Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH HUBUNGAN ILMU PENGETAHUAN DAN

TEKNOLOGI(IMAN,IPTEK,DAN AMAL) DALAM ISLAM


Mata Kuliah : Agama Islam
Dosen Pengampu : Erliyanti S.Ag, MA

Dibuat Oleh : Fitri Wulan Dari


Kelas : 1C D3 Keperawatan
Nim : P07520121096
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan salawat
kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran
yang benar yaitu agama Islam, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “HUBUNGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI(IMAN,IPTEK,DAN AMAL)
DALAM ISLAM” ini dengan lancar.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh
dari berbagai sumber yang berkaitan dengan agama islam serta infomasi dari media massa
yang berhubungan dengan agama islam, tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada
pengajar matakuliah Pendidikan Agama Islam atas bimbingan dan arahan dalam penulisan
makalah ini. Juga kepada pihak-pihak yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya
makalah ini.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai implementasi iman dan
takwa dalam kehidupan modern, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh
dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan
menuju arah yang lebih baik.
DAFTAR ISI

Kata pengantar ...........................................................


BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ..................................................................
1.2. Rumusan masalah ..............................................................
1.3. Tujuan Penulisan ................................................................

BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Pengertian iman, ilmu dan amal ........................................
2.2. Hubungan antara iman dan ilmu ........................................
2.3. Hubungan antara iman dan amal .......................................
2.4. Hubungan antara amal dan ilmu ........................................
2.5. Hubungan antara ilmu dan iman .......................................

BAB III : PENUTUP


3.1. Kesimpulan .........................................................................
3.2. Saran ...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama,menjadikan
Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang seharusnya
dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang.Paradigma Islam ini
menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi
seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala
macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka
ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang
yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan
Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam
kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yangseharusnya yang digunakan umat
Islam, bukan standar manfaat(pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang.
Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaataniptek, didasarkan pada
ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam).Umat Islam boleh memanfaatkan
iptek jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah
diharamkan leh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah diharamkan oleh
Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan
manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh perdaban barat satu abad terakhir ini,
mencengangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia. Kesejahteraan dan kemakmuran
material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembanganiptek modern membuat orang lalu
mengagumi dan meniru- niru gaya hidup peradaban barattanpa dibarengi sikap kritis
trhadap segala dampak negatif yang diakibatkan nya.
2.2. Rumusan masalah
1.1. pengertian iman ilmu dan amal?
1.2. hubungan antara iman dan ilmu?
1.3. hubungan antara iman dan amal?
1.4. hubungan antara amal dan ilmu?
1.5. hubungan antara ilmu dan iman?
3.3. Tujuan Penulisan
1.1. Untuk mengetahui pengertian iman ilmu dan amal
1.2. Untuk mengetahui hubungan antara iman dan ilmu
1.3. Untuk mengetahui hubungan antara iman dan amal
1.4. Untuk mengetahui hubungan antara amal dan ilmu
1.5. Untuk mengetahui hubungan antara ilmu dan iman
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian iman ilmu dan amal
Pengertian iman

