Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 1

MATA KULIAH : MATEMATIKA IV


(TSP-221 ) : 3 SKS
SEMESTER GENAP T.A : 2024/2025
(DOSEN PENGAMPU: Ir. Misnawati,S.T.,M.T. )

Dikerjakan Oleh Kelompok 1

Navisatul Munawarah
Rif'an Yaminuddin
Ahmad Nazaruddin Anwari
Salim Ma'ruf
Akhmad Aulia Rahim
Salimi
Agus Setiawan
Rifani Ansyari
Dedy Permana
Irsan rosady
Muhammad Noor
Akhdiat Noor Rahman

YAYASAN PENDIDIKAN HAJI MUHAMMAD ROESLI


KALIMANTAN SELATAN
UNIVERSITAS ACHMAD YANI BANJARMASIN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Pengertian dan Fungsi dari Populasi/subjek dan Teknik Sampling dalam
Penelitian Kualitatif, untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian.
Sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini telah selesai kami susun dengan tepat waktu yang telah
ditentukan. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada Bapak Prof. Dr. A.
Mukhadis selaku dosen pembimbing matakuliah Metodologi Penelitian yang telah
membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini.

Harapan kami, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman, kami yakin bahwasanya makalah yang di buat ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 20 Februari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….

DAFTAR ISI ……..……………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………


1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………..
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………….

BAB II BAHASAN …………………………………………………………….

2.1 Pengertian Populasi/subyek Penelitian Kuantitatif …………………………..

2.2 Pengertian Sampling dan Fungsinya pada Penelitian Kuantitatif ……………

2.3 Pengertian Populasi/subyek Penelitian Kualitatif ……………………………..

2.4 Pengertian Sampling pada Penelitian Kualitatif ………………………………

2.5 Fungsi Sampling pada Penelitian Kualitatif ………………………………….

BAB III PENUTUP…… …………………………………………………………

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………

DAFTAR RUJUKAN ……………………………………………………………..


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penelitian adalah sebagai upaya sistematis dalam upaya menemukan
dan atau mengembangkan pengetahuan yang memenuhi kriteria dan
persyaratan kebenaran ilmiah (Ditjen Dikti, 2014). Oleh karena itu, penelitian
juga dapat dipandang sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai masalah
yang dapat merangsang pikiran atau kesadaran seseorang.
Sebagian dari kualitas hasil suatu penelitian bergantung pada teknik
pengumpulan data yang digunakan. Pengumpulan data dalam penelitian
ilmiah dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat,
dan reliable. Untuk memperoleh data seperti itu, peneliti dapat menggunakan
metode, teknik, prosedur, dan alat-alat yang dapat diandalkan. Ketidaktepatan
dalam penggunaan instrumen penelitian tersebut dapat menyebabkan
rendahnya kualitas penelitian.
Penelitian bertujuan menemukan jawaban atas pertanyaan melalui
aplikasi prosedur ilmiah. Prosedur ini dikembangkan untuk meningkatkan
taraf kemungkinan yang paling relevan. Sebab, penelitian ilmiah pada
dasarnya merupakan usaha memperkecil interval dugaan peneliti melalui
pengumpulan dan penganalisaan data atau informasi yang diperolehnya
Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian adalah
menentukan populasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat
menganalisa data keseluruhan objek yang diteliti sebagai kumpulan atau
komunitas tertentu. Seorang peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat
suatu kumpulan yang menjadi objek penelitian hanya dengan mengamati dan
mempelajari sebagian dari kumpulan tersebut. Kemudian, peneliti akan
mendapatkan metode atau langkah yang tepat untuk memperoleh keakuratan
penelitian dan penganalisaan data terhadap objek. Untuk itu kami akan
mengkaji lebih dalam mengenai populasi dan sampel.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian kuantitatif ?

2. Apa yang dimaksud dengan teknik sampling dan apa fungsinya dalam
penelitian kuantitatif ?

3. Apa yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian kualitatif ?

4. Apa yang dimaksud dengan teknik sampling ?

5. Apa fungsinya teknik ampling dalam penelitian kualitatif ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang diamksud dengan subjek dalam penelitian


kuantitatif.

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teknik sampling dan


fungsinya dakam penelitian kualitatif.

3. Untuk megetahui apa yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian


kualitatif.

