Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SUMBER HUKUM AGAMA ISLAM

Mata Kuliah : Agama Islam


Dosen Pengampu : Erliyanti S.Ag, MA

Dibuat Oleh : Fitri Wulan Dari


Kelas : 1C D3 Keperawatan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan salawat
kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran
yang benar yaitu agama Islam, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ Sumber Hukum Islam” ini dengan lancar.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh
dari berbagai sumber yang berkaitan dengan agama islam serta infomasi dari media massa
yang berhubungan dengan agama islam, tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada
pengajar matakuliah Pendidikan Agama Islam atas bimbingan dan arahan dalam penulisan
makalah ini. Juga kepada pihak-pihak yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya
makalah ini.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam
hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai implementasi iman dan takwa dalam
kehidupan modern, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna,
maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang
lebih baik.
KATA PENGANTAR………………………………………………………..
Daftar isi………………………………………………………………………

BAB I…………………………………………………………………………
PENDAHULUAN……………………………………………………………
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………..
1.2  Rumusan Masalah………………………………………………………
1.3  Tujuan Masalah…………………………………………………………
1.4 Manfaat…………………………………………………………………..

BAB II………………………………………………………………………..
PEMBAHASAN……………………………………………………………..
1.  Pengertian Sumber Hukum Islam………………………………………………………..
2. Tujuan Hukum Islam
3. Sumber Hukum Islam……………………………………..
4. Macam-Macam Sumber Hukum
Islam………………………………………………………..

BAB III KESIMPULAN……………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Islam sebagai syariat penutup dari semua syariat yang telah Allah Swt. turunkan
dimuka bumi ini, merupakan satu-satunya ajaran yang cocok dan sesuai untuk
semua ruang, waktu dan kondisi. Ajarannya sangat agung dan mulia karena
mengatur dan mengarahkan kehidupan manusia dan alam semesta sesuai dengan
asas keadilan yang menjadi harapan. Islam tidak hanya mengatur masalah yang
terbatas pada masa tertentu, akan tetapi ajarannya mampu tampil sebagai wasit
dalam memberikan solusi terhadap berbagai masalah yang dihadapi manusia dan
alam semesta termasuk masalah-masalah kalasik dan kontemporer. Hal itu karena
pintu ijtihad selalu terbuka dan memberi peluang bagi segenap para cendikia untuk
memberi terobosan hukum baru yang dibutuhkan.
1.2  Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian sumber hukum islam
2.    Apa tujuan sumber hukum islam?
3.    Apa Sumber hukum islam?
4.    Apa saja macam-macam hukum islam?

1.3  Tujuan Masalah


1.    Mendeskripsikan pengertian sumber hukum islam?
2.    Mendeskripsikan tujuan sumber hukum islam?
3.    Memaparkan sumber hukum islam
4.    Menjelaskan macam-macam hukum islam?
1.4 Manfaat
1.    Bagi penulis :  melatih potensi penulis dalam menyusun makalah
2. Bagi pembaca : dapat menambah pengetahuan sumber hukum islam