Pengertian Iman dalam Agama Islam - Iman (bahasa Arab: ‫ )اإليمان‬secara etimologis berarti
'percaya'. Perkataan iman (‫ )إيمان‬diambil dari kata kerja 'aamana' ( ‫ )أمن‬-- yukminu' (‫)يؤمن‬
yang berarti 'percaya' atau 'membenarkan'.
Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara istilah syar’i, iman
adalah "Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan,
bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat". Para ulama salaf
menjadikan amal termasuk unsur keimanan. Oleh sebab itu iman bisa bertambah dan
berkurang, sebagaimana amal juga bertambah dan berkurang". Ini adalah definisi menurut
Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin Rahawaih, madzhab Zhahiriyah
dan segenap ulama selainnya.
Dengan demikian definisi iman memiliki 5 karakter: keyakinan hati, perkataan lisan, dan
amal perbuatan, bisa bertambah dan bisa berkurang.
“Agar bertambah keimanan mereka di atas keimanan mereka yang sudah ada.
QS. Al Fath [48] : 4
Imam Syafi’i berkata, “Iman itu meliputi perkataan dan perbuatan. Dia bisa bertambah dan
bisa berkurang. Bertambah dengan sebab ketaatan dan berkurang dengan sebab
kemaksiatan.” Imam Ahmad berkata, “Iman bisa bertambah dan bisa berkurang. Ia
bertambah dengan melakukan amal, dan ia berkurang dengan sebab meninggalkan amal.”
Imam Bukhari mengatakan, “Aku telah bertemu dengan lebih dari seribu orang ulama dari
berbagai penjuru negeri, aku tidak pernah melihat mereka berselisih bahwasanya iman
adalah perkataan dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang.”
Perkataan iman yang berarti 'membenarkan' itu disebutkan dalam al-Quran, di antaranya
dalam Surah At-Taubah ayat 62 yang bermaksud: "Dia (Muhammad) itu membenarkan
(mempercayai) kepada Allah dan membenarkan kepada para orang yang beriman." Iman itu
ditujukan kepada Allah , kitab kitab dan Rasul. Iman itu ada dua Iman Hak dan Iman Batil.
Definisi Iman berdasarkan hadist merupakan tambatan hati yang diucapkan dan dilakukan
merupakan satu kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar segala isi hati, ucapan dan perbuatan
sama dalam satu keyakinan, maka orang - orang beriman adalah mereka yang di dalam
hatinya, disetiap ucapannya dan segala tindakanya sama, maka orang beriman dapat juga
disebut dengan orang yang jujur atau orang yang memiliki prinsip. atau juga pandangan dan
sikap hidup.
Para imam dan ulama telah mendefinisikan istilah iman ini, antara lain, seperti diucapkan
oleh Imam Ali bin Abi Talib: "Iman itu ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar
dengan hati dan perbuatan dengan anggota." Aisyah r.a. berkata: "Iman kepada Allah itu
mengakui dengan lisan dan membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota."
Imam al-Ghazali menguraikan makna iman: "Pengakuan dengan lidah (lisan) membenarkan
pengakuan itu dengan hati dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota)."
Jadi, dapat di simpulkan bahwa seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang
beriman) sempurna apabila memenuhi unsur unsur keimanan di atas. Apabila seseorang
mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan
dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai
mukmin yang sempurna. Sebab, unsur unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan
yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Keimanan adalah hal yang paling mendasar yang harus dimiliki seseorang. Allah
memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana firman Allah yang
artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya
(Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab
yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat
sangat jauh.” (Q.S. An Nisa : 136)

Pengertian Ilmu

Kata "'Ilmu" dari bahasa Arab. 'Ilmu "berasal dari kata kerja 'alima, yang berarti memperoleh
hakikat ilmu, mengetahui, dan yakin. Ilmu dalam bentuk jamaknya adalah 'ulum, artinya
memahami sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan pengetahuan. Jadi
ilmu merupakan aspek teoritis dari pengatahuan. Dengan pengetahuan inilah manusia
melakukan perbuatan amalnya. Jika manusia mempunyai ilmu tapi miskin amalnya, maka
ilmu tersebut sia-sia.

Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab
sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat
ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah
ada terlebih dahulu.
Pengertian Amal

Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau tindakan,
sedangkan "saleh" berarti yang baik atau yang patut atau juga membangun bukan merusak.
Menurut istilah. "amal Saleh" ialah perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada
pelakunya di dunia dan dapat balasan pahala yang berlipat di akhirat.

Pengertian "amal" dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau setiap perbuatan
kebajikan yang diridhai oleh Pencipta Alam Semesta - Allahu Rabbul 'Alamin. Dengan
demikian, amal dalam Islam tidak hanya terbatas pada ibadah (ibadah mahdhah),
sebagaimana ilmu dalam Islam tidak hanya terbatas pada ilmu fikih dan hukum-hukum
agama. Ilmu dalam (ajaran) Islam ini mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia
seperti meliputi ilmu "agama", ilmu alam, ilmu sosial dan lain-lain. Ilmu-ilmu ini jika
dikembangkan dengan benar dan baik maka memberikan dampak yang positif bagi
peradaban dan kebudayaan manusia. Misalnya pengembangan sains akan memberikan
kemudahan dalam lapangan praktis manusia. Demikian juga dengan pengembangan ilmu-
ilmu sosial akan memberikan solusi untuk memecahkan masalah-masalah di masyarakat
baik lokal, regional maupun dunia.

2.2. Hubungan Antara Iman dan Ilmu


Beriman berarti meyakini kebenaran eksistensi dan ajaran Allah swt dan Rasulullah saw.
Serta dengan penuh ketaatan menjalankan ajaran tersebut. Untuk dapat menjalankan
perintah Allah swt dan Rasul saw kita harus memahaminya terlebih dahulu sehingga tidak
menyimpang dari yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya. Cara memahaminya adalah dengan
selalu mempelajari ajaran agama (Islam).
Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak adanya. Dengan ilmu
keimanan kita akan lebih mantap. Sebaliknya dengan iman orang yang berilmu dapat
terkontrol dari sifat egoisma pribadi (kelompok, bangsa), sombong dan semena-mena yang
berakhir menjadi berakibat rusaknya tatanan hidup sosial kemasyarakatan dan
meruntuhkan peradaban yang telah susah payah dibangun manusia.