4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teknik sampling.

5. Untuk mengetahui fungsi tekbik sampling dalam penelitian kualitatif.


BAB II
BAHASAN

2.1 Pengertian Populasi/Subjek Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang didasarkan pada
pengumpulan data dan analisis dan berbentuk angka (numerik) untuk
menjelaskan, memprediksi, dan/ mengontrol fenomena yang diminati (Gay,
dkk., 2006:9). Nawawi (1985:141) mengatakan bahwa “ populasi adalah
totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun
pengukuran kuantitatif maupun kualitatif pada karakteristrik tertentu
mengenai sekumpulan objek yang lengkap”. Istilah populasi dan sampel
digunakan, apabila pendekatan penelitian yang dipilih adalah pendekatan
kuantitatif Mukhadis (2015:143). Populasi bukan sekedar jumlah yang ada
pada obyek / subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristrik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Misal akan melakukan penelitian di sekolah X, maka sekolah X ini
merupakan populasi. Sekolah X mempunyai sejumlah orang/subyek dan
obyek yang lain. Hal ini berarti dalam arti jumlah/kuantitas. Tetapi sekolah X
juga mempunyai karakteristrik orang-orangnya, misalnya motivasi kerjanya,
disiplin kerjanya, kepemimpinannya, iklim organisasinya, dan lain-lain: dan
juga mempunyai karakteristrik obyek yang lain, misalnya kebijakan, prosedur
kerja, tata ruang kelas, lulusan yang dihasilkan dan lain-lain. Dan yang
terakhir berarti populasi adalah karaketeristrik.
Satu orang pun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu
mempunyai berbagai karakteristrik, missal gaya bicaranya, dispilin
pribadinya, hobi cara bergaul, kepemimpinannya dan lain-lain.

2.2 Teknik Sampling dan Fungsinya pada Penelitian Kauntitatif


Sugiyono (2015:81) menyatakan bahwa Sampel pada penelitian
kuantitatif adalah bagian dari jumlah dan karakteristrik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dan, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil
dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan
dapat diberlakukan untuk untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Proses pemilihan sampel (sampling) kuantitatif dilakukan dari sejumlah
individu dengan cara sedemikian rupa agar setiap individu mewakili
kelompok besar yang dipilih. Tujuan sampling adalah memperoleh informasi
tentang populasi. Tingkat keterwakilan sampel populasi yang dipilih adalah
tingkat dimana hasil penelitian dapat digeneralisasi dari populasi itu (Gay,
dkk., 2006). Ada beberapa jenis pilihan sampling kuantitatif menurut Gay
seperti sampel acak, stratifikasi, kelompok, dan sistematik. Secara skematik,
teknik macam-maca sampling ditunjukkan pada gambar 5.1.

Gambar 5.1 Macam-macam Teknik Sampling

Dari gambar tersebut terlihat bahwa, teknik sampling pada dasarnya


dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan
Nonprobability Sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan
sampel yag memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi utuk dipilih menjadi anggota sampel.
Nonprobabilty sampel adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel.
Sampling sistematis adalah teknik pengambila sampel berdsarkan urutan
dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misal anggota populasi
yang terdiri dari 100 orang. Dari semua itu anggota itu diberi nomor urut,
yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat
dilakuakan pada angka ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan
tertentu, missal kelipatan 5. Untuk sampel yang diambil adalah 1, 5 10, 15 ,
20 dan setersunya sampai 100. Lihat gambar 5.5.

