SEMESTER 6- PROMKES
Kelompok 1
Velisitas P. Mandagi 17111101176
Elviren Kalundang 17111101207
Rivaldo Rompas 17111101171
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
Bab I. PendahuluanLatar Belakang........................................................................1
1.1 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.2 Tujuan Penulisan.........................................................................................2
Daftar Pustaka........................................................................................................iii
BAB I
1.1 Latar Belakang
Penelitian adalah terjemahan dari kata research. Ada juga yang menerjemahkan
research sebagai riset. Research itu sendriri berasal dari kata re yang berarti
“kembali” dan to search yang berarti mencari. Degan demikian, arti sebenarnya dari
research atau riset adalah “mecari kembali.
Menurut kamus Webster’s New International, penelitian adalah penyelidikan
yang hati-hati dan kritis dalam mecari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan
yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. Menurut ilmuwan Hillway (1956)
penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan melalui penyelidikan
yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan
yang tepat terhadap masalah tersebut. Whitney (1960) menyatakan bahwa untuk
memperoleh kebenaran, maka penyelidikan harus dilakukan secara sungguh-sungguh
dalam waktu yang lama. Dengan demikian, penelitian merupakan suatu metode untuk
menemukan kebenaran, sehingga penelitian juga merupakan metode berpikir secara
kritis.
Menurut Gee (1975) pada definisi penelitian terkandung ciri tertentu yaitu,
adanya suatu pencarian baru (novelti), penyelidikan (investigasi) terhadap
pengetahuan baru, atau sekurang-kurangnya sebuah pengaturan baru atau interpretasi
(tafsiran) baru dari pengetahuan yang timbul.
Dari definisi tentang penelitian yang sudah dijelaskan, maka penelitian adalah
suatu penyelidikan yang terorganisir untuk menemukan kebenaran yang juga
merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian
definisi dan redefinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis atau jawaban
sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian
yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan apakah sesuai dan tepat
dengan hipotesis.
Penelitian dengan menggunakan metode ilmiah (scientific method) disebut
penelitian ilmiah (scientific research). Dalam penelitian ilmiah ini selalu ditemukan
dua unsur penting, yaitu unsur observasi (pengamatan) dan unsur naIar (reasoning).
Unsur pengamatan merupakan kerja dengan pengetahuan mengenai fakta-fakta
tertentu yang diperoleh melalui kerja mata (pengamatan) dengan menggunakan
persepsi (sense of perception). Dengan demikian, substansi dari nalar adalah suatu
kekuatan dari fakta-fakta, hubungan, dan interelasi terhadap pengetahuan yang timbul
dan berkembang sesuai dengan tingkat pemahaman dan pengetahuan manusia sebagai
ilmu pengetahuan.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu penelitian kualitatif
2. Mengetahui bagaimana karakteristik penelitian kualitatif
3. Mengetahui bagaimana ciri-ciri penelitian kualitatif
4. Mengetahui apa saja jenis penelitian kualitatif
6. Mengetahi bagaiamana cara pengumpulan data penelitian kualitatif
BAB II
2.1 Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki,
menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari
pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui
pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan metode penyelidikan untuk
mencari jawaban atas suatu pertanyaan, dilakukan secara sistematik
menggunakan seperangkat prosedur untuk menjawab pertanyaan, mengumpulkan
fakta, menghasilkan suatu temuan yang tidak bisa ditetapkan sebelumnya, dan
menghasilkan suatu temuan yang dapat dipakai melebihi batasan-batasan
penelitian yang ada pada penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif digunakan
untuk memahami suatu masalah penelitian dari sudut pandang/perspektif populasi
penelitian yang terlibat.
