Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH AGAMA

AQIDAH ISLAMIYAH DAN KEIMANAN DALAM


ISLAM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


agama

DOSEN PEMBIMBING
NAJMUDIN RASUL Ph.D.
DISUSUN OLEH
WILGHI DEVA RIDILAN
2210612010

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2022/2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah swt. Karena berkat rahmat
dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan. Saya berterima kasih
kepada Bapak yang sudah memberikan tugas ini.
Makalah ini saya buat agar kita dapat memperluas ilmu
tentang fungsi dan peranan agama bagi manusia. Oleh karena
itu saya membutuhkan saran dan kritik. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita yang membacanya

1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................1
KATA PENGANTAR ............................................................2
DAFTAR ISI............................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.....................................................4
B. RUMUSAN MASALAH ................................................5
C. TUJUAN PENULISAN...................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Aqidah Islamiyah...........................................5
B. Iman Kepada ALLAH SWT. ..........................................5
C. Keimanan dan Ketakwaan kepada ALLAH SWT. .........5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................6
B. Saran................................................................................7

1
BAB 1 PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Kurangnya pemahaman para generasi penerus bangsa mengenai Aqidah.
Maka dari itu, kami menyusun makalah ini dengan harapan agar para pembaca
dapat lebih memahami tentang apa pengertian Aqidah baik secara bahasa
maupun istilah, dari mana saja sumber-sumber Aqidah tersebut diperoleh, dan
apa saja fungsi dari Aqidah sesuai dengan ajaran Islam, sehingga tidak terjadi
hal-hal yang menyimpang ber-atas namakan Aqidah Islam.
Aqidah adalah pokok-pokok keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah,
dan kita sebagai manusia wajib meyakininya sehingga kita layak disebut
sebagai orang yang beriman (mukmin).
Makalah ini merupakan pengetahuan tentang konsep Aqidah dalam
Islam, semua ini di rangkup dalam makalah ini , agar pemahaman terhadap
permasalahan lebih mudah di pahami dan lebih singkat dan akurat

B Rumusan Masalah
1. Pengertian Akidah Islamiyah
2. Iman Kepada Allah SWT.
3. Keimanan dan Ketakwaan Kepada Allah SWT.

C Tujuan Penulisan
1 Memahami pengertian akidah Islamiyah
2 Memahami keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.

1
BAB 2 PEMBAHASAN
A Pengertian akidah Islamiyah
Secara bahasa, Aqidah (‫ )العقيدة‬berasal dari kata al aqdu (‫ )العقد‬yang artinya
ikatan, kokoh, kuat dan erat. Juga berarti keyakinan dan penetapan. Sehingga
secara umum, Aqidah berarti keyakinan yang kuat, tanpa keraguan.
Secara istilah, Aqidah adalah perkara-perkara yang dibenarkan oleh hati
sehingga menjadi keyakinan kuat yang tidak dicampuri oleh keraguan.
Aqidah Islamiyah (‫ )اإلسالمية العقيدة‬adalah perkara-perkara yang wajib
dibenarkan oleh hati dan menjadi keyakinan kuat tanpa keraguan, bersumber
dari Al Quran dan Sunah

B Iman Kepada Allah swt.

iman kepada Allah swt. merupakan asas dan pokok akan adanya
keimanan kepada kitab-Nya. Kemudian seorang hamba meyakini bahwa Allah
Swt. adalah Rabb dan pemilik segala sesuatu, Dialah satu-satunya pencipta,
pengatur segala sesuatu, dan Dialah satu-satunya yang berhak disembah, tidak
ada sekutu bagi-Nya. Semua sembahan selain Dia adalah sesembahan yang
batil, dan beribadah kepada selain-Nya adalah kebatilan. Dan hanya Allah lah
yang berhak disembah. Tiada tuhan selain Allah.

