Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGERTIAN AKIDAH DAN SEJARAH MUNCULNYA


PERMASALAHAN AKIDAH DALAM ISLAM

MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS

MATA KULIAH : AKIDAH AKHLAK

DOSEN PENGAMPU : SUSIBA M. Pd. I.

OLEH :

YELSI MELINDA PUTRI : (12310820690)

SAL SABILA NINGCAHYA NINGSI : (12310822488)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena atas limpahan
karunia, rahmat, dan hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang
berjudul “pengertian akidah, ruang lingkup pembahasannya serta sejarah
munculnya permasalahan akidah dalam islam.” dapat terselesaikan. makalah ini
disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah akidah akhlak, kami berusaha
menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun
segi penyusunan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangunkan,
kami terima dengan senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini bisa memberikan manfaat bagi para pembacanya, atas perhatian dan
kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini kami ucapkan
terimakasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A.latar belakang .............................................................................................

B.rumusan masalah ........................................................................................

C.tujuan ..........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................

A. pengertian akidah .......................................................................................

B. Ruang lingkup akidah .................................................................................

C. sejarah munculnya permasalahan akidah dalam islam ...............................

BAB III PENUTUP .............................................................................................

A. Kesimpulan .................................................................................................
B. Saran ............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aqidah secara bahasa berarti sesuatu yang mengikat. Pada keyakinan
manusia adalah suatu keyakinan yang mengikat hatinya dari segala keraguan.
Aqidah menurut terminologi syara' (agama) yaitu keimanan kepada Allah,
Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Para Rasul, Hari Akhirat, dan keimanan kepada
takdir Allah baik dan buruknya. Ini disebut Rukun Iman.
Islam adalah agama yang sempurna dan diridhoi oleh Allah SWT. Hanya
saja kesempurnaan Islam ini hanya bisa kita rasakan dalam kehidupan jika kita
pun melaksanakannya secara sempurna, jika kita hanya melaksanakan Islam
secara setengah-setengah, atau sebagiannya saja. Maka kita tidak akan bisa
merasakan kesempurnaan Islam itu sendiri, kita hanya akan bisa merasakan
sebagian saja dari kesempurnaan itu.

