Anda di halaman 1dari 13

Tugas Terstruktur Dosen Pengampu

Metodologi Penelitian PAI Prof.Dr.H. Ridhahani Fidzi, M.Pd

PENELITIAN KUALITATIF

DISUSUN OLEH

KELOMPOK X
EMMA YUTIA (190101010038)
POPPY AYU SURYANI (190101010925)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARMASIN
2021

1
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat dapat pada waktunya, serta shalawat dan salam selalu kami haturkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa pula disini kami ucapkan terimakasih kepada
bapak Prof.Dr.H. Ridhahani Fidzi, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah “Metodologi
Penelitian PAI” ini. Dan tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman sekaian yang
sudah memberikan apresiasi dan dukungannya terhadap kami sehingga kami mampu menyelesaikan tulisan
makalah ini, tanpa kalian mungkin kami akan sedikit kesulitan didalam melakukannya.
Tak lupa pula kami selaku pemateri/penulis meminta kepada teman-teman untuk
memberikan saran serta kritik yang membangun dalam penulisan makalah ini karena kami
sadar bahwa pada makalah kami masih ditemukan kesalahan. Di akhir kami berharap makalah
ini dapat dimengerti oleh setiap pihak dan membantu memahami materi yang disampaikan

Tanjung, 27 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ...............................................................................................1
2. Rumusan Masalah ..........................................................................................1
3. Tujuan Penulisan ............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
1. HAKIKAT PENELITIAN .............................................................................2
2. KEPERCAYAAN PENELITIAN..................................................................3
3. MODEL PENELITIAN .................................................................................5
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan.....................................................................................................7
2. Saran ..............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................8

ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian Kualitatif dilakukan untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, dinamika, sosial, sikap kepercayaan dan persepsi seseorang atau kelompok
terhadap sesuatu. Maka proses penelitian ini dimulai dengan menyusun asumsi dasar
dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam peelitian, sehingga data yang
dikumpulkan dalam riset kemudian menghasilkan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan pun harus melalui tahap validasi.
Setelah itu untuk melakukan validasi hasil penelitian dan agar dapat diuji keasilan dan
kebenaran datanya oleh berbagai pihak yang terkait maka perlu suatu bentuk upaya dalam
keabsahan atau trusworthiness dalam teknik pemeriksaan.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari penelitian kualitatif ?
b. Apa yang di maksud kepercayaan penelitian metode kualitatif ?
c. Apa saja model penelitian kualitatif ?
C. Tujuan Masalah
a. Supaya mengetahui ap aitu penelitian kuantitatif.
b. Supaya memahami yang di maksud dari kepercayaan metode kualitatif.
c. Untuk mengetahui model yang di gunakan dalam penelitian kualitatif.

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hakikat penelitian
Penelitian Kualitatif ini merupakan metode baru karena popularitasnya yang belum
lama. Metode kualitatif ini sering disebut dengan metode naturalistik karena penelitiannya
dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), disebut juga metode etnographi,
karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang
antropologi budaya. Beberapa metodologi seperti McMilan dan Schumacher
mendefinisikan bahwa metode kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan
sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam
kawasan sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan
dalam peristilahsannya.1
Penelitian kualitatif, biasanya penelitian jenis ini biasanya mengendalkan teknik
observasi yang terlibat dan tak terkendali, juga wawancara bebas dan mendalam. Jenis data
yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif ini bersifat monografis atau berwujud kasus-
kasus. 2Penelitian kualitatif ini juga dilakukan untuk memahami makna-makna dibalik
fakta-fakta yang berhamburan, karena fenomena dan gejala sosial sering tidak dapat
dipahami begitu saa seperti yang nampak. Untuk teknik yang tepat digunakan dalam
menghimpun data adalah bisa dengan cara wawancara, observasi yang terlibat, dan yang
sejenisnya.
Menurut sugiyono menyarankan ada beberapa yang perlu dipertimbangkan bila
peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu:
A. Bila masalah penelitiannya belum jelas, atau masih remang-remang mungkin
masalah nya belum jelas. Bila kondisinya seperti ini cocok diteliti dengan metode
kualitatifi, karena si peneliti akan langsung terjun ke objek untuk melakukan
penjelasahan dengan grant tour question, sehingga masalahnya akan ditemukan
dengan jelas. Dengan melalui penelitian kualitatif ini peneliti akan melakukan
eksplorasi terhadap suatu objek. Untuk memahami interaksi sosial, yang kompleks
hanya dapat diuraikan kalau peneliti itu melakukan penelitiannya dengan metode

