Anda di halaman 1dari 22

KONSEP POPULASI DAN SAMPEL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah


Mata Kuliah: Statistik

Dosen Pembimbing:
Dinna Nur Hasanah, S. Pd., M. Ak

Disusun Oleh:
1. Rika Aprillia (210803026)
2. Inevsha Cornellya (210803028)
3. Wildatulkhairia (210803040)

FAKULTAS STUDI ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
TAHUN 2024- 2025
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT atas rahmat
dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah dengan
baik. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukan kepada kita jalan kebenaran.
Penulis ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing, yang telah
membimbing dan memberi banyak pengetahuan kepada penulis serta memberikan
kesempatan kepada penulis untuk membuat dan mempresentasikan makalah ini.
semoga Allah membalas dengan sebaik-baiknya.
Sebagai penutup, kritik dan saran kami harapkan dari segenap pembaca
atas segala kekurangan yang terdapat dalam makalah ini dan juga sebagai bahan
koreksi dan pembelajaran untuk perbaikan makalah berikutnya.

Pekanbaru, 6 Maret 2024

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
A. Pengertian Populasi dan Sampel............................................................. 3
B. Cara menggunakan Populasi dan Sampel............................................... 5
C. Contoh Penggunaan Populasi dan Sampel Dalam Analisis Data........... 14
BAB III PENUTUP........................................................................................... 17
A. Kesimpulan............................................................................................. 17
B. Saran....................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 19

ii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Populasi dan sampel diperlukan untuk berbagai keperluan dalam proses
pendidikan seperti untuk melakukan penelitian, uji data statistik dan lain-lain.
Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian adalah
menentukan populasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat menganalisa
data keseluruhan objek yang diteliti sebagai kumpulan atas komunitas tertentu.
Seorang peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat suatu kumpulan yang
menjadi objek penelitian hanya dengan mengamati dan mempelajari sebagian dari
kumpulan tersebut. Kemudian, peneliti akan mendapatkan metode atau langkah
yang tepat untuk memperoleh keakuratan penelitian dan penganalisaan data
terhadap objek.

Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala


melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya,
informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang
dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang
sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai masalah yang dapat merangsang
pikiran atau kesadaran seseorang. Penelitian bertujuan menemukan jawaban atas
pertanyaan melalui aplikasi prosedur ilmiah. Prosedur ini dikembangkan untuk
meningkatkan taraf kemungkinan yang paling relevan dengan pertanyaan serta
menghindari adanya bias. Sebab, penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan
usaha memperkecil interval dugaan peneliti melalui pengumpulan dan
penganalisaan data atau informasi yang diperolehnya. Dalam penelitian, salah
satu bagian dalam langkah-langkah penelitian adalah menentukan populasi dan
sampel penelitian.
Untuk itu kita perlu mendalami tentang populasi dan sampel ini. Maka
penulis membuat kerangka pertanyaan demi mengetahui lebih lanjut tentang
populasi dan sampel ini. Kerangka pertanyaanya sebagai berikut :
B Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian populasi dan sampel dalam mempelajari statistik?

1
2. Bagaimana menggunakan populasi dan sampel?
3. Apa contoh nyata penggunaan populasi dan sampel?

C Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mengetahui Pengertian populasi dan sampel
2. Untuk Mengetahui Bagaimana penggunaan populasi dan sampel
3. Untuk Mengetahui Tujuan memahami populasi dan sampel

2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Populasi dan Sampel
1) Pengertian Populasi

Menurut Cooper dan Emory (1997) mengemukakan populasi adalah

seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk membuat beberapa

kesimpulan. Menurut Kuncoro (2003) menyatakan populasi adalah kelompok

elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau

kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek

penelitian. Selain itu Nazir (1999) juga mengatakan populasi adalah kumpulan

dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Populasi

adalah kumpulan dari ukuran-ukuran tentang sesuatu yang akan kita buat

inferensinya. Populasi adalah berkenaan dengan data, bukan dengan orangnya

maupun bendanya. Somantri (2006:62), populasi merupakan keseluruh elemen,

atau unit elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki

karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian. Gasperz

(1989:25) juga mengatakan populasi tidak lain adalah keseluruhan unsur-unsur

yang akan diteliti atau yang akan dijadikan sebagai objek penelitian, dan

tentunya kesimpulan yang ditarik hanya berlaku untuk keadaan dari objek-objek

tersebut.