2.3. Hubungan Iman dan Amal


Amal Sholeh merupakan wujud dari keimanan seseorang. Artinya orang yang beriman kepada Allah
SWT harus menampakan keimanannya dalam bentuk amal sholeh. Iman dan Amal Sholeh ibarat dua
sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Iman tanpa Amal Sholeh juga dapat diibaratkan pohon
tanpa buah.
2.4. Hubungan Amal dan Ilmu
Hubungan ilmu dan amal dapat difokuskan pada dua hal. Pertama, ilmu adalah pemimpin
dan pembimbing amal perbuatan. Amal yang lurus dan berkembang bila didasari dengan
ilmu. Dalam semua aspek kegiatan manusia harus disertai dengan ilmu baik itu yang berupa
amal ibadah atau amal perbuatan lainnya, sebagai mana sebuah hadits Rasul saw yang
artinya:
“Barang siapa yang menghendaki kehidupan Dunia, maka wajib baginya memiliki Ilmu. Dan
barang siapa yang menghendaki kehidupan Akhirat, maka wajib memiliki Ilmu. Dan
barangsiapa menghendaki keduanya, maka wajib baginya memiliki Ilmu”. [HR Turmudzi].
Dengan begitu maka tujuan amal yang dikehendaki seseorang mesti dicapai dengan ilmu.
Amal ini akan mempunyai nilai jika dilandasi dengan ilmu. Begitu juga dengan ilmu akan
mempunyai nilai atau makna jika diiringi dengan amal. Keduanya tidak dapat dipisahkan
dalam perilaku manusia. Sebuah perpaduan yang saling melengkapi dalam kehidupan
manusia yaitu setelah berilmu lalu beramal.

2.5 Hubungan antara Ilmu dan Iman


Beriman berarti meyakini kebenaran ajaran Allah SWT dan Rasulullah SAW. Serta dengan penuh
ketaatan menjalankan ajaran tersebut. Untuk dapat menjalankan perintah Allah SWT dan Rasul kita
harus memahaminya terlebih dahulu sehingga tidak menyimpang dari yang dikehendaki Allah dan
Rasulnya. Cara memahaminya adalah dengan selalu mempelajari agama (Islam).

Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak adanya. Dengan ilmu keimanan
kita akan lebih mantap. Sebaliknya dengan iman orang yang berilmu dapat terkontrol dari sifat
sombong dan menggunakan ilmunya untuk kepentingan pribadi bahkan untuk membuat kerusakan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Islam adalah agama yang menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam hal pengkajian
berbagai fenomena alam. Beberapa ilmuwan Muslim yang telah mengukir namanya dalam
sejarah IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), seperti Jabir Ibnu Hayyan dan Al-Kindi, adalah
merupakan bukti tentang bagaimana Islam sebagai agama universal yang sangat hirau
dengan pengembangan ilmu pengetahuan dari zaman ke zaman.Manusia sebagai ciptaan
Tuhan dengan kesempurnaan akal pikirannya, di dalam ajaran Islam, dianjurkan untuk
membaca ayat-ayat yang tersirat lewat fenomena dan keteraturan alam. Dengan kajian-
kajiannya yang kemudian menjadi IPA dan terderivasikan dalam wujud teknologi, kehidupan
manusia menjadi lebih mudah dan sejahtera. Dengan mengetahui dan merenungi berbagai
keteraturan dan fenomena alam yang ada akan menimbulkan keimanan, ketakwaan, dan
kesadaran rohaniyah dalam diri manusia bahwa betapa kecilnya makhluk manusia dan
betapa besarnya Tuhan sebagai pencipta alam semesta serta segala isinya.

3.2. SARAN
Demikian makalah ini semoga bermanfaat bagi para pembaca. Mohon maaf yang sebesar-
besarnya jika ada kesalahan dalam penulisan.
Semua hal yang baik dilakukan dan hal hal yang buruk ditinggalkan untuk menunjukkan
ketaatannya kepada Allah SWT agar hidup dialam dunia mendapatkan keselamatan dan
kebahagiaan yang diridhoi Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
https://jendelailmu-faisal.blogspot.com/2017/07/hubungan-iman-ilmu-amal-dalam-
islam.html

https://www.scribd.com/presentation/440349210/Hubungan-Antara-Iman-Ilmu-Dan-Amal
ttps://www.academia.edu/35781599/Hubungan_Antara_Iman_dan_amal

Anda mungkin juga menyukai