Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KONSEP DASAR PENELITIAN KUALITATIF

DOSEN :

ABDUL WAHID, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :

Nama Rizal Anwar


Npm (919862060057)
Prodi PGSD 5B
Nomor Absen 16

UNIVVERSITAS STKIP ANDI MATAPPA PANGKEP

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

TAHUN AJARAN 2021/2022

1
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebelum membahas penelitian kualitatif, kita harus paham dulu apa
arti dari penelitian tersebut. Penelitian adalah sebuah proses langkah demi
langkah yang digunakan untuk menggunakan untuk mengumpulkan dan
menganalisis informaasi guna meningkatkan pemahaman kita tentang sesuatu
topik atau isu.1 Sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bertujuan memahami realitas sosial, yaitu melihat dunia dari apa adanya, bukan
dunia yang seharusnya, maka seorang peneliti kualitatif haruslah orang yang
memiliki sifat open minded. Karenanya, melakukan penelitian kualitatif
dengan baik dan benar bearti telah memiliki jendela untuk memahami dunia
psikologi dan realitas sosial.
Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul
penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial
maupun materil kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan
metedologis. Masalah kuantitatif umum memiliki wilayah yang luas, tingkat
variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-
masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi
yang rendah namun memiliki kedalaman bahasa yang tak terbatas.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat
penemuan. Dalam penelitian kualitatif, adalah instrumen kunci. Oleh karena
itu, penelitian harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa
bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih
jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Pene litian
kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang

1
Jhon W. Creswell, Penelitian Kualitataif dalam Bidang Pendidikan, terj. Muhammad
Diah, (Pekanbaru:UMRI Press, 2011), hlm. 5

2
tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori,
untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembagan.
Untuk itulah, maka seorang peneliti kualitatif hendaknya memiliki
kemampuan brain, skill/ability, bravery atau keberanian, tidak hedonis dan
selalu menjaga networking, dan memiliki rasa ingin tau yang besar atau open
minded.

B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan di atas rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa maksud dari teknik analisis kualitatif?
2. Apa saja karakter analisis kualitatif?
3. Bagaimana prosedur analisis kualitataif?
4. Apa saja pola analisis kualitatif?
5. Apa saja model analisis kualitatif?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa maksud dari teknik analisis kualitatif
2. Untuk mengetahui apa saja karakter analisis kualitatif
3. Untuk mengetahui bagaimana prosedur analisis kualitataif
4. Untuk mengetahui apa saja pola analisis kualitatif
5. Untuk mengetahui apa saja model analisis kualitatif

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Analisis Kualitatif


Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian
naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural
setting)2; penelitian kualitatif disebut juga sebagai metode etnographi, karena
pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang
antropologi budaya, disebut juga sebagai metode kualitatif, karena data yang
terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Penelitian kualtatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-
model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan
menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam
penelitian. Penelitian kualitatif merupakan penelitiian yang dalam kegiatannya
peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam
memberikan penafsiran terhadap hasilnya.
Bogdan dan taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan kirk
dan miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu
dalam ilmu pengtahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan
orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.
Metodologi penelitian merupakan sesuatu yang berusaha membahas
konsep teoristik berbagai metode, kelebihan dan kelemahan-kelemahannya
yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metode yanng akan

2
Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, (Bandung:ALFABETA, 2013), hlm. 51

