Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“RUKUN IMAN”

Disusun Oleh :

Kelompok V

1. Regina Dwi Andriati : 2007010015


2. Nadya : 2007010336

Dibimbing Oleh :

Dra. Hj. Ajeng Kartini, M.Pd.I.

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA) MUHAMMAD


ARSYAD AL – BANJARY BANJARMASIN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 1A REGULER


BANJARMASIN

2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas berkat dan
limpahan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan “Makalah Rukun Iman” ini
dengan tepat waktu. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam pada semester 1 di tahun
akademik 2020/2021. Tidak lupa, penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing Ibu Dra. Hj. Ajeng Kartini, M.Pd.I. atas dukungan dan
kontribusi yang telah memberikan kami arahan dan motivasi dalam menyusun
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini baik dari segi bahasa, penulisan, terbatasnya wawasan penulis dan
lain-lain. Oleh karena itu penulis berharap adanya kritik dan saran membangun
untuk kemajuan makalah ini kedepannya.

Dengan ini penulis mempersembahkan makalah ini dengan rasa


terimakasih dan semoga Allah swt memberkahi sehingga dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Banjarmasin, 8 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................1


1.2 Rumus Masalah.......................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................3

2.1 Pengertian Aqidah Islam (Rukun Iman)..................................3


2.2 Bagian Pokok Rukun Iman.....................................................4

BAB III PENUTUP.......................................................................................8

3.1 Kesimpulan..............................................................................8
3.2 Saran........................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Beragama adalah suatu bentuk keyakinan manusia terhadap berbagai
hal yang diajarkan oleh agama yang dianutnya. Beragama berarti meyakini
secara bulat terhadap pokok-pokok ajaran dan keyakinan sebuah agama,
oleh karena itu tidak ada manusia yang mengaku beragama tanpa ia
meyakini apa-apa yang ditetapkan oleh agama tersebut.
Islam adalah suatu agama yang disampaikan oleh Nabi-Nabi
berdasarkan wahyu Allah yang disempurnakan dan diakhiri dengan wahyu
Allah pada Nabi Muhammad saw sebagai Nabi dan Rasul yang terakhir.
Dalam agama islam terdapat pilar-pilar keimanan yang dikenal dengan
rukun iman, terdiri dari enam pilar, keenam pilar tersebut adalah keyakinan
islam terhadap hal-hal ghaib yang hanya dapat diyakini secara trasendental,
sebuah kepercayaan terhadap hal-hal yang diluar daya nalar manusia.
Rukun iman (pilar keyakinan) ini terdiri dari :
1. Iman kepada Allah,
2. Iman kepada Malaikat,
3. Iman kepada kitab,
4. Iman kepada rasul,
5. Iman kepada hari akhir,
6. Iman kepada qada dan qadar.

Enam pilar keimanan umat islam tersebut merupakan sesuatu yang


wajib dimiliki oleh setiap muslim. Oleh karena itu, penulis akan mengkaji
berbagai hal yang menyangkut enam pilar keimanan tersebut. Diharapkan
kajian tersebut akan menambah pemahaman penulis mengenai pentingnya
rukun iman dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. 

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan aqidah islam (rukun iman)?
1.2.2 Apa saja bagian pokok dari rukun iman?
1.2.3 Bagaimana penjelasan iman kepada Allah?
1.2.4 Bagaimana penjelasan iman kepada Malaikat?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi aqidah islam (rukun iman).
1.3.2 Untuk mengetahui bagian pokok dari rukun iman.
1.3.3 Untuk mengetahui penjelasan tentang iman kepada Allah.
1.3.4 Untuk mengetahui penjelasan tentang iman kepada Malaikat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aqidah Islam (Rukun Iman)


Yang dimaksud dengan aqidah dalam bahasa Arab (dalam bahasa
Indonesia tertulis akidah), menurut etimologi adalah ikatan, sangkutan.
Disebut demikian, karena dia mengikat dan menjadi sangkutan atau
gantungan segala sesuatu. Dalam pengertian tehnis artinya adalah iman atau
keyakinan.
Rukun (jamaknya Arkanu) berasal dari bahasa Arab yang berarti
“tiang”. Arkanul Iman adalah tiang-tiang iman. Iman berasal dari kata
“aamana” mempercayai. Jadi iman berarti kepercayaan.
Disamping itu ada kata yakin, berarti percaya sungguh-sungguh
Bedanya :
- Kepercayaan menerima dengan rasio
- Keyakinan menerima dengan akal
- Akal adalah perseimbangan pemikiran rasio dan rasa hati
- Karena itu akallah yang mampu menerima tauhid.