B. Rumusan Masalah
 Apa itu akidah?
 Apa ruang lingkup akidah?
 Apa sejarah munculnya permasalahan akidah dalam islam?

C. Tujuan
Akidah Islam mempunyai banyak tujuan yaitu:
a. Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah hanya kepada Allah. Karena Allah
adalah Pencipta yang tidak ada sekutu bagi-Nya, maka tujuan dari ibadah
haruslah diperuntukkan hanya kepada-Nya .
b. Ketenangan jiwa dan pikiran tidak cemas. Karena akidah ini akan
memperkuat hubungan antara orang mukmin dengan Allah, sehingga ia
menjadi orang yang tegar menghadapi segala persoalan dan sabar dalam
menyikapi berbagai cobaan.
c. Meluruskan tujuan dan perbuatan yang menyimpang dalam beribadah kepada
Allah serta berhubungan dengan orang lain berdasarkan ajaran al-Qur’an dan
tuntunan Rasulullah saw.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akidah
Akidah atau Aqidah (bahasa Arab: ‫انعقيدة‬, translit. al-‘aqīdah) adalah
intisari atau pokok dalam agama Islam, yang mana intinya adalah menegaskan
bahwa Allah satu-satunya tuhan dan satu-satunya yang berhak disembah atau
diibadahi, menegaskan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah yang harus
diteladani oleh seorang muslim, serta mengetahui, meyakini, dan mengamalkan
rukun Islam dan rukun Iman.
Istilah “Aqidah” atau sering dieja “akidah” berasal dari kata bahasa
ْ
Arab: al-‘aqdu (ُ‫)ان َع ْقد‬ yang berarti “ikatan”, at-tautsiiqu (ُ‫ )انت َّ ْىثِيْق‬yang berarti
“kepercayaan atau keyakinan yang kuat”, al-ihkaamu (ُ‫ )اْ ِإلحْ كَاو‬yang artinya
“mengokohkan” atau “menetapkan”, dan ar-rabthu biquw-wah (ُ‫)انربْط ُ ِبق َّىة‬
َّ yang
berarti “mengikat dengan kuat”.
Sebagian besar umat Islam tentu sudah tidak asing lagi dengan kata
“Aqidah”. Karena Istilah ini selalu muncul dalam pelajaran agama Islam. Namun,
tidak semua orang memahami dengan benar apa itu Aqidah dan fungsinya dalam
kehidupan. Secara umum, pengertian aqidah adalah ikatan atau keyakinan yang
kuat pada seseorang terhadap apa yang diyakininya.
Dalam Islam, Aqidah mencakup iman kepada Allah SWT dan sifat-sifat-
Nya. Secara bahasa, Aqidah dapat diartikan sebagai ikatan atau kepercayaan.
Sedangkan dari segi aqidah adalah keyakinan yang kuat terhadap suatu zat tanpa
ada keraguan sedikit pun.
Secara garis besar Aqidah Islam mencakup semua rukun iman, yaitu iman
kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Kiamat dan iman kepada Qada dan
Qadar. Pada hakekatnya, pengertian Aqidah adalah suatu keyakinan tertentu tanpa
ada keraguan sedikit pun. Oleh karena itu, berpegang pada Aqidah yang benar
merupakan kewajiban bagi umat Islam.
Dalam syariat Islam terdiri dua pangkal utama. Pertama : Aqidah yaitu
keyakinan pada rukun iman itu, letaknya di hati dan tidak ada kaitannya dengan
cara-cara perbuatan (ibadah). Bagian ini disebut pokok atau asas. Kedua :
Perbuatan yaitu cara-cara amal atau ibadah seperti sholat, puasa, zakat, dan
seluruh bentuk ibadah disebut sebagai cabang. Nilai perbuatan ini baik buruknya
atau diterima atau tidaknya bergantung yang pertama. Makanya syarat
diterimanya ibadah itu ada dua, pertama : Ikhlas karena Allah SWT yaitu
berdasarkan aqidah islamiyah yang benar. Kedua : Mengerjakan ibadahnya sesuai
dengan petunjuk Rasulullah SAW. Ini disebut amal sholeh. Ibadah yang
memenuhi satu syarat saja, umpamanya ikhlas saja tidak mengikuti petunjuk
Rasulullah SAW tertolak atau mengikuti Rasulullah SAW saja tapi tidak ikhlas,
karena faktor manusia, umpamanya, maka amal tersebut tertolak. Sampai benar-
benar memenuhi dua kriteria itu. Inilah makna yang terkandung dalam Al-Qur'an
surah Al-Kahfi 110 yang artinya : "Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan
Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya."