4
digunakan. Dalam hal ini metode lebih bersifat teknis pelaksanaan lapangan
sedangkan metodologi lebih pada uraian filosofis dan teoritisnya. Oleh karena
itu penetapan sebuah metodologi penelitian mengandung implikasi inheren di
dalam diri filsafat yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu yang melandasi berbagai
metodologi penelitian yang ada. Maka dari itu dengan mengetahui metodologi
penelitian yang digunakan, filsafat ilmu dan kajian teoritisnya, kelemahan dan
kelebihannya diharapkan akan mampu memberikan kesesuaian metodologi
dengan fokus masalah penelitian.
Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan
manusia, yakni manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Objek
itu diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya atau dalam keadaan
sewajarnya (natural setting), mungkin berkenaan dengan aspek/bidang
kehidupannya yang disebut ekonomi kebudayaan, hukum, administrasi, agama
dan sebagainya. Data kualitatif tentang objeknya dinyatakan dalam kalimat,
yang pengolahannya dilakukan melalui proses berpikir (logika) yang bersifat
kritik, analitik/sintetik dan tuntas.
Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan
dalam berpikir, tentang hubungan datta yang satu dengan data yang lain dan
konteksnya dalam masalah yang akan diungkapkan. Beberapa alasan mengenai
maksud dilakukannya penelitian kualitatif:
1. Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilanng seperti yang
dialami oleh penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yang ada dalam
data dapat diungkap.
2. Untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan
membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif seperti
dalam penelitian kuantitatif.
3. untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang
sebelumnya, seperti dalam penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan
variabel dalam masalah sosial sangat kompleks.
4. untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian
kuantitatif yang menggunakan pengukuran enumirasi (perhitungan)

5
empiris, padahal inti sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul
dari data.
B. Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif
Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong dalam
bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif atas hasil dari mensintesakan
pendapatnya ada sebelas ciri penelitian kualitatif, yaitu:

1. Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks dari


suatu keutuhan (enity)
2. Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau
dengan bantuan orang lain
3. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif
4. penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif
5. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori
subtantif yang berasal dari data
6. Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar)
bukan angka-angka
7. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil
8. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas
dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian
9. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas dan objektivitas
dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam
penelitian klasik
10. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus
disesuaikan dengan kenyataan lapangan (bersifat sementara)
11. Penelitian kualitatif menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi
yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan
sumber data.
Ciri-ciri penelitian kualitatif:

Karakteristik lain penelitian kualitatif:3

3
Emzir, Metodologi Peneletian Kualitataif: Analisis Data, ( Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada, 2010), hlm. 2-3

6
1. Naturalistik
2. Data deskriptif
3. Berurusan dengan proses
4. Induktif
5. Makna

7
C. Tahapan Penelitian Kualitatif
Ada beberapa pendapat dalam memperinci tahapan kegiatan kualitatif,
seperti yang dikemukakan oleh John W. Creswell menyebutkan bahwa tahapan
atau prosedur dalam pendekatan kualitatif meliputi langkah-langkah sebagai
berikut;

1. The Assumptions Of Qualitative Designs


2. The Type of Design
3. The Researcher’s Role
4. The Data Collection Procedures
5. Data Recording Procedures
6. Data Analysis Procedures
7. Verification Steps
8. The Qualitative Narrative
Sedangkan dari Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman yang
diterjemkan oleh Tjetjep Rehendi R. yang berjudul Analisi Data Kualitatif,
tahap-tahapan penelitian kualitatif itu meliputi langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Membangun Kerangka Konseptual
2. Merumuskan Permasalahan Penelitian
3. Pemilihan Sampel dan Pembatasan Penelitian
4. Instrumentasi
5. Pengumpulan Data
6. Analisis Data
7. Matriks dan Pengujian Kesimpulan.
Pendapat lain mengatakan tahapan penelitian kualitatif meliputi:
1. Identifikasipermasalahan
2. Penelaahan kepustakaan
3. Penyusunan hipotesis
4. Klasifikasi
5. Pemilihan alat pengumpulan data

8
6. Penyusunan rancangan
7. Penentuan sampel
8. Pengumpulan data
9. Pengolahan dan analisis data
10. Interpretasi data
11. Penyusunan laporan4
Dari beberapa pendapat tersebut, maka penulis coba untuk membahas
tahap-tahapan penelitian kualitatif itu meliputi langkah-langkah sebagai
berikut:

1. Persiapan (Pra-Lapangan)
a. Menyusun rancangan penelitian
Penelitian yang akan dilakukan berangkat dari permasalahan dalam
lingkup peristiwa yang sedang terus berlangsung dan bisa diamati serta
diverifikasi secara nyata pada saat berlangsungnya penelitian. Peristiwa-
peristiwa yang diamati dalam konteks kegiatan orang-orang/organisasi.
Rancangan penelitian tergantung dari pendekatan yang digunakan pada
subjek penelitian yang berkaitan dengan eksistensi variabel yang diteliti.
Maksud eksistensi disini adalah variable yang akan diteliti dimunculkan
secara sengaja oleh peneliti dalam suatu eksperimen atau variabelyang
diteliti sudah ada pada subjek yang akan diteliti. 5
b. Memilih lapangan
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, maka
dipilih lokasi penelitian yang digunakan sebagai sumber data, dengan
mengasumsikan bahwa dalam penelitian kualitatif, jumlah (informan) tidak
terlalu berpengaruh dari pada konteks. Juga dengan alasan-alasan pemilihan
yang ditetapkan dan rekomendasi dari pihak yang berhubungan langsung
dengan lapangan, seperti dengan kualitas dan keadaan sekolah (Dinas
Pendidikan). Selain didasarkan pada rekomendasi-rekomendasi dari pihak

4
Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
1995),hlm. 60
5
Nyoman Dantes, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Andi Offset, 2012), hlm. 167

9
yang terkait juga melihat dari keragaman masyarakat yang berada di sekitar
tempat yang menempatkan perbedaan dan kemampuan potensi yang
dimilikinya.
c. Mengurus perizinan
Mengurus berbagai hal yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan
penelitian. Terutama kaitannya dengan metode yang digunakan yaitu
kualitatif, maka perizinan dari birokrasi yang bersangkutan biasanya
dibutuhkan karena hal ini akan mempengaruhi keadaan lingkungan dengan
kehadiran seseorang yang tidak dikenal atau diketahui. Dengan perizinan
yang dikeluarkan akan mengurangi sedikitnya ketertutupan lapangan atas
kehadiran kita sebagai peneliti.

d. Menjajagi dan menilai keadaan lapangan


Setelah kelengkapan administrasi diperoleh sebagai bekal legalisasi
kegiatan kita, maka hal yang sangat perlu dilakukan adalah proses
penjajagan lapangan dan sosialisasi diri dengan keadaan, karena kitalah
yang menjadi alat utamanya maka kitalah yang akan menetukan apakah
lapangan merasa terganggu sehingga banyak data yang tidak dapat
digali/tersembunyikan/disembunyikan, atau sebaliknya bahwa lapangan
menerima kita sebagai bagian dari anggota mereka sehingga data apapun
dapat digali karena mereka tidak merasa terganggu. Penjajajkn dan
penelitian lapangan akan berjalan dengan baik apabila peeliti sudah
membaca terlebih dahulu dari kepustakaan atau memgetahui melalui orang
dalam tentang situasi dan kondisi daerah temapat penelitian dilakukan. 6
e. Memilih dan memanfaatkan informan
Ketika kita menjajagi dan mensosialisasikan diri di lapangan, ada
hal penting lainnya yang perlu kita lakukan yaitu menentukan patner kerja
sebagai “mata kedua” kita yang dapat memberikan informasi banyak
tentang keadaan lapangan. Informan yang dipilih harus benar-benar orang

6
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1996),
hlm. 85-88

10
yang independen dari orang lain dan kita, juga independen secara
kepentingan penelitian atau kepentingan karier.
f. Menyiapkan instrumen penelitian
Secara fungsional kegunaan instrument penelitian adalah untuk
memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada
langkahpengumplan informassi dilapangan.7 Dalam penelitian kualitatif,
peneliti adalah ujung tombak sebagai pengumpul data (instrumen). Peneliti
terjun secara langsung ke lapangan untuk mengumpulkan sejumlah informasi
yang dibutuhkan. Peneliti sebagai intrumen utama dalam penelitian kualitatif,
meliputi ciri-ciri sebagai berikut :
1) Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dan
lingkungan yang bermakna atau tidak dalam suatu penelitian
2) Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri dengan aspek keadaan yang
dapat mengumpulkan data yang beragam sekaligus
3) Tiap situasi adalah keseluruhan, tidak ada instrumen berupa test atau angket
yang dapat mengungkap keseluruhan secara utuh
4) Suatu interaksi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat difahami
oleh pengetahuan semata-mata
5) Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh
6) Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan dari data
yang diperoleh
7) Dengan manusia sebagai instrumen respon yang aneh akan mendapat
perhatian yang seksama.
Dalam rangka kepentingan pengumpulan data, teknik yang digunakan
dapat berupa kegiatan:
1) Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan terhadap subjek (partner penelitian), baik secara langsung