2.3 Pengertian Populasi/Subjek Penelitian Kualitatif


Mukhadis (2015:143) menyatakan bahwa Istilah subjek digunakan
apabila pendekatan yang dipilih adalah pendekatan kualitatif.
Populasi berasal dari kata bahasa inggris population, yang berarti jumlah
penduduk. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono, 2013: 117).
Menurut Nazir (1983:327) mengatakan bahwa popuasi adalah berkenaan
dengan data bukan barang atau bendanya. Pengertian lainnya, diungkapkan
oleh Nawawi yang menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek
penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan,
gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang
memiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian. Sedangkan Ridwan
(2002: 3) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari karakteristik
atau unit hasil pengukuran menjadi objek penelitian.
Menurut Margono (2010:118) populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya dalam Sugiyono (2006:117).
Menurut Muri (2007:182) secara umum dapat dikatakan beberapa
karakteristik populasi adalah:
a. Merupakan keseluruhan dari unit analisis sesuai dengan informasi yang
akan diinginkan.
b. Dapat berupa manusia/individu, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda-benda
atau objek maupun kejadian-kejadian yang terdapat dalam suatu area/
daerah tertentu yang telah ditetapkan.
c. Merupakan batas-batas (boundary) yang mempunyai sifa-sifat tertentu
yang memungkinkan peneliti menarik kesimpulan dari keadaan itu.
d. Memberikan pedoman kepada apa atau siapa hasil penelitian itu dapat
digeneralisasikan.
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi
oleh Spradley dinamakan “social situation” atau situasi social yang terdiri
atas tiga elemen yaitu : tempat (palace), pelaku (actors), dan aktivitas
(activity) yang berinteraksi secara sinergis. Pada situasi social atau obyek
penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas
(activity) orang-orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu .
Situasi social seperti ditunjukkan pada gambar 1.1
Place/tempat

Social
situation

Actor/orang Activity/aktivitas
Gambar 1.1 Situasi social (Social situation)

Model penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat digambarkan seperti


gambar 11.2 a dan 11.2 b. Pada gambar 11.2 a terlihat bahwa, penelitian
berangkat dari populasi tertentu, tetapi karena keterbatasan tenaga, dana,
waktu, dan fikiran, maka peneliti menggunakan sampel sebagai obyek
yang dipelajari atau sebagai sumber data. Pengambilan sampel secara
random. Berdasarkan data dari sampel tersebut selanjutnya
digeneralisasikan ke populasi, dimana sampel tersebut diambil. Pada
penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi social tertentu, melakukan
observasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu
tentang situasi social tersebut. Penentuan sumber data pada orang yang
diwawancarai dilakukan secara pusposive, yaitu dipilih dengan
pertimbangan dan tujuan tertentu. Hasil penelitian tidak akan
digeneralisasikan kepopulasi karena, pengambilan sampel tidak diambil
secara random. Hasil penelitian dengan metode kualitatif hanya berlaku
untuk kasus situasi social tersebut. Hasil penelitian tersebut dapat
ditransferkan atau diterapkan ke situasi social (tempat lain), apabila
situasi social lain tersebut memiliki kemiripan atau kesamaan dengan
situasi social yang diteliti.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa : Populasi
merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah atau alam
dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah yang ada
untuk dijadikan bahan penelitian.

2.4 Teknik Sampling


Sampel adalah sebagian dari populasi itu. Teknik sampling adalah
merupakan teknik untuk pengambilan sampel penelitian. Populasi itu
misalnya penduduk diwilayah tertentu, jumlah guru dan murid disekolah
tertentu dan sebagainya (Sugiyono, 2015). Buchari Alma (2010:57)
menyatakan bahwa teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel
yang respresentatif dari populasi. Mukhadis (2015:152) menyatakan bahwa
uraian sampel penelitian lebih pada pertimbangan teknik sampling yang
digunakan untuk penetapan sampel, dimana teknik sampling yang dipilih
tentunya dengan pertimbangan persyaratan keterwakilan (representative-ness)
sampel dari aspek jumlah (kuantitatif), aspek karakteristrik, aspek wilayah,
dan aspek relevansi. Pertimbangan pada pemilihan dan pada akhirnya
penetapan populasi dan sampel pada penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif ini, pada prinsipnya juga dapat digunakan dalam
menentukan subjek penelitian pada pendekatan penelitian kualitatif.
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,
terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Secara skematik, teknik
sampling ditunjukkan pada gambar 11.3

Dari gambar tersebut terlihat bahwa, teknik sampling pada dasarnya


dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu, Probability Sampling dan
Nonprobability Sampling. Probability sampling meliputi, simple random,
proportionate stratified random, disproportionate stratified random, dan area
random. Nonprobability sampling meliputi, sampling sistematis, sampling
kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan
snowball sampling.
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Nonprobability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Dalam penelitian kualitaif, teknik sampling yang sering digunakan adalah
purposive sampling, dan snowball sampling. Purposive sampling adalah
teknik pengambilan sampel sumber data dengan petimbangan tertentu.
Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling
tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa
sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi social yang
akan diteliti. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber
data, yang pada awalnya jumlahnya sedkiti, lama-lama menjadi banyak atau
besar.
Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu
tersebut belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari
orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Dengan demikian
jumlah ampel data akan menjadi besar, layaknya bola salju yang
menggelinding, lama-lama menjadi besar.
Teknik pengambilan sampel sumber data dalam penelitian kualitatif yang
bersifat purposive dan snowball itu dapat digambarkan seperti gambar 11.4
berikut

