4. Terdiri dari empat kali takbir
5. Berdiri untuk yang mampu
6. Dilakukan berdiri tanpa melakukan rukuk, sujud serta duduk
7. Membaca surah Al-Fatihah
8. Membaca shalawat Nabi Muhammad SAW setelah takbir ke-2
9. Mendoakan jenazah setelah takbir ke-3
10. Salam dengan posisi berdiri.

c. Tata Cara Shalat Jenazah

1. Niat Sholat Jenazah


Membaca niat diucap cukup dalam hati, namun niat dibedakan menjadi 2 menyesuaikan
jenis kelamin.
- Berikut niat sholat jenazah jenis kelamin pria.

ً ‫ت فَ ْر‬
‫ضا هللِ تَ َعالَى‬ َ ‫ُأ‬
ِ ِّ‫صلِّي َعلَى َه َذا الـ َمي‬

Usholli ‘ala hadzal mayyiti fardholi ma’muman lillahi ta’ala


Artinya: “Saya niat shalat atas mayit laki-laki ini fardhu karena Allah SWT”

- Untuk jenazah jenis kelamin wanita.

َ ‫ُأ‬
ً ‫صلِّي َعلَى َه َذا الـ َميِّتَ ِة فَ ْر‬
‫ضا هللِ تَ َعالَى‬

Usholli ‘ala hadzal mayyiti fardholi ma’muman lillahi ta’ala


Artinya: “Saya niat sholat atas mayit perempuan ini fardhu karena Allah SWT”
2. Takbir dan membaca surat Al-Fatihah
Setelah membaca niat, ketika imam menyebutkan takbir pertama, makmum
mengikutinya dan disambung membaca surah al-Fatihah.

1. Takbir ke-2 dan diteruskan dengan membaca shalawat Nabi

َ ‫ َو َعلَى آ ِل‬،‫سيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬


‫سيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫اللَّ ُه َّم‬
َ ‫ص ِّل َعلَى‬

Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad


Artinya: “Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan
keluarga Nabi Muhammad.”

Sebaiknya, shalawat nabi dilanjutkan dengan bacaan lengkap berikut:

،‫سيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ ِ ‫ َو َعلَى‬،‫صلَّيْتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِهي َم‬


َ ‫ َوبَا ِركْ َعلَى‬،ٌ‫ ِإنَّكَ َح ِمي ٌد َم ِجيد‬،‫آل ِإ ْب َرا ِهي َم‬ َ ‫َك َما‬
‫ فِي‬،‫سيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِهي َم‬ ِ ‫ َو َعلَى‬،‫سيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِهي َم‬
َ ‫آل‬ َ ‫ َك َما بَا َر ْكتَ َعلَى‬،‫سيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ ِ ‫َو َعلَى‬
َ ‫آل‬
‫ا ْل َعالَ ِمينَ ِإنَّكَ َح ِمي ٌد َم ِجي ٌد‬

Allahumma shalli ‘ala sayyidinaa muhammad wa’ala aali sayyidinaa muhammad, kamaa
shallayta ‘alaa sayyidinaa ibraahiim wa’alaa aali sayyidinaa ibraahiim wa baarik ‘alaa
sayyidinaa muhammad wa’alaa aali sayyidinaa muhammad kamaa baarakta ‘alaa
sayyidinaa ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidina ibraahiim fil ‘aalamiina innaka khamiidum
majiid.

Artinya: “Ya Allah tambahkanlah shalawat serta sanjungan kepada Muhammad serta
kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada
Ibrahim serta kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji pula Maha
Mulia. Ya Allah, berilah berkah kepada Muhammad serta kepada keluarga Muhammad,
sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan juga kepada keluarga
Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji pula Maha Mulia.”