7
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta:Bumi
Aksara, 2012), hlm. 75

11
maupun tidak langsung 8Pemanfaatan teknologi informasi menjadi ujung
tombak kegiatan observasi yang dilaksanakan, seperti pemanfaatan Tape
Recorder dan Handy Camera.
2) Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,
melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang
lainya denagn mengajukan pertanyaan-pertanyaa, berasarkan tujuan
tertentu.9 Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk
memperoleh makna yang rasional, maka observasi perlu dikuatkan dengan
wawancara. Dalam proses wawancara ini didokumentasikan dalam bentuk
catatan tertulis dan Audio Visual, hal ini dilakukan untuk meningkatkan
kebernilaian dari data yang diperoleh. Dalam wawancara seorang
pewancara tidak berhak membuat orang yang diwancarainya kebingungan
dengan keharusan menjawab masalah peneliti. 10
3) Studi Dokumentasi
Selain sumber manusia (human resources) melalui observasi dan
wawancara sumber lainnya sebagai pendukung yaitu dokumen-dokumen
tertulis yang resmi ataupun tidak resmi

g. Persoalan etika dalam penelitian


Peneliti akan berhubungan dengan orang-orang, baik secara
perorangan maupun secara kelompok atau masyarakat, akan bergaul, hidup,
dan merasakan serta menghayati bersama tatacara dan tatahidup dalam
suatu latar penelitian. Persoalan etika akan muncul apabila peneliti tidak
menghormati, mematuhi dan mengindahkan nilai-nilai masyarakat dan
pribadi yang ada. Dalam menghadapi persoalan tersebut peneliti hendaknya
mempersiapkan diri baik secara fisik, psikologis maupun mental.

8
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Pustaka Setia, 2011), hlm. 168
9
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006),hlm. 180
10
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif,(
Bandung:ALFEBETA, 2013), hlm. 72

12
2. Lapangan
a. Memahami dan memasuki lapangan
Memahami latar penelitian; latar terbuka; dimana secara terbuka
orang berinteraksi sehingga peneliti hanya mengamati, latar terttutup dimana
peneliti berinteraksi secara langsung dengan orang. Penampilan,
Menyesuaikan penampilan dengan kebiasaan, adat, tata cara, dan budaya
latar penelitian.
Pengenalan hubungan peneliti di lapangan, berindak netral dengan
peranserta dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan subjek. Jumlah waktu
studi, pembatasan waktu melalui keterpenuhan informasi yang dibutuhkan.
b. Aktif dalam kegiatan (pengumpulan data)
Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan deskriptif dengan melakukan
11
observasi umum, dan mencata semua dalam catatn lapangan. Pendekatan
kualitatif yang dipergunakan beranjak dari bahwa hasil yang diperoleh dapat
dilihat dari proses secara utuh, untuk memenuhi hasil yang akurat maka
pendekatan ini menempatkan peneliti adalah instrumen utama dalam
penggalian dan pengolahan data-data kualitatif yang diperoleh. Berbeda
dengan pendekatan kuantitatif yang menafsirkan data-data kuantitatif
(angka-angka) dari alat yang berupa angket, penelitian kualitatif atau sering
disebut dengan metode naturalistik memiliki karakteristik sebagai berikut :
1) Data diambil langsung dari setting alami
2) Penentuan sampel secara purposif
3) Peneliti sebagai instrumen pokok
4) Lebih menekankan pada proses dari pada produk, sehingga bersifat
deskriptif analitik
5) Analisa data secara induktif atau interpretasi bersifat idiografik, dan;
6) Menggunakan makna dibalik data
3. Pengolahan Data
a. Reduksi Data