Berdasarkan gambar 11.4 dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam


proposal penelitian, peneliti telah merencanakan A sebagai orang pertama
sebagai sumber data. Informan awal ini sebaiknya dipilih orang yang bisa
“membukakan pintu” untuk mengenali keseluruhan medan secara luas
(mereka yang tergolong gatekeepers/penjaga gawangdan knowledge able
informant/informan yang cerdas). Selanjutnya oleh A disarankan ke B dan C.
Dari C dan B belum memperoleh data yang lengkap, maka peneliti ke F dan
G. Dari F dan G belum memperoleh data yang akurat, maka peneliti pergi ke
E, selanjutnya ke H, ke G, ke I dan terakhir ke J. Setelah sampai J data sudah
jenuh, sehingga sampel sumber data sudah mencukupi, dan tidak perlu
menambah sampel yang baru.

2.5 Fungsi Teknik Sampling


(Gay, dkk., 2006) Tujuan sampling adalah untuk memilih partisipan yang
akan menjadi informan dan memberi kontribusi kepada pemahaman peneliti
atas fenomena yang ada. Sampling kualitatif dipilih dari sejumlah kecil
individu (informan kunci) untuk sebuah penelitian dengan cara sedemikian
rupa agar setiap individu yang dipilih dapat membantu peneliti memahami
fenomena yang akan diinvestigasi. Penelitian kualitatif sering kali melibatkan
jumlah sampel purposive yang sedikit. Kemampuan pemahaman peneliti
melalui pengalamanya di tempat penelitian mengarahkan pemilihan peserta
penelitian. Tujuannya adalah untuk memilih partisipan yang akan menjadi
informan dan memberi kontribusi kepada pemahaman peneliti atas fenomena
yang ada. Penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan satu pasrtisipan atau,
bila dalam konteks multiple, bisa sampai sebanyak 60 atau 70 partisipan
(Sutanto Leo, 2013).

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Nawawi (1985:141) mengatakan bahwa “ populasi adalah totalitas semua
nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif
maupun kualitatif pada karakteristrik tertentu mengenai sekumpulan objek
yang lengkap”.
Sugiyono (2015:81) menyatakan bahwa Sampel pada penelitian
kuantitatif adalah bagian dari jumlah dan karakteristrik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Tujuan sampling adalah memperoleh informasi tenang
populasi. Tingkat keterwakilan sampel populasi yang dipilih adalah tingkat
dimana hasil penelitian dapat digeneralisasi dari populasi itu (Gay, dkk.,
2006)
Mukhadis (2015:143) menyatakan bahwa Istilah populasi dan sampel
digunakan apabila pendekatan penelitian yang dipilih adalah pendekatan
kuantitatif. Sedangkan istilah subjek digunakan apabila pendekatan yang
dipilih adalah pendekatan kualitatif.
Sampel adalah sebagian dari populasi itu. Teknik sampling adalah
merupakan teknik untuk pengambilan sampel penelitian. Populasi itu
misalnya penduduk diwilayah tertentu, jumlah guru dan murid disekolah
tertentu dan sebagainya (Sugiyono, 2015).
(Gay, dkk., 2006) Tujuan sampling adalah untuk memilih prtisipan yang
akan menjadi informan dan memberi kontribusi kepada pemahaman peneliti
atas fenomena yang ada. Penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan satu
pasrtisipan atau, bila dalam konteks multiple, bisa sampai sebanyak 60 atau
70 partisipan (Sutanto Leo, 2013).

DAFTAR RUJUKAN
Ridwan, M.B.A. 2013. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta
Mukhadis, A. 2015. Kiat Menulis Karya Ilmiah. Malang : Aditya Media
Publishing
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Leo Sutanto. 2013. Kiat Jitu Menulis Skripi, Tesis, dan Disertasi. Bandung :
Erlangga

Anda mungkin juga menyukai