Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Perbedaan Penelitian Kuantitatif Dan Penelitian Kualitatif


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu: Dirasti Novianti,M.Pd

Disusun Oleh:

1. Vasekhatul Lisan Nia (2319012)


2. Siti Mundiyah (2319068)
3. Khoirun Nabila Ni’matul Maulaya (2319149)
4. Safiatun Isa (2319195)

Kelompok 2

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2020

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melipahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Metodologi Penelitian
dengan judul Perbedaan Penelitian Kuantitatif Dan Penelitian Kualitatif tanpa halangan
suatu apapun, sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
yang kita nantikan syafaatnya dihari Yaumil Qiamah, aamiin.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah terdapat banyak kekurangan. Oleh


karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dan semoga dengan
terselesaikannya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dalam penyusunan makalah
ini do’a, motivasi, dan dukungan banyak kami dapatkan, Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan
makalah kedepanya. Terimakasih

Pekalongan, Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................................ii
Daftar isi.....................................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan...................................................................................................1
A. Latar belakang..............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................1
Bab II Pembahasan..................................................................................................2
A. Perbedaan Pendekatan Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif …………2
B. Cara Memilih Dan Menentukan Pendekatan Kuantitatif Dan
Kualitatif ……………………………………………………………...........4
C. Paradigma Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif ………………….…...5

Bab III Penutup.........................................................................................................9


A. Kesimpulan....................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................9
Daftar Pustaka.........................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
perbedaan dasar sangat menonjol antara kuantitatif dan kualitatif. Sejak
manusia memiliki awal peradabannya, manusia telah sadar akan Curiosity-nya dan
karena itu selalu to want to know anything. Ini adalah manusia dengan naluri
penelitiannya. Seluruh ahli penelitian menjadi cikal bakal disiplin ilmu yang
diciptakannya dan itu berkembang terus hingga masa globalisasi dengan teknologi
dan informatika mutakhir. Dengan melihat pada perkembangan pohon ilmu sepanjang
masa maka manusia selalu menggunakan penelitian.
Didalam meneliti ini,manusia menggunakan metodologi yang selalu berubah
untuk mencapai tujuan utama penelitian ialah pengembangan kebenaran dalam ilmu
pengetahuan. Jadi metodologi adalah alat saja yang dapat berubah dari saat ke saat,
sejauh ia dapat dipergunakan untuk meneliti. Sudah barang tentu termasuk
didalamnya pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dengan kemajuan dan
perkembangan jaman penelitian, tidak dapat didakui bahwa satu pendekatan saja yang
paling benar. Pendekatan lain harus dipertimbangkan karena semua bergerak terus.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Perbedaan Pendekatan Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif ?
2. Bagaimana Cara Memilih Dan Menentukan Pendekatan Kuantitatif Dan Kualitatif
?
3. Apa Paradigma Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui Perbedaan Pendekatan Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif
2. Mengetahui Cara Memilih Dan Menentukan Pendekatan Kuantitatif Dan
Kualitatif
3. Mengetahui Paradigma Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perbedaan Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Penelitian merupakan salah satu karya dari bentuk pemahaman suatu ilmu
tertentu. Seseorang dianggap memahami suatu ilmu, jika dia sudah melakukan
penelitian. Hal ini dilaksanakan dan ditempuh oleh seseorang selama masa jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Penelitian merupakan sesuatu hal yang penting untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan pendidikan tertentu. Tanpa adanya penelitian,
ilmu tidak akan pernah berkembang. Selain itu, penelitian juga digunakanoleh suatu
negara untuk dapat lebih berkembang dan maju. 1
Metode kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode
tradisional, dan metode baru; metode positivisti dan metode postpositivistik; metode
scientific dan metode artistik; metode konfirmasi dan temuan; serta kuantitatif dan
interpretif. Jadi metode kuantitatif sering dinamakan metode tradisional, positivistic,
scientific, dan metodediscovery. Selanjutnya metode kualitatif sering dinamakan
sebagai metode baru, postpositivistic, artistik, dan temuan.
Metode kuantitatif dinamakan metodetradisonal, karena metode ini sudah
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.
Disebut metode positvistic karena metode ini berlandaskan pada filsafat positivsm.
Metode ini sebagai metode ilmiah/ scientific karena telah memenuhi kaidah ilmiah
yaitu konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga
disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan
dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode penelitian
kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan

I Made Laut Mertajaya. 2020. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. (Yogyakarta:
1

Anak Hebat Indonesia),Hlm.2.