1
Sandu Siyoto, Dasat Metodologi Penelitian,(Yogyakarta : Literasi Media Publishing, 2015) hal.27
2
Ridhahani Fidzi, Metodologi Penelitian Dasar Bagi Mahasiswa dan Peneili Pemula, (Banjarmasin; Pascasarjana
UIN Antasari, 2020) hal. 24

2
atau cara ikut berperanserta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial
tersebut. Dengan itu akan ditemukan pola-polahubungan yang jelas.
B. Untuk mengembangkan teori, dengan pendekatan kualitatif ini sangat cocok untuk
mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh dari lapangan.
Teori yang dibangun grounded research. Dengan metode kualitatif peneliti ini pada
tahap awalnya melakukan penjelajahan, selanjutnya melakukan pengumpulan data
yang mendalam sehingga ditemukan hipotesis yang berupa huungan antar gejala.
Hipotesis tersebut selanjutnya diverifikasi dengan mengumpulkan data yang lebih
mendalam. Bila hipotesis terbukti maka akan menjadi sebuah tesis atau bahkan
teori yang mapan.
C. Untuk memastikan kebenaran data, dalam ilmu sosial sering sulit dipastikan
kebenarannya. Dengan adanya metode kualitatif ini melalui teknik pengumpulan
data secara triangulasi/gabungan, maka kepastian data akan lebih terjamin. Delain
itu juga dengan metode kualitatif data yang diperoleh diuji kredibilitasnya dan
penelitian berakhir setelah data itu jenuh.
4. Kepercayaan / trusworthiness
Sebuah penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan kebenaran data dan fakta
dilapangan apabila secara ilmiah. Persiapan, prosedur pelaksanaan hingga penyusunan
hasil penelitian harus memenuhi keilmiahan dalam dunia akademik. Hasil penelitian yang
telah dilakukan pun harus melalui tahap validasi. Setelah itu untuk melakukan validasi hasil
penelitian dan agar dapat diuji keasilan dan kebenaran datanya oleh berbagai pihak yang
terkait maka perlu suatu bentuk upaya dalam keabsahan atau trusworthiness dalam teknik
pemeriksaan.
Ada empat cara untuk menjamin keabsahan data hasil penelitian kualitatif sebagai
penelitian ilmiah yaitu :3
a. Credibility / kredibilitas
Adalah derajat kepercayaan merupakan suatu ukuran tentang kebenaran data yang
dikumpulkan. Kredibilitas dalam penelitian kualitatif dengan validitas internal dalam
tradisi penelitian kuantitatif. Untuk meningkatkan derajat kepercayaan dalam penelitian
kualitatif dapat dicapai dengan cara-cara :

