Cara memandikan :
1. Letakkan mayat di tempat mandi yang disediakan.
2. Yang memandikan jenazah hendaklah memakai sarung tangan.
3. Air bersih
4 Sediakan air sabun.
5. Sediakan air kapur barus.
6. Istinjakkan mayat terlebih dahulu.
7. Kemudian bersihkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya,
celah jari tangan dan kaki dan rambutnya.
8. Mengeluarkan kotoran dalam perutnya dengan menekan perutnya secara
perlahan-lahan.
9. Siram atau basuh seluruh anggota mayat dengan air sabun juga.
10. Kemudian siram dengan air yang bersih seluruh anggota mayat sambil berniat :
Lafaz niat memandikan jenazah lelaki :
هلل َت َعالَى
ِ ت ِ اال َم ِّي ْ ْت ْال ُغسْ َل لِ َه َذُ َن َوي
Lafaz niat memandikan jenazah perempuan :
ِ ْت ْال ُغسْ َل لِ َه ِذ ِه ْال َم ِّي َت ِة
هلل َت َعالَى ُ َن َوي
11. Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki 3 kali dengan air bersih.
12. Siram sebelah kanan 3 kali.
13. Siram sebelah kiri 3 kali.
14. Kemudian memiringkan mayat ke kiri basuh bahagian lambung kanan sebelah
belakang.
15. Memiringkan mayat ke kanan basuh bahagian lambung sebelah kirinya.
16. Siram kembali dari kepala hingga ujung kaki.
17. Setelah itu siram dengan air kapur barus.
18. Setelah itu jenazahnya diwudukkan .
1. Dua lembar kain panjang yang cukup untuk membungkus seluruh tubuhnya.
2. Kain sarung ( kain pembalut tubuh dari pusar sampai lututnya )
3. Baju kurung
4. Kerudung (kain penutup kepala dengan bentuk khusus )
Adapun kain kafan untuk anak-anak adalah satu lembar kain kafan yang cukup untuk membungkus
seluruh tubuhnya.Akan tetapi yang lebih utama tetap tiga lembar kain warna putih.
Pembiayaan
Biaya dalam mengkafani di ambil dari harta peninggalan yang tidak ada sangkut pautnya dengan hak
orang lain seperti barang gadaian dan sebagainya. Kalau harta peninggalan di atas tidak ada maka yang
berkewajiban untuk membiayai adalah orang yang punya kewajiban memberi nafkah ketika masih hidup,
jikalau orang yang berkewajiban tidak ada, maka bisa diambil dari baitul-mal, jika baitul-mal tidak ada
maka pembiayaan diambil dari harta orang Islam yang mampu / kaya
2. membaca alfatihah
8. Salam
“Assalamu’aliakum warahmatullohi wabarokaatuhu”. “kekanan dan kekiri”
Catatan:
· Doa yang saya berikan di atas adalah untuk mayit lelaki satu orang.
· Kalau dua orang laki-laki atau perempuan, diganti dengan: HUMA.
· Kalau perempuan satu orang, diganti dengan: HA.
· Kalau banyak mayit lelaki: HUM.
· Kalau banyak mayit wanita: HUNNA.
· Kalau gabung banyak mayat lelaki dan wanita, bisa pakai: HUM.
Contoh : Allahummaghfir lahum warhamhum, wa’aafihi wa’fu ‘anhum