: mengetahui tujuan sumber hukum islam


: mengetahui apa saja sumber hukum islam

: mengetahui macam-macam sumber hukum islam


BAB II PEMBAHASAN
Sumber-sumber hukum Islam merupakan dalil-dalil tempat berpijaknya setiap
kebijakan hukum Islam. Menurut Imam al-Amidiy, dalil yang merupakan bentuk
tunggal dari al-Adillah menurut bahasa adalah pedoman yang dapat mengarahkan
kepada sesuatu baik secara eksplisit maupun secara implisit. Sedangkan secara
istilah, dalil adalah sesuatu yang bisa menyampaikan kepada kesimpulan hukum
melalui serangkaian perangkat teori yang teruji. 1 Dalil hukum dalam Islam terbagi
dua: pertama, adalah dalil yang mendapat kesepakatan mayoritas ulama, yaitu Al-
Qur’an, Al-Hadis, al-Ijmȃ’ dan al-Qiyȃs.Kedua adalah dalil yang diperselisihkan oleh
para ulama tentang keabsahannya sebagai pijakan hukum. Dalil ini cukup banyak
akan tetapi yang populer berjumlah sepuluh. Yaitu, al-istihsȃn, al-Mashalih al-
Mursalah atau al-Istishlah, al-Istishhab, al-‘Uruf, Mazhab Sahabat, Syar’u
Manqoblana, saddu al-Zarȃ’i, amal ahli al-Madinah, al-Akhdzu Bi al-Aqol dan al-
Istiqrȃ’.2 Namun realitanya, sesungguhnya semua sumber hukum dalam Islam
hanya
bertumpu pada satu landasan utama yaitu segala sesuatu yang hanya bersumber
dari wahyu baik al-Qur’anmaupunal-Sunnah.3 Adapun akal,bukanlah merupakan
sumber hukum melainkan sebagai sarana dalam rangka menalar teks-teks suci
untuk sampai pada kesimpulan hukum meskipun terkadang disebut sebagai sumber
hukum.
A. Pengertian Sumber Hukum Islam
Hukum menurut bahasa berarti menetapkan sesuatu atau tidak menetapkannya.
Sedangkan menurut istilah ahli usul fikih, hukum adalah perintah Allah SWT
yang menuntut mukalaf untuk memilih atau mengerjakan dan tidak
mengerjakan, atau menjadikan sesuatu sebagai sebab, syarat atau penghalang
bagi adanya yang lain, sah, batal rukhsah, dan azimah. Maksud sumber hukum
adalah segala sesuatu yang melahirkan atau menimbulkan aturan yang
mempunyai kekuatan, yang bersifat mengikat, yang apabila dilanggar akan
menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata. Hukum islam adalah hukum yang
bersumber dan menjadi bagian dari agama islam. Dalam konsep hukum islam,
dasar dan kerangka hukumnya ditetapkan oleh Allah. Yang diatur tidak hanya
hubungan manusia dengan manusia lain dalam masyarakat termasuk dirinya
sendiri dan benda serta alam semesta, tetapi juga hubungan manusia dengan
tuhan. Dengan demikian sumber hukum Islam adalah segala sesuatu yang
dijadikan dasar, acuan atau pedoman syari’at islam Pada umumnya ulama fikih
sependapat bahwa sumber utama hukum Islam adalah al Qur’an dan Hadis.
Rasulullah SAW bersabda: “ aku tinggalkan bagi kalian dua hal yang karenanya
kalian tidak akan tersesat selama-lamanya, selama kalian berpegang pada
keduanya, yaitu Kitab Allah (al Qur’an) dan sunahku (Hadis) .” (H.R. Baihaqi).
Dalam sistem hukum islam terdapat lima kaidah yang dipergunakan untuk
mengukur perbuatan manusia baik di bidang ibadah maupun dibidang
mu’amalah. Kelima jenis kaidah tersebut, dinamakan al-ahkam al-homsyah atau
penggolongan hukum yang lima yakni :
a. jaiz atau mubah,
b. sunat,
c. makruh,
d. wajib, dan
e. haram.

B.Sumber Hukum Islam

Hukum Islam bukan hanya sebuah teori saja namun adalah sebuah aturan-aturan
untuk diterapkan di dalam sendi kehidupan manusia. Karena banyak ditemui
permasalahan-permasalahan, umumnya dalam bidang agama yang sering kali
membuat pemikiran umat Muslim yang cenderung kepada perbedaan. Untuk itulah
diperlukan sumber hukum Islam sebagai solusinya, yaitu sebagai berikut:

1. Al-Quran
Sumber hukum Islam yang pertama adalah Al-Quran, sebuah kitab suci umat
Muslim yang diturunkan kepada nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW melalui
Malaikat Jibril. Al Quran memuat kandungan-kandungan yang berisi perintah,
larangan, anjuran, kisah Islam, ketentuan, hikmah dan sebagainya. Al-Quran
menjelaskan secara rinci bagaimana seharusnya manusia menjalani kehidupannya
agar tercipta masyarakat yang ber akhlak mulia. Maka dari itulah, ayat-ayat Al-Quran
menjadi landasan utama untuk menetapkan suatu syariat.