11
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,
2001), hlm. 90

13
Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang
terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh
direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-
hal yang penting. Data hasil mengihtiarkan dan memilah-milah
berdasarkan satuan konsep, tema, dan kategori tertentu akan memberikan
gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah
peneliti untuk mencari kembali data sebagai tambahan atas data
sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan.
b. Display Data
Penyajian data adalah proses pemberian sebuah informasi yang
telah disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan peneliti menarik
kesimpulan dan mengambil tindakan.12 Data yang diperoleh
dikategorisasikan menurut pokok permasalahan dan dibuat dalam bentuk
matriks sehingga memudahkan peneliti untuk melihat pola-pola hubungan
satu data dengan data lainnya.
c. Analisis Data
Contoh analisis data yang dipergunakan seperti model Content
Analisis, yang mencakup kegiatan klarifikasi lambang-lambang yang
dipakai dalam komunikasi, menggunakan kriteria-kriteria dalam
klarifikasi, dan menggunakan teknik analisis dalam memprediksikan.
Adapun kegiatan yang dijalankan dalam proses analisis ini meliputi :
1) menetapkan lambang-lambang tertentu
2) klasifikasi data berdasarkan lambang/simbol dan,
3) melakukan prediksi atas data. 13
d. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi
Dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, langkah selanjutnya adalah
menyimpulkan dan melakukan verifikasi atas data-data yang sudah

12
Mulyadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, ( Pekanbaru: Diktat, 2011), hlm. 56
13
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif ; Pemahaman Filosofis dan
Metodologis kearah Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta : PT. RajaGrafindopersada, 2003), hlm
10

14
diproses atau ditransfer kedalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan pola
pemecahan permasalahan yang dilakukan

e. Meningkatkan Keabsahan Hasil


1) Kredibilitas (Validitas Internal)
a) Keabsahan atas hasil-hasil penelitian dilakukan melalui
b) Meningkatkan kualitas keterlibatan peneliti dalam kegiatan di
lapangan
c) Pengamatan secara terus menerus
d) Trianggulasi, baik metode, dan sumber untuk mencek kebenaran
data dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh
sumber lain, dilakukan, untuk mempertajam tilikan kita terhadap
hubungan sejumlah data
e) Pelibatan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan masukan
dan kritik dalam proses penelitian
f) Menggunakan bahan referensi untuk meningkatkan nilai
kepercayaan akan kebenaran data yang diperoleh, dalam bentuk
rekaman, tulisan, copy-an , dll
g) Membercheck, data yang terkumpul lalu dicatat dan dibuat dalam
bentuk laporan. Hasilnya dikemukakan untuk di cek kebenaranya,
agar hasil penelitiannya sahih. 14
2) Transferabilitas
Bahwa hasil penelitian yang didapatkan dapat diaplikasikan
oleh pemakai penelitian, penelitian ini memperoleh tingkat yang tinggi
bila para pembaca laporan memperoleh gambaran dan pemahaman
yang jelas tentang konteks dan fokus penelitian.
3) Dependabilitas dan Conformabilitas
Dilakukan dengan audit trail berupa komunikasi dengan pembimbing
dan dengan pakar lain dalam bidangnya guna membicarakan

14
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung:Pustaka Setia, 2008), hlm. 94