Penelitian kualitatif efektif digunakan untuk memperoleh informasi yang
spesifik mengenai nilai, opini, perilaku dan konteks sosial menurut keterangan
populasi. Kekuatan penelitian kualitatif adalah kemampuan untuk memberikan
deskripsi tekstual yang kompleks tentang bagaimana seseorang mengalami
sesuatu yang menjadi masalah dałam penelitian menurut perspektif individu yang
mengalaminya terutama untuk masalah yang sensitif, perilaku yang bertentangan
dengan norma sosial, kepercayaan, emosi, hubungan antar individu, faktor-faktor
yang belum jelas atau membingungkan, norma sosial, status sosial ekonomi,
peran gender, etnis, dan agama. Ketika digunakan bersama dengan penelitian
kuantitatif, maka penelitian kualitatif akan membantu dalam menginterpretasikan
dan memahami lebih jelas realitas Yang kompleks dalam suatu situasi dan
implikasi dari data kuantitatif. Metode kualitatif sangat cocok digunakan untuk
meneliti ketika masalahnya belum jelas, dilakukan pada situasi sosial yang tidak
begitu luas, sehingga hasil penelitian lebih mendalam dan bermakna. Sedangkan
metode kuantitatif cocok dilakukan untuk menggali penelitain yang masalahnya
sudah jelas dengan populasi yang luas sehingga hasil penelitian kurang
mendalam.
2.2 Karakteristik Penelitian Kualitatif
Perbedaan paradigma dalam riset kualitatif akan membawa konsekuensi dalam
perbedaan karakteristik. Gambaran karakter riset kualitatif adalah sebagai berikut:
1. Kata. Riset kualitatif berfokus pada kata, bukan angka, walaupun adakalanya
angka digunakan untuk menandai frekuensi kehadiran suatu tema dalam transkrip
atau terjadinya tindakan tertentu.
2. Keterlibatan peneliti. Instrument utama riset kualitatif adalah peneliti yang terlibat
dekat dengan orang-orang yang diteliti. Berbeda dengan riset kuantitatif, didalamnya,
peneliti merupakan pengamat dari orang-orang yang diteliti.
3. Sudut pandang partisipan. Kehendak untuk menyelidiki dan menyajikan berbagai
persepektif subyektif para partisipan berhubungan erat dengan riset kualitatif.
Pengistimewaan subjektivitas juga terlihat dalam penafsiran data yang dipengaruhi
oleh pengalaman peneliti sendiri, termasuk kedalaman dalam keterlibatannya dengan
orang-orang yang diteliti.
4. Sampel kecil. Peneliti kualitatif tertarik akan eksplorasi mendalam guna
menghasilkan penjelasan yang kaya, terperinci atau uraian yang menyeluruh. Oleh
karena itu, sampel kecil merupakan suatu keharusan.
5. Fokus yang holistik. Perhatian riset kualitatif diarahkan pada satu atau dua variable
yang mandiri, namun cenderung berorientasi pada aktivitas, pengalaman, keyakinan
dan nilai dari orang-orang yang cakupannya luas dan berhubungan pada posisinya.
Hal inilah yang mendorong peneliti kualitatif mengkaji berbagai dimensi dan relasi
yang terkait dengan kesehatan yang sedang diteliti.
6. Fleksibel. Walau peneliti mempunyai topik dan agenda yanp jetas, namun dalam
penggalian informasi sering dijumpaj baru yang mengejutkan dan berada di luar
agenda. Prosedur mungkin bisa diubah dan tidak terstruktur dan kadang bersifat
spontan. Seringkali proses riset dianggap berantakan, saat peneliti membongkar
kompleksitas dunia social dalam pengaruhnya terhadap kesehatan.
7. Proses. Riset kualitatif jarang memperlihatkan kondisi yang statis atau potret
sesaat, tetapi lebih banyak menunjukkan proses-proses yang berlangsung dari waktu
ke waktu.
8. Latar alami. Secara keseluruhan, riset kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah
dimana informan berada, bukan kondisi yang dibuat layaknya riset kuantitatif dengan
berbagai manipulasi/perlakuannya.
9. Induktif ke deduktif. Riset kualitatif cenderung diawali dengan pemikiran induktif,
kemudian melalui proses yang berurutan dilanjutkan dengan menerapkan pemikiran
deduktif. Teori akan muncul dari analisis data yang terkumpul, bukan dari literature
yang diuji dengan kerja lapangan. Literatur pada awal riset kualitatif hanya berfungsi
untuk memandu riset.
3. Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk
dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan
harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak
terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti unluk
mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan
dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, bükü atau
catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server
dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.