Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN IMAN, ILMU DAN AMAL

DISUSUN OLEH:
NI MADE DWI GISKA PUTRI SUDANA ( P122183)

PROGRAM STUDI RADIOLOGI


POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu saya mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, tuhan alam semesta, tuhan
yang telah mengajarkan apa yang tidak di ketahui oleh manusia, dan tuhan yang menggenggam nyawa
setiap insan di dunia. Serta salam dan salawat taklupa kami panjatkan kepada baginda Rasulullah SAW.
Saya menyusun makalah dengan judul hubungan iman, ilmu dan amal, guna menyelesaikan tugas
yang di berikan oleh Dosen pengampuh Samsuar, S.Pd., M.Pd untuk mata kuliah di Al- Islam dan
Kemuhammadiyaan .
Dalam penyusunan makalah ini tentunya kami mengalami banyak kesulitan mulai dari kesulitan
mencari sumber referensi yang benar benar tepat dengan tugas kami, sampai dengan kesulitan kesulitan
lainnya. Namun semua kesulitan itu menjadi tidak berarti lagi, takklah kami membangun kerja sama
kelompok yang baik, dan tentunya dengan bantuan dari berbagai pihak lainnya. Maka dari itu kami juga
mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
makalah ini.
Dan pada akhirnya saya berharap dengan hadirnya makalah ini, dapat memberikan manfaat
kepada kita semua, sehinggah dapat menambah wawasan kita khususnya dalam Al- Islam dan
Kemuhammadiyahan.

Makassar, 26 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
A. Pengertian Iman, Ilmu dan Amal...........................................................................................4
a. Iman.......................................................................................................................................4
b. Ilmu........................................................................................................................................5
c. Amal.......................................................................................................................................6
B. Hubungan Iman, Ilmu dan Amal.........................................................................................10
BAB III...............................................................................................................................................19
PENUTUP..........................................................................................................................................19
A. Kesimpulan............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam sebagai agama tidak hanya memuat seperangkat konsep-konsep ideal (ilmu). Tetapi juga
memuat seperangkat amal praktek untuk diaktualisasikan (diterapkan) dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan. Oleh karena itu, iman yang merupakan bagian integral dari ajaran islam pengertiannya
harus secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu.Itulah tiga hal yang harus senantiasa dijadikan
prinsip dalam hidup kita.Hidup manusia tidak akan sempurna apabila salah satu dari iman, ilmu dan amal
tidak dimiliki, di asah, dan diperbaiki.Keyakinan kalau tidak ada amal perbuatan, tidak ada artinya begitu
juga ilmuyang tidak melahirkan amal umat shaleh dalam kehidupan tidak ada artinya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian Ilmu, Iman dan Amal menurut bahasa dan istilah?

2. Bagaimanakah hubungan antara Iman, Ilmu, dan Amal?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian Iman, Ilmu dan Amal menurut bahasa maupun istilahnya.

2. Untuk mengetahui hubungan antara Iman, Ilmu, dan Amal


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tentang Iman, Ilmu dan Amal

a) Pengertian Iman

Iman adalah kepercayaan yang dipercayai oleh seseorang yang berkenaan dengan agama,
keyakinan maupun kepercayaan kepada Tuhan, nabi, kitab dan sebagainya. Dalam ajaran agama
Islam, iman berarti kepercayaan, keyakinan kepada Allah, nabi-nabi-NYA serta kitab yaitu Al-
Quran dan lain sebagainya.

Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara istila syar’i, iman
adalah "Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah
dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat". Para ulama salaf menjadikan amal
termasuk unsur keimanan. Oleh sebab itu iman bisa bertambah dan berkurang, sebagaimana amal
juga bertambah dan berkurang". Ini adalah definisi menurut Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam
Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin Rahawaih, madzhab Zhahiriyah dan segenap ulama selainnya.

Dengan demikian definisi iman memiliki 5 karakter: keyakinan hati, perkataan lisan, dan
amal perbuatan, bisa bertambah dan bisa berkurang.“Agar bertambah keimanan mereka di atas
keimanan mereka yang sudah ada. QS. Al Fath [48] : 4

Imam Syafi’i berkata, “Iman itu meliputi perkataan dan perbuatan. Dia bisa bertambah
dan bisa berkurang. Bertambah dengan sebab ketaatan dan berkurang dengan sebab
kemaksiatan.” Imam Ahmad berkata, “Iman bisa bertambah dan bisa berkurang. Ia bertambah
dengan melakukan amal, dan ia berkurang dengan sebab meninggalkan amal.” Imam Bukhari
mengatakan, “Aku telah bertemu dengan lebih dari seribu orang ulama dari berbagai penjuru
negeri, aku tidak pernah melihat mereka berselisih bahwasanya iman adalah perkataan dan
perbuatan, bisa bertambah dan berkurang.”
Perkataan iman yang berarti 'membenarkan' itu disebutkan dalam al-Quran, di antaranya
dalam Surah At-Taubah ayat 62 yang bermaksud: "Dia (Muhammad) itu membenarkan
(mempercayai) kepada Allah dan membenarkan kepada para orang yang beriman." Iman itu
ditujukan kepada Allah , kitab kitab dan Rasul. Iman itu ada dua Iman Hak dan Iman Batil.

Definisi Iman berdasarkan hadist merupakan tambatan hati yang diucapkan dan
dilakukan merupakan satu kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar segala isi hati, ucapan dan
perbuatan sama dalam satu keyakinan, maka orang - orang beriman adalah mereka yang di dalam
hatinya, disetiap ucapannya dan segala tindakanya sama, maka orang beriman dapat juga disebut
dengan orang yang jujur atau orang yang memiliki prinsip. atau juga pandangan dan sikap hidup.

Para imam dan ulama telah mendefinisikan istilah iman ini, antara lain, seperti diucapkan
oleh Imam Ali bin Abi Talib: "Iman itu ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar dengan
hati dan perbuatan dengan anggota." Aisyah r.a. berkata: "Iman kepada Allah itu mengakui
dengan lisan dan membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota." Imam al-Ghazali
menguraikan makna iman: "Pengakuan dengan lidah (lisan) membenarkan pengakuan itu dengan
hati dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota)."

Jadi, dapat di simpulkan bahwa seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang
beriman) sempurna apabila memenuhi unsur unsur keimanan di atas. Apabila seseorang
mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan
dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin
yang sempurna. Sebab, unsur unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan
tidak dapat dipisahkan.

Keimanan adalah hal yang paling mendasar yang harus dimiliki seseorang. Allah
memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana firman Allah yang
artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya
(Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang
diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-
Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian, makasungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.”
(Q.S. An Nisa : 136)
b) Pengertian Ilmu

Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari: alima ya’lamu yang
berarti tahu atau mengetahui dalam bahasa Inggris ilmu biasanyadipadankan dengan kata
science. Dalam bahasa Indonesia kata science umumnyadiartikan ilmu tapi sering juga diartikan
dengan ilmu pengetahuan.Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode –metode tertentu yang dapat di gunakan untuk menerangkan gejala –
gejala tertentu di bidang pengetahuan itu.

Ajaran Islam sebagai mana tercermin dari Al-qur'an sangat kental dengan nuansa –nuansa
yang berkaitan dengan ilmu, ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran
islam.Keimanan yang dimilikioleh seseorang akan jadi pendorong untuk menuntutilmu, sehingga
posisi orang yang beriman dan berilmu berada pada posisi yang tinggidihadapan Allah. Yang
berarti juga rasa takut kepada Allah akan menjiwai seluruhaktivitas kehidupan manusia untuk
beramal shaleh. Dengan demikian nampak jelas bahwa keimanan yang dibarengi dengan ilmu
akan membuahkan amal –amal shaleh. Nurcholis Majid menyatakan bahwa keimanan dan amal
perbuatan beserta ilmumembentuk segi tiga pola hidup yang kokoh.Ilmu, iman dan amal shaleh
faktor menggapai kehidupan bahagia. Ketenanganhati, kebahagiaannnya dan hilangnya
kegundahan adalah keinginan setiap orang,dengan itulah kehidupan yang baik, perasaan senang
dan tentram dapat dicapai.

Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari: alima ya’lamu yang
berarti tahu atau mengetahui dalam bahasa Inggris ilmu biasanyadipadankan dengan kata
science. Dalam bahasa Indonesia kata science umumnyadiartikan ilmu tapi sering juga diartikan
dengan ilmu pengetahuan.Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode–metode tertentu yang dapat di gunakan untuk menerangkan gejala –
gejala tertentu di bidang pengetahuan itu. Ajaran Islam sebagai mana tercermin dari Al-qur'an
sangat kental dengan nuansa–nuansa yang berkaitan dengan ilmu, ilmu menempati kedudukan
yang sangat penting dalam ajaran islam.Keimanan yang dimilikioleh seseorang akan jadi
pendorong untuk menuntutilmu, sehingga posisi orang yang beriman dan berilmu berada pada
posisi yang tinggidihadapan Allah. Yang berarti juga rasa takut kepada Allah akan menjiwai
seluruhaktivitas kehidupan manusia untuk beramal shaleh. Dengan demikian nampak jelas
bahwa keimanan yang dibarengi dengan ilmu akan membuahkan amal –amal shaleh. Nurcholis
Majid menyatakan bahwa keimanan dan amal perbuatan beserta ilmumembentuk segi tiga pola
hidup yang kokoh.Ilmu, iman dan amal shaleh faktor menggapai kehidupan bahagia.
Ketenanganhati, kebahagiaannnya dan hilangnya kegundahan adalah keinginan setiap
orang,dengan itulah kehidupan yang baik, perasaan senang dan tentram dapat dicapai.

c) Pengertian Amal

Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau tindakan,
sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal saleh ialah perbuatan
baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan pahala yang berlipat di
akhirat.

Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau setiap perbuatan
kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT. Dengan demikian, amal dalam Islam tidak hanya
terbatas pada ibadah, sebagaimana ilmu dalam Islam tidak hanya terbatas pada ilmu fikih dan
hukum-hukum agama. Ilmu dalam dalam ini mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia
seperti meliputi ilmu agama, ilmu alam, ilmu sosial dan lain-lain. Ilmu-ilmu ini jika
dikembangkan dengan benar dan baik maka memberikan dampak yang positif bagi peradaban
manusia

Kata amal artinya pekerjaan. Dalam bahasa Arab kata amal dipakai untuk semua bentuk
pekerjaan. Tidak seperti anggapan sebagian masyarakat Muslim, yang mengembalikan kata amal
dengan kata ibadah dan memahaminya sebatas kegiatan ritual seperti pergi ke masjid, membaca
Alquran, shalat, puasa, haji, zakat, sedekah, dan sebagainya.

Dalam Al-Quran, kata amal terbagi kepada 'amalus-shalih (pekerjaan baik) dan 'amalun
ghairus-shalih (pekerjaan yang tidak baik). 'Amalun ghairus-shalih disebut pula dengan 'amalus-
sayyi-ah (amal salah), termasuk pula ke dalam kategori ini 'amalus-syaithan (pekerjaan setan)
dan 'amalus-mufsidin (pekerjaan pelaku kebinasaan). Umat Islam diperintah melakukan 'amalus-
shalih dan wajib menjauhi 'amalus-sayyi-ah.
Ada firman Allah SWT, ''Siapa yang mengerjakan kebaikan dia mendapat pahala dari
perbuatannya itu dan siapa yang mengerjakan kejahatan maka orang yang melakukan kejahatan
itu tidak dibalas kecuali menurut apa yang dikerjakannya.'' (Al-Qasas: 84).

tidak hanya terbatas pada ibadah, sebagaimana ilmu dalam Islam tidak hanya terbatas
pada ilmu fikih dan hukum-hukum agama. Ilmu dalam dalam ini mencakup semua yang
bermanfaat bagi manusia seperti meliputi ilmu agama, ilmu alam, ilmu sosial dan lain-lain. Ilmu-
ilmu ini jika dikembangkan dengan benar dan baik maka memberikan dampak yang positif bagi
peradaban manusia

2.2 Hubungan antara Iman, Ilmu dan Amal

Sumber pokok ilmu pengetahuan menurut Islam adalah wahyu dan akal yang keduanya
tidak boleh dipertentangkan karena manusia diberi kebebasan dengan mengembangkan akalnya
dengan catatan dalam pengembangan tersebut tetap, terikat dengan wahyu dan tidak akan
bertentangan dengan syariat Islam. Sehingga ilmu pengetahuan dibagi menjadi 2 bagian besar
yaitu ilmu yang bersifat abadi yang tingkat kebenarannya bersifat mutlak dan ilmu yang bersifat
perolehan yang tingkat kebenarannya bersifat nisbi. Menuntut ilmu pengetahuan mendalami ilmu
agama bertujuan untuk mencerdaskan umat dan mengembangkan agama islam agar dapat
disebarluaskan dan dipahami oleh masyarakat.Tiga macam kewajiban ilmu pengetahuan bagi
orang mukmin:

 Menuntut ilmu, walaupun sampai ke negeri cina.


 Mengamalkannya.
 Mengajarkan kepada orang lain tanpa pilih-pilih.

Kewajiban menuntut ilmu pengetahuan yanbg ditekankan adalah dalam bidang


agama,karena agama merupakan sistem hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan
manusia.Allah juga memberikan tuntunan agar motifasi dan niat belajar serta menuntut
ilmu itu hanya semata-mata karena Allah SWT.Seperti di QS Al-Alaq:1-5. Alasan
mencari ilmu yang motifasinya harus wajib karena Allah SWT :
 Karena ilmu yang dicari itu bermanfaat baik di dunia maupun di akherat.
 Ada kesungguhan bagi yang menuntutnya karena dorongannya hanya satu yaitu perintah
Allah SWT.
 Tidak akan kecewa berat apabila tujuannya tidak tercapai karena semuanya telah diatur
oleh Allah yang maha bijaksana.

Menurut HR.Al Baihaqi,”Betapa wajib dan pentingnya hubungan sinerki antara iman,
ilmu,dan amal perbuatan, sehingga mencari ilmu dalam kondisi apapun dalam orang
mukmin merupakan suatu kewajiban yang tidak bisa diabaikan serta dalam
mengamalkannya yang dilandasi iman karena Allah SWT.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 IMAN

Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah,
pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan
dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah
membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan
dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan
dengan amal perbuatan secara nyata.

Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna
apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam
hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan
dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang
sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh
dan tidak dapat dipisahkan.

 ILMU
Kata ilmu berasal dari kata kerja ‘alima, yang berarti memperoleh hakikat
ilmu,mengetahui, dan yakin. Ilmu, yang dalam bentuk jamaknya adalah‘ulum, artinya
ialah
memahami sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan
pengetahuan. Jadi ilmu merupakan aspek teoritis dari pengetahuan. Dengan pengetahuan
inilah manusia melakukan perbuatan amalnya. Jika manusia mempunyai ilmu tapi miskin
amalnya maka ilmu tersebut menjadi sia-sia.

Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa


penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai
ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu
alam yang telah ada lebih dahulu

 AMAL

Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau
tindakan, sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal saleh
ialah perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan
pahala yang berlipat di akhirat.

Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau setiap
perbuatan kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT. Dengan demikian, amal dalam Islam
tidak hanya terbatas pada ibadah, sebagaimana ilmu dalam Islam tidak hanya terbatas
pada ilmu fikih dan hukum-hukum agama. Ilmu dalam dalam ini mencakup semua yang
bermanfaat bagi manusia seperti meliputi ilmu agama, ilmu alam, ilmu sosial dan lain-
lain. Ilmu-ilmu ini jika dikembangkan dengan benar dan baik maka memberikan dampak
yang positif bagi peradaban manusia. Misalnya pengembangan sains akan memberikan
kemudahan dalam lapangan praktis manusia.

Anda mungkin juga menyukai