3
Mardawani,Praktis Penelitian Kualitatif,(Yogyakarta;CV Budi Utama),2020 hal. 83

3
a) Memperpanjang masa pengamatan, ini berguna untuk meningkatkan derajat
kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan (dengan
masuk ke kehidupan subjek) dan dapat menguji informasi dari subjek, dan
untuk membangun kepercayaan para subjek terhadap penelitian serta juga dapat
meningkatkan kepercayaan diri peneliti.
b) Pengamatan yang berlanjut (terus menerus) untuk menemukan ciri atau dalam
situasi yang sangat relevan dengan fenomena atau isu yang sedang diteliti, serta
memfokuskan diri pada hal-hal tersebut secara spesifik.
c) Triangulasi yakni pemeriksaan keabsahan data dengan berbagai cara dan
metode dengan memanfaatkan sesuatu yangberbeda diluar data untuk
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Sugiyono
mengatakan triangulasi berarti “peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama”.
Triangulasi dipeandang penting dilakukan oleh peneliti kualitatif sebab dengan
triangulasi akan lebih dapat memastikan kekuatan data.
d) Mendiskusikan dengan pihak lain (peer debriefing) yaitu mengekspos hasil
sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan
rekan-rekan sejawati, ahli atau pihak lain yang dianggap mumpuni.
e) Mengadakan member check, dengan menguji kemungkinaan dugaan-dugaan
yang berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek
analisis aplikasi pada data, serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
tentang data tersebut.
b. Derajat Transferability
Derajat transferbility ini identik dengan validitas eksternall dalam tradisi
penelitian kuantitatif. Transferability yang tinggi dalam penelitian kualitatif dapat
dicapai dengan menyajikan deskripsi yang relatif banyak, karena metode ini tidak
dapat menetapkan validitas eksternal dalam arti yang tepat. Suatu temuan penelitian
naturalistik juga sebenarnya berpeluang untuk diterapkan pada konteks lain,
manakala ada kesamaan karakteristik antara setting penelitian dengan setting
penerapan yaitu hasil penelitian mengacu pada derajat konsistensi peneliti dalam
mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep- konsep saat

4
menyusun interpretasi untuk menarik kesimpulan. Pada konteks transferability,
merupakan permasalahan dalam kemampuan pengaplikasian adalah permasalahan
bersama antara peneliti dengan pengguna. Disini tugas seorang peneliti adalah
mendeskripsikan setting penelitian secara menyeluruh, lengkap, mendalam, utuh
dan rinci.
c. Dependability
Depentability adalah derajat keterandalam penelitian. Derajat keterandalan
biasanya pastikan melalui bagaimana seorang peneliti menjaga kualitas proses dan
hasil agar benar sebagaimana adanya. Licoln dan Guba menyatakan bahwa
dependability atau derajat keterandalan temuan penelitian ini dapat diuji melalui
pengujian proses dan produk. Pengujian produk adalah pengujian data,temuan-
temuan, interpretasi-interpretasi, rekomendasi-rekomendasi dan pembuktian
kebenarannya bahwa hal itu didukung oleh data yang diperoleh langsung dari
lapangan. Keterandalan dalam penelitian kualitatof identik dengan reliabilitas
dalam tradisi penelitian kuantitatif.
d. Confirmability
Confirmability atau derajat penegasan objektivitas adalah berbicara tentang
keabhsahan data dengan apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya
dimana hasil penelitian sesuai antara data yang dikumpulkan dilapangan dan
dicantumkan dalam laporan. Confirmability dalam kualitatif identik dengan istilah
objektivitas pada penelitian kuantitatif. Untuk menjamin keabsahan hasil penelitian
objektivitas dapat dilakukan baik pada proses maupun produk. Hal ini dilakukan
dengan membicarakan hasil penelitian denganorang yang tidak ikut dan tidak
berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif.
5. Model Penelitian Kualitatif
Model-model penelitian kualitatif ada 4 yaitu biografi, studi kasus,
fenomenologi, etnografi, dan grounded theory.
Model penelitian kualitatif yang pertama adalah biografi berisikan
mengenai sejarah tertulis tentang kehidupan seseorang yang berdasarkan dari
catatan-catatan atau pengalaman-pengalaman hidup seseorang. Dengan
penyampaian yang lebih mendalam mengenai pengalaman hidup seseorang. Ia juga

