Anda di halaman 1dari 14

POPULASI, SAMPEL, UKURAN SAMPEL, DAN METODE

PENGAMBILAN SAMPEL

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah:


METODOLOGI PENELITIAN II

Disusun Oleh:
KELOMPOK 1 (A 2018 1)

Ahmad Nuzul Aditya (1811112204) Nurul Fadilah (1811110147)


Akladiwa. S. Magribi (1811110185) Novlin Claudi (1811110138)
Amelia Azzahra (1811110229) Novri Awanda (1811110189)
Eka Febrianti (1811110106) Olivia Indarti (1811110013)
Gina Febiola (1811110230) Rifa Hernita (1811110192)
Hariyati (1811110045) Rika Sasmita (1811110184)
Indah Irmayani (1811110170) Silvia Ananda (1811110234)
Indryani Jovanka (1811110102) Siti Nurjannah (1811110090)
Lispitri Mayang. S (1811110142) Ulfa Rahmadini (1811110186)
Nailatul Fadillah (1811110086)

Dosen Pengampu:
Ns. Ganis Indriati, M. Kep., Sp. Kep. An

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Populasi,
Sampel, Ukuran Sampel, Dan Metode Pengambilan Sampel”. Pada kesempatan
ini, izinkan kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik secara materi maupun
pikirannya.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi
Penelitian II pada Semester Genap (VI) Fakultas Keperawatan Jurusan Ilmu
Keperawatan tahun ajaran 2020/2021.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca dan pengalaman bagi kami, semoga untuk kedepannya kami dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 08 Februari 2021

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 4

A. Latar Belakang .............................................................................................. 4


B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 6

A. Populasi pada penelitian kualitatif ................................................................. 6


B. Sampel pada penelitian kualitatif .................................................................. 6
C. Besar sampel pada penelitian kualitatif.......................................................... 8
D. Metode pengambilan sampel pada penelitian kualitatif ............................... 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 12

A. Kesimpulan .............................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala melalui
cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya,informasi tersebut
merupakan jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena
itu, penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai
masalah yang dapat merangsang pikiran atau kesadaran seseorang. Sebagian dari
kualitas hasil suatu penelitian bergantung pada teknik pengumpulan data yang
digunakan. Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dimaksudkan untuk memperoleh
bahan-bahan yang relevan, akurat, dan reliable. Untuk memperoleh data seperti itu,
peneliti dapat menggunakan metode, teknik, prosedur, dan alat-alat yang dapat
diandalkan. Ketidaktepatan dalam penggunaan intrumen penelitian tersebut dapat
menyebabkan rendahnya kualitas penelitian.
Penelitian bertujuan menemukan jawaban atas pertanyaan melalui aplikasi
prosedur ilmiah. Prosedur ini dikembangkan untuk meningkatkan taraf kemungkinan
yang paling relevan. Sebab, penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan usaha
memperkecil interval dugaan peneliti melalui pengumpulan dan penganalisaan data atau
informasi yang diperolehnya dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah
penelitian adalah menentukan populasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat
menganalisa data keseluruhan objek yang diteliti sebagai kumpulan atau komunitas
tertentu. Seorang peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat suatu kumpulan yang
menjadi objek penelitian hanya dengan mengamati dan mempelajari sebagian dari
kumpulan tersebut. Kemudian, peneliti akan mendapatkan metode atau langkah yang
tepat untuk memperoleh keakuratan penelitian dan penganalisaan data terhadap objek.
Untuk itu kami akan mengkaji lebih dalam mengenai populasi dan sampel.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Populasi pada Penelitian Kualitatif ?
2. Apakah yang dimaksud dengan Sampel pada Penelitian Kualitatif ?
3. Apakah yang dimaksud Besar Sampel pada Penelitian Kualitatif ?

4
4. Bagaimana Metode Pengambilan Sampel pada Penelitian Kualitatif ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui apa itu Populasi pada Penelitian Kualitatif.
2. Untuk Mengetahui apa itu Sampel pada Penelitian Kualitatif.
3. Untuk Mengetahui apa itu Besar Sampel pada Penelitian Kualitatif.
4. Untuk Mengetahui apa itu Metode Pengambilan Sampel pada Penelitian Kualitatif.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Populasi Pada Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi dinamakan situasi