Aqidah adalah tauqifiyah. Artinya, tidak bisa ditetapkan kecuali dengan


dalil syar’i, tidak ada medan ijtihad dan berpendapat di dalamnya. Karena itulah
sumber-sumbernya terbatas kepada apa yang ada di dalam al-Quran dan as-
Sunnah. Sebab tidak seorangpun yang lebih mengetahui tentang Allah, tentang
apa-apa yang wajib bagiNya dan apa yang harus disucikan dariNya melainkan
Allah sendiri. Dan tidak ada seorangpun sesudah Allah yang mengetahui tentang
Allah selain Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam. Oleh karena itu manhaj as-
Salafush Shalih dan para pengikutnya dalam mengambil aqidah terbatas pada al-
Quran dan as-Sunnah (Kitab Tauhid 1, Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah al
Fauzan).
Aqidah tersebut dalam tubuh manusia ibarat kepalanya. Maka apabila
suatu umat sudah rusak, bagian yang harus direhabilitasi adalah aqidahnya
terlebih dahulu. Di sinilah pentingnya aqidah ini, apalagi ini menyangkut
kebahagiaan dan keberhasilan dunia dan akhirat. Aqidah merupakan kunci kita
menuju surga. Aqidah juga menjadi dasar dari seluruh hukum-hukum agama yang
berada di atasnya. Aqidah Islam adalah tauhid, yaitu mengesakan Tuhan yang
diungkapkan dalam syahadat pertama. Sebagai dasar, tauhid memiliki implikasi
terhadap seluruh aspek kehidupan keagamaan seorang Muslim, baik ideologi,
politik, sosial, budaya,pendidikan dan sebagainya.
-Definisi Aqidah Menurut Para Ahli
Aqidah adalah keyakinan dalam agama Islam. Aqidah ini mencakup
berbagai aspek keyakinan, seperti keyakinan tentang Allah, malaikat, kitab suci,
nabi dan rasul, hari kiamat, dan takdir. Aqidah juga mencakup keyakinan tentang
iman dan kafir, taqdir dan kebebasan, serta hukum-hukum Islam.
Berikut ini adalah pengertian aqidah menurut beberapa para ahli:
 Menurut Ibnu Taimiyah, aqidah adalah keyakinan yang tumbuh dalam hati
dan diyakini dengan sepenuhnya. Makna akidah dengan suatu perkara yang
harus dibenarkan dalam hati, dengannya jiwa yang menjadi tenang sehingga
jiwa itu menjadi yakin serta mantap tidak dipengaruhi oleh keraguan dan
tidak dipengaruhi oleh salah sangka.
 Menurut Imam Al-Ghazali, aqidah adalah keyakinan yang tidak dapat
diragukan lagi kebenarannya. lebih menekankan nilai-nilai spritual, seperti
syukur, taubat, tawakal dan lain-lain, serta mengarahkan tujuan aqidah
kepada pencapaian ma’rifatullah dan kebahagiaan di akhirat. Semuanya jelas
bersumber pada Islam dengan landasan al-Qur’an dan as-sunnah serta
konsepsi aqidah yang dibangun oleh imam al Ghazali memiliki corak
religius, rasional dan sufistik-intuitif.
 Menurut Imam Asy-Syafi’i, aqidah adalah keyakinan yang didasarkan pada
dalil yang sahih. Akidah ini lebih mengutaman dalil-dalil yang shahih.

-Defenisi Akidah Menurut Istilah


1. M. Husein Abdullah
Aqidah adalah pemikiran yang menyuluruh tentang alam, manusia,
kehidupan, dan semua yang berhubungan dengan Tuhan, hari kiamat, syariat,
dan hisab.
2. Mahmud Syaltout
Aqidah merupakan cara pandang seseorang tentang segala perkara yang tidak
diikuti dengan keraguan apa pun.

3. Abu Bakar Jabir Al Jazairy


Aqidah adalah kebenaran yang dapat diterima manusia berdasarkan akal,
wahyu, dan fitrah. Aqidah ditanamkan dalam hati dengan keyakinan yang
kuat dan menolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran
tersebut.

B. Ruang Lingkup Akidah


Kajian aqidah menyangkut keyakinan umat Islam atau iman. Karena
itulah, secara formal, ajaran dasar tersebut terangkum dalam rukun iman yang
enam. Oleh sebab itu, sebagian para ulama dalam pembahasan atau kajian aqidah,
mereka mengikuti sistematika rukun iman yaitu: iman kepada Allah, iman kepada
malaikat (termasuk pembahasan tentang makhluk ruhani seperti jin, iblis, dan
setan), iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Nabi dan rasul Allah, iman
kepada hari akhir, dan iman kepada qadha dan qadar Allah swt.
Sementara Ulama dalam kajiannya tentang aqidah islam menggunakan
sistematika sebagai berikut:
1. Ilahiyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
ilah (Tuhan, Allah), seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat
Allah,perbuatan-perbuatan (af’al) Allah dan sebagainya.
2. Nubuwat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan nabi dan Rasul, termasuk pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah,
mukjizat, karamat dan sebagainya.
3. Ruhaniyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan alam metafisik seperti Malaikat, Jin, Iblis, Setan, Roh dan lain
sebagainya.
4. Sam’iyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa
diketahui lewat sama’, yaitu dalil naqli berupa al-qur’an dan as-sunnah,
seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga,
neraka dan sebagainya.