5
memiliki poin positif dalam kehidupan seseorang, titik fokus biografi yaitu kisah
kehidupan secara keseluruhan dalam beberapa fase kehidupan seseorang yang
dianggap menarik, unik, khas, dan luar biasa.
Model penelitian kualitatif yang kedua yaitu studi kasus , model penelitian
kualitatif yang memahami dan mempelajari sebuah kasus yang lebih spesifik dan
mendalam. Studi kasus ini biasanya mengeksplorasi masalah dengan pengambilan
data yang mendalam.
Yang ketiga adalah fenomenologi , model penelitian dengan memahami
suatu fenomena yang berkaitan dengan pengalaman orang lain tentang dunia.
Fenomenologi bertujuan untuk menemukan atau menemukan makna hal-hal yang
mendasar dari pengalaman hidup tersebut. Hasil studi dari fenomenologi ini dapat
meningkatkan pemahaman pembaca mengenai penghayatan atau kehidupan orang
lain.
Model yang keempat yaitu etnografi , model ini lebih memahami budaya
yang bersifat lokal dan spesifik. Etnografi bertujuan untuk mengurai budaya secara
menyeluruh baik yang bersifat materiil maupun abstrak. Yang dimaksud materiil
disini misalnya artefak-artefak peninggalan sejarah dan lain-lain. Seangkan yang
dimaksud abstrak disini adalah keyakinan atau norma-norma dan lain-lain. Dengan
menggunakan model penelitian etnografi, kita memberikan informasi-informasi
penting mengenai teori-teori budaya, memahami masyarakat, dan memahami
perilaku manusia. Etnografi memiliki ciri, yaitu eksplorasi terhadap hakikat
fenomena sosial, data tidak terstruktur atau datanya masih berupa data yangmentah,
etnografi meneliti satu kasus secara lebih mendalam atau lebih mendetail.4
Model yang terakhir yaitu grounded theory , pedoman dari grounded
theory bersifat induktif. Penelitian model grounded theory pada suatu keadaan
ketika subjek berinteraksi langsung maka peneliti mengambil dan melebur menjadi
satu di dalam fenomena.

4
Ibrahim(1989).penelitian dan penilaisan Pendidikan(sinar baru) bandung

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian Kualitatif ini merupakan metode baru karena popularitasnya yang belum
lama. Metode kualitatif ini sering disebut dengan metode naturalistik karena penelitiannya
dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting).
Sebuah penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan kebenaran data dan fakta
dilapangan apabila secara ilmiah. Persiapan, prosedur pelaksanaan hingga penyusunan
hasil penelitian harus memenuhi keilmiahan dalam dunia akademik. Hasil penelitian yang
telah dilakukan pun harus melalui tahap validasi.
Ada empat cara untuk menjamin keabsahan data hasil penelitian kualitatif sebagai
penelitian ilmiah;
Credibility / kredibilitas
Derajat Transferability
Dependability
Confirmability
model penelitian kualitatif ada 5 macam ;
a. Deskriptif biografis seseorang
b. Study kasus
c. Fennomenology
d. Etnografi
e. Grounded theory
B. Saran
Demikianlah makalah dari kami mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan
mohon sekiranya para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun agar biasa
menjadi lebih baik lagi ke depannya. Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat
untuk kami dan para pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA
Behling, J.H. (1976). Research Methods, Statistical Concepts, and Research
Practicum. Millburn, N.J. : RF Publishing Inc.
Borg, W.R. & Gall, M.D. (1979). Educational Research an Introduction. New York &
London : Longman.
Fidzi, R. (2020). METODOLOGI PENELITIAN DASAR BAGI MAHASISWA DAN PENELITI
PEMULA. Banjarmasin: Pascasarjana UIN Antasari.
Mardawani. (2020). PRAKTIS PENELITIAN KUALITATIF. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Siyoto, S. (2015). DASAR METODOLOGI PENELITIAN. Yogyakarta: Literasi Media
Publishing.

Anda mungkin juga menyukai