Sugiyono (1997:57) dikutip Riduwan (2003:7) memberikan pengertian

bahwa ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri obyek atau subyek

3
yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Riduwan dan Tita

Lestari (1997:3) mengatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan dari

karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.”

Jadi populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri

dari makhluk hidup, benda, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data

yang mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi dalam

penelitian dapat pula diartikan sebagai keseluruhan unit analisis yang ciri-

cirinya akan diduga. Unit analisis adalah unit/satuan yang akan diteliti atau

dianalisis.

2) Pengertian Sampel
Somantri (2006:63) mengemukakan sampel adalah bagian kecil dari

anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat

mewakili populasinya. Furqon (1999:2), sebagian anggota dari populasi

disebut sampel. Pasaribu (1975:21) berpendapat, sampel itu adalah

sebagian dari anggota-anggota suatu golongan (kumpulan objek-objek)

yang dipakai sebagai dasar untuk mendapatkan keterangan (atau menarik

kesimpulan) mengenai golongan (kumpulan itu).

Sugiyono (1997:57) dikutip Riduwan (2003:10) memberikan

pengertian bahwa “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi.” Arikunto (1998:117) dikutip Riduwan

4
(2003:10) mengatakan bahwa “Sampel adalah bagian dari populasi

(sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah

sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat

mewakili seluruh populasi.”

B Cara Menggunakan Populasi dan Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi, maka sebelum memakai

populasi, harus diperhatikan dulu sampelnya.

Cara menentukan sample agar memenuhi syarat

Teknik (metode) penentuan sample yang ideal memiliki ciri-ciri

dapat memberikan gambaran yang akurat tentang populasi, dapat

menentukan presisi, sederhana sehingga mudah dilaksanakan, dapat

memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya murah. Presisi

merupakan standard error, Nilai rata-rata populasi dikurangi nilai rata-

rata sampel.

Apakah besar sampel sama dengan representatif? Dalam menentukan


Besar sample perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

 Derajat keseragaman (degree of homogenity) dari

populasi  completely heterogeneous

 Presisi yang dikehendaki dari penelitian

 Rencana analisis

 Tenaga, biaya dan waktu

5
 Besar populasi

Jadi semakin besar sampel semakin tinggi tingkat tingkat presisi yang

di dapatkan.

ALUR PEMIKIRAN POPULASI DAN SAMPEL

Syarat sampel

Akurasi atau ketepatan , yaitu tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan)

dalam sampel. Dengan kata lain makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada

dalam sampel, makin akurat sampel tersebut. Tolok ukur adanya“bias” atau

kekeliruan adalah populasi. Agar sampel dapat memprediksi dengan baik

populasi, sampel harus mempunyai selengkap mungkin karakteristik populasi

(Nan Lin, 1976).

Presisi. memiliki tingkat presisi estimasi. Presisi mengacu pada

persoalan sedekat mana estimasi kita dengan karakteristik populasi. Presisi

diukur oleh simpangan baku (standard error). Makin kecil perbedaan di antara
6
simpangan baku yang diperoleh dari sampel (S) dengan simpangan baku dari

populasi (s), makin tinggi pula tingkat presisinya.

TEKNIK SAMPLING

Earl Babbie (1986) dikutip Prijana (2005) dan dikutip Somantri (2006)

dalam bukunya The Practice of Social Research, mengatakan “Sampling is the

process of selecting observations” (sampling adalah proses seleksi dalam

kegiatan observasi). Proses seleksi yang dimaksud disini adalah proses untuk

mendapatkan sampel. Somantri (2006:71), menjelaskan bahwa yang di maksud

dengan sampling acak sederhana adalah sebuah proses sampling yang dilakukan

sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam populasi

mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel.

