Anda di halaman 1dari 34

Pemulasaran Jenazah

dalam Agama Islam

dr,. Dian Novitasari, Sp. FM


SASARAN BELAJAR

Mahasiswa diharapkan mempunyai kemampuan :

1. Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam penyelenggaraan Jenazah dengan tepat


2. Menjelaskan tatacara penyelenggaraan jenazah dengan tepat
3. Memperagakan tatacara penyelenggaraan jenazah dengan tepat.
KEMATIAN
KemaHan adalah sesuatu yang PASTI

Hukum pemulasaraan jenazah FARDU KIFAYAH

Kewajiban seorang Muslim (HR. IBNU MAJAH):
1)  Menjawab salam
2)  Menjenguk orang sakit
3)  Mengiring jenazah
4)  Menjawab panggilan (hadir dlm undangan)
5)  Mendoakan orang yang bersin
MAPPING
PERAWATAN JENAZAH

1 2 3 4
TATA CARA TATA CARA TATA CARA TATA CARA
MEMANDIKAN MENGKAFANI MENYOLATKAN MENGUBURKAN
JENAZAH JENAZAH JENAZAH JENAZAH
Ketika Sakaratul Maut
1. Mentalqinkan

Para ulama‟ telah bersepakat bahwa talqin dilakukan sebelum seorang


meninggal dunia. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah
SAW bersabda;
Ketika Sakaratul Maut
2. Memejamkan mata jenazah
Diriwayatkan dari Ummu Salamah ia berkata, Rasulullah SAW
bersabda;

Disunnahkan untuk mengucapkan doa ketika memejamkan mata


jenazah;
Ketika Sakaratul Maut
3. Menutup seluruh badan jenazah dengan kain

Diriwayatkan dari ‟Aisyah RA ia berkata;


Sunnah-sunnah lain untuk pengurusan jenazah

•  Menyegerakan pengurusan mayat mulai dari memandikan,


mengkafani (membungkus), menshalatkan hingga menguburkannya.

•  Sebagian dari keluarganya juga hendaknya segera menyelesaikan


hutang-hutangnya.
MEMANDIKAN JENAZAH

Syarat wajib memandikan jenazah :


1. Jenazah/mayat itu orang Islam, bukan kafir.
2. Didapati tubuhnya sekalipun hanya sebagian.
3. Jenazah tersebut bukan mati syahid.
MEMANDIKAN JENAZAH

Yang berhak memandikan jenazah :


1.  Jenazah laki-laki dimandikan oleh laki-laki,
perempuan dimandikan oleh perempuan,
orang lain jenis yang boleh memandikan
adalah : muhrim, suami atau istri.
2.  Yang lebih utama memandikan adalah
keluarga dekat.
3.  Orang memandikan jenazah apabila
mendapati cacat tubuh jenazah tidak boleh
menceritakan kepada orang lain.
4.  Apabila tidak mendapatkan orang yang
sejenis, muhrim/suami-istri, maka mayat
ditayamumkan.
Memandikan Jenazah
Yang perlu disiapkan :

1.  Tempat tidur atau meja dengan ukuran kira-kira tinggi 90 cm, lebar 90 cm, dan panjang
200 cm, untuk meletakkan mayit.
2.  Air suci secukupnya di ember atau tempat lainnya (6-8 ember).
3.  Gayung secukupnya (4-6 buah).
4.  Kendi atau ceret yang diisi air untuk mewudukan mayit.
5.  Tabir atau kain untuk menutup tempat memandikan mayit.
6.  Gunting untuk melepaskan baju atau pakaian yang sulit dilepas.
7.  Sarung tangan untuk dipakai waktu memandikan agar tangan tetap bersih, terutama bila
mayitnya berpenyakit menular.
8.  Sabun mandi secukupnya, baik padat maupun cair.
9.  Sampo untuk membersihkan rambut.
10.  Kapur barus yang sudah dihaluskan untuk dicampur dalam air.
11.  Kalau ada daun bidara juga bagus untuk dicampur dengan air.
Memandikan Jenazah
Yang perlu disiapkan :

