Anda di halaman 1dari 17

PENGEMBANGAN PENELITIAN

KUALITATIF

DISUSUN OLEH:
MEISY PERMATA SARI
2230211007

MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU


DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. Karoma, M.Pd

PROGRAM MAGISTER (S2)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menjawab permasalahan yang
diajukan, umumnya diajukan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang
dirumuskan dalam subbab rumusan masalah atau fokus penelitian.
Metode penelitian adalah rangkaian kerja dari suatu kegiatan penelitian yang
didasari pada pandangan filosofis, asumsi dasar, ideologis, pertanyaan serta isu yang
sedang berkembang dan dihadapi. Ada dua macam metode penelitian yakni metode
kuantitatif dan kualitatif. Makalah ini akan membahas tentang metode penelitian kualitatif.
Metode kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptifdan
cenderung menggunakan analisis. Penelitian jenis ini lebih subyektif daripada penelitian
kuantitatif. Untuk menghasilkan penelitian bermutu tinggi diperlukan penguasaan berbagai
metode penelitian. Disiplin pelaksanaan penelitian melalui pemilihan metode penelitian
yang tepat dapat digunakan sebagai ukuran ketangguhan konsep dan teori-teori yang
dihasilkan dalam penelitian.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah salah satu jenis metode penelitian yang mengandalkan
data yang diperoleh penelit dari observasi langsung, wawancara, kuesioner, kelompok
fokus, observasi partisipan penelitian, rekaman yang dibuat di alam, dokumen, dan

artefak. Data tersebut umumnya non numerik. Penelitian kualitatif sebagai metode

ilmiah sering digunakan dan dilaksanakan oleh sekelompok peneliti dalam bidang ilmu
social, termasuk juga ilmu pendidikan.
Penelitian kualitatif dilaksanakan untuk membangun pengetahuan melalui
pemahaman dan penemuan. Pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian
dan pemahaman yang berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu fenomena social
dan masalah manusia. Pada penelitian ini peneliti membuat suatu gambaran
kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden dan melakukan
studi pada situasi yang alami.1
Metode kualitatif merupakan metode yang fokus pada pengamatan yang
mendalam. Oleh karenanya, penggunaan metode kualitatif dalam penelitian dapat
menghasilkan kajian atas suatu fenomena yang lebih komprehensif. Dalam
penelitian kualitatif, peneliti terlibat dalam konteks, dengan situasi dan setting
fenomena alami sesuai yang sedang diteliti. Setiap fenomena merupakan sesuatu
yang unik, yang berbeda dengan lainnya karena berbeda konteksnya.
Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk memahami kondisi suatu konteks
dengan mengarahkan pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai
potret kondisi dalam suatu konteks yang alami (natural setting), tentang apa yang
sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studi. Beberapa karakteristik penelitian
kualitatif yang baik, antara lain:
1. peneliti menggunakan prosedur mendapatkan data yang tepat.
2. Peneliti membatasi penelitian di dalam asumsi dan karakteristik darI
pendekatan kualitatif.
3. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitiannya.

1
Wahid Murni, Pemaparan Metode Penelitian Kualitatif (Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim, 2017),
hlm. 4.

2
4. Peneliti memulai penelitian dengan satu fokus.
5. Penelitian berisi metode yang rinci, pendekatan yang tepat dalam
pengumpulan data, analisis data, dan penulisan laporan.
6. Peneliti menganalisis data menggunakan pemisahan analisis dalam beberapa
level.
7. Peneliti menulis secara persuasif, sehingga pembaca dapat merasakan
pengalaman yang sama.
Penelitian kualitatif dimulai dengan ide yang dinyatakan dengan pertanyaan
penelitian (research questions). Pertanyaan penelitian tersebut yang nantinya akan
menentukan metode pengumpulan data dan bagaimana menganalisisnya. Metode
kualitatif bersifat dinamis, artinya selalu terbuka untuk adanya perubahan, penambahan,
dan penggantian selama proses analisisnya.
Dalam hal pengumpulan data terdapat beberapa macam metode
pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual, studi
pustaka, dan interview (individual atau grup). Namun demikian, yang paling popular
adalah menggunakan metode interview dan focus group discussion (FGD).
Selanjutnya data yang berhasil dikumpulkan, dianalisis untuk dapat memahami
dan mendapatkan kesimpulan dalam penelitian tersebut.2
Dalam metode penelitian yang menaati metode ilmiah, tahapan-tahapan penelitian
harus sistematis dan prosedur atau terencana dengan matang. Tahapan tersebut
adalah:
1. Penentuan lokasi penelitian.
2. Penentuan fokus penelitian.
3. Penentuan metode penelitian.
4. Penentuan sumber informasi.
5. Penentuan teknik pengumpulan data.
6. Penentuan metode analis data.

