FARDHU KIFAYAH
DI SUSUN OLEH
Fardu kifayah (bahasa Arab: )فرض كفايةadalah status hukum dari sebuah
aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh
muslim yang lain maka kewajiban ini gugur. Contoh aktivitas yang tergolong
fardu kifayah:
Ada pun hal-hal yang harus dilakukan Ketika menjenguk orang sakit adalah :
1. Menanyakan Perkembangan Keadaannya
Tidak cukup hanya datang lantas berpamitan pulang, ketika menjenguk orang sakit, kita
dianjurkan untuk menanyakan bagaimana perkembangan keadaannya. Hal ini sesuai
dengan ajaran Islam untuk saling berempati terhadap sesama.
Selain menanyakan kabar dan perkembangan keadaannya, kita juga dianjurkan untuk
senantiasa memberinya harapan agar lekas sembuh dan sehat kembali. Hal itu bisa
memberikan energi dan semangat yang luar biasa bagi yang sakit untuk sembuh dari
penyakit yang dideritanya. At-Turmudzi dalam sunan-nya meriwayatkan dalam bab
pengobatan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Apabila kalian menjenguk orang sakit,
berilah ia harapan panjang umur. Sesungguhnya itu membuat jiwanya tenang”
3. Mendoakannya
Dengan memanjatkan doa, sebenarnya kita sedang bertawakkal kepada Allah karena
penyakit dan juga musibah yang manusia alami merupakan kondisi yang datangnya dari
Allah Swt sebagai penguasa alam. Walaupun memberikan musibah ataupun sakit, Allah
Swt jugalah yang akan mengobati penyakit tersebut. Doa untuk orang sakit adalah :
C.Sakaratul Maut
Sakaratul maut adalah suatu kondisi di mana pasien menghadapi kematian, yang memiliki
berbagai hal dan berharap untuk mati. Definisi sakaratul maut adalah penghentian kondisi
pernafasan, denyut nadi, dan tekanan darah serta hilangnya menanggapi rangsangan eksternal,
ditandai dengan penghentian aktivitas otak atau penghentian fungsi jantung dan paru-paru .
diselesaikan.
Sakaratul maut dan kematian yang kedua istilah yang sulit dipisahkan,
serta sebuah fenomena yang terpisah. Sakaratul Maut adalah lebih ke arah proses, sedangkan
dalam kematian adalah akhir kehidupan.Sakaratul maut di sini maksudnya kedahsyaan, tekanan
dan himpitan kekuatan kematian yang mengalahkan manusia dan menguasai akal sehatnya.
Adapun doa yang harus dilakukan Ketika orang sakaratul maut adalah kalimat talqin ataupun
kalimat syahadat.
Artinya: "Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (perempuan) ini
dikarenakan Allah Ta'ala."
Selain tata cara memandikan jenazah dan doanya di atas, Rasulullah SAW juga mengajarkan
sunnah dalam memandikan jenazah. Dalam haditsnya, beliau menganjurkan penggunaan air
daun bidara.
Di samping itu, memandikan jenazahnya cukup dilakukan satu kali saja dengan catatan bisa
lebih jika diperlukan. Setelah dimandikan, tubuh jenazah juga sebaiknya diberi wangi-wangian,
seperti dengan kapur atau sejenisnya.
1. Beragama Islam
2. Berakal.
3. Sudah baligh.
4. Berniat memandikan jenazah.
5. Mengetahui hokum dan cara memandikan jenazah.
6. Terpercaya, amanah, dan mampu menutupi aib dari jenazah.
Bismillaahi wa'alaa millati rasuulillaah nawaitu takfina hadzal (hazihi) mayyiti fardhol
kifayati lillahi ta'ala
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah dan agama Rasulullah. Saya niat mengkafani
jenazah laki-laki (wanita) ini, fardhu kifayah, karena Allah Ta'ala. Ya Allah, mohon
Engkau mandikan dia dengan air, salju, dan embun."
1. Jenazah Laki-laki
2. Jenazah Perempuan
F. Menyolatkan Jenazah
1. Seseorang yang akan menjalankan shalat jenazah harus mematuhi syarat sahnya
seperti pada shalat yang lain. Yakni ia harus bersih dari hadats serta najis, menutup
aurat dan juga menghadap kiblat.
2. Shalat jenazah harus dijalankan setelah jenazah dimandikan serta dikafani.
3. Jenazah harus diletakkan berada di sebelah kiblat, dari orang yang menyalatkannya.
1. Terdapat rukun-rukun dalam tata cara sholat jenazah, berikut beberapa hal yang
harus diketahui sebelum menjalani solat jenazah:
2. Niat sebelum memulai
3. Imam berdiri sejajar dari kepala jenazah
4. Terdiri dari empat kali takbir
5. Berdiri untuk yang mampu
6. Dilakukan berdiri tanpa melakukan rukuk, sujud serta duduk
7. Membaca surah Al-Fatihah
8. Membaca shalawat Nabi Muhammad SAW setelah takbir ke-2
9. Mendoakan jenazah setelah takbir ke-3
10. Salam dengan posisi berdiri.
ً ت فَ ْر
ضا هللِ تَ َعالَى َ ُأ
ِ ِّصلِّي َعلَى َه َذا الـ َمي
َ ُأ
ً صلِّي َعلَى َه َذا الـ َميِّتَ ِة فَ ْر
ضا هللِ تَ َعالَى
Allahumma shalli ‘ala sayyidinaa muhammad wa’ala aali sayyidinaa muhammad, kamaa
shallayta ‘alaa sayyidinaa ibraahiim wa’alaa aali sayyidinaa ibraahiim wa baarik ‘alaa
sayyidinaa muhammad wa’alaa aali sayyidinaa muhammad kamaa baarakta ‘alaa
sayyidinaa ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidina ibraahiim fil ‘aalamiina innaka khamiidum
majiid.
Artinya: “Ya Allah tambahkanlah shalawat serta sanjungan kepada Muhammad serta
kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada
Ibrahim serta kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji pula Maha
Mulia. Ya Allah, berilah berkah kepada Muhammad serta kepada keluarga Muhammad,
sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan juga kepada keluarga
Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji pula Maha Mulia.”
4. Mendoakan jenazah
Setelah membaca shalawat secara lengkap, pada takbir ke 3 dilanjutkan dengan
membaca doa untuk jenazah yang sedang disholati. Dibawah ini adalah 2 jenis bacaan,
yang diperuntukan jenazah pria atau wanita.
- Doa untuk jenazah laki-laki:
س ْلهُ بِا ْل َما ِءِ س ْع ُمد َْخلَهُ َوا ْغ ِّ ار َح ْمهُ َوعَافِ ِه َواعْفُ َع ْنهُ َوَأ ْك ِر ْم نُ ُزلَهُ َو َو ْ اللَّ ُه َّم ا ْغفِ ْر لَهُ َو
ْس َوَأ ْب ِد ْلهُ دَا ًرا َخ ْي ًرا ِمن ِ َض ِمنَ ال َّدن َ َج َوا ْلبَ َر ِد َونَقِّ ِه ِمنَ ا ْل َخطَايَا َك َما نَقَّيْتَ الثَّ ْو َب اَأل ْبي
ِ َوالثَّ ْل
ب ا ْلقَ ْب ِرِ زَو ِج ِه َوَأ ْد ِخ ْلهُ ا ْل َجنَّةَ َوَأ ِع ْذهُ ِمنْ َع َذا ْ ْدَا ِر ِه َوَأ ْهالً َخ ْي ًرا ِمنْ َأ ْهلِ ِه َوز َْو ًجا َخ ْي ًرا ِمن
ب النَّا ِر ِ َأ ْو ِمنْ َع َذا
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosanya dan rahmatilah dia. Selamatkan dan juga
maafkanlah dia. Berilah kehormatan kepadanya, luaskanlah tempat kuburnya.
Mandikanlah dia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah dia dari seluruh kesalahan
sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya
rumah yang lebih baik dari rumahnya, juga istri yang lebih baik dari istrinya. Dan
lindungilah ia dari azab kubur dan neraka.”
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkan dan ampunilah dia. Berilah
kehormatan terhadapnya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia (mayit) dengan
air, salju, dan embun. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau
membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari
rumahnya, juga istri yang lebih baik dari istrinya. Dan serta peliharalah dan lindungilah ia
dari azab kubur dan neraka.”
5. Bacaan Takbir ke 4
Setelah mendoakan, pada takbir ke 4, terdapat doa yang harus dibacakan. Berikut 2 doa
yang berbeda untuk pria atau wanita.
- Untuk pria:
Artinya: “Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah
Engkau sertakan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah
sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”
- Untuk perempuan:
Artinya: “Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah
Engkau sertakan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah
sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”
6. Ucapkan salam
Selesaikan sholat dengan mengucap salam sambil menoleh ke kanan serta ke kiri. Posisi
salam ini memiliki perbedaan dengan sholat fardu lainnya, salam pada shalat jenazah ini
dijalankan dengan posisi berdiri.
G.Menguburkan Jenazah
Artinya:
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah penguasa alam
semesta, sebagaimana orang-orang yang bersyukur dan orang-orang yang mendapat
banyak kenikmatan memuji-Nya. Dengan pujian yang sepadan dan nikmat-Nya dan
memungkinkan pertambahannya. Wahai Tuhan kami, pujian hanyalah untuk-Mu,
sebagaimana yang layak akan kemuliaan Dzat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya
Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad junjungan
kami dan kepada keluarga beliau.
KESIMPULAN
Apabisa seorang muslim meninggal dunia, maka fardhu kifayah atas orang yang hidup
Melaksanakan empat perkara yaitu;
Menjenguk orang sakit
Mengkafani Jenazah
Kain kafan sekurang-kurangnya selapis kain yang menutupi seluruh badan mayat.
Tetapi sebaiknya tiga lembar untuk laki-laki dan lima lembar untuk perempuan.
Menshalatkan Jenazah
Syarat-syaratnya yaitu:
Sebagaimana syarat-syarat shalat lainnya, seperti menutup aurat; suci badan; dll.
Dilakukan sesudah mayat dimandikan dan dikafani.
Letak mayat di sebelah kiblat orang yang menyalatkan.
Rukun-rukunnya yaitu:
Niat,
Berdiri jika mampu
Takbir empat kali
Membaca al-fatihah setelah takbiratul ihram
Membaca shlawat atas Nabi sesudah takbir kedua
Mendo’akan mayat sesudah takbir ketiga
Memberi salam
Menguburkan jenazah
Merupakan kewajiban yang terakhir. Dalamnya kubur sekurang-kurangnya sampai kira-
kira bau busuk mayat tidak tercium dari atasnya dan tidak dapat dibongkar oleh binatang
buas.