12.  Tusuk gigi atau tangkai padi untuk membersihkan kuku mayit dengan pelan.
13.  Kapas untuk membersihkan bagian tubuh mayit yang halus, seperti mata, hidung,
telinga, dan bibir. Kapas ini juga bisa digunakan untuk menutup anggota badan mayit
yang mengeluarkan cairan atau darah, seperti lubang hidung, telinga, dan sebagainya.
TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH
1.  Niat.
2.  Sedikitnya meratakan air ke seluruh
tubuh jenazah, sebaiknya tiga kali atau
lebih bila dipandang perlu.
3.  Dalam memandikan jenazah diusahakan
dengan bilangan ganjil. Siraman pertama
dengan menggunakan sabun dan daun
bidara, kemudian siraman kedua
menggunakan air bersih dan yang ketiga
disiram dengan menggunakan air yang
dicampur dengan kapur barus.
4.  Letakkan jenazah pada tempat yang lebih
tinggi dan tutup auratnya.
TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH
5.  auratnya.
Gunakan kain basahan untuk menutup
6.  Berdoalah dan bacalah Basmalah sebelum memandikan.
7.  Basuhlah anggota wudlhu terlebih dahulu, baru bagian tubuh sebelah
kanan lalu sebelah kiri.
8.  Urutlah dan tekanlah perutnya agar kotorannya keluar, kemudian
bersihkan.
9.  Basuhlah seluruh tubuh jenazah dengan air suci dan mensucikan
Mengkafani Jenazah
1.  Kainnya berwarna putih, Sabda Rasululah SAW. : " Pakailah kamu sekalian dengan kainmu
yang putih karena sesungguhnya sebaik-baik pakaian adalah yang putih dan kafanilah
jenazah dengan kain putih itu. (HR. Tirmidhi)

2.  Kain kafan sekurang-kurangnya satu lapis yang menutupi seluruh tubuh jenazah.
•  Tetapi disunatkan untuk laki-laki 3 lapis dengan rincian : 2 helai kain untuk baju dan sarung
dan 1 helai untuk membungkus seluruh tubuh.
•  Bagi perempuan menggunakan 5 helai, yang dipergunakan untuk baju, tutup kepala, kerudung
cadar, dan 2 helai untuk pembungkus seluruh tubuh jenazah.

