3. Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar
auratnya tidak terlihat
5. Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari
belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya perlahan-lahan agar
apa yang ada di dalamnya keluar.
6. Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun.
7. Kemudian siram dengan air yang bersih sambil berniat sesuai jenis
kelamin jenazah.
8. Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram
sebelah kanan dan kiri masing-masing 3 kali.
11. Siram lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
13. Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.
14. Perlakukan jenazah dengan lembut saat membalik dan menggosok anggota
tubuhnya.
15. Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya,
wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak
perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan membuang najis tersebut.
16. Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke
belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan
dikepang.
17. Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak
membasahi kain kafannya.
Begitulah cara memandikan jenazah sebagai salah satu bagian dari tata cara
mengurus jenazah dari memandikan sampai menguburkan.
2.CARA MENGKAFANI JENAZAH
2. Bentangkan kain kafan lapis pertama yang sudah dipotong sesuai ukuran
jenazah.
4. Bentangkan kain kafan lapis kedua yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah.
6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah.
9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi
kanan ke kiri.
10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi
kanan ke kiri.
11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi
kanan ke kiri.
12. Ikat dengan tali pengikat yang sudah disediakan.
Berbeda dengan jenazah laki-laki, berikut ini cara mengafani jenazah perempuan:
1. Bentangkan 2 lembar kain kafan yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah.
Kemudian letakkan kain sarung tepat pada badan antara pusar dan kedua lututnya.
3. Sediakan 3–5 utas tali dan letakkan di paling bawah kain kafan.
5. Setelah kain kafan siap, lalu angkat dan baringkan jenazah di atas kain kafan.
6. Letakkan kapas yang sudah diberi wangi-wangian tadi ke tempat anggota tubuh
seperti halnya pada jenazah laki-laki.
7. Selimutkan kain sarung pada badan jenazah, antara pusar dan kedua lutut.
Pasangkan baju gamis berikut kain kerudung. Untuk yang rambutnya panjang bisa
dikepang menjadi 2/3, dan diletakkan di atas baju gamis di bagian dada.
8. Selimutkan kedua kain kafan selembar demi selembar mulai dari yang lapisan
atas sampai paling bawah. Setelah itu ikat dengan beberapa utas tali yang tadi telah
disediakan.
Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu wa laa taftinnaa ba’da-hu waghfir lanaa wa la-
hu
Artinya: “Ya Allah! Jangan menghalangi kami untuk tidak memperoleh pahalanya
dan jangan sesatkan kami sepeninggalnya, ampunilah kami dan ampunilah dia”.
Untuk jenazah perempuan, kata –hu diganti –haa.
8. Salam
1. Memperdalam galian lobang kubur agar tidak tercium bau jenazah dan tidak
dapat dimakan oleh burung atau binatang pemakan bangkai.
2. Cara menaruh jenazah di kubur ada yang ditaruh di tepi lubang sebelah kiblat
kemudian di atasnya ditaruh papan kayu atau yang semacamnya dengan posisi
agak condong agar tidak langsung tertimpa tanah. Namun bisa juga dengan cara
lain dengan prinsip yang hampir sama, misalnya dengan menggali di tengah-tengah
dasar lobang kubur, kemudian jenazah ditaruh di dalam lobang.
Lalu di atasnya ditaruh semacam bata atau papan dari semen dalam posisi
mendatar untuk penahan tanah timbunan. Cara ini dilakukan bila tanahnya gembur.
Cara lain adalah dengan menaruh jenazah dalam peti dan menanam peti itu dalam
kubur.