4. Mendoakan jenazah
Setelah membaca shalawat secara lengkap, pada takbir ke 3 dilanjutkan dengan
membaca doa untuk jenazah yang sedang disholati. Dibawah ini adalah 2 jenis bacaan,
yang diperuntukan jenazah pria atau wanita.
- Doa untuk jenazah laki-laki:

‫س ْلهُ بِا ْل َما ِء‬ِ ‫س ْع ُمد َْخلَهُ َوا ْغ‬ ِّ ‫ار َح ْمهُ َوعَافِ ِه َواعْفُ َع ْنهُ َوَأ ْك ِر ْم نُ ُزلَهُ َو َو‬ ْ ‫اللَّ ُه َّم ا ْغفِ ْر لَهُ َو‬
ْ‫س َوَأ ْب ِد ْلهُ دَا ًرا َخ ْي ًرا ِمن‬ ِ َ‫ض ِمنَ ال َّدن‬ َ َ‫ج َوا ْلبَ َر ِد َونَقِّ ِه ِمنَ ا ْل َخطَايَا َك َما نَقَّيْتَ الثَّ ْو َب اَأل ْبي‬
ِ ‫َوالثَّ ْل‬
‫ب ا ْلقَ ْب ِر‬ِ ‫زَو ِج ِه َوَأ ْد ِخ ْلهُ ا ْل َجنَّةَ َوَأ ِع ْذهُ ِمنْ َع َذا‬ ْ ْ‫دَا ِر ِه َوَأ ْهالً َخ ْي ًرا ِمنْ َأ ْهلِ ِه َوز َْو ًجا َخ ْي ًرا ِمن‬
‫ب النَّا ِر‬ ِ ‫َأ ْو ِمنْ َع َذا‬

Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa ‘fu anhu wakrim nuzulahu wa wassi’


madkholahu waghsilhu bil ma’i watsalju wal bardi wa naqqihi minadzunubi
walkhotoyaya kama yunaqqi atssaubulabyadhu binaddanasi wa abdilhu daaron khoiron
min daarihi, wahlan khayrun min ahlihi, wa zaujan khoyron min zaujihi waqihi
fitnatalqobri wa ‘adzabi nnar.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosanya dan rahmatilah dia. Selamatkan dan juga
maafkanlah dia. Berilah kehormatan kepadanya, luaskanlah tempat kuburnya.
Mandikanlah dia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah dia dari seluruh kesalahan
sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya
rumah yang lebih baik dari rumahnya, juga istri yang lebih baik dari istrinya. Dan
lindungilah ia dari azab kubur dan neraka.”

- Doa untuk jenazah perempuan:

ِ ‫س ْع ُمد َْخلَ َها َوا ْغ‬


‫س ْل َها بِا ْل َما ِء‬ ِّ ‫ار َح ْم َها َوعَافِ َها َواعْفُ َع ْن َها َوَأ ْك ِر ْم نُ ُزلَ َها َو َو‬
ْ ‫اللَّ ُه َّم ا ْغفِ ْر لَ َها َو‬
‫س َوَأ ْب ِد ْل َها دَا ًرا َخ ْي ًرا‬
ِ َ‫ض ِمنَ ال َّدن‬ َ َ‫ج َوا ْلبَ َر ِد َونَقِّ َها ِمنَ ا ْل َخطَايَا َك َما نَقَّيْتَ الثَّ ْو َب اَأل ْبي‬
ِ ‫َوالثَّ ْل‬
ْ‫زَو ِج َها َوَأد ِْخ ْل َها ا ْل َجنَّةَ َوَأ ِع ْذهَا ِمن‬
ْ ْ‫ِمنْ دَا ِرهَا َوَأ ْهالً َخ ْي ًرا ِمنْ َأ ْهلِ َها َوز َْو ًجا َخ ْي ًرا ِمن‬
‫ب النَّا ِر‬ ِ ‫ب ا ْلقَ ْب ِر َأ ْو ِمنْ َع َذا‬ ِ ‫َع َذا‬

Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’afihaa wa’fu ‘anha wa akrim nuzulahu wawassi’


mudkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihaa minal khothooyaa
kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhaa daaron khoiron min
daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhal
jannata wa a’idzhaa min ‘adzabil qobri au min ‘adzaabin naar.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkan dan ampunilah dia. Berilah
kehormatan terhadapnya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia (mayit) dengan
air, salju, dan embun. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau
membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari
rumahnya, juga istri yang lebih baik dari istrinya. Dan serta peliharalah dan lindungilah ia
dari azab kubur dan neraka.”