2
data menggunakan instrumenpenelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statisti
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Metode penelitian kualatatif dinamakan metode baru, karena populiratisnya
belum lama. Dinamakan postpositivistik karena berlandaskan filsafat positivisme,
metode ini juga disebut metode artistik, karena penelitian lebih bersifar seni (kurang
tepola), dan disebut sebgai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih
berkenaan dengan hasil interpretasi yang berlandaskan pada filsafat data yang
ditemukan di lapangan. Metode ini seringjuga disebut juga metode penelitian
naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah. Metode ini
digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung
makna.
Menurut Williams, ada 5 pandangan dasar perbedaan antara pendekatan
kuantitatif dan kualitatif, kelima pandangan dasar tersebut antara lain:
1. Bersifat realitas, pendekatan kuanlitatif melihat realitas sebagai tunggal,
konkrit, teramati, serta dapat difragmenasi. Sebaliknya pendektan kualititif
melihat realitas ganda (majemuk), hasilkonstruksi dalam pandangan
holistik. Sehingga penelitian kuantitatif lebih spesifik, percaya langsung
pda objek generalis, meragukan dan mencari onjek fenomena pada obyek
yang realitas.
2. Interaksi antara objek peneliti dengan obyek penelitiannya, pendekatan
kuantitatif melihat sebagai independen, dualistik bahwan mekanistik.
Sebaliknya pendektaan kualitatif melihat sebagai proses interaktif, tidak
terpisahkan bahkan partisipasif.
3. Posibilitas generalis, pendekatan kuantitatif bebas dariikatan konteks dan
waktu (nomothetic statements), sedangkan pendektan kualitatif terikat
dariikatan konteks dan waktu (idiographic statement).
4. Posibilitas kausal, pendektan kuantitatif selalu memisahkan antara sebab
riil temporal simultan yang mendahuluinya sebelum akhirnya melahirkan
akibat-akibatnya. Sedangkan pendekatan kualitatif selalu mustahilkan
usaha memisahkan sebab dengan akibat, apalagi secara simultan.
5. Peranan nilai, pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas nilai,
obyektif dan harus seperti apa adanya. Sebaliknya pendekatan kualitatif

3
melihat segala sesuatu tidak pernah bebas nilai, termasuk si penelitiyang
subyektif.2

B. Cara Memilih dan Menentukan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif


Menurut Creswell (dalam Emzir, 2008:9) terdapat tiga faktor yang menentukan
pemilihan pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam suatu penelitian, yaitu
kesesuaian antara masalah dan pendekatan penelitian, pengalaman peneliti, dan
audiens yang akan memanfaatkan laporan tertulis penelitian.
1. Kesesuaian antara masalah dan pendekatan penelitian
Masalah penelitian, terutama penelitian sosial, memiliki bentuk dan jenis yang
sangat beragam. Jenis masalah yang berbeda pula. Sebagai contoh, jika masalah
penelitian adalah pengujian efektifitas teknik pembelaran kosa kata bahasa Inggris
di sekolah dasar, pendekatan kuantitaif merupakan pilihan yang oaling sesuai. Jika
masalah yang diteliti adalah prosedur penggunaan lagu sebagai media
pembelajaran kosa kata, pendekatan kualitatif sangat pas untuk digunakan.
Disamping itu , jika peneliti ingin meneliti prosedur penggunaan-penggunaan lagu
sebagai media pembelajaran kosa kata san sekaligus ingin membandingkan
efektivitasnya dengan penggunaan media lain, seperti gambar atau permainan
(games) maka pendekatan metode gabungan sangat sesuai untuk digunakan.
2. Pengalaman peneliti
Adalah suatu hal yang lumrah jika seseorang merasa lebih “nyaman”
melaksanakan sesuatu yang sudah dikuasainya dengan baik. Peneliti yang mahir
dalam statistika, teknik penulisan ilniah, dan pengoperasian program statistik
computer dan akrab dengan jurnal-jurnal kuantitaif disarankan untuk
menggunakan pendekatan kuantitif. Sebaliknya, peneliti yang lebih
berpengalaman dalam penjaringan data melalui interaksi langsung dengan orang
lain (interview, observasi terbuka, pengamatan-pengamatan berperan serta), lebih
menyukai analisis data secara induktif, dan lebih menyenangi penulisan deskriptif
yang menggunakan kata-kata dan gambar sebaiknya menggunakan penelitian
kualitatif. Sedangkan peneliti yang menyukai dan berpengalaman menggunakan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif dapat menggunakan metode gabungan.
Namun harus disadari bahwa penggunaan metode ini menuntut waktu dan energy
tambahan karena peneliti perlu menjaring dan menganalisis dua jenis data.
3. Audien
Pertimbangan terakhir dalam penentuan pendekatan penelitian adalah faktor
audiens. Setiap peneliti perlu peka terhadap ‘preferensi’ audiens (kepada siapa
laporan penelitian diserahkan atau dipresentasikan) mengenai pendekatan
penelitian. Dalam konteks penelotian pembuatan tesis, sangat diharapkan bahwa
mahasiswa menyesuaikan pendekatan penelitiannya dengan pendekatan yang
biasa digunakan para pembimbingnya3.

