Anda di halaman 1dari 9

FIELD NOTE

KULIAH KERJA NYATA (KKN)


DESA JATIBOGOR KECAMATAN SURADADI
KABUPATEN TEGAL
Diajukan sebagai syarat kelengkapan penyelesaian Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Dosen Pembimbing Lapangan: Jilma Dewi Ayu Ningtyas, M.Si.

TRANSFORMING ISLAMIC SCIENCES FOR HUMANITY

Disusun Oleh:
Teguh Handoyo
NIM.2319229

KELOMPOK 57
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LP2M)
UIN K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN
TAHUN 2022
FIELDNOTE

Nama Peneliti : Teguh Handoyo Kode : 1


Narasumber : 1. Bidan Puskesmas Lokasi : Balai Desa Jatibogor
Jatibogor

2. Sekdes Jatibogor
Metode : Observasi Hari/Tgl : Kamis, 29 September 2022
Tema : Kesehatan dan Sosial
Kemasyarakatan

Lokasi KKN kelompok 57 terletak di Desa Jatibogor, Kecamatan Suradadi, Kabupaten


Tegal, desa yang jumlah penduduknya bisa dibilang padat, karena satu Desa terdapat 12.000
Orang lebih, Pertama setelah kami melakukan penerjunan secara resmi bersama Pemerintah
Desa, kami langsung berkunjung ke Tokoh Agama yang berada disekitar lingkungan Posko,
untuk menggali Informasi terkait dengan Sosial Kemasyarakatan di Desa Jatibogor, setelah
melakukan wawancara, kami mendapatkan informasi bahwa kesadaran masyarakat akan
nilai social memang sangat beragam sesuai dengan baground pendidikan dari masing masing
Individu.
Kemudian, kami mengikuti Musyawarah Masyarakat Desa atau yang sering disebut
dengan istilah MMD merupakan suatu kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh Perangkat
Desa yang bekerjasama dengan pihak puskesmas di setiap desa yang ada di Kecamatan
Suradadi. Acara yang diselenggarakan pada Kamis, 29 September 2022 ini melibatkan
perwakilan Perangkat Desa, RT, RW, Kader Kesehatan, dan Pemuda dari Desa Jatibogor
yang diwakili oleh Karang Taruna. Kegiatan tersebut adalah lanjutan dari survey yang
dilakukan oleh Kader Kesehatan Desa Jatibogor melalui Survey Mawas Diri atau SMD pada
April 2022 yang bertujuan untuk mendata permasalahan kesehatan yang ada di Desa
Jatibogor. Data yang sudah diperoleh akan didiskusikan kembali bersama perwakilan warga
di kegiatan MMD ini sehingga didapatkan hasil prioritas masalah yang harus diatasi
bersama-sama.
Diskusi dipimpin oleh perwakilan dari Perangkat Desa yang dibantu oleh rekan-
rekan Koordinator KKN 54 UIN KH. Abdurrahman Wahid Kelompok 57. Berikut adalah
hasil diskusi skala prioritas permasalahan kesehatan di Desa Jatibogor.
a. Status Gizi
Penyebabnya adalah kurang adanya stimulasi dari orang tua, kurangnya
pengertian PMBA (Pelatihan Kader Pemberian Makan Bayi dan Anak). Sedangkan,
pencegahan yang harus dilakukan adalah pengenalan PMBA melalui pertemuan BKB
(Bina Keluarga Balita) yang akan dibiayai oleh dana desa 2023.
b. Demam Berdarah (DBD)
Penyebabnya adalah kurang adanya kebersihan lingkungan. Adapun solusinya
adalah memanfaatkan TPS yang ada dengan semaksimal mungkin yang ada di desa
jatibogor ini. Solusi yang kedua adalah adanya PSN yang akan didanai oleh Dana
Desa 2023.
c. Tuberculosis (TB)
Disebabkan oleh rokok dan pasien tidak mau berobat karena malu. Adapun
dengan pasien. soslusinya adalah dengan melakukan sosialisasi pada masyarakat dan
kontak erat Penyelesaian masalah ini akan didanai swadaya masyarakat.
d. Kusta
Disebabkan oleh pasien yang tidak mau berobat dan kurang menjaga kebersihan.
Adapun solusinya adalah dengan sosialisasi pada masyarakat dan kontak dekat pasien.
Penyelesaian ini akan didanai oeh swadaya masyarakat.
e. Kenakalan Remaja
Disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam memberikan edukasi
kepada anak remaja untuk diberikan kegiatan kegiatan yang positif, sehingga dampak
yang ditimbulkan dari adanya kenakalan remaja yang menjadi problematika itu akan
menjadi kebiasaan, dari adanya sumber permasalahan tersebut, inisiasi dari mahasiswa
KKN UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan kelompok 57, mengadakan
Penyuluhan untuk Remaja dengan pendampingan oleh Kepala Desa dan Pembinaan
oleh Kanit Binmas Polsek Suradadi, diharapkan dari adanya kegiatan tersebut akan
memberika dampak yan g positif sehingga tumbuh kebiasaan yang baik.
Setelah semua permasalahan ditemukan sesuai dengan skala priorotasnya, acara
dilanjut dengan penandatanganan nota kesepaham oleh perwakilan yang hadir sebagai
tanda komitmen bersama untuk menyelesaikan masalah tersebut seacra bersama-sama.
FIELD NOTE

