1 2 3 4
TATA CARA TATA CARA TATA CARA TATA CARA
MEMANDIKAN MENGKAFANI MENYOLATKAN MENGUBURKAN
JENAZAH JENAZAH JENAZAH JENAZAH
Ketika Sakaratul Maut
1. Mentalqinkan
1. Tempat tidur atau meja dengan ukuran kira-kira tinggi 90 cm, lebar 90 cm, dan panjang
200 cm, untuk meletakkan mayit.
2. Air suci secukupnya di ember atau tempat lainnya (6-8 ember).
3. Gayung secukupnya (4-6 buah).
4. Kendi atau ceret yang diisi air untuk mewudukan mayit.
5. Tabir atau kain untuk menutup tempat memandikan mayit.
6. Gunting untuk melepaskan baju atau pakaian yang sulit dilepas.
7. Sarung tangan untuk dipakai waktu memandikan agar tangan tetap bersih, terutama bila
mayitnya berpenyakit menular.
8. Sabun mandi secukupnya, baik padat maupun cair.
9. Sampo untuk membersihkan rambut.
10. Kapur barus yang sudah dihaluskan untuk dicampur dalam air.
11. Kalau ada daun bidara juga bagus untuk dicampur dengan air.
Memandikan Jenazah
Yang perlu disiapkan :
12. Tusuk gigi atau tangkai padi untuk membersihkan kuku mayit dengan pelan.
13. Kapas untuk membersihkan bagian tubuh mayit yang halus, seperti mata, hidung,
telinga, dan bibir. Kapas ini juga bisa digunakan untuk menutup anggota badan mayit
yang mengeluarkan cairan atau darah, seperti lubang hidung, telinga, dan sebagainya.
TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH
1. Niat.
2. Sedikitnya meratakan air ke seluruh
tubuh jenazah, sebaiknya tiga kali atau
lebih bila dipandang perlu.
3. Dalam memandikan jenazah diusahakan
dengan bilangan ganjil. Siraman pertama
dengan menggunakan sabun dan daun
bidara, kemudian siraman kedua
menggunakan air bersih dan yang ketiga
disiram dengan menggunakan air yang
dicampur dengan kapur barus.
4. Letakkan jenazah pada tempat yang lebih
tinggi dan tutup auratnya.
TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH
5. auratnya.
Gunakan kain basahan untuk menutup
6. Berdoalah dan bacalah Basmalah sebelum memandikan.
7. Basuhlah anggota wudlhu terlebih dahulu, baru bagian tubuh sebelah
kanan lalu sebelah kiri.
8. Urutlah dan tekanlah perutnya agar kotorannya keluar, kemudian
bersihkan.
9. Basuhlah seluruh tubuh jenazah dengan air suci dan mensucikan
Mengkafani Jenazah
1. Kainnya berwarna putih, Sabda Rasululah SAW. : " Pakailah kamu sekalian dengan kainmu
yang putih karena sesungguhnya sebaik-baik pakaian adalah yang putih dan kafanilah
jenazah dengan kain putih itu. (HR. Tirmidhi)
2. Kain kafan sekurang-kurangnya satu lapis yang menutupi seluruh tubuh jenazah.
• Tetapi disunatkan untuk laki-laki 3 lapis dengan rincian : 2 helai kain untuk baju dan sarung
dan 1 helai untuk membungkus seluruh tubuh.
• Bagi perempuan menggunakan 5 helai, yang dipergunakan untuk baju, tutup kepala, kerudung
cadar, dan 2 helai untuk pembungkus seluruh tubuh jenazah.
3. Apabila jenazah tersebut sedang melakukan haji atau umrah, maka tidak boleh diberi
harum haruman dan jangan pula diberi tutup kepala.
4. Kain kafan hendaknya bersih, baik sifat maupun bahannya dan tidak boleh berlebih-
lebihan, artinya kain yang harganya mahal.
Mengkafani Jenazah
Adapun cara mengkafani mayat dengan baik dan praktis adalah seperti berikut:
Letakkan tali-tali pengikat kain kafan sebanyak 7 helai, dengan perkiraan yang akan ditali adalah:
1) bagian atas kepala
2) bagian bawah dagu
3) bagian bawah tangan yang sudah disedekapkan
4) bagian pantat
5) bagian lutut
6) bagian betis
7) bagian bawah telapak kaki.
Mengkafani Jenazah
• Bentangkan kain kafan dengan susunan antara lapis pertama dengan lapis lainnya tidak tertumpuk
sejajar, tetapi tumpangkan sebagian saja, sedangkan lapis ketiga bentangkan di tengah-tengah.