2
Nurdin, Ismail. 2019. Metodologi Penelitian Sosial,(Surabaya: Media Sahabat Cendekia), Hlm. 39-43.
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuntitatif dan Kualitatif, , Bandung:Alfabeta, 2008. Hlmn, 153

4
C. Paradigma Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
1) Pengertian Paradigma Penelitian
Istilah paradigma pertama kali dikemukakan oleh Khun tahun 1996 sebagai
“bangunan” yang mencangkup seluruh konstelasi kepercayaan-kepercayaan, nilai-
nilai dan konsep-konsep yang dipedomani oleh komunitas ilmiah. Paradigma dari segi
bahasa adalah cara pandang, pola pikir atau kerangka berpikir atau cara melihat suatu
fenomena dan fakta-fakta di sekitar. Paradigma diartikan sebagai kumpulan longgar
tentang asumsi yang secara logis dianut bersama, konsep atau proporsi yang
mengarah cara penelitian (Bogdan dan Biklem 1982: 30). Paradigma adalah suatu
model atau suatu contoh, akan tetapi paradigma menghilangkan konotasi nilai dari
model (Fred N. Kerlinger, 1973: 300). Paradigma merupakan suatu pendekatan ilmiah
terhadap beberapa fenomena yang memberikan masalah-masalah dari pemecahan –
pemecahan model bagi masyarakat ahli (Everett M. Rogers, 1998: 43).
Paradigma membantu memberikan definisi tentang apa yang harus dipelajari,
pertanyaan apa yang harus dikemukakan, bagaimana pertanyaan itu dikemukakan dan
peraturan apa yang harus dipatuhi dalam menginterpretasi jawaban yang diperoleh.4
2) Jenis-Jenis Paradigma Penelitian
Para ilmuwan membuat beberapa aliran filsafat sebagai paradigma penelitian yang
terdiri atas positivisme dan postpositivisme/fenomologis yang mena kedua paradigma
penelitian tersebut akan membantu peneliti dalam menentukan metode penelitian
yang akan dipakai.
Adapun paradigma positivisme beranggapan bahwa objek penelitian dianggap secara
nyata berdasarkan realita dan objek yang diteliti tidak mudah dipengaruhi oleh
keadaan. Sedangkan paradigma postpositivisme beranggapan bahwa objek penelitian
tidak dapat di tangkap secara sempurna dan objek yang diteliti memiliki berbagai
kemungkinan dan objek yang diteliti lebih mudah berubah. Berdasarkan hal tersebut
maka paradigma terbagi atas dua yaitu paradigma penelitian kuantitatif dan paradigma
penelitian kualitatif.
a) Paradigma Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan suatu model penelitian yang bersifat
humanistik, dimana manusia dalam penelitian ini ditempatkan sebagai subyek
utama dalam suatu peristiwa sosial. Dalam hal ini hakikat manusia sebagai