Nama : Teguh Handoyo Kode : 02

Informan/Narasum : Warga Sekitar Lokasi : Warga Sekitar Jatibogor

Metode : Wawancara Hari/Tgl : Selasa 03-09 Senin, 10/ 2022

Tema : Perekonomian di Desa Jatibogor

Minggu ke 2 dalam kegiatan KKN melakukan penelitian di kelurahan tentang


Home Industri adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan
sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah.
Biasanya usaha ini hanya menggunakan satu atau dua rumah sebagai pusat produksi,
administrasi dan pemasaran sekaligus secara bersamaan. Bila dilihat dari modal usaha
dan jumlah tenaga yang diserap tentu lebih sedikit daripada perusahaan-perusahaan
besar pada umumnya Di desa Jatibogor ada beberapa HomeIndustri yang ada di desa
Jatibogor diantaranya: Krupuk, Tahu dan Tempe.

Home Industri Krupuk yang dimiliki oleh Ibu Taroha usaha yang dijalani selama 2
tahun memiliki berbagai aset diantaranya (wajan, seng penjemur, keranjang, dan gas).
Pendapatan perbulan 1.500.000 dengan pengeluaran 1.000.000 per bulannya walaupun
hasil pendapatan yang dimiliki sedikit tetapi ibu Taroha sangat bersyukur dengan usaha
yang dijalani selama 2 tahun ini. Selanjutnya Home Industri Tempe yang dimiliki oleh
Bapak H. Sahur usaha yang dijalani selama 25 tahun lebih sudah lama mereka menjalani
home industri dengan memiliki aset diantaranya (Tungku, bak besar, dan saringan besar)
penghasilan selama sebulan 25.000.000 dan pengeluaran 5.800.000 perbulan kegiatan
home industri. Yang terakhir home industri Tahu yang dimiliki oleh Bapak Nasih usaha
yang dilakukan sudah berjalan selama 2 tahunan dan aset yang digunakan dalam
pembuatan Tahu diantaranya (Alat pres, Ember kecil, bak besar, Tungku kukus, nampan
dan kain korea) penghasilan yang didapatkan selama sebulan 46.000.000 dengan
pengeluaran selama sebulan 26.000.000.
FIELDNOTE

Nama Peneliti : Teguh Handoyo Kode : 3


Narasumber : 1. Ust. Faizin (Madrasah Lokasi : Madin dan MI
Diniyah)