B. Eksistensi Penelitian Kualitatif


Eksistensi Penelitian Kualitatif (EPK) dalam bidang pengembangan ilmu-ilmu sosial
termasuk pendidikan semakin penting. Melalui penelitian kualitatif para peneliti dapat
melakukan eksplorasi berbagai dimensi dunia sosial secara luas dan mendalam. Dengan
metode kualitatif, kita dapat melakukan kajian dengan lebih sempurna, mendalam,
2
Ibid., hlm. 9.

3
multidimensi, dan lebih komplek. Tantangan dalam melakukan penelitian kualitatif antara
lain:3
1. Bagaimana penelitian kualitatif harus dilakukan secara sistematis dan teliti (rigorously).
2. Bagaimana penelitian kualitatif harus dapat dipertanggung jawabkan (accountable)
kualitas dan tagihannya dengan segala kemungkinan kekeliruannya (fallibilistic).
3. Bagaimana penelitian kualitatif harus dilakukan secara strategis, pleksibel dan
kontekstual.
4. Penelitian kualitatif harus melibatkan kemampuan meneliti secara kritis dari peneliti
dengan selalu aktif berefleksi.
5. Penelitian kualitatif harus menghasilkan eksplanasi atau argumen-argumen lebih dari
sekedar deskripsi.
6. Penelitian kualitatif harus memproduksi eksplanasi atau argumen-argumen yang dapat
digeneralisasi dengan banyak cara atau memiliki resonansi yang luas.
7. Penelitian seharusnya tidak dilihat sebagai langkah menyatukan filsafat dan praktik
sebagai metode yang disederhanakan tanpa problematika yang jelas.
8. Penelitian kualitatif harus dilakukan sebagai praktik moral dengan menghormati
konteks sosial, budaya, politik yang sering menjadi dilema.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang didasarkan pada pendekatan interpretatif
(interpretive). Pendekatan interpretif atau kritis ini mempunyai beberapa ciri yaitu bahwa
ia memfokuskan diri pada makna, definisi, metafor atau simbol yang sifatnya subyektif
serta pada deskripsi kasus-kasus khusus. Yang dimaksudkan subyektif disini dimaksudkan
sebagai subyektif pada diri orang yang diteliti atau pihak-pihak yang kita teliti. Kemudian,
masalah makna, definisi, metafor, tergantung sekali dari teori-teori atau filsafat yang kita
andalkan, apakah makna itu merupakan respon, apakah makna tersebut merupakan
kedudukan dalam suatu sistem, apakah makna itu kita artikan sebagai suatu post modern.
Hal-hal ini merupakan bahan-bahan perdebatan dalam pengertian kualitatif itu
sendiri. Ciri kedua adalah bahwa pendekatan interpretatif atau kritis ini memperhatikan
aspek-aspek kehidupan sosial yang sulit diukur secara tepat dengan angka, karena kita
berbicara tentang emosi, tentang pandangan, tentang sikap dan tentang makna, misalnya:
arti suatu peristiwa bagi orang yang kita teliti, apakah makna suatu interaksi bagi orang
yang kita teliti. Inilah hal-hal yang sangat sulit diukur dengan indikator-indikator yang kita
tentukan dari luar. Yang ketiga adalah bahwa pertanyaan-pertanyaan penelitian kita
bersumber dari sudut pandang orang yang kita teliti. Kita melihat mereka sebagai orang-
3
Putu Sudira, “Pengembangan penelitian kualitatif,” n.d., 1–8.