4
Eri Barlian, “Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif”, (Padang: Sukabina Press, 2016)

5
subyek memiliki kebebasan berfikir dan menentukan pilihan atas dasar budaya
dan sistem yang diyakini oleh masing-masing individu.
Paradigma kualitatif meyakini bahwa dalam suatu sistem kemasyarakatan
terdapat suatu ikatan yang menimbulkan keteraturan. Keteraturan ini terjadi
secara alamiah, oleh karenanya tugas seorang peneliti sosial adalah mencari
dan menemukan keteraturan itu.
Berdasarkan hal tersebut penelitian kualitatif pada dasarnya adalah satu
kegiatan sistematis untuk menemukan suatu teori dalam sebuah realita sosial
bukan menguji teori atau hipotesis. Sehingga, secara epistemologis paradigma
kualitatif senantiasa mengakui adanya fakta empiris dilapangan yang dijadikan
sumber pengetahuan akan tetapi teori yang ada tidak dijadikan sebagai tolak
ukur verifikasi.
Dalam penelitian kualitatif ini, proses penelitian menjadi lebih penting dari
pada sekedar hasil. Dalam penelitian kualitatif, proses menjadi hal yang amat
harus diperhatikan, dimana peneliti sebagai pengumpul instrumen harus
mampu menempatkan dirinya pada posisi seobjektif mungkin sehingga data
yang dikumpulkan menjadi data yang mampu untuk di pertanggungjawabkan.5
b) Paradigma Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif didefinisikan sebagai bentuk usaha pencatatan data hasil
penelitian dalam bentuk jumlah tertentu. Hasil penelitian kuantitatif juga bisa
dinyatakan dalam bentuk statistik atau pun angka angka. Secara luas,
penelitian kuantitatif diartikan sebagai teknik penelitian ilmiah yang
menggunakan metode statistik, yakni dengan mengumpulkkan, menyusun,
meringkas dan mempresentasikan data hasil penelitian dalam bentuk angka
atau statistik. Dari hasil penelitian ini, peneliti membuat kesimpulan dan
keputusan yang logis.
Seorang ahli bernama Kasiran menjelaskan dalam bukunya berjudul
Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif bahwa penelitian kuantitatif
diartikan sebagai proses mencari pengetahuan dengan menggunakan data data
berupa angka yang dijadikan alat untuk membuat analisis keterangan
mengenai hal yang ingin diteliti dan diketahui. Penelitian kuantitatif tentunya
memiliki perbedaan yang mencolok dengan penelitian kualitatif.

5
https://pakarkomunikasi.com/paradigma-penelitian-kualitatif

6
Penelitian kualitatif lebih mengutamakan pada proses dan persepsi atau makna
sementara penelitian kuantitatif berfokus pada hasil penelitian yang berbentuk
angka atau statistika. Penelitian kuantitatif memiliki prosedur dan kerangka
acuan yang baku dan pasti sementara penelitian kualitatif lebih bersifat
fleksibel mengikuti proses dari penelitian itu sendiri.6
3) Karakteristik Penelitian
Karakteristik penelitian merupakan ciri-ciri dari suatu penelitian.
Karakteristik penelitian kualitatif:
- Latar alamiah, sebagai sumber data utama.
- Manusia sebagai alat, instrumen. Penelitian berperan serta dalam kegiatan
masyarakat.
- Metode kualitatif. Lebih peka dan lebih pekat menyesuaikan diri dengan banyak
penajaman terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
- Analisis data secara induktif. Dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit
sebagai bagian dari struktur analitik.
- Teori dari dasar. Lebih dapat responsif terhadap nilai-nilai kontekstual.
- Deskriptif. Dapat berupa kata-kata, gambar bukan angka-angka.
- \lebih mementingkan proses dari pada hasil. Peneliti langsung terjun ke latar
penelitian, hubungan bagian-bagian yang diteliti akan lebih jelas.
- Adanya batas yang ditentukan oleh fokus, menetapkan batas penelitian atas dasar
fookus yang timbul sebagai masalah penelitian.
- Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, yakni faliditas, rehabilitas, dan
objektivitas didefinisikan dalam versi lain yang lazim digunakan dalam penelitian
klasik.
- Desain yang bersifat sementara. Mendesain secara terus menerus sesuai kenyataan
di lapangan.
- Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama antara peneliti dengan
manusia yang dijadikan subjek atau sumber data hingga rerivikasi lebih baik.
Karakteristik penelitian kuantitatif:
- Mengukur fakta dengan instrumen dan skala yang standar.
- Terfokus pada variable yang telah ditetapkan/diteliti.
- Reliabilitas merupakan kunci dari alat ukur yang digunakan.

6
https://pakarkomunikasi.com/paradigma-penelitian-kuantitatif

7
- Bersifat bebas nilai (yang diteliti tidak dikaitkan dengan budaya atau nilai-nilai
lainnya).
- Tidak tergantung konteks dari fenomena yang diteliti.
- Terdiri atas subjek yang banyak.
- Menggunakan sampel dan analisis statistik.
- Hasilnya bisa digeneralisasi.7

4) Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitiamn Kuantitatif


Menurut Williams (1988), ada 5 pandangan dasar perbedaan antara pendekatan
kuantitatif dan kualitatif, diantaranya:
- Bersifat realitas, pendekatan kuantitatif melihat realitas sebagai tunggal, konkrit,
teramati, serta dapat difragmentasi. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat
realitas ganda (majemuk), hasil konstruksi dalam pandangan holistik. Sehingga
peneliti kuantitatif lebih spesifik, percaya langsung pada obyek generalis,
meragukan dan mencari fenomena pada obyek yang realitas.
- Interaksi antar peneliti dengan obyek penelitiannya, pendekatan kuantitatif
melihat sebagai independen, dualistik bahkan mekanistik. Sebaliknya pendekatan
kualitatif melihat sebagai proses interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipasif.
- Posibilitas generalis, pendekatan kuantitatif bebas dari ikatan konteks dan waktu,
sedangkan pendekatan kualitatif terikat dari ikatan konteks dan waktu.
- Posibilitas kausal, pendekatan kuantitatif selalu memisahkan antara sebab rill
temporal simultan yang mendahuluinya sebelum akhirnya melahirkan akibat-
akibatnya. Sedangkan pendekatan kualitatif selalu mustahilkan usaha memisahkan
sebab dengan akibat, apalagi secara simultan.
- Peranan nilai, pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas nilai, obyektif
dan harus seperti apa adanya. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat segala
sesuatu tidak pernah bebas nilai, termasuk si peneliti yang subyektif.

BAB III
7
Eri Barlian, “Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif”, (Padang: Sukabina Press, 2016)

8
PENUTUP

A. SIMPULAN
Penelitian merupakan sesuatu hal yang penting untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan pendidikan tertentu. Tanpa adanya penelitian, ilmu tidak akan pernah
berkembang. Selain itu, penelitian juga digunakan oleh suatu negara untuk dapat lebih
berkembang dan maju. Menurut Creswell (dalam Emzir, 2008:9) terdapat tiga faktor
yang menentukan pemilihan pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam suatu
penelitian, yaitu kesesuaian antara masalah dan pendekatan penelitian, pengalaman
peneliti, dan audiens yang akan memanfaatkan laporan tertulis penelitian. Paradigma
dari segi bahasa adalah cara pandang, pola pikir atau kerangka berpikir atau cara
melihat suatu fenomena dan fakta-fakta di sekitar. Adapun paradigma positivisme
beranggapan bahwa objek penelitian dianggap secara nyata berdasarkan realita dan
objek yang diteliti tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan. Sedangkan paradigma
postpositivisme beranggapan bahwa objek penelitian tidak dapat di tangkap secara
sempurna dan objek yang diteliti memiliki berbagai kemungkinan dan objek yang
diteliti lebih mudah berubah.

B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Sekian yang bisa diuraikan pada makalah ini, kurang lebihnya seperti
ini. Mohon maaf apabila terdapat salah penulisan kata ataupun kelengkapan materi
yang ternyata masih kurang. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran
mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas atau masukan yang
mendukung. Terima kasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

Eri Barlian, “Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif”, (Padang: Sukabina


Press, 2016)
https://pakarkomunikasi.com/paradigma-penelitian-kualitatif
Made, l Laut Mertajaya. 2020. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
(Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia)

Ismail,Nurdin. 2019. Metodologi Penelitian Sosial,(Surabaya: Media Sahabat


Cendekia)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuntitatif dan Kualitatif, , Bandung:Alfabeta, 2008

10

Anda mungkin juga menyukai