Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA


“Kualitatif dan Kuantitatif”

Disusun
Oleh:
Muthmainnah/1913041004
Muh. Furqaan Rahman/1913040002
Nur Fitriani/1913042016
Nur Islamiah/1913040016
Nur Mukhlisa/1913041024
Nurul Ismi/1913041024

PENDIDIKAN KIMIA B
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, kekuatan dan petunjuk-Nya. Dimana dengan izin-Nyalah kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Penelitian kuantitatif dan Penelitian
Kualitatif”. Kami juga berterimakasih kepada Bapak Dr. Muhammad Anwar,
M.Si yang telah membimbing kami, dan juga kepada rekan-rekan yang telah
mendukung terselesaikannya makalah ini.
Pemakalah menyusun makalah sebagai persyaratan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan Kimia. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca, atas kekurangan kami, kami mohon maaf karena
sesungguhya kesempurnaan hanya milik Allah semata.
Wassalmu’alaikum Wr. Wb

Makassar, 13 Februari 2022


Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian kuantitatif dan Penelitian Kualitatif............................... 2
B. Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif............................. 4
C. Ciri-Ciri Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif ...................................7
D. Perbedaan Antara Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif..................................8
E. Persamaan Antara Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif..................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................13
B. Saran...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Banyak sekali bentuk dan cara penulisan karya ilmiah yang kita temui.
Bentuk luasnya bisa berbeda, namun jiwa dan penalarannya adalah sama. Atas
dasar itu yang paling penting adalah bukan mengetahui teknik-teknik
pelaksanaannya, melainkan memahami dasar pikiran yang melandasinya.
Pemilihan bentuk dan penulisan merupakan masalah selera dan preferensi
perorangan maupun lembaga dengan memperhatikan berbagai factor lainnya,
seperti masalah apa yang sedang dikaji, siapakah pembaca tulisan ini dan
dalam rangka kegiatan ilmiah apa akan disampaikan. Berdasarkan pemikiran di
atas, maka untuk menyeragamkan tata cara penulisan tersebut, maka perlu
diterbitkan pedoman penyusunan usulan penelitian maupun Skripsi. Hal ini
dilakukan supaya pembaca mempunyai persamaan persepsi terhadap istilah
atau terminologi yang berkaitan dengan penulisan skripsi.
Suatu penelitian ilmiah dapat menggunakan pendekatan kuantitatif
maupun kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan alat uji statistik,
maupun matematik yang sering disebut sebagai analisis deskriptif kuantitatif,
sedangkan pendekatan kualitatif lebih mendasarkan pada penalaran logis
(logicalreasoning), pemahaman interpretasi terhadap obyek penelitian Bahkan
pada saat ini sesuai dengan perkembangannya pendekatan kuantitatif ini tidak
ada artinya sama sekali bila tanpa menggunakan pendekatan analisis kualitatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari peneletian kuantitatif dan kualitatif ?
2. Bagaimana penggunaan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif ?
3. Apa saja ciri-ciri metode penelitian kuantitatif dan kualitatif ?
4. Apa saja perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif?
5. Apa saja persamaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak
awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan
penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan
angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian
akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan
lainnya.
Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif sering juga
disebut metode tradisional, positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery.
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk
penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan
pada filsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai metode ilmiah (scientific)
karena metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris,
obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode
discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan
berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas
nilai (valuefree).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat
menerapkan prinsipprinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain
melalui penggunaan instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
Selain itu metode penelitian kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih
menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial.
Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan
kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indikator. Setiap variable
yang di tentukan di ukur dengan memberikan simbol-simbol angka yang
berbeda–beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable
tersebut. Dengan menggunakan simbol–simbol angka tersebut, teknik
perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat
menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter.
Tujuan utama dati metodologi ini adalah menjelaskan suatu masalah
tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran
yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan
akan berlaku pada suatu populasi tertentu.
Sedangkan metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena
popularitasnya belum lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena
berlandaskan pada filsafat postpositifisme, serta sebagai metode artistic karena
proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut metode
interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan interprestasi
terhadap data yang di temukan di lapangan.
Metode penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian
yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu,pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh
di tetapkan. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian
naturalistik karena penelitianya di lakukan pada kondisi yang alamiah (natural
setting), disebut juga metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih
banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya.
Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan
metode kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang
secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam
kawasanya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam
bahasanya dan dalam peristilahanya. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor
mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati.
Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang
lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu
masalah dari pada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode
penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-
depthanalysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena
metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan
sifat dari masalah lainnya.

B. Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif tidak perlu di
pertentangkan, karena saling melengkapi dan masing-masing memiliki
keunggulan dan kelemahan.
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif biasanya digunakan dalam penelitian yang
bertujuan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau
mendeskripsikan statistik, untuk menunjukan hubungan antara variabel, dan
ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan
pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal. Metode yang sering
digunakan adalah experimental, deskripsi, survey, dan korelasi. Penelitian
kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur yang
spesifik, literatur yang lengkap dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas.
Pada penelitian kuantitatif, proposalnya lebih singkat dan tidak banyak
kajian literature, pendekatan dijabarkan secara umum, dan biasanya tidak
menyajikan rumusan hipotesis.
Metode kuantitatif digunakan apabila
a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah
merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi,
antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktek, antara
rencana dengan pelaksanaan. Dalam menyusun proposal penelitian,
masalah ini harus ditunjukkan dengan data, baik data hasil penelitian
sendiri maupun dokumentasi. Misalnya akan meneliti untuk menemukan
pola pemberantasan kemiskinan, maka data orang miskin sebagai
masalah harus ditunjukkan.
b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
Metode penelitian kuantitaif cocok digunakan untuk mendapatkan
informasi yang lebih luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu
luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi tersebut.
c. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain.
Untuk kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan.
Misalnya pengaruh jamu tertentu terhadap tingkat kesehatan.
d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis
penelitian dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif.
e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena
yang empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ anak-anak
dari masyarakat tertentu, maka dilakukan pengukuran dengan test IQ.
f. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas
pengetahuan, teori dan produk tertentu.
2. Penelitian Kualitatif
Penggunaan penelitian kualitatif digunakan oleh seseorang yang ingin
tahu suatu masalah yang terjadi dengan cara “sangat mendalam”. Oleh
sebab itu metode yang digunakan wawancara mendalam, observasi
lapangan, pengamatan, pencatatan. Bahkan ada peneliti yang merasakan
sendiri apa yang terjadi di lapangan dan mengikuti informannya berada.
Metode kualitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda bila
dibandingkan dengan metode kuantitatif. Berikut ini dijelaskan kapan
metode kualitatif digunakan.
a. Bila masalah penelitian belum jelas, Kondisi semacam ini cocok diteliti
dengan metode kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung masuk
ke obyek, melakukan penjelajahan dengan granttourquestions, sehingga
masalah akan ditemukan dengan jelas.
b. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering
tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan
orang. Setiap ucapan dan tindakan orang mempunyai makna tertentu.
Data untuk mencari makna dari setiap perbuatan tersebut hanya cocok
diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam,
dan observasi berperan serta, dan dokumentasi.
c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya
dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif
dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi
sosial tersebut. Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola
hubungan yang jelas.
d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak
diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data
wawancara mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut
merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.
e. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan
untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh
melalui lapangan.
f. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan
kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan
data secara trianggulasi atau gabungan (karena dengan teknik
pengumpulan data tertentu belum dapat menemukan apa yang dituju,
maka ganti teknik lain), maka kepastian data akan lebih terjamin. Selain
itu dengan metode kualitatif, data yang diperoleh diuji kredibilitasnya,
dan penelitian berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan
dapat diperoleh.
g. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan
seseorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode
kualitatif. Dengan menggunakan data dokumentasi wawancara mendalam
kepada pelaku atau orang yang dipandang tahu, maka sejarah
perkembangan kehidupan seseorang.

C. Ciri-Ciri Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


1. Ciri penelitian Kuantitatif
Ciri khas penlitian kuantitatif adalah adanya sumber teori yang kuat,
hipotesis, definisi operasional, sampling, proses pengumpulan data dengan
angket, adanya pembuatan instrumen, pengujian, perhitungn, pengujian
hipotesis dan penelitian tersebut penuh dengan angka-angka statistik.
2. Ciri penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif memliki ciri sebagai berikut :
a. Latar alami (Natural Setting) yaitu kontek alami secara menyeluruh
(holistic) dan tidak dapat disolasi atau dieliminasi sehingga terlepas dari
konteksnya.
b. Instrumen manusia (human instrument) yang berarti merupakan
instrumen kunci (key instrumen) untuk menangka makna, interaksi nilai,
nilai local yang berbeda, yang mana hal ini tidak mungkin ditangkap oleh
kuesioner.
c. Memanfaatkan pengetahuan tak terkatakan karena realitas diasumsikan
mempunyai nuansa ganda yang sulit dipahami tanpa mengekspresikan
dengan dengan yang tak terkatakan.
d. Data kualitatif untuk mengungkapkan realitas ganda, mengungkapkan
hubungan alami antara peneliti dan informan.

D. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif


Perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu
perbedaan tentang aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian itu
sendiri.
1. Perbedaan Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kualitatif dan
kuantitatif meliputi seperti:
a. Sifat Realitas
Dalam memandang realitas, gejala, atau obyek yang diteliti, terdapat
perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Seperti telah
dikemukakan dalam metode kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, realitas dipandang sebagai sesuatu yang kongkrit, dapat
diamati dengan pancaindera, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk,
warna, dan perilaku, tidak berubah, dapat diukur dan diverivikasi.
b. Hubungan peneliti dangan yang diteliti
Dalam penelitian kuantitatif, kebenaran itu di luar dirinya, sehingga
peneliti dengan yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga bersifat
independen. Sedangkan penelitian kualitatif peneliti sebagai
humaninstrument dan dengan teknik pengumpulan data
participantobservation (observasiberperan serta) dan in depthinterview
(wawancara mendalam).
c. Hubungan antar variabel
Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap obyek
yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam
penelitiannya ada variabel independen dan dependen. Contohnya
pengaruh iklan terhadap nilai penjualan, artinya semakin banyak iklan
yang ditayangkan maka akan semakin banyak nilai penjualan. Iklan
sebagai variabel independen (sebab) dan nilai penjualan sebagai variabel
dependen (akibat).
d. Kemungkinan generalisasai
Pada umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada
keluasan informasi sehingga metode ini cocok digunakan sebagai
populasi yang luas dengan variabel yang terbatas dan menggunakan data
sampel yang diambil dari populasi tersebut dengan teknik probality
sampling (random).
e. Peranan nilai
Peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data terjadi
interaksi antara peneliti data dengan sumber data. Dalam penelitian
kuantitatif, karena peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data, maka
akan terbebas dari nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data
sehingga data yang diperoleh obyektif.
2. Karakteristik penelitian
Karakteristik penelitian menurut kualitatif menurut Bogdan and Biklen
(1982) yaitu:
a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung kesumber data dan
peneliti adalah instrumen kunci.
b. Penelitian kualitatif lebih bersifat eskritif. Data yang terkumpul
berbentuk katakata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.
c. Penelitian kualitatif melakukan analisi data secara induktif.
d. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna.
e. Teknik pengumpulan data kualitatif adalah participantobservation, in
depth interview, dan dokumentasi.
Karakteristik penelitian kuantitatif yaitu:
a. Penelitian kuantitatif ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke
lapangan.
b. Penelitian kuantitatif melakukan analisis data secara deduktif.
c. Data yang diperoleh hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan
dengan menggunakan instrumen.
d. Teknik pengumpulan data kuantitatif adalah angket, observasi dan
wawancara terstruktur.
e. Tujuan penelitian ini untuk menguji teori, menunjukan hubungan antar
variabel, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
3. Proses penelitian
a. Proses penelitian kuantitatif
Peneliti kuantitatif pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah.
Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang
diteliti untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Peneliti harus digali
melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris dan peneliti juga
harus menguasai teori melalui membaca berbagai referensi. Masalah
dirumuskan secara spesifik dan dibuat dalam bentuk kalimat tanya.
Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara
(berhipotesis) peneliti dapat membaca refrensiteoritis yang relavan
dengan masalah dan berfikir. Menguji hipotesis tersebut peneliti dapat
memilih metode/strategi/pendekatan/desain peneliti yang sesuai. Metode
penelitian kuantitatif yang dapat digunakan adalah metode survey, expost
facto, eksperimen, evaluasi, action research, policy research. Setelah
metode penelitian dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen
penelitian atau alat pengumpulan data yang berbentuk test, angket, untuk
pedoman wawancara atau observasi. Pengumpulan data dilakukan pada
obyek tertentu baik yang berbentuk populasi atau sampel. Setelah data
terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan dan
menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik. Kesimpulan
adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa
jawaban terhadap rumusan masalah. berdasarkan proses diatas maka
tampak jelas bahwa penelitian kuantitatif bersifat linier, penggunaan
konsep dan teori yang relavan serta pengkajian terhadap hasil-hasil
penelitian.
b. Proses penelitian kualitatif
Pada tahap pertama disebut tahap orientasi atau deskripsi, dengan
grandtourquestion. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang
dilihat, didengar, dirasakan, dan ditanyakan. Mereka baru mengenal
serba sepintas terhadap informasi yang diperolehnya. Pada tahap ke dua
disebut tahap reduksi/fokus. Pada tahap ini peneliti mereduksi seagala
informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan
pada masalah tertentu. Pada tahap ke tiga adalah tahap selection. Pada
tahap ini peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih
rinci. Ibaratnya pohon, kalau fokus itu baru pada aspek cabang, maka
kalau pada tahap selection peneliti sudah mengurai sampai ranting, daun,
dan buahnya. Setelah peneliti melakukan analisis yang mendalam
terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat
menemukan tema dengan cara mengkostruksikan data yang diperoleh
menjadi sesuatu bangunan pengetahuan, hipotesis, atau ilmu yang baru.
Pada tahap ke lima, peneliti mencandra kembali terhadap kesimpulan
yang telah dibuat. Apakah kesimpulan yang telah dibuat itu kredibel atau
tidak. Jika kesimpulan telah diyakini memiliki kredibilitas yang tinggi,
maka pengumpulan data dinyatakan selesai.