2. Al-Hadist
Sumber hukum Islam yang kedua adalah Al-Hadist, yakni segala sesuatu yang
berlandaskan pada Rasulullah SAW. Baik berupa perkataan, perilaku, diamnya
beliau. Di dalam Al-Hadist terkandung aturan-aturan yang merinci segala aturan
yang masih global dalam Al-quran. Kata hadits yang mengalamiperluasan makna
sehingga disinonimkan dengan sunnah, maka dapat berarti segala perkataan
(sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Rasulullah SAW yang
dijadikan ketetapan ataupun hukum Islam.
3. Ijma’
Kesepakatan seluruh ulama mujtahid pada satu masa setelah zaman Rasulullah
atas sebuah perkara dalam agama.” Dan ijma’ yang dapat dipertanggung
jawabkanadalah yang terjadi di zaman sahabat, tabiin (setelah sahabat), dan tabi’ut
tabiin (setelah tabiin). Karena setelah zaman mereka para ulama telah berpencar
dan jumlahnya banyak, dan perselisihan semakin banyak, sehingga tak dapat
dipastikan bahwa semua ulama telah bersepakat.
4.Qiyas
Sumber hukum Islam yang keempat setelah Al-Quran, Al-Hadits dan Ijma’ adalah
Qiyas. Qiyas berarti menjelaskan sesuatu yang tidak ada dalil nashnya dalam Al
quran ataupun hadis dengan cara membandingkan sesuatu yang serupa dengan
sesuatu yang hendak diketahui hukumnya tersebut. Artinya jika suatu nash telah
menunjukkan hukum mengenai suatu kasus dalam agama Islam dan telah diketahui
melalui salah satu metode untuk mengetahui permasalahan hukum tersebut,
kemudian ada kasus lainnya yang sama dengan kasus yang ada nashnya itu dalam
suatu hal itu juga, maka hukum kasus tersebut disamakan dengan hukum kasus
yang ada nashnya.
C. Macam-Macam Hukum Islam
Tiap sendi-sendi kehidupan manusia, ada tata aturan yang harus ditaati. Bila berada
dalam masyarakat maka hukum masyarakat harus dijunjung tinggi. Begitu pula
dengan memeluk agama Islam, yaitu agama yang memiliki aturan. Dan aturan yang
pertama kali harus kita pahami adalah aturan Allah. Segala aturan Ilahi dalam
segala bentuk hukum-hukum kehidupan manusia tertuang di Al-Qur’an, yang
dilengkapi penjelasannya dalam hadits Nabi SAW. Berikut ini adalah macam-macam
hukum Islam,
1.Wajib
Wajib adalah sesuatu perbuatan yang jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan
jika ditinggalkan akan diberi siksa. Contoh dari perbuatan yang memiliki hukum wajib
adalah shalat lima waktu, memakai hijab bagi perempuan, puasa, melaksanakan
ibadah haji bagi yang mampu menghormati orang non muslim dan banyak lagi.
2. Sunnah
Sunnah ialah sesuatu perbuatan yang dituntut agama untuk dikerjakan tetapi
tuntutannya tidak sampai ke tingkatan wajib atau sederhananya perbuatan yang jika
dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak akan mendapatkan
siksaan atau hukuman. Contoh dari perbuatan yang memiliki hukum sunnah ialah
shalat yang dikerjakan sebelum/sesudah shalat fardhu, membaca shalawat Nabi,
mengeluarkan sedekah dan sebagainya.
3.Haram
Haram ialah sesuatu perbuatan yang jika dikejakan pasti akan mendapatkan siksaan
dan jika ditinggalkan akan mendapatkan pahala. Contoh perbuatan yang
memiliki hukum haram adalah berbuat zina, minum alkohol, bermain judi, mencuri,
korupsi dan banyak lagi.
4.Makruh
Makruh adalah suatu perbuatan yang dirasakan jika meninggalkannya itu lebih baik
dari pada mengerjakannya. Contoh dari perbuatan makruh ini adalah makan
bawang, merokok dan sebagainya.
5.Mubah
Mubah adalah suatu perbuatan yang diperbolehkan oleh agama antara
mengerjakannya atau meninggalkannya. Contoh dari mubah adalah olahraga,
menjalankan bisnis, sarapan dan sebagainya.

D. Tujuan Hukum Islam

Menurut Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 berjudul Hukum


Islam, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia, tujuan hukum Islam meliputi:

Pemeliharaan akal

Tujuan hukum Islam yang pertama adalah mengembangkan dan menjaga akal.
Hukum Islam mengharamkan segala sesuatu yang dapat memabukkan dan
melemahkan ingatan, seperti minuman keras atau beralkohol dan narkoba. Islam
menganjurkan setiap Muslim untuk menuntut ilmu dan mengembangkan
kemampuan berpikirnya.
Pemeliharaan kemuliaan

Hukum Islam menjaga kemuliaan setiap manusia agar ia terhindar dari hal-hal
yang dapat mencemari nama baik dan kehormatannya. Syariat Islam mengatur
masalah tentang fitnah atau tuduhan dan melarang untuk membicarakan orang
lain.

