Anda di halaman 1dari 6

PERAN ORANG TUA DALAM MENDAMPINGI ANAK SAAT PEMBELAJARAN

DARING PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Retno Walyyunita A’yun 2319008


E-Mail: retnowalyyunitaayun@gmail.com
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Institut Agama Islam Negeri Pekalongan

ABSTAK

Pada masa pandemi ini semua kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring,
secara tidak langsung peran guru digantikan oleh orang tua baik secara fisik maupun non
fisik, secara fisik orang tua diharuskan untuk mendampingi anak saat proses belajar
menagajar sedangkan secara non fisik orang tua dapat menjelaskan semua mata pelajaran
yang diberikan oleh guru.

Namun tidak semua orang tua dapat mendampingi proses belajar mengajar, ada
sebagian orang tua yang setiap harinya disibukan dengan pekerjaanya masing-masing,
adapula orang tua yang tidak mempunyai waktu lebih untuk mendampungi anak, sehingga
peran pendampingan anak dialihkan ke pihak-pihak yang bisa mengganti sebagai peran
orang tua contohnya les privat. Namun segala sesuatu ada kekurangan dan kelebihan, pada
saat pendampingan diserahkan kepihak lain hubungan kontak secara fisik dengan orang
tua akan berkurang, kedekatan dengan orang tua juga digantikan oleh pihak lembaga.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendampingan  orangtua sangat efektifitas


untuk pembelajaran daring anak, tetapi pembelajaran daring kurang efektif untuk
orangtua. Faktor kendala yang dihadapi adalah pemikiran, waktu, alat, dan biaya.
Pembelajaran daring menuntut orangtua untuk bisa menjadi guru di rumah, sebagai
pengganti sekolah tidaklah mudah,sehingga pendampingan orangtua sangat diperlukan.

Kata Kunci: Peran orang tua, Pembelajaran, Daring

PENDAHULUAN

Indonesia dan seluruh dunia saat ini sedang menghadapi pandemi covid-19. Menurut
Hui (dalam Setiawan, 2019) Corona Virus Disease (Covid-19) merupakan sindrom
pernapasan akut yang disebabkan oleh coronavirus dan tergolong penyakit menular.
Penyebaran virus ini sangat cepat sehingga menyebabkan pandemi global yang berlangsung
sampai sekarang. Salah satu dampak dari virus yaitu terhadap pendidikan di seluruh dunia,
termasuk Indonesia. Melalui Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengambil kebijakan yang disampaikan tentang
pencegahan covid-19 bahwa penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan secara daring/
online di rumah mulai dari satuan pendidikan TK sampai Perguruan Tinggi (dalam
Setiawan, 2019).

Adanya pandemi covid-19 telah membuat pola pembelajaran menjadi berubah.


Pembelajaran saat ini berlangsung dengan jarak jauh atau biasa disebut dengan
pembelajaran daring. Haerudin et al. (2020) menyatakan bahwa, terdapat kendala dalam
pelaksanaan pembelajaran daring yaitu keterbatasan dalam penggunaan teknologi dan
pengetahuan dari orang tua. Pembelajaran daring memiliki tantangan tersendiri bagi orang
tua siswa, mereka dituntut untuk selalu membimbing dan mendampingi anak dalam belajar.

Pendampingan orang tua dalam proses belajar anak khusunya pada siswa DS/MI
adalah upaya orang tua untuk menemani, memberikan bantuan dalam mengatasi masalah
anak dalam belajar, memberikan dorongan, motivasi, dukungan, pengawasan dan
memberikan fasilitas pada anak agar semangat dalam belajar. Pendampingan anak di dalam
keluarga merupakan upaya bantuan yang dilakukan pihak keluarga khususnya orangtua
dengan mendampingi anak untuk memenuhi kebutuhan dan pemecahan masalah anak dalam
rangka mendukung optimalisasi perkembangan anak.
Memaknai penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa pendampingan orang tua dalam
belajar anak adalah suatu upaya yang dilakukan oleh keluarga terutama khususnya kedua
orang tua untuk mengoptimalkan perkembangan anak, membimbing, menemani,
memberikan fasilitas yang sebaik mungkin, memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan
anak, memberikan pemahaman yang baik dan bantuan serta bimbingan ketika anak sedang
mengalami kesulitan serta senantiasa memberikan motivasi agar anak semangat dalam
belajar terutama pada masa pandemi seperi sekarang ini.