Teknik penarikan/pengambilan sampel

a. Probability Sampling

Probability sampling merupakan Teknik penarikan sampel, dimana

setiap unsure atau elemen sampling diberi kesempatan yang sama dan persis

sama untuk diikutkan/dipilih dalam sample. Syarat dalam penarikan sample

probabilitas adalah tersedianya daftar anggota populasi atau daftar

unsure/elemen populasi (kerangka sample/sampling frame).

Berikut merupakan beberapa Teknik Probability Sampling :

i. Simple Random Sampling ( Penarikan sample secara Random/Acak


Sederhana).

7
Caranya : dengan mengundi elemen/anggota populasi & dengan

menggunakan tabel angka random. Syarat dari teknik penarikan sampel

secara acak sederhana yaitu tersedia kerangka sampling, sifat populasi

homogen, dan populasi tidak terlalu tersebar secara geografis.

ii. Systematic Random Sampling (Penarikan sample secara sistematik)

Caranya :

 Melakukan cek keadaan daftar populasi (kerangka populasi)

 Menetapkan jarak/interval

I =N/n I = Interval (5)

N = Jumlah anggota populasi (100) n = Jumlah anggota sampel (20)

 Menetapkan nomor berapa peneliti akan mulai

menghitung (penetapan momor pertama ini dilakukan

secara acak/random)1, 2, 3, 4 dan 5

 Anggota sampel berikutnya ditentukan dengan

menambahkan interval pada nomor pertama dan seterusnya

iii. Stratified Random Sampling (Penarikan Sampel

Startifikasi):

8
1. Menetapkan kriteria yang jelas yang akan digunakan
sebagai dasar penetuan strata (lapisan).
2. Dengan dasar kriteria tersebut populasi dibagi ke dalam
sub-subpopulasi (setiap subpopulasi diasumsikan homogen)
3. Penentuan besar sampel pada masing-masing subpopulasi
bisa proporsional bisa pula tidak.
4. Penentuan usnsur bisa simple random/systematic

Syarat Stratified Random Sampling :

1. Kriteria yang jelas untuk menstratifikasi


2. Ada data pendahuluan mengenai kriteria
3. Diketahui jumlah tiap lapisan

iv. Cluster Sampling (Penarikan Sampel Berkelompok)

Teknik ini digunakan karena mengalami dua permasalahan, yaitu:

1) peneliti kekurangan kerangka sampling yang baik, suatu

populasi yang menyebar;

2) Biaya yang tinggi untuk menyusun kerangka sampling dan

menjangkau setiap elemen sample.

Caranya :

1. Populasi dibagi ke dalam mini populasi-mini populasi.

Mini populasi memiliki karakteristik yang sama dengan

populasi

2. Pengelompokan mini populasi ini bisa berdasarkan pada


9
pengelompokan secara administrasi.

3. Setelah itu menentukan cluster secara random (bisa

dilakukan secara bertingkat misal dari desa menjadi dukuh-

dukuh atau dusun dst)

4. Cluster yang terpilih adalah unit yang berisi elemen sample


final.

v. Multistage Sampling (Penarikan Sampel Secara Bertahap)

Hampir sama dengan cluster, dengan tahap lebih dari satu kali (misal

propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan/desa dan seterusnya).

vi. Area Sampling ( Penarikan Sampel Wilayah)

Cara ini dilakukan karena populasi tidak dapat kerangka sampling.

Dibutuhkan suatu foto udara yang jelas dan rinci dari wilayah yang akan diteliti,

sehingga dapat diketahui blok-blok yang ada seperti perumahan, pertokoan.