5. Bacaan Takbir ke 4
Setelah mendoakan, pada takbir ke 4, terdapat doa yang harus dibacakan. Berikut 2 doa
yang berbeda untuk pria atau wanita.

- Untuk pria:

ُ‫الل ُه ّم التَح ِر ْمنا َأ ْج َرهُ والتَ ْفتِنّا بَع َده‬

Allahumma tahrimna Ajrahu wala taftinna bakdahu

Artinya: “Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah
Engkau sertakan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah
sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”

- Untuk perempuan:

‫الل ُه ّم التَح ِر ْمنا َأ ْج َرها والتَ ْفتِنّا بَعدَها‬

Allahumma la tahrimna uhroha waltaftina bakdahu

Artinya: “Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah
Engkau sertakan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah
sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”

6. Ucapkan salam
Selesaikan sholat dengan mengucap salam sambil menoleh ke kanan serta ke kiri. Posisi
salam ini memiliki perbedaan dengan sholat fardu lainnya, salam pada shalat jenazah ini
dijalankan dengan posisi berdiri.
G.Menguburkan Jenazah

a. Doa Saat Memasukkan Jenazah Keliang Kubur


Terutama bagi yang meletakkan jenazah dalam kubur, maka harus membaca doa
saat memasukkan jenazah pada liang lahatnya.

b. Doa Setelah Jenazah Dimakamkan

Setelah jenazah dimakamkan maka pengiring atau orang-orang yang ikut


mengantarkan jenazah ke pemakaman sebaiknya juga membaca doa berikut
ini:
H.Ziarah Kubur

A.Doa Ziarah Kubur


Doa ziarah kubur

“A'udzubillahi minasyaithoonir rojim. Bismillahirrohmannirrohim. Alhamdullilahi robbil


'alamin, hamdan syakiriin, hamdannaa'imiin, hamdan yuwaafiini'amahu wayukaafii
mazidah, yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghi lijalali wajhika wa'adzimi sultonik,
allohumma shoolli wasalim 'ala sayyidina muhammad wa'ala alii sayyidina muhammad.

Artinya:
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah penguasa alam
semesta, sebagaimana orang-orang yang bersyukur dan orang-orang yang mendapat
banyak kenikmatan memuji-Nya. Dengan pujian yang sepadan dan nikmat-Nya dan
memungkinkan pertambahannya. Wahai Tuhan kami, pujian hanyalah untuk-Mu,
sebagaimana yang layak akan kemuliaan Dzat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya
Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad junjungan
kami dan kepada keluarga beliau.
KESIMPULAN
Apabisa seorang muslim meninggal dunia, maka fardhu kifayah atas orang yang hidup
Melaksanakan empat perkara yaitu;
Menjenguk orang sakit

Mengunjungi dan menjenguk orang sakit merupakan kewajiban setiap muslim,


terutama orang yang memiliki hubungan dengan dirinya, seperti kerabat dekat,
tetangga, saudara yang senasab, sahabat dan lain sebagainya.
Memandikan jenazah
Syarat wajib mandi ialah mayat orang Islam, ada tubuhnya walaupun sedikit, dan
mayat itu buka mati syahid.

Mengkafani Jenazah
Kain kafan sekurang-kurangnya selapis kain yang menutupi seluruh badan mayat.
Tetapi sebaiknya tiga lembar untuk laki-laki dan lima lembar untuk perempuan.

Menshalatkan Jenazah
Syarat-syaratnya yaitu:
Sebagaimana syarat-syarat shalat lainnya, seperti menutup aurat; suci badan; dll.
Dilakukan sesudah mayat dimandikan dan dikafani.
Letak mayat di sebelah kiblat orang yang menyalatkan.

Rukun-rukunnya yaitu:
Niat,
Berdiri jika mampu
Takbir empat kali
Membaca al-fatihah setelah takbiratul ihram
Membaca shlawat atas Nabi sesudah takbir kedua
Mendo’akan mayat sesudah takbir ketiga
Memberi salam

Menguburkan jenazah
Merupakan kewajiban yang terakhir. Dalamnya kubur sekurang-kurangnya sampai kira-
kira bau busuk mayat tidak tercium dari atasnya dan tidak dapat dibongkar oleh binatang
buas.

Anda mungkin juga menyukai