Dosen Pengajar
SEMESTER 5- PROMKES
17111101176
MANADO
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Adapun maksud penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh dosen pengajar, di samping itu saya juga ingin memahami lebih banyak serta
HIV/AIDS”. Dalam penyusunan makalah ini banyak tantangan dan hambatan yang
telah dihadapi, namun berkat bantuan dari berbagai pihak, penyusunan makalah ini
dapat terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini belum mencapai kesempurnaan. Oleh karena
itu, saya masih membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membina dan membangun
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Permasalahan HIV dan AIDS menjadi tantangan kesehatan hampir di seluruh dunia,
termasuk di Indonesia. Sejak pertama kali ditemukan sampai dengan Juni 2018, HIV/ AIDS
telah dilaporkan keberadaannya oleh 433 (84,2%) dari 514 kabupaten/kota di 34 provinsi di
Indonesia. Penyakit HIV/AIDS telah menjadi ,asalah internasional karena dalam waktu yang
relatif singkat terjadi peningkatan jumlah pasien dan semakin melanda banyak negara.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu HIV/AIDS
2. Mengetahui bagaimana kejadian HIV/AIDS di Indonesia
3. Mengetahui bagaimana program pengendalian HIV/AIDS
4. Mengetahui bagaimana peranan promosi kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV adalah virus yang
menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh mudah terjangkit
berbagai penyakit infeksi. AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency
Syndrome, yaitu suatu kondisi sakit yang didalamnya terdapat sekumpulan gejala
kemerosotan kekebalan tubuh yang disebabkan HIV. Jadi, HIV adalah nama virus,
sementara AIDS adalah kondisi sakit yang disebabkan virus HIV tersebut. Virus HIV
ditemukan dalam cairan tubuh terutama pada darah, cairan sperma, cairan vagina, dan
air susu ibu.
Penularan HIV adalah proses masuknya virus HIV yang terdapat dalam cairan
tubuh dari seseorang yang telah terinfeksi HIV ke tubuh orang lain. HIV ditularkan
dengan banyak cara. Cara penularan yang paling umum ditemui adalah melalui
hubungan seks tanpa kondom, penggunaan jarum suntik yang tidak suci hama secara
bergantian (biasa terjadi di kalangan pengguna narkoba), dan menyusui (dari ibu yang
terinfeksi HIV kepada bayinya). HIV bisa juga ditularkan melalui luka yang terkena
cipratan darah dari orang yang mengidap HIV. Penularan jenis ini jarang sekali
terjadi dan hanya mungkin terjadi karena kelalaian dan ketidaktahuan.
Permasalahan HIV dan AIDS menjadi tantangan kesehatan hampir di seluruh dunia,
termasuk di Indonesia. Sejak pertama kali ditemukan sampai dengan Juni 2018, HIV/ AIDS
telah dilaporkan keberadaannya oleh 433 (84,2%) dari 514 kabupaten/kota di 34 provinsi di
Indonesia.
Jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sampai dengan Juni 2018 sebanyak
301.959 jiwa (47% dari estimasi ODHA jumlah orang dengan HIV AIDS tahun 2018
sebanyak 640.443 jiwa) dan paling banyak ditemukan di kelompok umur 25-49 tahun dan 20-
24 tahun. Adapun provinsi dengan jumlah infeksi HIV tertinggi adalah DKI Jakarta (55.099),
diikuti Jawa Timur (43.399), Jawa Barat (31.293), Papua (30.699), dan Jawa Tengah
(24.757).
Jumlah kasus HIV yang dilaporkan terus meningkat setiap tahun, sementara jumlah
AIDS relatif stabil. Hal ini menunjukkan keberhasilan bahwa semakin banyak orang dengan
HIV /AIDS (ODHA) yang diketahui statusnya saat masih dalam fase terinfeksi (HIV positif)
dan belum masuk dalam stadium AIDS.