4
orang yang aktif kreatif, kita tidak melihat mereka sebagai suatu obyek yang hanya
sekedar kita ambil datanya saja dari mereka, kita melihat mereka sebagai agen-agen yang
mempunyai keinginan bebas (free will).

C. Pengembangan Topik
Peneliti kualitatif sering dihadapkan pada kesulitan dalam memilih topik atau area
penelitian. Bagaimana mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan dengan sejumlah aspek
dunia sosial atau berbagai isu substantif yang menarik. Bagaimana mendesain proyek
penelitian kualitatif yang jelas, relevan, dan fokus dengan topik yang kita inginkan.
Menemukan fokus penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan menjawab lima pertanyaan
penting yaitu:4
1. Sifat-sifat alamiah seperti apakah dari sebuah fenomena atau entitas, atau realitas sosial
yang ingin diteliti. Pertanyaan ini berkaitan dengan perspektif ontologi yaitu sebuah
realitas sosial alami yang esensial atau mendasar. Ini terkait dengan pertanyaan apa
yang anda lihat sebagai sesuatu yang realita dan mendasar di dalam dunia sosial lalu
bagaimana perspektif atau posisi ontologi anda sendiri. Posisi ontologi anda sebagai
peneliti harus ditegakkan dalam melakukan penelitian. Contoh: Apa perspektif ontologi
anda terhadap orang, aktor sosial, manusia, bodi, subyek, obyek, aturan, moralitas,
sistem keyakinan, nilai-nilai karakter, dsb.
2. Pengetahuan atau temuan apa yang harus disajikan dari suatu entitas atau realitas sosial
yang di investigasi. Masalah ini berkaitan dengan posisi Epistemologi sebagai suatu
masalah yang sangat penting tentang ke alamian temuan dan pengetahuan. Pertanyaan
epistemologi kemudian seharusnya mengarahkan anda dalam mempertimbangkan isu-
isu filosofis dalam pekerjaan penelitian tentang temuan-temuan atau pengetahuan.
3. Topik apa atau substansi apa yang menarik bagi anda? Tentunya pilih topik yang
knowable melalui penelitian sosial.
4. Apa pertanyaan penelitian anda.
5. Apa tujuan anda meneliti.
Dua isu utama dalam Pembangkitan data kualitatif yaitu: Isu Ontology dan Isu
Epistemology. Dalam perspektif ontology pembangkitan data dikatakan berjalan baik jika
mengangkat phenomena/realitas sosial secara alami (nature). Dalam perspektif
epistemology pengetahuan (knowledge) yang dihasilkan dari penelitian kualitatif akan

4
Ibid.

5
memiliki makna jika evidence (fakta-fakta, bukti, keterangan, petunjuk) yang didapat
memenuhi kriteria ontologi yaitu realitas sosial yang alami.
Mason mengatakan penelitian kualitatif akan berjalan baik jika fokus dalam
memformulasikan pertanyaan penelitian, cermat memilih sumber-sumber data (data
sources), dan tepat memilih teknik pembangkitan data. Secara strategis pemilihan metode
pembangkitan data terkait dengan upaya menjawab pertanyaan penelitian.

D. Langkah-langkah Penelitian Kualitatif


Tahap-tahapan penelitian kualitatif itu meliputi langkah-langkah sebagai berikut:5
1. Persiapan
a. Menyusun rancangan penelitian
Penelitian yang akan dilakukan berangkat dari permasalahan dalam lingkup
peristiwa yang sedang terus berlangsung dan bisa diamati serta diverifikasi secara
nyata pada saat berlangsungnya penelitian. Peristiwa-peristiwa yang diamati
dalam konteks kegiatan orang-orang/organisasi.
b. Memilih Lapangan
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, maka dipilih lokasi
penelitian yang digunakan sebagai sumber data, dengan mengasumsikan bahwa
dalam penelitian kualitatif, jumlah (informan) tidak terlalu berpengaruh dari pada
konteks. Juga dengan alasan-alasan pemilihan yang ditetapkan dan rekomendasi
dari pihak yang berhubungan langsung dengan lapangan, seperti dengan kualitas
dankeadaan sekolah (Dinas Pendidikan). Selain didasarkan pada rekomendasi-
rekomendasi dari pihak yang terkait juga melihat darikeragaman masyarakat
yang berada di sekitar tempat yang menempatkan perbedaan dan kemampuan
potensi yang dimilikinya.
c. Mengurus Perizinan
Mengurus berbagai hal yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan penelitian.
Terutama kaitannya dengan metode yang digunakan yaitu kualitatif, maka
perizinan dari birokrasi yang bersangkutan biasanya dibutuhkan karena hal ini
akan mempengaruhi keadaan lingkungan dengan kehadiran seseorang yang tidak
dikenal atau diketahui. Dengan perizinan yang dikeluarkan akan mengurangi
sedikitnya ketertutupan lapangan atas kehadiran kita sebagai peneliti.
d. Memilih dan memanfaatkan informan
5
Ditha Prasanti, “Studi Kualitatif,” Jurnal lontar Vol. 6 No. (2018).