Berikut ini bagian dari rukun iman :

1. Iman kepada Allah


2. Iman kepada Malaikat
3. Iman kepada Rasul-Rasul Allah
4. Iman kepada Kitab-Kitab Allah
5. Iman kepada hari Akhirat
6. Iman kepada Qadha dan Qadar

3
2.2 Bagian Pokok Rukun Iman (Pilar Utama Rukun Iman)
1. Iman Kepada Allah
Allah, zat yang maha mutlak itu, menurut ajaran Islam, adalah Tuhan
Yang Maha Esa. Menurut akidah Islam konsepsi tentang ketuhanan Yang
Maha Esa disebut Tauhid. Ilmunya adalah Ilmu Tauhid (Ilmu tentang
Keesaan Tuhan).

Pengertian Tuhan Yang Maha Esa ialah, dia Esa dalam segala-galanya
antara lain :

 Esa dalam zatnya


Artinya zat Allah tidak sama dan tidak dapat disamakan dengan
apapun juga. Zat Allah tidak akan mati, tetapi akan kekal dan abadi.
 Esa dalam sifatnya
Kemaha Esaan Allah dalam sifat-sifatnya, ini mempunyai arti
bahwa sifat-sifat Allah penuh dengan kesempurnaan dan keutamaan,
tidak ada yang menyamainya. Sifat-sifat Allah itu banyak, dan tidak
dapat diperkirakan. Namun demikian dari Al-Qur’an dapat diketahui
99 nama sifat Tuhan yang biasanya disebut dengan “al Asmaul
Husna”.
 Allah mempunyai sifat sebanyak 41 buah, dengan rincian
sebagai berikut:
a. 20 Sifat wajib Allah
b. 20 Sifat mustahil Allah (sifat yang tidak mungkin melekat
pada Allah dan menjadi lawan dari sifat wajib Allah)
c. 1 Sifat jaiz Allah (sifat yang boleh jadi Allah lakukan dan
boleh jadi tidak Allah lakukan)
 Maha Esa dalam perbuatan-perbuatannya
Perbuatannya itu unik, lain dari yang lain, tiada taranya dan tidak
sanggup pula manusia menirunya. Misalnya, bagaimana Ia
menciptakan alam semesta yang begitu luasnya dan tidak terjangkau
oleh manusia, dan juga kalau kita melihat bagaimana Allah
menciptakan manusia dalam bentuk tubuh yang sangat baik yang

4
dilengkapinya dengan panca indera, akal, perasaan, kemauan, bahasa
yang berbeda-beda, pengalaman dan sebagainya.
 Allah Maha Esa dalam wujudnya
Ia tidak bisa disamakan dan diserupakan dalam bentuk apapun
juga, karena itu ia disebut wajibul wujud, pernyataan ini mempunyai
makna bahwa, hanya Allah lah yang abadi dan wajib eksistensinya
atau wujudnya. Selain dari dia Mumkinul Wujud. Artinya boleh ada
dan juga boleh tidak ada, seperti eksistensi manusia dan seluruh alam
semesta ini yang pada waktunya pasti akan mati atau hancur binasa.
 Allah Maha Esa dalam menerima ibadah
Yang dimaksud dengan ibadah ialah segala perbuatan manusia
yang disukai Allah, baik dalam kata-kata yang terucap, maupun dalam
bentuk perbuatan-perbuatan lain yang kelihatan dan tidak kelihatan.
 Allah Maha Esa dalam menerima hajat dan hasrat manusia
Setiap manusia mempunyai kedudukan yang sama dalam
berhubungan langsung dengan Tuhan yang Maha Esa, keyakinan
seorang muslim tidak memerlukan orang lain di dunia ini dalam
menyampaikan hajat atau doa, dan permohonan kepada Allah.
 Allah Maha Esa dalam memberi hukum
Artinya dialah yang satu-satunya pemberi hukum yang tinggi, baik
kepada alam semesta yang dikenal dengan hukum alam, maupun
terhadap hidup dan kehidupan manusia yang disebut syari’ah. Hukum
yang benar adalah hukum yang datang dari Allah.

2. Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah


Malaikat ialah mahkuluk gaib yang diciptakan Allah dari cahaya,
dengan ketaatan selalu menjalankan perintah Allah dan kesanggupannya
untuk beribadah kepada Allah. Malaikat diciptakan tidak memiliki sikap
ketuhanan dan hanya Allahlah Tuhan semesta alam. Jumlah malaikat sangat
banyak dan semuanya tunduk dalam menjalankan perintah Allah SWT.