HIV itu ada obatnya, antiretroviral (ARV) namanya. Obat ARV mampu menekan
jumlah virus HIV di dalam darah sehingga kekebalan tubuhnya (CD4) tetap terjaga. Sama
seperti penyakit kronis lainnya seperti hipertensi, kolesterol, atau DM, obat ARV harus
diminum secara teratur, tepat waktu dan seumur hidup, untuk meningkatkan kualitas hidup
ODHA serta dapat mencegah penularan.
Data Kementerian Kesehatan tahun 2017 mencatat dari 48.300 kasus HIV positif
yang ditemukan, tercatat sebanyak 9.280 kasus AIDS. Sementara data triwulan II tahun 2018
mencatat dari 21.336 kasus HIV positif, tercatat sebanyak 6.162 kasus AIDS. Adapun jumlah
kumulatif kasus AIDS sejak pertama kali dilaporkan pada tahun 1987 sampai dengan Juni
2018 tercatat sebanyak 108.829 kasus.
A. Arah Kebijakan
B. Target
C. Kegiatan
3. Klinik IMS
VCT adalah kegiatan sukarela untuk melakukan tes darah HIV yang
didahului dengan konseling. Ada tiga unsur pokok VCT, yaitu sukarela,
konseling, dan tes darah. VCT bisa dilakukan setelah klien mendapat
penjelasan yang cukup tentang HIV/AIDS dan bersedia menandatangani surat
persetujuan (informed consent).VCT merupakan semua pintu masuk ke
hampir smeua jenis pelayanan, antara lain pelayanan medis (pengobatan
infeksi penyerta, pengobatan dengan ART, dan PMTCT), pendampingan;
program keluarga berencana, dukungan ekonomi-sosial, dukungan mental dan
spiritual, serta bantuan hukum.
5. Harm Reduction
Beberapa pendekatan inovatif dalam upaya pencegahan HIV dan AIDS perlu untuk dilakukan
seperti yang dinyatakan dalam salah satu dokumen Best Practice dari UNAIDS, bahwa jika
hanya memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai bagaimana cara untuk
melindungi dan melawan infeksi HIV, telah terbukti tidak cukup. Masyarakat perlu adanya
lingkungan yang mendukung untuk mengurangi kerentanannya dan memungkinkan mereka
untuk melakukan perubahan perilaku berdasarkan pengetahuan yang telah mereka peroleh.
Dengan demikian, akan mampu menciptakan suatu kondisi masyarakat yang menjadikan isu
HIV dan AIDS sebagai kepedulian bersama. Pengalaman global menunjukkan bahwa
elemen-elemen penting untuk pencegahan HIV yang efektif adalah:
1) peningkatan kesadaran untuk memberikan informasi dan melawan reaksi negatif di dalam
populasi umum;
2) aksi-aksi persuasif yang berfokus untuk memenuhi kebutuhan yang khusus bagi kelompok
rentan dan masyarakat;
3) kemitraan multi sektor dan multi level untuk memberikan program dan layanan lintas isu;
5) integrasi antara pencegahan dan perawatan untuk mengurangi biaya dan menurunkan
tingkat stigma dan diskriminasi;
6) aksi untuk membangun resistensi masyarakat terkait penularan HIV dan mengurangi
kerentanan yang sistematik pada sebagian individu, kelompok dan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesmipulan
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV adalah virus yang
menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh mudah terjangkit
berbagai penyakit infeksi. AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome,
yaitu suatu kondisi sakit yang didalamnya terdapat sekumpulan gejala kemerosotan
kekebalan tubuh yang disebabkan HIV.
Permasalahan HIV dan AIDS menjadi tantangan kesehatan hampir di seluruh dunia,
termasuk di Indonesia. Sejak pertama kali ditemukan sampai dengan Juni 2018, HIV/ AIDS
telah dilaporkan keberadaannya oleh 433 (84,2%) dari 514 kabupaten/kota di 34 provinsi di
Indonesia.