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini menggunakan jenis/pendekatan penelitian yang berupa Studi


Kepustakaan (Library Research). Mestika Zed menyebutkan bahwa penelitian kepustakaan
adalah penelitian yang dilakukan dengan membaca karya-karya yang terkait dengan
persoalan yang akan dikaji dan mencatat bagian yang penting dan mencatat bagian yang ada
hubungannya denga topik pembahasan. Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan
referensi ataau sumber-sumber tertulis berupa data mengenai “ Peran Orang tua Dalam
Mendampingi Anak Pada Pembelajaran Daring”. Adapun sumber tersebut diperoleh baik
melalui jurnal, buku, skripsi, makalah, atau media lainnya yang ada hubungan dan
kaitannya dengan penelitian ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peranan orang tua sangat penting dalam mendampingi anak-anaknya, karena


pendampingan yang baik menjadi salah satu faktor dalam proses tumbuh dan
berkembangnya seorang anak. Adanya pendampingan yang dilakukan oleh orang tua
kepada putra-putrinya dalam melakukan kegiatan belajar di rumah akan berpengaruh
terhadap tingkah laku yang mengarah pada kedisiplinan dalam belajar. Motivasi yang
diberikan kepada anak hendaknya mengarah pada peningkatan motivasi yang kuat untuk
mengikuti kegiatan pendidikan. Situasi ini dapat tercipta apabila 17 terjadi ikatan emosional
antara orang tua dengan anaknya. Suasana rumah yang aman dan nyaman akan membantu
anak untuk mengembangkan dan mempersiapkan dirinya menuju masa depan.
Menurut Widayati (2018: 28-29) menjelaskan bahwa peran orang tua dalam keluarga
terdiri dari:

1. Peran sebagai pendidik, orang tua perlu menanamkan kepada anak-anak arti penting
pendidikan dan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan dari sekolah.
2. Peran sebagai pendorong, sebagai anak yang sedang menghadapi masa peralihan, anak
membutuhkan dorongan orang tua untuk menumbuhkan keberanian dan rasa percaya
diri dalam menghadapi masalah.
3. Peran sebagai panutan, orang tua perlu memberikan contoh dan teladan bagi anak, baik
dalam berkata jujur maupun dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dan
bermasyarakat.
4. Peran sebagai teman, menghadapi anak yang sedang menghadapi masa peralihan. Orang
tua lebih sabar dan mengerti tentang perubahan anak. Orang tua dapat menjadi
informasi, teman bicara atau teman bertukar pikiran tentang kesulitan atau masalah
anak, sehingga anak merasa nyaman dan terlindungi.
5. Peran sebagai pengawas, kewajiban orang tua adalah melihat dan mengawasi sikap dan
perilaku anak agar tidak keluar jauh dari jati dirinya, terutama dari pengaruh lingkungan
baik dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
6. Peran sebagai konselor, orang tua dapat memberikan gambaran dan pertimbangan nilai
positif dan negatif sehingga anak mampu mengambil keputusan yang terbaik.

Berdasarkan uraian diatas maka maksud peran orang tua adalah pola tingkah laku
dari ayah dan ibu berupa tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh, dan membimbing
anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap
hidup dalam kehidupan bermasyarakat

Peran orang tua menjadi sangat penting ketika anak mulai bersekolah di rumah.
Karena orang tua atau keluarga pada dasarnya adalah tempat pendidikan yang pertama
bagi anak. hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Mutiah, yang menyatakan bahwa
mengasuh, membina, dan mendidik anak di rumah merupakan kewajiban bagi setiap
orang tua dalam usaha membentuk pribadi anak (Mutiah, 2012). Orang tua bertugas
membantu anak dalam mempersiapkan media yang akan digunakan anak, mendampingi
proses belajarnya dan masih banyak lagi peran orang tua yang dapat memaksimalkan
proses belajar mengajar di rumah melalui daring.
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak. Di lingkungan keluarga inilah
anak mendapatkan pendidikan yang pertama dan utama. Tugas utama keluarga adalah
sebagai peletak dasar bagi pendidkan moral-agama dan karakter anak. Menurut Zuharini,
dkk lingkungan keluarga menjadi tempat meletakkan dasar-dasar kepribadian bagi anak
usia dini. Pada usia inilah anak sangat peka terhadap pengaruh dari lingkungan
sekitarnya (Baharun, 2016). Interaksi yang intens antara anak dan orang dewasa yang
memiliki hubungan khusus dengan anak akan memberikan pengaruh positif yang
signifikan bagi tumbuh kembang anak.