6
Ketika kita menjajagi dan mensosialisasikan diri di lapangan, ada hal
penting lainnya yang perlu kita lakukan yaitu menentukan patner kerja sebagai
“mata kedua” kita yang dapat memberikan informasi banyak tentang keadaan
lapangan. Informan yang dipilih harus benar-benar orang yang independen dari
orang lain dan kita, juga independen secara kepentingan penelitian atau kepentingan
karier.
e. Menyiapkan instrumen penelitian
Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah ujung tombak sebagai pengumpul
data (instrumen). Peneliti terjun secara langsung kelapangan untuk mengumpulkan
sejumlah informasi yang dibutuhkan. Dalam rangka kepentingan pengumpulan data,
teknik yang digunakan dapat berupa kegiatan.
1. Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument. Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi.6 Sebagai metode ilmiah
observasi (pengamatan) diartikan sebagai pengamatan pencatatan sistematis dari
fenomena- fenomena yang diselidiki.
Dalam penelitian ini contoh metode observasi digunakan untuk
mengumpulkan data antara lain yaitu:
a) Mengamati keadaan siswa yang sedang belajar di dalam kelas
maupun aktifitas di luar kelas.
b) Mengamati guru bidang studi akhlak yang sedang mengajar,
bagaimana cara menyampaikan materi metodenya dan sebagainya.
c) Mengamati lokasi penelitian dan lingkungan sekolah.
d) Mengamati santri melaksanakan Shalat berjama’ah.
e) Mengamati kegiatan pembinaan kepribadian santri
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu melakukan
pengamatan ke Pondok Pesantren untuk mengamati keadaan sekolah, guru-guru,
santri, fasilitas yang dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh pihak
Pesantren. Observasi dilakukan secara non partisipan, dimana peneliti berperan
hanya sebagai pengamat fenomena yang diteliti. Pengamatan dilakukan secara
langsung untuk mendapatkan gambaran yang utuh terkait focus penelitian. Hasil
6
Ibid., hlm. 18-20.

7
pengamatan disusun dalam catatan lapangan. Isi catatan lapangan berupa
peristiwa rutin, temporal, interaksi dan isterpretasinya.
2. Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan
data, dengan metode interview peneliti harus memikirkan tentang pelaksanaanya.
Memberikan angket kepada responden dan menghendaki jawaban tertulis, lebih
mudah, jika dibandingkan dengan mengorek jawaban responden dengan tatap
muka. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan yang mewawancarai (Interview) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu. Hasil-hasil wawancara kemudian dituangkan dalam struktur
ringkasan, yang dimulai dari penjelasan ringkas identitas, deskripsi situasi
atau konteks, identitas masalah, deskripsi data, unitisasi dan ditutup dengan
pemunculan tema.
3. Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode dokumentasi,
yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip,
buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.
Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini tidak begitu sulit, dalam arti
apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan
metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.
Para pakar selalu mengartikan dokumen dalam dua pengertian, yaitu: pertama,
sumber tertulis bagi informasi sejarah sebagai kebalikan dari pada kesaksian
lisan, artefak,terlukis dan lain-lain. Kedua, diperuntukkan bagi surat resmi dan
surat negara seperti, perjanjian, undang-undang, hibah, konsesi dan lainnya.
2. Lapangan
a. Memahami dan memasuki lapangan
1. Memahami latar penelitian, latar terbuka, dimana secara terbukaorang
berinteraksi sehingga peneliti hanya mengamati, latar tertutup dimana peneliti
berinteraksi secara langsung dengan orang.
2. Penampilan, Menyesuaikan penampilan dengan kebiasaan, adat, tata cara, dan
budaya latar penelitian.