15
permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam penelitian berkaitan
dengan data yang harus dikumpulkan.
f. Narasi Hasil Analisis
Pembahasan dalam penelitian kualitatif menyajikan informasi
dalam bentuk teks tertulis atau bentuk-bentuk gambar mati atau hidup
seperti foto dan video dan lain-lain. Dalam menarasikan data kualitatif
ada beberap hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1) Tentukan bentuk (form) yang akan digunakan dalam menarasikan data
2) Hubungkan bagiamana hasil yang berbentuk narasi itu menunjukan
tipe/bentuk keluaran yang sudah di disain sebelumnya
3) Jelaskan bagimana keluaran yang berupa narasi itu mengkoparasikan
antara teori dan literasi-literasi lainnya yang mendukung topik.
D. Pola Analisa Kualitataif
Ada banyak strategi analisis kualitatif. Ada empat pola analisa utama
yang lebih tepat sasaran, sistematis, dan distandardisasi, dan pada ekstremum
lain adalah satu model yang lebih yang intuitif, hubungan, dan interpretive.
empat prototypical model-model yang mereka uraikan adalah sebagai berikut:
1. Model Quasi-statistical
Peneliti menggunakan statistik secara khas mulai dengan
pertimbangan analisa, dan menggunakan ide-ide untuk memilih jenis data.
Pendekatan ini adalah kadang dikenal sebagai analysis peneliti meninjau
ulang isi dari data naratif, mencari-cari tema atau kata tertentu yang telah
ditetapkan dalam suatu codebook. Hasil pencarian adalah informasi yang
dapat digerakkan secara statistik dan disebut Quasi statistik. Sebagai contoh,
analis dapat menghitung frekwensi kejadian dari tema-tema spesifik. Model
ini adalah serupa dengan pendekatan kwantitatif tradisional sampai
melakukan analisa isi.
2. Model Analisa Template
Di model ini, peneliti mengkembangkan analisa cetakan untuk data
naratif yang digunakan. Unit-unit template adalah secara khas perilaku-
perilaku, kejadian, dan ungkapan ilmu bahasa. Template lebih mengalir dan

16
dapat menyesuaikan diri dibanding suatu codebook di dalam model Quasi
statistik. Peneliti dapat mulai dengan template bersifat elementer sebelum
mengumpulkan data, template mengalami revisi tetap sebanyak data
dikumpulkan. Analisa menghasilkan data. Model jenis ini adalah bisa
dipastikan diadopsi oleh peneliti yang biasa meneliti etnografi, etologi,
analisa ceramah, dan ethnoscience.
3. Model Analisa Editing
Peneliti menggunakan model editing bertindak sebagai interpreter
yang membaca sampai habis data mencari segmen-segmen penuh arti dan
unit-unit. Suatu ketika segmen ini dikenali dan ditinjau, interpreter
dikembangkan satu rencana pengelompokan dan kode-kode sesuai yang
dapat digunakan untuk memilih jenis dan mengorganisir data. Peneliti
kemudian mencari-cari struktur dan pola-pola yang menghubungkan
kategori-kategori pokok. Pendekatan teori yang khas menyertakan model
ini. Peneliti-peneliti yang biasa meneliti fenomenologi, hermeneutics, dan
ethnomethodology menggunakan prosedur pola analisa editing.

4. Model Immersion/crystallisasi
Model ini melibatkan pembaptisan total analis di dalam dan
cerminan bahan-bahan teks, menghasilkan satu kristalisasi data yang intuitif.
Terjemahan yang interpretive dan subjektif dicontohkan dalam laporan
kasus pribadi dari semi anekdot dan jumlah sedikit ditemui di dalam literatur
riset dibanding tiga model yang lain
E. Model Analisis Kualitatif
Analisis Data Kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi
satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang dapat diceriterakan kepada orang lain
1. Analisis Sebelum di Lapangan

17
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti
memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi
pendahuluan atau data skunder, yang akan digunakan untuk menentukan
fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat
sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama
dilapangan.
2. Analisis Selama di Lapangan
a. Model Miles and Huberman
Miles and Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data
reduction, data display dan conclusion drawing/ferification.
1) Data reduction (reduksi data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak,
untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah
dikemukakan makin lama peneliti di lapangan, maka jumlah data akan
makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segers dilakuakan
analissi data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum ,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang
penting, dicari tema dan polanya dan memebuang yang tidak perlu.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan memepermudah peneliti untuk
melakuakan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinyan bila
diperlukan.