C. Sejarah Munculnya Permasalahan Akidah Dalam Islam


1) Zaman Nubuwwah
Di zaman Rasulullah ‫ صهىُهللاُعهيهُوُسهى‬para sahabat mendapat didikan terus
dari baginda dan segala permasalahan serta syubhat diterangkan jelas oleh
baginda,kerana zaman tersebut adalah zaman wahyu.
2) Zaman Khulafa’ Ar Rasyidun
 Zaman Sayyiduna Abi Bakr As Siddiq ‫ُعنه‬ ‫ُهللا‬ ‫;رضي‬
-Belum wujud syubhat pemikiran yang membawa ancaman dan
menggugat ilmu aqidah dan beliau disibukkan dengan memrangi golongan
murtad dan yang enggan membayar zakat.
 Zaman Sayyiduna Umar Al Khattab ‫;رضيُهللاُعنه‬
Juga belum wujud ancaman besar.Antara tempoh paling aman dan Islam
kian terabar ke empayar empayar besar sehingga penaklukan Parsi dan
pembukaan Al Quds
 Zaman Sayyiduna Uthman bin Al Affan ‫;رضيُهللاُعنه‬
Bibit bibit awal kemunculan kaum Khawarij yang melancarkan protes dan
pemberontakan sehingga membawa kepada tragedi kesyahidan beliau.
 Zaman Sayyiduna Ali bin Abi Talib ‫; كروُهللاُوجههُوُرضيُهللاُعنه‬
Muncul golongan Khawarij yang membawa syubhat Takfir, yaitu
mengkafirkan pelaku dosa Besar.
 Muncul kelompok Syiah yang sebahagiannya terlalu ekstrim sehingga
mengangkat beliau sebagai Tuhan.Kelompok ekstrim ini telah dibasmi
namun pemikirannya masih ada dan meresapi kelompok Syiah
Nusayriyyah, Bathinyyah dan Al Qaramithah.
3.) Zaman Khilafah Umawiyyah;
Muncul pemikiran mu’tazilah yang dibawa oleh Wasil bin Ata’,yang
merupakan bekas pelajar Imam Hasan Al Basri.Dia pada mulanya menghadiri
majlis Imam Hassan kemudian berdebat dengan gurunya pada masalah
menentukan anak kecil yang meninggal dunia berada di syurga atau neraka.Lalu
dia meninggalkan gurunya dan berkata Imam Hasan;
‫اعتزانىاصم‬
“Telah meninggalkan kita akan Wasil”.
Dari perkataan ‫اعتزال‬ inilah munculnya perkataan Mu’tazilah
.Kemunculan pemikiran Jahmiyah yang diperkenalkan oleh Jahm bin Sufyan.
Kelompok-kelompok ini pada awalnya merupakan minoriti sahaja,pada zaman
awal khilafah umawi,sehinggalah zaman Imam Abu Hanifah,Imam Malik dan
Imam Muhammad bin Idris As Syafi’iy ‫رضيُهللاُتعانىُعنهى‬.Ini sebabnya ilmu aqidah
di zaman para Imam ini kurang menggunapakai kaedah ilmu kalam. Di akhir
khilafah Umawi,mereka telah menguasai khilafah,dan khalifah yang dilantik akan
berpegang kepada ideologi mereka.Ini yang mengakibatkan Imam Ahmad bin
Hanbal ‫ رضي ُهللا ُعنه‬diseksa kerana enggan akur pada doktrin mereka yang
mendakwa Al Qur’an itu merupakan makhluq,dan bukan Kalamullah.
4) Zaman Khilafah Abbasiyyah;
Ketika inilah Allah memunculkan Imam Abul Hassan Al Asy’ari (pada
awalnya seorang pengikut Mu’tazilah yang mendapat pendidikan dari bapa tiri
beliau,Abu Ali Muhammad Al Jubba’i,sebelum mengisytiharkan taubat pada usia
beliau 40 tahun) dan Imam Abu Mansur Al Maturidi yang menjernihkan semula
ilmu aqidah,khususnya dalam masalah Asma’ dan Sifat Allah yang dicemari ilmu
kalam dengan cara menggunakan ilmu kalam juga bagi mematahkan hujjah
golongan Mu’tazilah,yang menolak dalil dan Nas Al Qur’an serta
Sunnah.Bermula dari sini,ilmu aqidah juga dikenali sebagai ilmu kalam.
Imam Abul Hassan menyusun 13 sifat yang mesti diketahui bagi sekalian
mukallaf dalam mentawhidkan Allah manakala Imam Abu Mansur
menyempurnakan lagi 7 sifat sebelum disatukan keduanya oleh Imam As
Sanusi.Ini yang menjadikan Matn As Sanusi atau Matn Ummi Barahin antara
rujukan tertua dalam ilmu aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Akidah Islam adalah prinsip utama dalam pemikiran Islami yang dapat
membina setiap individu muslim sehingga memandang alam semesta dan
kehidupan dengan kaca mata tauhid dan melahirkan konotasi-konotasi valid
baginya yang merefleksikan persfektif Islam mengenai berbagai dimensi
kehidupan serta menumbuhkan perasaan-perasaan yang murni dalam dirinya. Atas
dasar ini, akidah mencerminkan sebuah unsur kekuatan yang mampu menciptakan
mu’jizat dan merealisasikan kemenangan-kemenangan besar di zaman permulaan
Islam.