2. Pak Fahmi
(Puskesmas)
Metode : Observasi Hari/Tgl : Kamis, 16 Oktober 2022
Tema : Keagamaan dan
Kesehatan

Program Mengajar BTQ merupakan program lanjutan dari beberapa rangkaian program
yang saya jalankan selama KKN di lingkungan tempat tinggal saya ini. Setelah diinformasikan
pengumuman saat bimbingan bahwa akan diadakan mengaji bersama dimana waktu
pelaksanaannya yaitu setiap hari setelah solat dzuhur yaitu pukul 14.30-16.00, kesan anak-anak
sama sekali tidak berubah, bahkan terlihat teman baru yang saya temui yang belum sempat
datang pada kegiatan bimbingan belajar.
Kegiatan yang saya jalankan pada Mengajar BTQ yaitu saya mengajarkan baca tulis
quran untuk kelas rendah yang belum lancar dalam membaca Juz Amma maupun alquran.
Sedangkan untuk kelas tinggi yang hampir semuanya sudah lancer dalam baca tulis Quran saya
lebih menekankan pada pembelajaran tajwid yang benar dalam baca tulis quran, yaitu
memberikan penekanan-penekanan bagaimana cara membaca yang benar. Tujuan diadakannya
pendampingan belajar baca tulis Quran ini yaitu supaya anak-anak dapat lulus pada
pembelajaran BTQ yang belum diajarkan di sekolah diniyah.
Kegiatan yang saya rencanakan hari ini untuk anak-anak yaitu bagaimana cara
mengedukasi pentingnya Kesehatan melalui video anmasi. Kegiatan ini saya jalankan ketika
semua program kerja yang saya jalani sudah terencana semua. Karena saya perlu ke Baldes
untuk meminjam sebuah proyektor.
Ternyata setelah semua saya persiapkan untuk menonton video animasi saya tanyakan
terlebih dahulu apakah mereka di sekolah pernah berlajar menggunakan alat proyektor ini, dan
ternyata jawaban mereka adalah belum, itu yang membuat anak-anak begitu antusias terhadap
hal-hal yang baru mereka tahu dan mereka lihat.
FIELDNOTE

Nama Peneliti : Teguh Handoyo Kode : 4


Narasumber : 1. Anak- anak jenjang Lokasi : Mushola
SD Desa Jatibogor
Metode : Observasi Hari/Tgl : Ahad, 23 Oktober 2022
Tema : Ahad Bersih dan Sehat

Kegiatan hari ini menindaklanjuti salah satu program kerja sekunder saya yaitu, Ahad
sehat dan bersih. Pada kegiatan ini saya adakan setiap minggu sekali yaitu pada hari libur anak-
anak. Mulanya jika kegiatan Ahad Bersih dan Sehat ini dilakukan keesokan harinya, terlebih
dahulu saya menginformasikan kepada anak-anak untuk mempersiapkan apa saja yang harus
dibawa pada kegitan tersebut.
Pada kegiatan ahad sehat saya menginformasikan kepada anak-anak untuk bangun lebih
awal dari biasanya yaitu pukul 05.30 - 07.00, karena kegiatan ahad sehat ini kita jalan kaki
bersama menuju ke lapangan, membawa permainan apa saja yang mereka punya, untuk
kemudian nantinya dimainkan ketika sudah sampai dilapangan dengan berjalan kaki.
Kemudia setelah selesai kegiatan ahad sehat, kita Kembali kerumah masing-masing
untuk mandi dan sarapan terlebih dahulu, kegiatan ahad bersih ini saya mulai pukul 09.00 –
10.00. pada kegiatan ini saya membagi tugas kepada anak laki-laki dan anak perempuan. Untuk
anak perempuan saya memberi tugas untuk membersihkan musolla tempat mereka bimbingan
belajar dan bekajar BTQ, kemudian untuk anak laki-laki saya memberi tugas untuk berkerja
diluar ruangan, yaitu di sekitar lingkungan musolla. Mulai dari menyapu halaman, penataan,
hingga membersihkan sampah-sampah yang ada di sekitar lingkugnan musoalla tersebut.
Catatan Reflektif:
1. dengan adanya kegiatan ahad sehat yang dilaksanakan pukul 05.30 paghi ini tidak
membuat anak-anak lantas berkurang jumlahnya, ternyata mereka sudah terbiasa jika hari libur
sekolah digunakan untuk jalan-jalan bersama.
FIELDNOTE

Nama : Teguh Handoyo Kode :5


Informan/Narasum : Kader Posyandu Lokasi : Rumah Kader Posyandu di
Jatibogor
Metode : Observasi Hari/Tgl : Ahad, 30 Oktober 2022
Tema : Sehat dan Cerdas Bersama