8
3. Pengenalan hubungan peneliti di lapangan, berindak netral dengan peran serta
dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan subjek.
4. Jumlah waktu studi, pembatasan waktu melalui keterpenuhan informasi yang
dibutuhkan.
b. Aktif dalam kegiatan (pengumpulan data)
Pendekatan kualitatif yang dipergunakan beranjak dari bahwa hasil yang
diperoleh dapat dilihat dari proses secara utuh, untuk memenuhi hasil yang
akurat maka pendekatan ini menempatkan peneliti adalah instrumen utama
dalam penggalian dan pengolahan data-data kualitatif yang diperoleh.
3. Pengelolaan Data
Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya
kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis seperti yang disarankan oleh data. Dalam penelitian ini
analisis data dilakukan secara berkesinambungan dari awal sampai akhir penelitian,
baikdilapangan maupun diluar lapangan dengan memperguankan teknik seperti
dibawah ini:
a) Reduksi Data
Yaitu membuat abstraksi seluruh data yang diperoleh dari seluruh catatan
lapangan hasil observasi wawancara dan pengkajian dokumen. Reduksi data
merupakan suatu bentuk analisis data yang menajamkan, mengaharapkan hal-hal
penting, menggolongkan mengarahkan, membuang yang tidak dibutuhkan dan
mengorganisasikan data agar sistematis serta dapat membuat satu simpulan yang
bermakna. Jadi, data yang diperoleh melalui observasi wawancara dan
pengkajian dokumen dikumpulkan, diseleksi, dan dikelompokkan kemudian
disimpulkan dengan tidak menghilangkan nilai data itu sendiri.
b) Penyajian data
yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dalam pengambilan tindakakan. Proses penyajian data ini
mengungapkan secara kesluruhan dari sekelompok data yang diperoleh agar
mudah dibaca dan dipahami, yang paling sering digunakan unuk penyajian data
dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
c) Kesimpulan dan verifikasi
Data yang sudah diatur sedemikian rupa (dipolakan, difokuskan,disusun
secara sistematis) kemudian disimpulkan sehingga makna data dapat ditemukan.
9
Namun, kesimpulan tersebut hanya bersifat sementara dan umum. Dengan
kegiatan mereduksi data, dan penyimpulan terhadap hasil penelitian yang
dilakukan memberikan kemudahan pembaca dalam memahami proses dan hasil
penelitian.
E. Macam-Macam Cara Melakukan Riset Kualitatif
Dalam sebuah penelitian, seseorang harus memahami mengenai cara melakukan
riset kualitatif yang benar dan tepat. Agar nantinya langkah-langkah dan hasil yang
didapatkan dapat sesuai dengan harapan. Bahkan juga memberikan hasil yang
maksimal. Berikut macam-macam cara melakukan riset kualitatif.7
1. Menentukan tema dari riset kualitatif yang dibutuhkan
Cara pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan tema daririset
kualitatif yang akan dilakukan tersebut. Sebelum memulai untuk melakukan
penelitian, tentu hal yang paling penting adalah mencari tema terlebih dahulu.
Dengan begitu, proses riset akan jauh lebih mudah dilakukan. Setelah memperoleh
tema, seorang peneliti akan menjadi lebih mudah ketika akan melakukan riset
kualitatif tersebut. Karena peneliti hanya perlu mempersiapkan hal-hal seperti
pertanyaan-pertanyaan yang akan dilontarkan ketika proses wawancara dan
observasi lapangan.
2. Melakukan pengangkatan masalah
Melakukan pengangkatan masalah untuk melakukan riset kualitatif menjadi
sebuah hal yang wajib untuk dilakukan. Setelah mendapatkan tema, maka hal
selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah mengangkatmasalah yang akan
dibahas. Semuanya harus dibuat dengan jelas dan tepat. Pengangkatan masalah ini
harus dibuat dengan baik dan teliti. Karena ini menyangkut mengenai keberhasilan
penyampaian isinya pada laporan observasi nanti. Berbagai macam penjelasannya
harus dicantumkan dalam lembaran kertas tersebut, supaya dapat terselesaikan
dengan baik.
3. Membuat Daftar Pertanyaan Untuk Diteliti dan Observasi
Hal selanjutnya yakni membuat daftar pertanyaan untuk kemudian diteliti dan
diobservasi. Semuanya akan dilakukan dengan baik dan berdasarkan pada prosedur
yang sudah ditentukan. Berbagai macam penjelasan juga sudah pasti telah diperoleh.
Daftar pertanyaan yang dibuat juga harus memuat banyak hal mengenai penelitian

7
Johan Setiawan Albi Anggito, Metodologi Penelitian Kualittaif (Sukabumi: CV. Jejak, 2018), hlm. 21.

10
yang akan dilakukan. Mulai dari tema, judul, halaman persetujuan, daftar isi, isi
observasi, hasil observasi, data-data yang digunakan dan masih banyak lagi lainnya.
4. Membuat daftar tujuan dan manfaat melakukan observasi
Dalam melakukan riset kualitatif, membuat daftar tujuan dan
manfaatmelakukan observasi juga menjadi hal penting. Ini biasanya terdapat
padahalaman pertama. Pada bagian latar belakang yang diikuti dengan sedikituraian
mengenai hal umum dalam tema observasi tersebut. Tujuan danmanfaat ini
dicantumkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas. Terutama
mengenai hal yang menyebabkan observasi tersebut dilakukan. Ini memang
sangat penting untuk dilakukan dan dikerjakan sesuai dengan yang diperlukan juga.
5. Melakukan pengumpulan data yang mendukung
Untuk cara melakukan riset kualitatif selanjutnya yakni melakukan
pengumpulan data-data yang mendukung dalam proses observasi tersebut. Adanya
data ini akan sangat membantu dalam melakukan penelitian atauriset kualitatif satu
ini. Karena memang data ini juga sangat diperlukan keberadaannya. Adanya data
yang mendukung ini dapat digunakan untuk membuat riset kualitatif dapat berjalan
dengan lancar. Termasuk jugauraiannya akan menjadi lebih mudah dan cepat
untuk dilakukan. Denganadanya data tersebut, seseorang akan semakin mudah
dalam Menyusun deskripsi dalam laporannya.
6. Melakukan penyaringan data Kembali
Setelah melakukan pengumpulan data-data yang diperlukan, maka selanjutnya
adalah menyaring kembali data-data yang sudah terkumpul itu. kamu harus
memilih data yang memang diperlukan dalam penelitian kualitatif tersebut
untuk dapat melakukan penyaringan data-data yang diperoleh itu. Penyaringan
data ini sangat penting untuk dilakukan. Hal tersebut agar data yang digunakan
tidak terlalu banyak, namun memang sangat diperlukan dalam melakukan penelitian
tersebut. Setiap penelitian yang dilakukan, memang sangat perlu adanya data-data
tersebut sebagai penunjangnya.
7. Melaksanakan penelitian yang diperoleh
Setelah melakukan pengumpulan data-data yang diperlukan, maka selanjutnya
adalah menyaring kembali data-data yang sudah terkumpul itu. Kamu harus
memilih data yang memang diperlukan dalam penelitian kualitatif tersebut untuk
dapat melakukan penyaringan data-data yang diperoleh itu. Penyaringan data ini
sangat penting untuk dilakukan. Hal tersebut agar data yang digunakan tidak terlalu
11
banyak, namun memang sangat diperlukan dalam melakukan penelitian tersebut.
Setiap penelitian yang dilakukan, memang sangat perlu adanya data-data tersebut
sebagai penunjangnya.
8. Menjawab pertanyaan observasi
Berikutnya adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan proses
observasi. Hal tersebut sangat penting untuk dilakukan oleh seorang peneliti. Ini
karena melakukan penelitian memang berfungsi untuk dapat memperoleh jawaban
dari penelitian lapangan. Dalam proses menanyakan pertanyaan ini, maka
kamu nantinya akan memperoleh jawaban-jawaban yang dibutuhkan dalam
proses penelitian ini tadi. Setelah proses satu ini selesai dilakukan, maka peneliti
dapat sedikit bernafas lega karena tinggal beberapa hal lagi yang perlu untuk
dilakukan.
9. Menyusun laporan observasi dari data kualitatif tersebut
Terakhir yakni melakukan penyusunan laporan observasi dari riset kualitatif
yang sudah dikerjakan. Proses penelitian ini memakan cukup banyak waktu. namun
semuanya akan terbayarkan ketika hasilnya telah keluar dan bisa dilihat oleh semua
orang. Hal seperti ini memang sangat perlu untuk dilakukan, karena tidak semua
orang bisa melakukannya dan mengerjakannya dengan baik dan benar. Dalam
proses pembuatan laporan ini diperlukan tingkat ketelitian cukup tinggi. Untuk itu
kita harus melakukan riset dengan hati dan pikiran yang tenang.