3.  Apabila jenazah tersebut sedang melakukan haji atau umrah, maka tidak boleh diberi
harum haruman dan jangan pula diberi tutup kepala.
4.  Kain kafan hendaknya bersih, baik sifat maupun bahannya dan tidak boleh berlebih-
lebihan, artinya kain yang harganya mahal.
Mengkafani Jenazah
Adapun cara mengkafani mayat dengan baik dan praktis adalah seperti berikut:
Letakkan tali-tali pengikat kain kafan sebanyak 7 helai, dengan perkiraan yang akan ditali adalah:
1) bagian atas kepala
2) bagian bawah dagu
3) bagian bawah tangan yang sudah disedekapkan
4) bagian pantat
5) bagian lutut
6) bagian betis
7) bagian bawah telapak kaki.
Mengkafani Jenazah
•  Bentangkan kain kafan dengan susunan antara lapis pertama dengan lapis lainnya tidak tertumpuk
sejajar, tetapi tumpangkan sebagian saja, sedangkan lapis ketiga bentangkan di tengah-tengah.
•  Taburkan pada kain kafan itu kapus barus yang sudah dihaluskan.
•  Letakkan kain surban atau kerudung yang berbentuk segitiga dengan bagian alas di sebelah atas.
•  Letak kerudung ini diperkirakan di bagian kepala mayit.
•  Bentangkan kain baju yang sudah disiapkan. Lubang yang berbentuk belah ketupat untuk leher
mayit. Bagian sisi yang digunting dihamparkan ke atas.
•  Bentangkan kain sarung di tengah-tengah kain kafan. Letak kain sarung ini diperkirakan pada
bagian pantat mayit.
•  Bujurkan kain cawat di bagian tengah untuk menutup alat vital mayit.
•  Lalu letakkan mayit membujur di atas kain kafan dalam tempat tertutup dan terselubung kain.
Mengkafani Jenazah
•  Sisirlah rambut mayat tersebut ke belakang.
•  Pasang cawat dan talikan pada bagian atas.
•  Tutuplah lubang hidung dan lubang telinga dengan kapas yang bulat.
•  Sedekapkan kedua tangan mayait dengan tangan kanan di atas tangan kirinya.
•  Tutuplah persendian mayit dengan kapas-kapas yang telah ditaburi kapur barus dan cendana
yang dihaluskan, seperti sendi jari kaki, mata kaki bagian dalam dan luar, lingkaran lutut kaki,
sendi jari-jari tangan, pergelangan tangan, siku, pangkal lengan dan ketiak, leher, dan wajah/
muka.
•  Lipatlah kain sarung yang sudah disiapkan.
•  Kenakan baju yang sudah disiapkan dengan cara bagian sisi yang telah digunting diletakkan di
atas dada dan tangan mayit.
Mengkafani Jenazah
•  Ikatkan surban yang berbentuk segitiga dengan ikatan di bawah dagu.
•  Lipatkan kain kafan melingkar ke seluruh tubuh mayit selapis demi selapis
sambil ditarik ujung atas kepala dan ujung bawah kaki.
•  Kemudian talikan dengan tali-tali yang sudah disiapkan.
Syarat Shalat Jenazah
1.  Suci dari hadats dan najis, menutup aurat, bersih
badan, pakaian dan tempat serta menghadap
kiblat.
2.  Jenazah sudah dalam keadaan dimandikan dan
dikafani.
3.  Letak jenazah di sebelah kiblat orang yang
mensholati, kecuali sholat ghaib atau sholat
jenazah di atas kuburan.
Menshalatkan Jenazah
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam rangka pelaksanaan
shalat jenazah di antaranya sebagai berikut:
1.  Tempat berdirinya imam pada arah kepala mayat jika mayat itu laki-laki dan pada arah
perut dan pinggangnya (di tengah) jika perempuan.
2.  Mayat yang jumlahnya lebih dari satu dapat dishalatkan bersama-sama sekaligus
dengan meletakkan mayat laki-laki dekat imam dan mayat perempuan dekat arah kiblat.
3.  Semakin banyak yang menshalatkan jenazah semakin besar terkabulnya permohonan
ampun bagi si mayat. Nabi Saw. bersabda: “Tiada seorang lakilaki Muslim yang mati
lalu berdiri menshalatkan jenazahnya empat puluh orang laki-laki yang tidak
mensekutukan Allah kepada sesuatu, melainkan Allah menerima syafaat mereka
kepada si mayat”
(HR. Ahmad, Muslim, dan Abu Daud, dari Ibnu Abbas).
4.  Sebaiknya jama’ah shalat disusun paling tidak menjadi tiga baris.
5.  Mayat yang dishalatkan adalah mayat Muslim atau Muslimah selain yang mati syahid
dan anak-anak.
6.  Bagi yang tidak dapat menshalatkan jenazah dengan hadir, maka dapat
menshalatkannya dengan ghaib.
7.  Shalat jenazah dilakukan tanpa azan dan iqamah.
Rukun Sholat Jenazah :

1.  Niat.
2.  Berdiri jika mampu.
3.  Membaca surat al Fatihah sesudah takbir pertama.
4.  Membaca Sholawat Nabi sesudah takbir kedua.
5.  Mendoakan jenazah setelah takbir ketiga.
6.  Mendoakan yang ditinggalkan setelah takbir keempat.
7.  Salam.
Doa setelah takbir ketiga ;
)‫اَللّهُمَّ اغْفِرْلَهُ)هَا(وَارْحَمْهُ)هَا(وَعَافِهِ)هَا(وَاعْفُ عَنْهُ)هَا‬
Artinya : "Ya Allah ampunilah dan kasihanilah dia, sejahterakan dia dan
maafkanlah segala kesalahannya.