Teknik penarikan sample sama seperti penarikan sampel secara bertahap.

a. Non Probability Sampling (Non random sampling)

Cara ini dilakukan bila tidak mungkin diperoleh daftar yang

lengkap dari populasi penelitian, sehingga tidak terdapat

kesempatan yang sama pada anggota populasi. Karena itu peneliti

tidak dapat membuat generalisasi atau kesimpulan yang dapat

mewakili populasi, hasil analisis hanya berlaku untuk anggota

populasi yang diteliti. Dengan penarikan sample non probability,

10
peneliti tidak dihadapkan pada cara-cara yang rumit.

b. Non Probability Sampling (Non random sampling)

Cara ini dilakukan bila tidak mungkin diperoleh daftar yang lengkap dari

populasi penelitian, sehingga tidak terdapat kesempatan yang sama pada

anggota populasi. Karena itu peneliti tidak dapat membuat generalisasi atau

kesimpulan yang dapat mewakili populasi, hasil analisis hanya berlaku untuk

anggota populasi yang diteliti. Dengan penarikan sample non probability,

peneliti tidak dihadapkan pada cara-cara yang rumit.

Beberapa Teknik Non Probability Sampling

1) Purposive Sampling (Penarikan Sampel Secara Sengaja)

Cara ini membutuhkan kemampuan dan pengetahuan yang

baik dari peneliti terhadap populasi penelitian. Untuk

menentukan siapa yang menjadi anggota sample, maka

peneliti harus benar-benar mengetahui dan beranggapan

bahwa orang yang dipilihnya dapat memberikan informasi

yang diinginkan sesuai dengan permasalahan penelitian

2) Quota Sampling (Penarikan Sampel Jatah)


Cara ini mirip dengan stratified sampling, yaitu dengan

membagi populasi ke dalam sub-sub populasi sesuai dengan

fokus penelitian. Penarikan sample jatah dilakukan bila

peneliti tidak dapat mengetahui jumlah yang rinci dari setiap

11
strata populasinya.

3) Snow-ball Sampling (Penarikan Sampel Bola Salju)

Cara penarikan sampel ini dimulai dengan jumlah yang

sedikit akhirnya menjadi banyak, dengan beberapa tahap.

Pertama, menentukan satu atau beberapa orang untuk

diwawancarai. Selanjutnya orang-orang tersebut akan

berperan sebagai titik awal penarikan sampel selanjutnya.

Salah satu kelemahannya adalah sampel yang pada tahap

berikutnya adalah orang-orang terdekat (peer group).

Karena itu orang pertama dipilih lebih dari satu.

4) Sequential Sampling

Penarikan sample ini dimulai dengan pengambilan sample

dalam jumlah kecil, kemudian data dianalisis. Jika hasilnya

masih diragukan, maka sample diambil yang lebih besar dan

seterusnya.

5) Accidental/Haphazard Sampling (Penarikan Sampel Secara

Kebetulan) Penarikan sample ini dilakukan dengan cara

memilih orang yang kebetulan ditemui.

Menentukan ukuran sampel

Syarat:

 Ukuran populasi (N) diketahui


12
 Pilih taraf signifikan yang diinginkan

Memilih 3 metode praktis


1. Tabel kretjie

2. Nomogram Harry king

3. Rumus slovin
1. Tabel Kretjie

13
2. Rumus slovin

Nomograf Harry King

Nomogram Harry King hanya untuk jumlah 2000 ke bawah. Cara

penentuannya dengan menarik garis lurus pada gambar yang disediakan.

C Contoh penggunaan populasi dan sampel dalam analisis data

Contoh Kasus Menentukan Ukuran Sampel

Misalnya akan dilakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan

kelompok masyarakat terhadap model pelayanan yang diberikan oleh

Pemerintah Daerah tertentu. Kelompok masyarakat itu terdiri dari 1000 orang,

yang dapat dikelompokkan berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu lulusan S1 =

50, Sarjana Muda = 300, SML = 500, SMP = 100, SD = 50 (populasi berstrata).

Dengan menggunakan tabel Krejcie di atas, bila jumlah populasi = 1000,


14
kesalahan 5%, maka jumlah sampelnya 258. Karena populasi berstrata, maka

sampelnya juga berstrata. Stratanya ditentukan menurut jenjang pendidikan.