F. Kelebihan dan kekurangan Penelitian Kualitatif


1. Kelebihan penelitian kualitatif
Berikut beberapa kelebihan metode penelitian kualitatif:8
a. Menggunakan ukuran sampel yang lebih kecil daripada metode penelitian lainya.
Kebanyakan studi penelitian kualitatif diselesaikan dengan cepat karena
mereka menggunakan ukuran sampel yang lebih kecil. Struktur ini
memungkinkan ilmuwan sosial untuk mengumpulkan data dari partisi pandengan
cepat, menciptakan generalisasi yang kemudian dapat berguna untuk demografis
atau populasi secara umum. Dengan hasil yang lebihcepat, peneliti dapat bergerak
maju dengan percaya diri karena kualitasinformasi yang diperoleh.
b. Menawarkan kesempatan untuk mengembangkan wawasan spesifik.

8
Ibid., hlm. 56-80.

12
Manusia adalah makhluk yang kompleks. Kita cenderung membuat
keputusan berdasarkan kemudahan dan kenyamanan, tetapi kita juga bergerak
maju dengan cara yang nyaman untuk posisi moral atau etika kita. Cara kita
berbicara, kata-kata yang kita gunakan, dan bahkan pada komunikasi non-verbal
kita semuanya menciptakan landasan bagi ilmuwan sosial untuk memahami
kita dengan lebih baik. Ketika mereka menggunakan metode ini untuk melihat
masalah atau pilihan yang kita hadapi setiap hari, menjadi mungkin untuk
menemukan wawasan dalam data itu yang dapat membantu memecahkan masalah
bagi semua orang. Proses ini adalah kesempatan untuk memahami konteks dari
apa yang sedang terjadi daripada hanya melihat pilihan atau perilaku secara
individu.
c. Menjadi proses tanpa akhir
Salah satu keuntungan signifikan dari proses penelitian kualitatif adalah
tidak bergantung pada pertanyaan tertutup. Peneliti dapat mengajukan pertanyaan
terbuka setiap kali mereka merasa perlu untuk mengumpulkan lebih banyak
informasi dari individu yang terlibat dalam penelitian. Struktur tersebut
memungkinkan untuk memahami mengapa respons emosional berkembang sejak
awal. Ini juga dapat membantu ilmuwan sosial menemukan informasi yang
mungkin terlewatkan karena peneliti dapat menekankan lebih banyak pertanyaan
yang dianggap penting Ketika menyusun pedoman wawancara agar dapat yang
diperoleh semakin lengkap.
d. Mengubah pengalaman individu menjadi data yang dapat digunakan.
Penelitian kualitatif menawarkan peluang untuk mengubah
pengalaman individu unik ini menjadi data yang dapat digunakan dalam berbagai
cara. Begitu kita memahami mengapa orang membuat pilihan yang mereka
lakukan, menjadi mungkin untuk menemukan cara untuk meningkatkan proses
itu.
2. Kekurangan penelitian kualitatif
Berikut beberapa kekurangan metode penelitian kualitatif:9
a. Menciptakan data subjektif
Meskipun ada beberapa manfaat yang perlu dipertimbangkan Ketika
menggunakan perspektif pribadi peneliti dalam metode penelitian
kualitatif, akan selalu ada kualitas subjektif dari data yang mereka
9
Ibid., hlm. 61-62.