• Taburkan pada kain kafan itu kapus barus yang sudah dihaluskan.
• Letakkan kain surban atau kerudung yang berbentuk segitiga dengan bagian alas di sebelah atas.
• Letak kerudung ini diperkirakan di bagian kepala mayit.
• Bentangkan kain baju yang sudah disiapkan. Lubang yang berbentuk belah ketupat untuk leher
mayit. Bagian sisi yang digunting dihamparkan ke atas.
• Bentangkan kain sarung di tengah-tengah kain kafan. Letak kain sarung ini diperkirakan pada
bagian pantat mayit.
• Bujurkan kain cawat di bagian tengah untuk menutup alat vital mayit.
• Lalu letakkan mayit membujur di atas kain kafan dalam tempat tertutup dan terselubung kain.
Mengkafani Jenazah
• Sisirlah rambut mayat tersebut ke belakang.
• Pasang cawat dan talikan pada bagian atas.
• Tutuplah lubang hidung dan lubang telinga dengan kapas yang bulat.
• Sedekapkan kedua tangan mayait dengan tangan kanan di atas tangan kirinya.
• Tutuplah persendian mayit dengan kapas-kapas yang telah ditaburi kapur barus dan cendana
yang dihaluskan, seperti sendi jari kaki, mata kaki bagian dalam dan luar, lingkaran lutut kaki,
sendi jari-jari tangan, pergelangan tangan, siku, pangkal lengan dan ketiak, leher, dan wajah/
muka.
• Lipatlah kain sarung yang sudah disiapkan.
• Kenakan baju yang sudah disiapkan dengan cara bagian sisi yang telah digunting diletakkan di
atas dada dan tangan mayit.
Mengkafani Jenazah
• Ikatkan surban yang berbentuk segitiga dengan ikatan di bawah dagu.
• Lipatkan kain kafan melingkar ke seluruh tubuh mayit selapis demi selapis
sambil ditarik ujung atas kepala dan ujung bawah kaki.
• Kemudian talikan dengan tali-tali yang sudah disiapkan.
Syarat Shalat Jenazah
1. Suci dari hadats dan najis, menutup aurat, bersih
badan, pakaian dan tempat serta menghadap
kiblat.
2. Jenazah sudah dalam keadaan dimandikan dan
dikafani.
3. Letak jenazah di sebelah kiblat orang yang
mensholati, kecuali sholat ghaib atau sholat
jenazah di atas kuburan.
Menshalatkan Jenazah
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam rangka pelaksanaan
shalat jenazah di antaranya sebagai berikut:
1. Tempat berdirinya imam pada arah kepala mayat jika mayat itu laki-laki dan pada arah
perut dan pinggangnya (di tengah) jika perempuan.
2. Mayat yang jumlahnya lebih dari satu dapat dishalatkan bersama-sama sekaligus
dengan meletakkan mayat laki-laki dekat imam dan mayat perempuan dekat arah kiblat.
3. Semakin banyak yang menshalatkan jenazah semakin besar terkabulnya permohonan
ampun bagi si mayat. Nabi Saw. bersabda: “Tiada seorang lakilaki Muslim yang mati
lalu berdiri menshalatkan jenazahnya empat puluh orang laki-laki yang tidak
mensekutukan Allah kepada sesuatu, melainkan Allah menerima syafaat mereka
kepada si mayat”
(HR. Ahmad, Muslim, dan Abu Daud, dari Ibnu Abbas).
4. Sebaiknya jama’ah shalat disusun paling tidak menjadi tiga baris.
5. Mayat yang dishalatkan adalah mayat Muslim atau Muslimah selain yang mati syahid
dan anak-anak.
6. Bagi yang tidak dapat menshalatkan jenazah dengan hadir, maka dapat
menshalatkannya dengan ghaib.
7. Shalat jenazah dilakukan tanpa azan dan iqamah.
Rukun Sholat Jenazah :
1. Niat.
2. Berdiri jika mampu.
3. Membaca surat al Fatihah sesudah takbir pertama.
4. Membaca Sholawat Nabi sesudah takbir kedua.
5. Mendoakan jenazah setelah takbir ketiga.
6. Mendoakan yang ditinggalkan setelah takbir keempat.
7. Salam.
Doa setelah takbir ketiga ;
)اَللّهُمَّ اغْفِرْلَهُ)هَا(وَارْحَمْهُ)هَا(وَعَافِهِ)هَا(وَاعْفُ عَنْهُ)هَا
Artinya : "Ya Allah ampunilah dan kasihanilah dia, sejahterakan dia dan
maafkanlah segala kesalahannya.