Dengan demikian masing-masing sampel untuk tingkat pendidikan harus

proporsional sesuai dengan populasi. Berdasarkan perhitungan dengan cara

berikut ini jumlah sampel untuk kelompok S1 = 14, Sarjana Muda (SM) = 83,

SML = 139, SMP = 14, SD = 28.

S1 = 50/1000 x 258 = 13,91 = 12,9

SM = 300/1000 x 258 = 83,40 = 77,4

SMK = 500/1000 x 258 = 139,0 = 129

SMP = 100/1000 x 258 = 27,8 = 25,8

SD = 50/1000 x 258 = 13,90 = 12,9

Jumlah = 258

Jadi jumlah sampelnya = 12,9 + 77,4 + 129 + 25,8 + 12,9 = 258.

Jumlah pecahan bisa dibulatkan ke atas, sehingga jumlah sampel

menjadi 13 + 78 + 129 + 26 + 13 = 259. Sebaiknya untuk perhitungan

pecahan dilakukan pembulatan ke atas.

Roscoe dalam buku Research Methods for Business memberikan

saran- saran tentang ukuran sampel penelitian sebagai berikut:

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30

sampai dengan 500.

15
2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita,

pegawai negeri-swasta, dan lain-lain), maka jumlah anggota sampel

setiap kategori minimal 30.

3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan

multivariat (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah

anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti.

Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka

jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50.

4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang

menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka

jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 sampai dengan 20.

16
BAB III PENUTUP

A KESIMPULAN

Populasi adalah keseluruhan elemen dalam penelitian meliputi objek dan

subjek dengan ciri-ciri dan karakteristik tertentu. Jadi pada prinsipnya, populasi

adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang

tinggal bersama dalam suatu tempat secara terencana menjadi tergantung

kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Populasi dapat dibagi menjadi tiga,

populasi berdasarkan jumlahnya yaitu populasi terbatas dan populasi tak

terbatas, berdasarkan sifatnya yaitu populasi homogen dan populasi heterogen,

dan berdasarkan perbedaan yang lain yaitu populasi target dan populasi survey.

Sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data

yang sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain, sampel adalah

sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Penggunaan sampel

dalam kegiatan penelitian dilakukan dengan berbagai alasan. Nawawi

mengungkapkan beberapa alasan tersebut, yaitu: 1) Ukuran populasi, 2)

Masalah biaya, 3) Masalah waktu, 4) Percobaan yang sifatnya merusak, 5)

Masalah ketelitian, 6) Masalah ekonomis.

Teknik pengambilan sampel pada dasarnya dapat dikelompokkan

menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.

Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang

sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota
17
sampel. Teknik sampel ini meliputi: simple random sampling, proportionate

stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan

area (cluster) sampling (sampling menurut daerah). Nonprobability sampling

adalah teknik yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap

unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini

meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling insidental, purposive

sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.

B SARAN

Menetukan ukuran sampel bisa dilakukan dengan cara menghitung besar

sampel dengan metode yang dikembangkan oleh Rumus Slovin, dan juga

dengan menggunakan rumus Nomogram Harry King, dan rumus Krejcie.

18
DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: Rajawali Press.

Dajan, Anto. (1991). Pengantar Metode Statistik. Jakarta: PT. Pustaka


LP3ES.

Furqon. 1999. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Hadi, Sutrisno. 2015. Statistika. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Irianto, Agus. 2012.Statistik Konsep Dasar, Aplikasi, dan


Pengembangannya. Jakarta : Kencana

Walpole, R. E., & Myers, R. H. (1986). Ilmu peluang dan Statistika untuk
Insinyur dan Ilmuwan (R. K. Sembiring, Trans.). Bandung: Penerbit ITB.

Walpole, Ronald E. (1995). Pengantar Statistika. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka


Utama.

19

Anda mungkin juga menyukai