Pendampingan orang tua dalam pembelajaran dari rumah selain membantu anak
dalam momen belajar juga akan membangun komunikasi yang intens dengan anak.
Komunikasi yang intens ini akan membangun kreativitas anak lewat berbagai aktivitas
bersama yang bermanfaat (Prianto, 2020). Peran guru dan orang tua memang mendasar
dalam mendukung proses anak belajar di rumah. Keduanya harus membangun kolaborasi
demi memaksimalkan kegiatan belajar anak.

Kreativitas guru dalam menghadirkan pembelajaran daring yang menarik dan


menyenangkan akan sangat menentukan besarnya atensi siswa terhadap kegiatan belajar
daring tersebut. Sedangkan pendampingan dan keaktifan orang tua dalam menemani
anak akan menentukan sejauh mana kegiatan belajar di rumah akan bermanfaat dan
bermakna.

Mendampingi anak ketika belajar adalah sesuatu yang sangat penting bagi anak yaitu
dapat membangun kedekatan antara orang tua dengan anak, belajar mengajaknya
berdiskusi agar mengetahui bagaimana pola berpikir anak. Adapun Peran penting orang
tua dalam mendampingi anak yaitu (Sundari & Yoridho, 2018)

1. Anak merasa tidak sendiri Orang tua mendampingi anak agar anak merasa tidak
sendiri. Pendampingan yang dilakukan oleh orang tua membuat anak akan merasa
nyaman akan membangkitkan rasa percaya diri anak. Di saat menghadapi
permasalahan, ada orang tua yang akan
2. Orang tua sebagai pemberi semangat Orang tua memberikan semangat kepada
anak. Semangat tersebut dapat berupa kata-kata yang menimbulkan dorongan
dalam diri anak. sebagai media untuk pemacu semangat, perlu pasangkan slogan
atau kata mutiara dalam pembelajaran anak usia dini dapat menciptakan suasana
yang positif pada anak(Fadlillah, 2014). Dengan kata-kata tersebut anak lebih
percaya diri untuk melakukan sesuatu.
3. Memfasilitasi kebutuhan anak Orang tua dapat memfasilitasi kebutuhan anak
untuk kegiatan belajarnya di rumah agar perkembangan anak dapat tetap optimal.
Pembelajaran dapat disesuaikan dengan apa yang telah dapat dari sekolah, agar
tetap terjadi kesinambungan antara yang didapatkan anak di sekolah dan di rumah
4. Tempat berdiskusi dan bertanya Orang tua adalah tempat sosial pertama bagi
anak. Peran orang tua di rumah juga dapat dijadikan teman diskusi. Anak akan
lebih terbuka jika orang tuanya juga terbuka dan memberi waktu luang untuk
berdiskusi (Fahrizal, 2018) anak memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga
mereka akan bertanya apapun kepada orang tua. Hal ini sesuai dengan pendapat
Pebria, seorang anak untuk memaksimalkan potensi yang dimilikinya,
membutuhkan seseorang untuk berdiskusi supaya memberikan jawaban kepada
anak dan memotivasi anak.(Pebria, 2019). Oleh karena itu, sangat penting untuk
orang tua dapat memberikan waktu bersama anak untuk berdiskusi dan menjawab
pertanyaanpertanyaan dari anak.
5. Membantu mengenali diri sendiri Mengenali diri sendiri sebagai sarana
memudahkan kita untuk memahami orang lain(Prashnig, 2007). Anak
membangun jati dirinya bersama orang terdekat. Disinilah peran orang tua untuk
membentuk karakter dan sikap anak agar terbentuk pribadi yang baik.
6. Melihat dan mengembangkan bakat anak Orang tua harus dan mampu
bertanggung jawab untuk menemukan bakat dan minat anak, sehingga anak
diasuh dan dididik, baik langsung oleh orangtua atau melalui bantuan orang lain,
seperti guru, sesuai dengan bakat dan minat anak sendiri, sehingga anak dapat
memperoleh prestasi belajar secara lebih optimal(Umar, 2015).
7. Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar Orang tua harus dapat
menciptakan lingkungan dan suasana belajar yang nyaman sehingga anak dapat
belajar dengan baik. Suasana belajar dibuat secara natural.

Anda mungkin juga menyukai