Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN DALAM Journal of Correctional Issues

20XX, Vol.XX (XX) XX-XX


MENGATASI STRES KERJA PEGAWAI LEMBAGA Politeknik Ilmu
PEMASYAKARATAN Pemasyarakatan

Review
Harsyah Awalludin Ramadhan DD-MM-YYYY
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Accepted
DD-MM-YYYY

Abstract
Correctional Institution is a Technical Implementing Unit in the Correctional Environment
which has the function of fostering prisoners. It takes good physical and mental condition
to work in this environment because this job takes care of people who are in trouble with
the law. Job stress in prison employees is caused by many factors, one of which is the
leadership style of the leader. Leadership style greatly affects the work stress conditions
of employees, which will relate to how employees guess a leadership style, happy or not,
like it or not, employees must accept it, on the one hand leadership style can overcome
work stress on the other hand can cause employee work stress.
Keywords: Leadership Style, Job Stress, Prison Employees.

Abstrak
Lembaga Pemasyarakatan adalah Unit Pelaksana Teknis dilingkungan Pemasyarakatan
yang mempunyai fungsi membina narapidana. Diperlukan kondisi fisik dan mental yang
baik untuk bekerja di lingkungan ini karena pekerjaan ini mengurusi orang yang
bermasalah dengan hukum. Stres kerja pada pegawai Lapas disebabkan banyak faktor,
salah satunya gaya kepemimpinan pimpinan. Gaya kepemimpinan sangat mempengaruhi
kondisi stres kerja para pegawai, dimana akan berhubungan dengan bagaimana pegawai
menerka suatu gaya kepemimpinan, senang atau tidak, suka atau tidak, pegawai harus
menerima itu, disuatu sisi gaya kepemimpinan dapat mengatasi stres kerja disisi lain
dapat menyebabkan stres kerja pegawai.
Kata kunci: Gaya Kepemimpinan, Stres Kerja, Pegawai Lapas.
PENDAHULUAN dikategorikan mengalami stress kerja
Manusia memiliki keterbatasan adalah apabila stress yang dialami
baik secara fisik maupun mental. melibatkan juga pihak organisasi
Kemampuan mental manusia yang perusahaan tempat orang yang
dipergunakan untuk proses dan bersangkutan bekerja
memberi reaksi terhadap informasi Salah satu lembaga yang rentan
dapat mengalami kondisi yang dengan stres kerja adalah pegawai
overloaded. Hal ini disebabkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
kemampuan mental manusia untuk merupakan suatu institusi yang memiliki
menyelesaikan tugas yang bertumpuk- tujuan membentuk warga binaan
tumpuk dalam rentang waktu yang pemasyarakatan agar menjadi manusia
panjang ada batasnya. Kesalahan berupa seutuhnya, menyadari kesalahan,
mistakes, errors, dan kesalahan dalam memperbaiki diri dan tidak mengulangi
pengambilan keputusan terjadi ketika tindak pidana sehingga dapat diterima
tuntutan suatu tugas telah melampaui kembali oleh lingkungan masyarakat,
batas kemampuan mental manusia yang dapat aktif berperan dalam
mengakibatkan stress. Stress yang pembangunan dan hidup secara wajar
dialami oleh individu seringkali sebagai warga yang baik dan
disebabkan oleh suatu kondisi dimana bertanggung jawab. Untuk mewujudkan
kemampuan individu berada dibawah hal tersebut maka petugas Lapas harus
tuntutan tugas yang harus dihadapinya. dapat melaksanakan tugas pokok dan
Stres dapat dialami dalam fungsinya secara optimal. Kelebihan
berbagai situasi kehidupan manusia. tingkat hunian merupakan
Salah satu situasi yang cukup mendapat permasalahan utama yang dihadapi
banyak perhatian dalam kaitannya Lapas dan Rumah Tahanan (Rutan) di