18
2) Data display (penyajian data)
Dengan mendisplaykan data maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
3) Conclusion Drawing/verification
Langkah ketiga dalam analisis data kulitatif menurut Miles and
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan
awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan berubah bila
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila data kesimpulan data
yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh kembali bukti-
bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel. Temuan dapat berupa diskripsi atau
gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau
gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan
kasual atau interaktif, hipotesis atau teori.15

b. Analisis Model Spradley


Spradley membagi analisis data dalam penelitian, berdasarkan tahapan
dalam penelitian kualitatif.
1) Analisis domain
Pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang
umum dan menyeluruh tentang situasi social yang diteliti atau obyek
penelitian. Data diperoleh dari grand tour dan minitour question.
Hasilnya berupa gambaran umum tentang obyek yang diteliti, yang
sebelumnya belum pernah diketahui. Dalam analisis ini informasi yang
diperoleh belum mendalam, masih dipermukaan, namun sudah
menentukan domain-domain atau kategori dari situasi social yang
diteliti.

15
Emzir, Op Cit., hlm. 129-133

19
2) Analisis Taksonomi
Domain yang dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan menjadilebih
rinci, untuk mengetahui struktur internalnya dilakukan dengan
observasi terfokus

3) Analisis Komponensial
Mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan cara
mengkontraskan antar elemen. Dilakukan melalui observasi dan
wawancara terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan.
4) Analisis Tema Budaya
Mencari hubungan diantara domain, dan bagaimana hubunan
dengan keseluruhan dan selanjutnya dinyatakan ke dalam tema/judul
penelitian.16
c. Model Strauss dan corbin (grounded theory)
Menurut strauss dan corbin analisis data kualitatif khususnya
dalam penelitian grounded theory terdiri dari tiga jenis pencodean utama
yaitu pengodean terbuka (opening coding), pengodean berporos (axial
coding), dan pengodean selekti (selective coding). Mereka menekankan
bahwa garis diantara masing –masing jenis pengkodean adalah artifisial.
Perbedaan jenis tidak harus mengambil tempat di dalam tahap-tahap.
Dalam suatu sesi pengkodean tunggal anda dapat secara cepat dan tampa
sadar diri bergerak diantara suatu bentuk pengkodean dan yang lain,
khususnya antara pengkodean terbuka dan pengkodean berporos. 17
Pengodean terbuka adalah bagian analisis yang berhubungan
khususnya dengan penamaan dan pengategorian fenomena melalui
pengujian data secara teliti. Selama proses pengodean terbuka, data
dipecah ke dalam bagian-bagian yang terpisah, diuji secara cermat,
dibandingkan untuk persamaan dan perbedaannya, dan pertanyaan-
pertanyaan diajukan tentang fenomena sebagaimana tercermin dalam data

16
Ibid., hlm. 209-210
17
Ibid., hlm. 137

20
Pengodean berporos adalah pelacakan hubungan diantara elemen-elemen
data yang terkodekan. Teori substantif muncul melalui pengujian adanya
persamaan dan perbedaan dalam tata hubungan, diantara kategori atau
subkategori, dan diantara kategori dan propertisnya. Pengodean berporos
harus menguji elemen seperti keadaan kalimat, interaksi diantara subyek,
strategi, taktik dan konsekuensi.
Pengodean selektif adalah proses mengintegrasikan dan menyaring
kategori sehingga semua kategori terkait dengan kategori inti, sebagai
dasar GT. Kategori inti yaitu kategori yang dikembangkan dan mencoba
variasi terbanyak dari pola perilaku. Beberapa langkah yang digunakan
dalam pengodean selektif:
1) Melibatkan penjelasan alur cerita (story line)
2) Menghubungkan kategori-kategori tambahan di sekitar kategori inti
dengan menggunakan paradigma.
3) Melibatkan menghubungkan kategori-kategori pada level dimensional.
4) Menyertakan validasi hubungan-hubungan ini dengan data.
5) Memasukkan ke dalam kategori-kategori yang mungkin memerlukan
pembersihan dan/atau pengembangan lebih lanjut.
d. Analisis Isi Model Philipp Mayring
Analisis isi merupakan suatu analisis mendalam yang dapat menggunakan
teknik kuantitatif maupun kualitatif terhadap pesan-pesan menggunakan
metode ilmiah dan tidak terbatas pada jenis-jenis variable yang dapat
diukur atau konteks tempat pesan-pesan diciptakan atau disajikan.
Melakukan 600 wawancara terbuka dan menerima lebih dari 20.000
halaman transkrip yang harus dianalisis dalam suatu cara yang
berorientasi kualitaitf. Objek dari analisis kualitatif dapat berupa semua
jenis komunikasi yang direkam ( transkrip wawancara, wacana, protocol
observasi, video tape, dokumen dll). Analisis isi tidak hanya menganalisis
isi materi yang kelihatan. Sebagaimana penjelasan Becker dan Lissmann