5
 Fungsi dan Tugas Malaikat
Menurut para ulama ahli kalam, dari sekian banyak malaikat, yang
wajib diketahui dengan jelas, hanya sepuluh malaikat yakni Jibril,
Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Ridwan dan Malik.
1. Malaikat Jibril, Malaikat yang menyampaikan wahyu, Malaikat
mengajarkan Nabi Muhammad saw tentang Iman, Islam dan
Ihsan, Malaikat Jibril mendampingi Nabi saat perjalanan Nabi
Isra’mi’raj
2. Malaikat Mikail, pengawas semua makhluk
3. Malaikat Israfil, mengawasi umur dunia
4. Malaikat Izrafil, pencabut nyawa
5. Munkar
6. Nakir, dua malaikat penanya dalam kubur
7. Roqib
8. ‘Atid, keduanya mencatat dosa dan pahala
9. Malik, penjaga neraka
10. Ridwan, penjaga surga

Fungsi malaikat adalah menyampaikan wahyu Allah kepada


manusia yang dikehendakinya. Malaikat Jibril (ruhul amin, ruhul
qudus) bertugas menyampaikan wahyu kepada Rasul Muhammad dan
Rasul-Rasul sebelum Muhammad (An Nahl ayat 102).

Tugas-tugas Malaikat lainnya antara lain: Menghibur,


menabahkan hati orang-orang yang beriman, mendo’akan orang-
orang mukmin, mencabut jiwa manusia, mencatat perbuatan manusia,
mengurus surga dan neraka. Tugas Malaikat sebegai makhluk ghaib
tidak memasuki alam nyata atau alam material, tapi alam rohaniah.
Dia bertugas sebagai perantara yang melaksankan kemauan Tuhan,
terutama yang berhubungan dengan alam rohaniah manusia.

6
Yakin kepada yang ghaib adalah pertanda utama dari orang yang
takwa menjadikan Al-qur’an sebagai petunjuknya, Qur’an
menunjukkan tentang alam nyata dan alam ghaib.

Alam nyata : Lapangan Kebudayaan


Alam ghaib : Lapangan agama.

 Sifat-Sifat Malaikat Allah SWT


1) Patuh dan taat pada setiap perintah Allah, sehingga tidak akan
melakukan apa yang di larang oleh Allah SWT.
2) Tidak memiliki sifat sombong, tidak memiliki nafsu dan selalu
bertasbih.
3) Bisa melakukan perubahan wujud sesuai yang ia kehendaki.
4) Mendoakan orang – orang yang beriman supaya di ampuni
dosanya.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Iman menurut bahasa artinya membenarkan, sedangkan iman menurut


istilah syariat, maksudnya mengakui dengan lisan (perkataan), membenarkan
(tashdiiq) dengan hati dan mengamalkannnya dengan anggota tubuh. Rukun
Iman dapat diartikan sebagai pilar keyakinan, yakni pilar-pilar keyakinan
seorang muslim, dalam hal ini terdapat enam pilar keyakinan atau rukun iman
dalam ajaran Islam, yaitu : Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat-
Malaikat Allah, Iman kepada Kitab-Kitab Allah, Iman kepada Rasul-Rasul
Allah, Iman kepada hari Kiamat, Iman kepada Qada dan Qadar.

3.2 Saran

Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya sehari-hari,


oleh karena itu penulis menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan iman dan
taqwa serta amal ibadah kepada Allah SWT, juga keyakinan terhadap malaikat,
kitab, rasul, hari akhir dan takdir agar hidup kita senantiasa berhasil menurut
pandangan Allah SWT.

8
DAFTAR PUSTAKA

Choeriah, A. (2011, April 18). Makalah Agama Mengenai Rukun Iman. Retrieved
Oktober 9, 2020, from PAUD.BLOGSPOT.COM: https://anisachoeriah-
paud.blogspot.com/2011/04/makalah-agama-rukun-iman.html

Kartini, A. (2008). Pendidikan Agama Islam. Banjarmasin: Universitas Islam


Kalimantan (UNISKA) Muhammad Al-Banjary Banjarmasin.

Muragabah. (2009, Desember 18). Keesaan Allah dalam Sifat, Zat, dan
Perilakunya. Retrieved Oktober 9, 2020, from IBNZAINEL-
TUVANZY.BLOGSPOT.COM:
http://ibnzainel-tuvanzy.blogspot.com/2009/12/keesaan-allah-dalam-zat-
sifat-dan.html

Anda mungkin juga menyukai