Demi membina setiap individu muslim, perlu kiranya kita


mengingatkannya tentang sumbangsih-sumbangsih akidah yang telah dimiliki
oleh orang-orang sebelumnya dan meyakinkannya akan validitas akidah itu dalam
setiap zaman dan keselarasannya dengan segala era.

Akidah dapat mewujudkan ketenangan dan ketentraman bagi manusia


meskipun bencana sedang menimpa.Dalam hal ini akidah telah menggunakan
berbagai cara dan metode untuk meringankan bencana-bencana itu di mata
manusia. Di antara cara-cara tersebut adalah menjelaskan kriteria dunia;bahwa
dunia ini adalah tempat derita dan ujian yang penuh dengan bencana dan derita
yang acap kali menimpa manusia. Oleh karena itu, tidak mungkin bagi manusia
untuk mencari kesenangan dan ketentraman di dunia ini.Atas dasar ini, hendaknya
ia berusaha sekuat tenaga demi meraih kesuksesan dalam ujian Allah di dunia.

B. Saran
Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami
akan lebih fokus dandetail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Administrator. 2023. Pengertian Akidah Akhlak Menurut Para Ahli.


https://www.pikiranmuslim.com/pengertian-aqidah-akhlak-menurut-para-
ahli/#:~:text=Menurut%20Ibnu%20Taimiyah%2C%20aqidah%20adalah%
20keyakinan%20yang%20tumbuh,adalah%20keyakinan%20yang%20dida
sarkan%20pada%20dalil%20yang%20sahih.
Diunduh tanggal 15 februari 2024.

Kurniawan Aris. 2023. Pengertian Akidah Dan Ruang Lingkup.


https://www.gurupendidikan.co.id/aqidah/
Diunduh tanggal 15 februari 2024.

Redaksi. 2020. Sejarah Akidah Dan Tafsirnya


https://islami.co/sejarah-aqidah-dan-ragam-tafsirnya/a.
Diunduh tanggal 15 februari 2024.

Anda mungkin juga menyukai