Doa setelah takbir keempat ;


)‫اَللّهُمَّ الَحتَْرِمنَا اَجْرَهُ)هَا(وَالَتَفْتِنَّابَعدَهُ)هَا(وَاغْفِرْلَنَاوَتَهُ)هَا‬
Artinya : "Ya Allah janganlah engkau rugikan kami dari memperoleh
ganjarannya dan jangan pula kami diberi fitnah sepeninggalnya, dan
ampunilah kami dan dia".
Menguburkan Jenazah
Menguburkan jenazah merupakan kewajiban yang terakhir setelah
dimandikan , dikafani dan di sholatkan.

Dalam menguburkan jenazah hendaknya dibuatkan terlebih dahulu


lubang kubur, dalam membuatnya hendaknya diperhatikan
kedalamannya, yaitu setinggi dada orang dewasa atau tidak sampai
tercium bau busuk dan tidak dapat dikorek oleh binatang buas.

Kemudian dalam lubang kubur tersebut di arah sebelah kiblat dibuat


liang lahat.
Sabda Rasululah SAW. :
ُ‫اَلْحِدُوْالِى لَحْدًاوَاَنْصِبُوْاعَلَيَّ اللِّبْنَ نَصْبًا كَمَاصُنِعَ بِرَسُوْل‬
َ‫اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم‬
) ‫( رواه احمدومسلم‬

Artinya : "Buatkanlah olehmu lubang lahat untukku


dan pasanglah di atasku batu bata sebagaimana
dibuat pada kubur Rasulullah SAW. (HR. Imam
Ahmad dan Imam Muslim).
Cara menguburkan jenazah :
1. Masukkan jenazah kedalam lubang kubur sambil membaca doa :
ِ‫بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ الله‬
ArHnya : "Dengan nama Allah dan agama Rasulullah”

2. Letakkan jenazah di lubang lahat dengan menghadap kiblat, muka dan kaki diu
sahakan menyentuh tanah. Hadits Nabi Muhammad saw. :
ِ‫إِذَا أَتْرَلْتُمُوْنِى فِى اللَّحْدِفَافْضُوْا بِخَدِّيْ إِلَى اْلأَرْض‬:َ‫عَنْ عُمَرَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَال‬
ArHnya : Dari Umar r.a. Nabi pernah bersabda : jika kamu sekalian menurunkan
aku ke liang lahat, maka sentuhkanlah pipiku ke tanah.

3.  Letakkan bantal tanah pada tubuh jenazah agar tetap menghadap kiblat.
Kemudian tutup dengan kayu/papan, baru diHmbun dengan tanah dan buatlah
tanah tersebut lebih Hnggi dari permukaan tanah dan di atasnya diberi batu.