dengan stres adalah dunia kerja. Dunia seluruh Indonesia. Tingkat hunian yang
kerja merupakan salah satu konteks melebihi daya tampung ini sangat
yang tidak luput 1 2 dari fenomena stres. menyulitkan baik dalam segi pembinaan,
Stres yang dialami dalam dunia kerja pengawasan, maupun pemeliharaan
sering disebut dengan stres kerja sanitasi para warga binaan itu sendiri
(occupational stres). Seseorang dapat dan juga dapat menjadi salah satu faktor
penyebab stress kerja pada pegawai pada waktu itu. Setiap pemimpin dalam
pemasyarakatan. memberikan perhatian untuk membina,
Hersey dan Blanchard, menggerakkan dan mengarahkan semua
(1995:114) gaya kepemimpinan potensi karyawan di lingkungannya
seseorang adalah pola perilaku yang memiliki pola yang berbeda-beda antara
diperlihatkan orang itu pada saat satu dengan yang lainnya hal ini
mempengaruhi aktivitas orang lain dikarenakan oleh gaya kepemimpinan
seperti yang dipersepsikan orang lain. yang berbeda-beda pula dari setiap
Ardana, dkk (2012:181), Gaya pemimpin Priyono, (2012).
kepemimpinan adalah pola perilaku Gaya kepemimpinan yang baik
yang ditunjukkan oleh pemimpin dalam tidak hanya fokus terhadap
mempengaruhi orang lain. Sedangkan produktivitas kerja namun juga harus
menurut Che Ngah et al., (2013) dalam meperhatikan perasaan dan
penelitiannya menyatakan, gaya kesejahteraan karyawannya. Gaya
kepemimpinan yaitu pola perilaku yang kepemimpinan yang tidak
ditunjukkan oleh pemimpin dalam memperhatikan karyawan akan
mempengaruhi orang lain, gaya menimbulkan reaksi berlebih bagi
kepemimpinan dapat berbeda di karyawan. Mangkunegara (2008:157)
berbagai negara khususnya dalam aspek menyatakan bahwa “Penyebab stress
budaya, pendekatan dan bahasa. Gaya kerja antara lain gaya kepemimpinan,
kepemimpinan memiliki peranan beban kerja yang dirasakan terlalu berat,
penting karena pemimpin merupakan waktu kerja yang mendesak, dll”. Gaya
fungsi manajemen, yang dapat kepemimpinan menggambarkan
mempengaruhi karyawan dalam bekerja bagaimana pola perilaku pemimpin
sehingga dapat mencapai tujuan dalam memimpin karyawan. Perilaku
organisasi Skansi (2000). pemimpin yang tertuang dalam gaya
Penelitian yang dilakukan kepemimpinan juga memberikan
Rehman et al., (2012) mengatakan setiap pengaruh pada stres yang dialami
orang mengambil gaya kepemimpinan karyawan. Terjadinya peningkatan stres
yang berbeda sesuai dengan situasi kerja terhadap karyawan dapat
mereka menemukan atau dihadapkan
disebabkan oleh perilaku para atasan ini digunakan karena peneliti dapat
(Hamdani 2012). meneliti terkait tentang kejadian,
Dalam menghadapi kondisi di aktivitas, dan kegiatan di tempat
atas maka sangat dibutuhkan gaya penelitian.
kepemimpinan yang dapat mengatasi Pada penelitian ini, peneliti
stress kerja pada pegawai, menggunakan pendekatan kualitatif.
menempatkan pegawai dan Pendekatan kualitatif merupakan
mengarahkan pegawai sehingga penelitian yang tidak menggunakan
terdapat keseimbangan di dalam numerik, situasional, deskriptif,
menempatkan pegawai pada semua interview mendalam analisis inti dan
bidang yang ada sehingga pada story. Jadi, pendekatan kualitatif adalah
gilirannya akan meredakan stress pada suatu proses penelitian yang dilakukan
pegawai dalam melaksanakan tugas. secara wajar dan natural sesuai dengan
Peran pemimpin adalah menyusun arah kondisi objektif di lapangan tanpa
organisasi, mengkomunikasikan dengan adanya manipulasi. Penelitian kualitatif
pegawai, memotivasi para pegawai dan bekerja dalam setting yang alami dan