Iman kepada Allah ini dan rukun iman lainnya termaktub di dalam
alquran Surat An-Nisa Ayat 136 sebagai berikut: Wahai orang-orang yang
beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang
Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat
sejauh-jauhnya"

Iman kepada Allah syarat mutlak bagi seorang muslim. Jika tidak
mempercayai Allah sebagai tuhan, maka ia belum bisa dikatakan Islam. Sebab
dirinya masih tidak yakin atas ketuhanan Allah. Rukun lain dijalankan, namun
rukun iman kepada Allah tidak dijalankan membuat keyakinannya tidak benar.
Misal, ia percaya pada malaikat, namun ia tidak percaya bahwa Allah lah yang
menciptakan malaikat, maka itu keyakinan yang masih salah.

1
Begitu juga dengan ibadah, jika ibadahnya masih bukan untuk Allah.
Maka itu masih tidak sempurna. “Katakanlah: ”Sesungguhnya salatku, ibadatku,
hidupku dan matiku hannyalah untuk Allah, Rabb semesta alam” (QS al-
An’aam:162).

Hikmah daripada iman adalah ketahuidan yang tinggi. Perintah dan


larangan Allah SWT akan mudah dibedakan oleh seorang yang percaya atas
keesaan dan kekuasaan Allah, dan jika manusia patuh maka hasilnya hati akan
selalu ingat kepada Allah Swt.

Sebaliknya, jika iman kepada Allah masih sedikit atau bahkan tidak ada,
ia akan terumbang ambing dalam menjalankan Islam. Sebab, dalam dirinya
masih belum yakin akan keesaan Alah. Bahwa Allah lah yang mengatur semua,
termasuk dirinya.
C Keimanan dan Ketakwaan kepada Allah swt.
Perkataan iman berasal dari bahasa arab, asal kata dari amanu yang
artinya percaya atau yakin. Secara harfiah iman dapat diartikan dengan rasa
aman, keyakinan atau kepercayaan. Menurut istilah kata iman dapat diartikan
dengan meyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan
perbuatan hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW : Artinya Iman ialah
bahwa engkau percaya kepada Allah, Malaikat-Nya, Kitab-kitabnya, Rasul-
rasulnya, hari akhir, kiamat dan engkau percaya kepada qada yang baik dan
buruk Iman menurut ahlusunah wal jama ah adalah dilafazkan/diikrarkan pada
lisan/lidah, ditasdikkan dalam hati dan diamalkan dengan anggota badan,
dengan kata lain iman tersebut mencakup tiga hal yaitu ikrar, tasdik dan amal.

Perkataan Taqwa berasal dari bahasa Arab, asal kata dari waqa, yaqi,
wiqayah yang artinya takut, menjaga, memelihara atau melindungi. Secara
istilah Taqwa diartikan sikap

menjaga, memelihara keimanan yang diwujudkan dalam pengamalan


ajaran Islam secara utuh dan konsisten (Istiqomah). Jadi orang yang bertakwa
adalah menjalankan seluruh perintah dan meninggalkan segala larangan
sebagaimana yang termaktub dalam syariat Allah.

1
Korelasi antara Keimanan dan Ketakwaan

Hubungan antara keimanan dan ketakwaan ini tidak dapat dipisahkan satu
dengan lainnya, karena antara keimanan dan ketakwaan pada hakikatnya saling
berkaitan dan memerlukan, artinya keimanan diperlukan oleh manusia supaya
Allah SWT dapat menerima ketakwaannya. Setiap amalan atau perbuatan yang
baik tidak akan diterima Allah SWT tanpa didasari keimanan. Iman seseorang
seolah hampa dan kosong tanpa amal Shaleh yang menyertainya, secara
konkretnya membuktikan bahwa ada iman dalam hatinya. Tingkat Taqwa
(Muttaqin) dapat diperoleh seorang muslim apabila melalui beberapa tingkat
antara lain :
1. Muslim,
2. Mukmin,
3. Muhsin,
4. Muchlisin,
5. Muhtadin,
6. Muttaqin.

1
BAB 3 PENUTUP
A Kesimpulan
Aqidah berarti keyakinan yang kuat, tanpa keraguan.

B Saran

Anda mungkin juga menyukai