Pemeliharaan jiwa

Dalam Islam, nyawa manusia sangat berharga dan patut dijaga keselamatannya.
Hukum Islam telah menetapkansanksi atas pembunuhan, terhadap siapa saja
yang membunuh seseorang tanpa alasan yang benar.

Pemeliharaan keturunan
Hukum Islam menjaga kelestarian dan terjaganya garis keturunan. Dengan
demikian, seorang anak yang lahir melalui jalan resmi pernikahan akan
mendapatkan haknya sesuai garis keturunan dari ayahnya.

Pemeliharaan agama

Hukum Islam memberikan kebebasan bagi setiap manusia untuk menjalankan


ibadah sesuai kepercayaannya. Akan tetapi, Islam mempunyai sanksi bagi setiap
muslim yang murtad agar manusia lain tidak mempermainkan agamanya.

Pemeliharaan harta

Syariat Islam telah menetapkan sanksi atas kasus pencurian. Hal ini merupakan
sanksi yang sangat keras untuk mencegah segala godaan untuk melakukan
pelanggaran terhadap harta orang lain.

Selain itu ada juga tujuan sumber hukum islam lainnya yaitu:

1. Maqashid AlSyari’ah 

Maqashid Al-Syariah disebut juga dengan ketetapan hukum islam. Nah, di sini
ada tiga tingkatan, yaitu tingkatan kebutuhan primer yang wajib dipenuhi, jika
tidak dipenuhi akan berantakan. Ada juga kebutuhan sekunder sebagai
kebutuhan pendukung dan kebutuhan tersier yang sifatnya hanya melengkapi
saja. 
2. Kemaslahatan Umat Manusia 

Sepertinya sudah disinggung di pembahasan sebelumnya. Bahwa hukum islam


hadir sebagai penengah atau solusi atas segala permasalahan yang terjadi. Baik
masalah yang bersifat keyakinan ataupun masalah hubungan interaksi sosial. 

3. Mewujudkan Kemaslahatan di dunia dan di akhirat 

Ternyata tidak sekedar bermanfaat untuk urusan dunia dan masalah perbedaan
saja. Hukum islam juga bertujuan dalam mewujudkan kemaslahatan di dunia
dan di akhirat.

Ada lima unsur pokok terciptanya kemaslahatan di dunia dan akhirat, yaitu :
agama, jiwa, akal, keturuan dan harta. 

Bab III KESIMPULAN


Sumber hukum islam adalah hukum yang bersumber dan menjadi bagian dari islam.
Selain itu sumber hukum islam dapat juga diartikan segala sesuatu yang dijadikan
sebagai dasar, acuan atau pedoman syariat islam Adapun tujuan dari sumber
hukum islam ini untuk menjaga kemuliaan dari seluruh umat islam. Selain itu sumber
hukum islam juga bertujuan untuk menjaga kelestarian keturunan umat manusia
Sumber Hukum islam ada 4 yaitu: Aal-Qur’an, Hadis, Ijma’, Qiyas, dan juga macam-
macam hukum islam itu terdiri dari: wajib, haram,sunah,makruh dan mubah
DAFTAR PUSTAKA

Pendidikan Agama Islam. 2015 (MPK-PAI UNJA)


Pendidikan Agama Islam. 2011 (MPK-PAI UNJA)
Zainuddin Ali,2008. Hukum Islam : Pengantar Hukum Islam diIndonesia.
Penerbit Sinar Grafika : Jakarta
www.islam.com/hukum hukum dalam islam 348592/m
www.hukumislam.com/2015/10/HAM DALAM PANDANGAN ISLAM
www.hadislambeng.blogspot.co.id/2013/02/hak asasi manusia ham
menurut islam.html/k
Kaelany HD. 2005. Islam dan Aspek-Aspek Kemasyarakatan Edisi ke-2.
Jakarta: Bumi Aksara
Kementerian Agama RI. 2012.
Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an dan
Sains. Jakarta: PT. Sinergi Pustaka Indonesia

Anda mungkin juga menyukai