E. Persamaan Antara Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Ada beberapa sisi yang sama-sama dimiliki oleh kedua desain penelitian
ini sebagai cara untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, yaitu sebagai
berikut:
1. Pada tahap awal, kedua peneliti dengan desain yang berbeda ini meneliti
satu tema yang masih bersifat umum.
2. Terkait dengan tema yang akan diteliti, tahap berikutnya adalah membuat
pertanyaan-pertanyaan yang dimaksudkan untuk studi pendahuluan.
3. Masing-masing desain telah memiliki asumsi yag mendasari pelaksaan
penelitian tersebut.
4. Dalam proses pelacakan informasi awal, terkadang digunakan metode yang
sama seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi, meski kadar pada
masing-masing penelitian tersebut berbeda.
5. Kebenaran data yang telah diperoleh diperiksa dengan caranya
masingmasing.
6. Data yang telah diperoleh diolah dan dibuatlah laporan hasil penelitian yang
telah dilakukan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jenis Metode Penelitian kuantitatif banyak menggunakan hitungan,
statistik, dan tabel, dengan kaidah-kaidah tertentu. Penelitian kuantitatif ini
menggunakan teknik pengumpulan data dengan quesioner. Penelitian
kuantitatif sering digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam
maupun ilmu sosial seperti biologi, fisika, kimia, matematika, sosiologi,
jurnalisme, ekonomi, dan lain sebagainya. Metode penelitian ini berbeda
dengan metode penelitian kualitatif karena menggunakan hitungan-hitungan,
sedangkan metode penelitian kualitatif menggunakan kata-kata atau deskripsi.
Sifat-sifat yang terdapat dalam Penelitian kuantitatif antara lain berisi
penghitungan besaran atau jumlah, pengukuran tingkat kejadian, pembuktian
sesuatu, prediksi suatu variabel berdasarkan variabel lain, tindakan atau
eksperimen, dan pembuktian suatu hipotesa. Penelitian yang digunakan untuk
Penelitian Kuantitatif ini merupakan penelitian yang sistematis terhadap
fenomena-fenomena yang terjadi beserta hubungan-hubungannya.
Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan
untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berfikir
induktif. Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi dan setting
fenomenanya yang diteliti. Peneliti diharapkan selalu memusatkan perhatian
pada kenyataan atau kejadian dalam konteks yang diteliti. Setiap kejadian
merupakan sesuatu yang unik dan berbeda dengan yang lain karena ada
perbedaan konteks.

B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat bagi
pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan
terbuka kami terima demi kesempurnaan makalah dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Alsa, Asmdi, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta kombinasinya dalam


penelitian psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003

Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenada


Media Group, 2006

Margono, Metodologi Peelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, 2009, Jakarta: Penerbit


Erlangga

Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan,


Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


R&D), Bandung: Alfabeta, 2010

Zuriah Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, 2007,


Malang: PT Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai