A. PENDAHULUAN
105
Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini
106
Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini
107
Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini
108
Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini
109
Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini
110
Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini
2. Pembelajaran Insidental
Pembelajaran insidental bersifat tidak disengaja tetapi disadari.
Maksudnya pada awalnya dia tidak bermaksud mempelajari sesuatu atau
memperoleh pengalaman dalam suatu hal, tetapi setelah terjadi dia
menyadari bahwa dia telah mempelajari sesuatu.
Contohnya:
a. bidan desa dan kader posyandu datang langsung ke rumah keluarga
muda satu persatu atau sampel
atau pada titik kumpul tertentu
dimana banyak keluarga muda
berkumpul
b. Bidan desa dan kader
posyandu merancang
pemutaran film ini misalnya
dalam sebuah pertemuan di posyandu, atau pada saat setelah senam
hamil.
c. Pada saat kegiatan posyandu, kader membagikan bahan informasi
tentang tanaman obat.
3. Sosialisasi
Sosialisasi mengacu pada internalisasi nilai,
sikap, perilaku, keterampilan dan lain-lain
yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Pada tipe ini, selain tidak dimaksudkan di
awal, pelaku juga di akhir tidak menyadari
telah melakukan sesuatu.
Contohnya:
a. Memasang spanduk responsive anak usia dini.
111
Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini
112
Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini
113
Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini
114
Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini
• FASILITATOR, PENGELOLA
PROGRAM
LEMBAGA
• RENCANA KEGIATAN PIRA
PAUD
• METODE
LINGKUNGAN DAN
KARAKTERISTIK
115
Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini
penyelenggaraan program PIRA. Patokan atau alat ukur ini berdasarkan pada
komponen program PIRA terdiri dari :
1. Warga Belajar
Kriteria warga belajar untuk program PIRA yaitu keluarga muda.
• Keluarga muda, yang mau dan sedang hamil (prioritas usia 18-25
tahun), belum punya anak atau sudah punya anak maksimal 2 tahun
lebih;
• Usia perkawinan 0 bulan - 2 tahun;
• Minimal lulusan SD (sudah bisa baca tulis);
2. Pengelola Program
Pengelola PIRA bisa berasal dari tenaga administrasi lembaga PAUD atau
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau tutor PAUD yang yang
sukarela mengabdikan dirinya untuk mengelola program PIRA.
Pengelola PIRA memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagai berikut:
a. Pendidikan minimal SMA atau pernah mengikuti pelatihan pendidikan
non formal dan informal;
b. Memiliki kemampuan dalam melakukan koordinasi;
c. Memiliki sikap jujur, terbuka dan jiwa kepemimpinan;
d. Memiliki kemampuan dalam merekrut mitra sebagai calon fasilitator
dan warga belajar;
e. Memiliki kemampuan dalam memotivasi fasilitator, warga belajar
dan orang-orang terdekat keluarga muda;
Tugas Pengelola PIRA
a. Menyusun rencana kegiatan program PIRA.
b. Merekrut fasilitator dan warga belajar.
c. Memotivasi fasilitator, keluarga muda dan orang-orang terdekat
keluarga muda;
d. Menjadikan lembaga PAUD sebagai sekretariat program PIRA
116
Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini
117
Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini
118
Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini
119
LANGKAH PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INFORMAL RESPONSIF AUD (PIRA)
DI KABUPATEN BANDUNG DAN KABUPATEN TASIKMALAYA
Mengenalkan PIRA, Memperoleh data Memahamkan program PIRA Mendorong Pengetahuan Pendampingan
TUJUAN membentuk komitmen lokasi,masalah, potensi, Memastikan fasilitator & sikap Keluarga Muda utk penguatan Pengetahuan
membentuk Tim PIRA dan memotivasi KM & sikap Keluarga Muda
merancang kegitan PIRA Tanggap AUD
PERSIAPAN IDENTIFIKASI,
POTENSI, ORIENTASI PENGELOLA PELAKSANAAN
KOORDINASI PEMANTAUAN
KM, FASILITATOR DAN FAS. PIRA DAN PEMBELAJARAN
& PEMBINAAN
SUSUN SKENARIO PBM PIRA
Kordinasi internal Identifikasi
Bntk tim awal lapangan Sosialisasi Pembelajaran Pembentukan
Sosialisasi pd Sebar media thp 1 Diskusi Mandiri Kader Keluarga
PROSES desa dan lmbga ( brosur, stiker, Curah pendapat Pembelajaran Muda Responsif
PAUD pin, bhn bacaan Penetapan Isnisdental AUD
FGD PIRA responsif AUD) fasilitatpr Pembelajaran Pendampingan
Bentuk Tim PIRA Motivasi Keluarga Merancang Sosialisasi Kader Responsif
Muda program PIRA AUD
120
Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini
D. PENUTUP
Pendidikan informal terjadi sepanjang hidup manusia, dan tentu siapapun pernah
memiliki pengalaman mengalami pembelajaran informal dalam kehidupannya.
Baik itu melalui keluarga maupun kegiatan masyarakat . Hasil belajar pendidikan
informal kadang secara tidak sadar tidak pernah kita nilai akumulasinya. Padahal
hasil pendidikan informal memiliki peran dalam memberikan manfaat dalam
menambah pengetahuan, keterampilan dan merubah sikap seseorang melalui
proses belajarnya yang unik yaitu si pembelajar tidak merasakan ia belajar, terjadi
begitu saja, subjek belajar tidak sengaja belajar dan si pembelajar tidak merasa
memberikan pembelajaran.
Model penyelenggaraan program PIRA diperuntukkan bagi lembaga PAUD dan
lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam pemberdayaan keluarga
muda, yang dapat dijadikan pedoman dalam pengembangan masyarakat melalui
strategi pendidikan informal, yang memanfaatkan lembaga pendidikan non formal
sebagai perancang proses kegiatan belajar, sumberdaya manusia yang dekat
dengan keluarga muda dan sumberdaya lingkungan sebagai media dan sumber
belajar sehingga proses pendidikan tersebut memberikan pengalaman belajar
yang berharga bagi pembentukan pengetahuan, sikap dan keterampilan serta
kepedulian untuk tanggap pada anak usia dini.
Melalui adanya 5 (lima) langkah penyelenggaraan program PIRA diharapkan
dapat mempemudah operasional penyelenggaraan kegiatan penciptaan
pembelajaran informal yang mendorong naiknya sikap tanggap dan peduli
keluarga muda pada anak usia dini, karena model ini berisi penjelasan rinci
mengenai aplikasi dan sarana pendukung dari setiap kegiatan yang ada pada 5 (
lima ) langkah tersebut. Semoga 5 (lima) langkah tersebut dapat meningkatkan
relevansi dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan informal responsif anak usia
dini bagi keluarga muda.
121