sosial yang terdiri dari tiga elemen, yaitu tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas
(activity). Berikut ini akan dijelaskan mengenai penggunaan sampel pada penelitian
kualitatif secara rinci.
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi karena penelitian
kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi social tertentu dan hasil
kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada
situasi social yang memiliki kesamaan dengan situasi social pada kasus yang dipelajari.
Sampel di dalam penelitian kualitatif tidak dinamakan responden tetapi sebagai
narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam
penelitian kualitatif juga bukan disebut sampel statistik melainkan sampel teoritis karena
tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori. Sampel dalam penelitian
kualitatif juga dapat disebut sampel konstruktif karena dengan sumber data dari sampel
itu dapat dikonstruksikan fenomena yang semula masih belum jelas.
Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi social tertentu yang dapat
berupa lembaga pendidikan tertentu, melakukan observasi dan wawancara kepada orang-
orang yang dipandang tahu tentang situasi social trsebut. Penentuan sumber data pada
orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive yaitu dipilih dengan pertimbangan
dan tujuan tertentu. Hasil penelitian tidak akan digeneralisasikan ke populasi karena,
pengambilan sampel tidak diambil secara random

B. Sampel Pada Penelitian Kualitatif

Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi
tersebut. Sebagian dan mewakili di atas merupakan dua kata kunci dan merujuk kepada
semua ciri populasi dalam jumlah yang terbatas pada masing-masing karakteristiknya.
Seandainya populasi itu mempunyai 10 karakteristik atau ciri tertentu, maka sebagian

6
dan mewakili dalam hal ini hendaklah mencakup kesepuluh karakteristik tersebut, dan
dari masing-masing karakteristik diambil sebagian kecil sesuai dengan peraturan yang
berlaku dalam menentukan besarnya ukuran sampel. Di samping itu, perlu diperhatikan
pula teknik analisis yang akan digunakan sehingga data yang terkumpul dapat diolah
dengan teknik yang tepat.
Beberapa pendapat ahli tentang pengertian sampel sebagai berikut: Sax (1979:
181) mengemukakan bahwa sampel adalah suatu jumlah yang terbatas dari unsur yang
terpilih dari suatu populasi. Unsur tersebut hendaklah mewakili populasi. Adapun
Warwick (1975: 69) mengemukakan pula bahwa sampel adalah sebagian dari suatu hal
yang luas, yang khusus dipilih untuk mewakili keseluruhan. Tidak jauh berbeda dari
pendapat-pendapat tersebut, Kerlinger (1973: 118) menyatakan: sampling is taking any
portion of a population or universe as representative of that population or universe.
Adapun Leedy (1980: 111) mengemukakan bahwa sampel dipilih dengan hati-hati
sehingga dengan melalui cara demikian peneliti akan dapat melihat karakteristik total
populasi.
Oleh karena itu, ciri-ciri sampel yang baik sebagai berikut:
1. Sampel dipilih dengan cara hati-hati; dengan menggunakan cara tertentu dengan benar
2. Sampel harus mewakili populasi, sehingga gambaran yang diberikan mewakili
keseluruhan karakteristik yang terdapat pada populasi
3. Besarnya ukuran sampel hendaklah mempertimbangkan tingkat kesalahan sampel
yang dapat ditoleransi dan tingkat kepercayaan yang dapat diterima secara statistic

Penggunaan sampel (bukan populasi) dalam penelitian bukan dimaksudkan untuk


mengurangi ketelitian dan ketepatan hasil peneyelidikan ataupun prediksi terhadap suatu
masalah yang akan diselidiki.
Beberapa keuntungan penggunaan sampel:
1. Biaya menjadi berkurang
Dengan mengambil data dari sebagian populasi, berarti jumlah sumber data
yang akan dikumpulkan lebih sedikit dari jumlah populasi. Dengan jumlah yang
terbatas berarti pula biaya yang digunakan untuk penyelidikan menjadi berkurang
dibandingkan apabila data harus dikumpulkan dari populasi.