13
kumpulkan. Beberapa orang akan selalu percaya bahwa poin vital
tertentu lebih penting untuk temuan mereka daripada yang lain. Kita dapat
menempatkan tiga peneliti di ruangan yang sama untuk mengamati suatu
peristiwa dan kemudian menerima tiga perspektif yang berbeda. Kita dapat
menerima informasi yang sangat rinci dengan opsi ini, tetapi juga bisa sangat
tidak akurat.
b. Butuh banyak waktu untuk mengumpulkan data
Salah satu keuntungan signifikan dari metode penelitian kualitatifadalah
menghasilkan banyak titik data potensial yang dapat digunakan oleh para
ilmuwan sosial. Proses ini juga menimbulkan kerugian yang harus
dipertimbangkan oleh para peneliti.
Ketika banyak informasi yang tersedia dari proses penelitian ini, harus ada
komitmen waktu untuk memilah-milah elemen untuk menentukan apa yang
dapat digunakan dan apa yang tidak. Ini adalah elemen ketidak pastian yang
tidak dapat dihilangkan saat kita melakukan penelitian kualitatif.
c. Tidak menawarkan representasi statistic
Penelitian kualitatif tidak peduli dengan persentase atau statistik,tapi ingin
menemukan kesamaan. Hasil terbaik yang dapat dihasilkan peneliti adalah
perbandingan data yang dapat membantu mereka memahami mengapa beberapa
hal terjadi seperti yang mereka lakukan. Jika suatu proses membutuhkan
perspektif yang lebih luas, maka ini bukanlah pilihan terbaik untuk dipilih.
d. Peneliti harus memiliki pengetahuan tentang apa yang mereka ulas
Dalam penelitian kualitatif, jika pewawancara tidak terbiasa dengansubjek
yang terlibat, maka mereka tidak dapat mengajukan pertanyaan relevan yang
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Setiap metode penelitian
membutuhkan beberapa tingkat pengetahuan pribadi dari mereka yang
terlibat, tetapi kerugian ini dapat menyebabkan pemborosan waktu bagi semua
orang yang terlibat jika tidak ada yang dapat menafsirkan tanggapan dengan
benar.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian kualitatif adalah salah satu jenis metode penelitian
yangmengandalkan data yang diperoleh peneliti dari observasi langsung, wawancara,
kuesioner, kelompok fokus, observasi partisipan penelitian, rekaman yang dibuat di alam,
dokumen, dan artefak. Data tersebut umumnya nonnumerik.
Macam-macam cara melakukan riset kualitatif yaitu Menentukan temadari
riset kualitatif yang dibutuhkan, Melakukan pengangkatan masalah, Membuat
daftar pertanyaan untuk diteliti dan observasi, Membuat daftartujuan dan manfaat
melakukan observasi, Melakukan pengumpulan data yang mendukung, Melakukan
penyaringan data kembali, Melaksanakan penelitian yang diperoleh, Menjawab pertanyaan
observasi, Menyusun laporan observasi dari data kualitatif tersebut.
Kelebihan penelitian kulaitatif yaitu Menggunakan ukuran sampel yang lebih kecil
daripada metode penelitian lainya, Menawarkan kesempatan untuk mengembangkan
wawasan spesifik, Menjadi proses tanpa akhir, Mengubah pengalaman individu menjadi
data yang dapat digunakan. Kekurangan penelitian kualitatif yaitu Menciptakan data
subjektif, Butuh banyak waktu untuk mengumpulkan data, tidak menawarkan
representasi statistic, Peneliti harus memiliki pengetahuan tentang apa yang mereka ulas.

15
DAFTAR PUSTAKA

Albi Anggito, Johan Setiawan. Metodologi Penelitian Kualittaif. Sukabumi: CV. Jejak, 2018.

Murni, Wahid. Pemaparan Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UIN Maulana Malik
Ibrahim, 2017.

Prasanti, Ditha. “Studi Kualitatif.” Jurnal lontar Vol. 6 No. (2018).

Sudira, Putu. “Pengembangan penelitian kualitatif,” n.d., 1–8.

16

Anda mungkin juga menyukai