Menguburkan Jenazah
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam rangka mengubur
jenazah di antaranya sebagai berikut:
1.  Memperdalam galian lobang kubur agar tidak tercium bau si mayat dan tidak dapat
dimakan oleh burung atau binatang pemahan bangkai.
2.  Cara menaruh mayat di kubur ada yang ditaruh di tepi lubang sebelah kiblat kemudian
di atasnya ditaruh papan kayu atau yang semacamnya dengan posisi agak condong
agar tidak langsung tertimpa tanah Ketika mayat ditimbuni tanah. Bisa juga dengan cara
lain dengan prinsip yang hampir sama, misalnya dengan menggali di tengah-tengah
dasar lobang kubur, kemudian mayit ditaruh di dalam lobang itu, lalu di atasnya ditaruh
semacam bata atau papan dari semen dalam posisi mendatar untuk penahan tanah
timbunan. Cara ini dilakukan bila tanahnya gembur. Cara lain adalah dengan menaruh
mayit dalam peti dan menanam peti itu dalam kubur.
3.  Cara memasukkan mayat ke kubur yang terbaik adalah dengan mendahulukan
memasukkan kepala mayat dari arah kaki kubur.
Menguburkan Jenazah
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam rangka mengubur
jenazah di antaranya sebagai berikut:
4.  Mayat diletakkan miring ke kanan menghadap ke arah kiblat dengan menyandarkan tubuh
sebelah kiri ke dinding kubur supaya tidak terlentang kembali.
5.  Para ulama menganjurkan supaya ditaruh tanah di bawah pipi mayat sebelah kanan
setelah dibukakan kain kafannya dari pipi itu dan ditempelkan langsung ke tanah. Simpul
tali yang mengikat kain kafan supaya dilepas.
6.  Waktu memasukkan mayat ke liang kubur dan meletakkannya dianjurkan membaca doa
seperti:
Menguburkan Jenazah
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam rangka mengubur
jenazah di antaranya sebagai berikut:
7.  Untuk mayat perempuan, dianjurkan membentangkan kain di atas kuburnya pada waktu
dimasukkan ke liang kubur. Sedang untuk mayat laki-laki tidak dianjurkan.
8.  Orang yang turun ke lobang kubur mayit perempuan untuk mengurusnya sebaiknya orang-
orang yang semalamnya tidak mensetubuhi isteri mereka.
9.  Setelah mayat sudah diletakkan di liang kubur, dianjurkan untuk mencurahinya dengan
tanah tiga kali dengan tangannya dari arah kepala mayit lalu ditimbuni tanah.
10.  Di atas kubur boleh dipasang nisan sebagai tanda. Yang dianjurkan, nisan ini tidak perlu
ditulisi.
11.  Setelah selesai mengubur, dianjurkan untuk mendoakan mayat agar diampuni dosanya dan
diteguhkan dalam menghadapi pertanyaan malaikat.
12.  Dalam keadaan darurat boleh mengubur mayat lebih dari satu dalam satu lubang kubur.
Menguburkan Jenazah
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam rangka mengubur
jenazah di antaranya sebagai berikut:
7.  Mayat yang berada di tengah laut boleh dikubur di laut dengan cara dilempar ke tengah laut
setelah selesai dilakukan perawatan sebelumnya.
8.  Beberapa larangan yang perlu diperhatikan terkait dengan mengubur jenazah di antaranya
adalah:
1) Jangan membuat bangunan di atas kubur
2) Jangan mengapuri dan menulisi di atas kubur
3) Jangan menjadikan tempat shalat di atas kubur
4) Jangan duduk di atas kubur dan jangan berjalan di sela-sela kubur dengan memakai alas
kaki
9.  Jangan menyembelih binatang di sisi kubur
10.  Jangan melakukan perbuatan-perbuatan di sekitar kubur yang didasari oleh sisa
kepercayaan-kepercayaan lama yang tidak ada kebenarannya dalam Islam.
Ta'ziyah
Ta'ziyah berarti menghibur yaitu mengunjungi dan menghibur keluarga yang ditinggalkan, sebelum jenazah
dikuburkan atau dalam tiga hari sesudahnya.
Tujuannya adalah
1. memberi bantuan moril dan materiil,
2. memberi hiburan dan nasehat agar sabar dan tabah menerima musibah.

Hal-hal yang perlu dilakukan ketika ta'ziyah :


1. Memberi bantuan moral maupun material kepada keluarga yang terkena musibah untuk mengurangi
beban kesedihan.
2. Mengikuti shalat jenazah dan mendoakannya agar mendapat ampunan Allah SWT. atas segala dosanya.
3. Turut mengantarkan jenazah ke tempat pemakaman.
4. Tidak boleh bicara keras, bercanda, tertawa terbahak-bahak atau sikap-sikap lain yang tidak terpuji.

Anda mungkin juga menyukai