7
2. Lebih cepat dalam pengumpulan dan pengolahan data
Dengan responden yang lebih sedikit berarti waktu yang digunakan untuk
mengumpul data lebih cepat. Selanjutnya jumlah data yang terbatas akan
mempercepat pula dalam pengolahan data penelitian. Dengan demikian, secara
keseluruhan penggunaan sampel akan memperpendek waktu penelitian dan
mempercepat dalam pengolahan data.
3. Lebih akurat
Makin lama dan makin banyak seseorang mengumpulkan informasi, makin
lelah yang bersangkutan. Keadaan itu akan menyebabkan berbagai kesalahan dan
mengurangi ketelitian peneliti. Di samping itu, subjektivitas peneliti makin menonjol.
Dengan menggunakan sampel, jumlah personal lebih sedikit yang dibutuhkan;
peneliti dapat menggunakan tenaga yang lebih tinggi kualitasnya, dan latihan para
petugas dapat diberikan lebih intensif sebelum kegiatan pengumpulan data dimulai.
Keadaan yang demikian akan memberikan hasil yang lebih baik dan akurat, baik pada
waktu pengumpulan data maupun dalam pengolahan data.
4. Lebih luas ruang cakupan penelitian
Penelitian yang menggunakan sensus (populasi) akan menyebabkan ruang
cakupannya (scope) lebih terbatas karena jumlah partisipan lebih banyak, sebaliknya
apabila peneliti menggunakan sampel, jumlah partisipan lebih sedikit dan ruang
cakupan dapat bertambah luas.

C. Besar Sampel Pada Penelitian Kualitatif


1. Penentuan Jumlah Sampel
Jumlah setepatnya partisipan yang dipilih untuk keperluan riset akan
bergantung pada jenis pertayaan riset. Jenis pendekatan kualitatif yang digunakan
dalam riset sumber daya material juga waktu dan jumlah peneliti yang terlibat dalam
riset.
Bila jumlah populasi dipandang terlalu besar, dengan maksud menghemat
waktu, biaya dan tenaga, peneliti tidak meneliti seluruh anggota populasi. Bila
peneliti bermaksud meneliti sebagian dari populasi saja (sampel), pertanyaan yang
selalu muncul adalah berapa jumlah sampel yang memenuhi syarat. Ada hukum

8
statistika dalam menentukan jumlah sampel, yaitu semakin besar jumlah sampel
semakin menggambarkan keadaan populasi.
Selain berdasarkan ketentuan di atas perlu pula penentuan jumlah sampel
dikaji dari karakteristik populasi. Bila populasi bersifat homogeny maka tidak dituntut
sampel yang jumlahnya besar. Misalnya saja dalam pemeriksaan golongan darah.
Walaupun pemakaian jumlah sampel yang besar sangat disarankan, dengan
pertimbangan adanya berbagai keterbatasan pada peneliti, sehingga peneliti berusaha
mengambil sampel minimal dengan syarat dan aturan statistika tetap terpenuhi
sebagaimana dianjurkan oleh Isaac dan Michael. Dengan menggunakan rumus
tertentu, Isaac dan Michael memberikan hasil akhir jumlah sampel terhadap jumlah
populasi antara 10 sampai 100.000.
2. Besar sampel yang dibutuhkan
a. Besar sampel yang dibutuhkan untuk mencapai saturasi atau pengulangan,
merupakan besaran sampel yang dibutuhkan untuk penelitian mampu
mengidentifikasi pola atau pattern yang konsisten dalam data. Beberapa peneliti
kualitatif menjelaskan dengan julah dimana peneliti mencapai “nothing left to
learn”. Dengan kata lain ketika peneliti mencapai jumlah dimana ia sudah tidak lagi
berhasil menemukan konsep baru dari peserta penelitian. Ini dimana konsep, tema,
dan pola sudah ditemukan berulang.
b. Besar sampel untuk mempresentasikan variasi populasi target, merupakan seberapa
besar sampel yang dibutuhkan untuk menilai perbedaan atau variasi kelompok yang
diteliti.
c. Rules of thumb
1) Berdasarkan pendekatan studi
Pendekatan study Rule of Thumb
Study kasus/biografi Satu kasus atau satu orang
Fenomenologi Rekrut 10 orang, jika saturasi diperoleh
sebelum itu, anda bisa mewawancarai
kurang dari 10
Grounded Rekrut 20-30 orang, umumnya ini bisa
teori/etnografi/action mencapai saturasi

9
research

2) Berdasarkan metode pengumpulan data


Metode pengumpulan Rule of thumb
data
Mewawancarai informan Wawancara pada kurang lebih 5 orang
kunci
Wawancara mendalam Wawancara pada kurang lebih 30 orang
FGD Buatlah kelompok dengan anggota 5-10
orang. Contoh kalau ingin melakukan
FGD pada kelompok pria dan wanita pada
3 kategori umur yang berbeda,
pertimbangan membuat 6 FGD dengan
setiap gender memiliki 3 kelompok umur
yang berbeda.
Survey etnografi Pilih sampel yang cukup besar dan
representative (purposeful atau random
tergantung tujuan) dengan jumlah yang
kurang lebih seperi penilitian kuantitatif