21
(1973) membedakan level isi; tema dan ide pokok dari teks sebagai isi
utama; informai kontek sebagai isi yang tersembunyi. 18
e. Analisis Data Melalui Program Komputer
Dalam hal ini menggunakan suatu perangkat lunak analisis data kualitatif
“generassi baru’ yaitu NVivo. Perangkat ini dapat digunakan untuk
menganalisis hasil wawancara, catatan lapangan, sumber-sumber tekstual,
dan jenis-jenis data kualitatif lainya atau data berbasis teks. NVivo
tersedia untuk umum pada computer yang dirancang dalam ruang baca the
Social Sciences Resourse Center ( SSRC) dalam the Bing Wing of Green
Library. Untuk menggunakan computer umum di kampus, kita harus
memiliki sebuah SUNet ID (Stanford University Identifier). Kalau kita
tidak mempunyai SUNet ID, maka kita dapat mengakse web pada
www.stanford.edu/services/sunetid untuk informasi selengkapnya. 19

18
Ibid., hlm. 283-285
19
Ibid., hlm. 295

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tahap-tahapan dalam penelitian kualitatif mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut;
1. Pra-Lapangan
a. Menyusun rancangan
b. Memilih lapangan
c. Mengurus perijinan
d. Menjajagi dan menilai keadaan
e. Memilih dan memanfaatkan infoirman
f. Menyiapkan instrumen
g. Persoalan etika dalam lapangan
2. Lapangan
a. Memahami dan memasuki lapangan
b. Pengumpulan data
3. Pengolahan Data
a. Reduksi data
b. Display data
c. Analisis
d. Mengambil kesimpulan dan verifikasi
e. Meningkatkan keabsahan
f. Narasi hasil
Model analisis kualitatif ada pra lapangan dan ada analisis pada lapangan.
B. Saran
Makalah yang penulis buat ini jauh dari kesempurnaan baik dari segi
buku reperensi, penulisan apalagi kata-kata yang tidak terurai dengan baik.
Penulis mengharap kritikan dan masukan dari pembaca untuk perbaikan
makalah ini kedepanya.

23
DAFTAR PUSTAKA

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta:PT Raja


Grafindo Persada, 2001
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, Bandung: Pustaka Setia, 2008
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006
Emzir, Metodologi Peneletian Kualitataif: Analisis Data, ( Jakarta:PT
Raja Grafindo Persada, 2010
Huberman A. Maichel, Analisis Data Kualitatif ; Buku Sumber Tentang
Metode-metode Baru terj. Tjetjep Rohendi Rohidi, Jakarta : UI-
PRESS, 1992
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif,
Bandung: ALFEBETA, 2013
Jhon W. Creswell, Penelitian Kualitataif dalam Bidang Pendidikan, terj.
Muhammad Diah, Pekanbaru:UMRI Press, 2011
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung:Remaja
Rosdakarya, 1996
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Pustaka Setia, 2011
Mulyadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Pekanbaru: Diktat, 2011
Nyoman Dantes, Metode Penelitian, Yogyakarta: Andi Offset, 2012
Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Bandung:ALFABETA,
2013
Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 1995
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,
Jakarta:Bumi Aksara, 2012

24

Anda mungkin juga menyukai