Pada hari Ahad, tanggal 30 Oktober 2022, devisi kesehatan dan lingkungan hidup
menjalankan salah satu program kerjanya, yakni kegiatan posyandu. Acara ini digelar di salah
satu rumah selaku kader desa Jatibogor. Kegiatan posyandu ini diikuti oleh ibu beserta anak-
anak dan balita yang berada di lingkungan Desa Jatibogor. Banyak anggota yang terlibat
dalam kegiatan posyandu, peran bidan beserta ibu-ibu PKK juga amat penting dalam
berlangsungnya proses kegiatan ini. Disini divisi kesehatan dan lingkungan hidup berperan
membantu kegiatan posyandu seperti mencatat berat badan balita, menimbang berat badan,
memberikan obat untuk anak yang sedang sakit, menyuntik, dan masih banyak lagi.
Ada banyak macam ekspresi yang di keluarkan oleh anak-anak dan balita. Ada yang
senang karena ditimbang, ada yang menangis karena disuntik, ada yang tertawa karena diberi
snack dan lain-lain. Meskipun begitu, anak-anak tetap harus mendapatkan pelayanan
posyandu untuk kesehatan jangka panjang mereka. Kegiatan posyandu ini diadakan satu bulan
sekali di Desa Jatibogor.
Salah satu tujuan dilakukan kegiatan tersebut adalah mensosialisasikan serta
memperkenalkan bahwa mahasiswa UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan sedang
melaksanakan KKN dan juga mempererat tali silaturahmi dengan warga desa Jatibogor.
Selain itu, devisi pendidikan dan teknologi juga mengadakan kegiatan bimbingan belajar di
posko Jatibogor yang dilakukan setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu pada jam 18:30 hingga
19.30. Namun, devisi pendidikan tidak melakukannya sendiri, Kegiatan ini diikuti oleh anak-
anak yang berada di lingkungan setempat. Semua anak yang mengikuti kegiatan tersebut
sangat antusias belajar dengan mahasiswa KKN karena hal tersebut merupakan angin segar
bagi mereka dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
FIELD NOTE

Desa Jatibogor berada di Kecamatan Suradadi kabupaten Tegal dengan sebagian


Nama
besar penduduknya: bekerja
Teguh Handoyo
sebagai petani sepertiKode : 06 dan tanaman bunga melati
pohon jagung
oleh karena itu untuk memanfaatkan peluang yang ada dari kami TIM KKN berinisiasi
Informan/Narasum : Kader IPPNU Lokasi : Warga Sekitar
untuk lebih mengembangkan potensi dengan tetap memanfaatkan hasil dari alam dimna
Metode : Observasi
dalam hal itu pengembangan Hari/Tgl
yang kelompok kami jadikan: inovasi
Ahad 30-6
yaituAhad, 11/ 2022
dari hasil tanaman
jagung dalam prosesnya,
Tema jagung yang biasanya hanya diolah menjadi jagung rebus dan
: Pertanian
bakwan jagung kami mencoba untuk membuat inovasi baru yang sebelumnya belum
dicoba oleh petani jagung ataupun masyarakat desa Jatibogor yakni pembuatan roti sisir
varian terbuat dari selai jagung.

Upaya dan pengembangan yang baik dalam usaha diversifikasi produk olahan
jagung yang berdaya jual tinggi dan bernilai ekonomis. Kondisi ini dikarenakan
masyarakat petani daerah Jatibogor belum mengenal teknologi pengolahan tersebut. Selain
itu, minat masyarakat terhadap pangan berbasis jagung masih rendah. Hal ini disebabkan
oleh kurangnya pengetahuan sebagian masyarakat tentang nilai gizi jagung, tampilan
produk pangan dari jagung yang kurang menarik, dan adanya anggapan bahwa jagung
hanya dikonsumsi oleh masyarakat berekonomi lemah.

Dan dalam minggu ini kelompok kami mencoba berusaha untuk menjadikannya
selai jagung sebagai varian isi roti dapat dijadikan program kerja inovasi yang di kami
terjunkan.

Anda mungkin juga menyukai