Pertimbangan lain adalah kecukupan kualitas dan kualitas dan kuantitas


data yang untuk menulis laporan ilmiah. Kualitas data sangat dipengaruhi oleh
kualitas interview itu sendiri, tetapi bagaimanapun kuantitas (lama) data juga
sangat berhubungan dengan kualitas data sehingga patokan berikut sebaiknya
dipertimbangkan

D. Metode Pengambilan Sampel pada Penelitian Kualitatif


Sampling dalam penelitian empirik diartikan sebagai proses pemilihan atau
penentuan sampel. Secara konvensional, konsep sampel menunjuk pada bagian dari
populasi. Akan tetapi, dalam penelitian kualitatif tidak bermaksud untuk
menggambarkan karakteristik populasi atau menarik generalisasi kesimpulan yang

10
berlaku bagi suatu populasi, melainkan lebih berfokus kepada representasi terhadap
fenomena sosial. Data atau informasi harus ditelusuri seluas-luasnya sesuai dengan
keadaan yang ada. Hanya dengan demikian, peneliti mampu mendeskripsikan fenomena
yang diteliti secara utuh (Burhan Bungin, 2012).
Menurut Sugiyono, dalam penelitian kualitatif teknik sampling yang lebih sering
digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling
adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan perhitungan tertentu, misalnya
seseorang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan. Snowball
sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang pada awalnya jumlahnya
sedikit, lama-lama menjadi besar. Sementara itu menurut Burhan Bungin (2012), dalam
prosedur yang paling penting adalah bagaimana menentukan informan kunci (key
informan) atau situasi sosial tertentu yang sarat informasi. Memilih sampel, dalam hal ini
informan kunci atau situasi sosial lebih tepat dilakukan dengan sengaja atau bertujuan,
yakni dengan purposive sampling.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi dinamakan situasi
sosial yang terdiri dari tiga elemen, yaitu tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas
(activity). Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi karena penelitian
kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil
kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ketempat lain pada
situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari.
Sampel di dalam penelitian kualitatif tidak dinamakan responden tetapi sebagai
narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam
penelitian kualitatif juga bukan disebut sampel statistic melainkan sampel teoritis karena
tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi
tersebut. Sebagian dan mewakili di atas merupakan dua kata kunci dan merujuk kepada
semua ciri populasi dalam jumlah yang terbatas pada masing-masing karakteristiknya.
Seandainya populasi itu mempunyai 10 karakteristik atau cirri tertentu, maka sebagian
dan mewakili dalam hal ini hendaklah mencakup kesepuluh karakteristik tersebut, dan
dari masing-masing karakteristik diambil sebagian kecil sesuai dengan peraturan yang
berlaku dalam menentukan besarnya ukuran sampel. Di samping itu, perlu diperhatikan
pula teknik analisis yang akan digunakan sehingga data yang terkumpul dapat
diolahdengan teknik yang tepat.
Besar sampel yang dibutuhkan untuk mencapai saturasi atau pengulangan,
merupakan besaran sampel yang dibutuhkan untuk penelitian mampu mengidentifikasi
pola atau pattern yang konsisten dalam data. Beberapa peneliti kualitatif menjelaskan
dengan jumlah dimana peneliti mencapai “nothing left to learn”. Dengan kata lain
ketika peneliti mencapai jumlah dimana ia sudah tidak lagi berhasil menemukan konsep
baru dari peserta penelitian. Ini dimana konsep, tema, dan pola sudah ditemukan
berulang.

12
Besar sampel untuk mempresentasikan variasi populasi target, merupakan
seberapa besar sampel yang dibutuhkan untuk menilai perbedaan atau variasi kelompok
yang diteliti.

B. Saran
Penelitian tidak akan lepas dari populasi, sampel, dan teknik sampling. Ketika
unsur-unsur dari penelitian ini dapat dilaksanakan dengan semestinya maka akan dapat
menghadirkan penelitian yang valid.

13
DAFTAR PUSTAKA

Mustafa, Pinton Setya, dkk. (2020). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatifm dan
Penelitian Tindakan Kelas dalam Pendidikan Olahraga. (Makalah, Universitas
Negeri Malang, 2020)
Patilima, Hamid. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Malang : UMM Press.
Wiratama, Cahya. (2008). Metode-Metode Riset Kualitatif dalam Public Relations dan
Marketing Communications. Bandung : Bentang.
Yusuf, M. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan.
Jakarta : Kencana.

14

Anda mungkin juga menyukai