melakukan tinjauan jangka panjang. berupaya untuk memahami serta
Seorang pemimpin mencocokkan arah menafsirkan fenomena berdasarkan apa
organisasi terhadap perubahan keadaan adanya. Sumber data dalam penelitian
yang kompetitif. Para pemimpin yang ini meliputi kata-kata dan tindakan.
efektif secara individu menetapkan Metode pengumpulan dilakukan dengan
hubungan kepercayaan yang baik dan cara observasi, wawancara, pencatatan.
keyakinan dengan para pegawai.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN Banyak tantangan yang harus di
Metode penelitian yang hadapi oleh pemimpin yaitu salah
digunakan ialah jenis penelitian kualitatif satunya tantangan yang harus di
studi kasus, yaitu deskripsi intensif dan hadapin dan bisa dikatakan memiliki
analisis fenomena tertentu atau satuan tantangan yang berat yang sering di
sosial individu, kelompok, institusi atau hadapi oleh seorang pemimpin yaitu
masyarakat. Jenis penelitian studi kasus yang dimana seperti bagaimana caranya
agar dapat menggerakkan bawahannya pemimpin. Pemimpin yang efektif yaitu
agar selalu siap sedia serta juga siap sesesorang yang memiliki kemampuan
mengembang tugas dalam mengerjakan itu. (Anoraga,2003:2)
kemampuannya yang dimiliki nya secara Kepemimpinan pada awal nya
maksimal dan optimal yang bertujuan yaitu proses dalam hal memepngaruhi
untuk kepentingan kelompok ataupun orang lain, selain itu juga kepemimpinan
organisasinya. Dalam hal tersebut mengacu ada kemampuan yang memliki
seringkali kita melihat masih adanya tujuan untuk mempenaruhi dan
pemimpin yang menggunakan membimbing perilaku individua taupun
kekuasaan yang di miliki nya serta juga kelimpok yang memiliki tujuan tertentu,
tanpa memperhatikan gimana kondisi pemimpin bisa dikatakan mengadopsi
bawahannya.. Maka permasalahan dari gaya memimpin yang beda beda
tersebut pada akhirnya timbulkan suatu setiap sutuasi. Menurut Stoner dkk.
hubungan yang kurang baik. Gaya kepemimpinan al (1996) ialah
Kepemimpinan adalah variasi pola perilaku yang dimana disukai
kemampuan yang dimana berguna oleh pemimpin dalam hal proses
untuk mempengaruhi pihak taupun membimbing dan mempengaruhi
orang lain. Kesukesan dari pemimpin pekerja. Dapat dilihat dari pemahaman
bisa dikatakan bergantung terhadap tersebut bahwa apa yang dilakukan oleh
kemampuan dalam hal mempengaruhi atasan maka akan terdampak ke
orang lain.. Bisa dikatakan bawahan, sehingga membangkitkan dari
kepemimpinan dapat di jelaskan yaitu semangat kerja, begitu pula sebaliknya.
merupakan kemampuan dari seseorang Gaya kepemimpinan sangat
yang dimana seperti mampu mempengaruhi kondisi stres kerja para
mempengaruhi orang lain, dengan cara pegawai, dimana akan berhubungan
berkomunikasi baik secara langsung dengan bagaimana pegawai menerka
ataupun tidak langsung. Yang dimana suatu gaya kepemimpinan, senang atau
dengan tujuan untuk menggerakan tidak, suka atau tidak, pegawai harus
orang orang agar pengertian, kesadaran menerima itu, disuatu sisi gaya
serta juga senang hati dan bersedia kepemimpinan dapat mengatasi stress
mengikuti dari apa yang diarahkan oleh
kerja disisi lain dapat menyebabkan melakukan interaksi yang baik dengan
stress kerja pegawai. karyawan dan berperilaku yang baik
Gaya kepemimpinan pada serta adil kepada karyawan sehingga
dasarnya menekankan untuk karyawan merasa nyaman saat bekerja
menghargai tujuan individu sehingga dan dapat menurunkan tingkat stres
nantinya pada individu akan memiliki yang dimilikinya.
keyakinan bahwa kinerja aktual akan Hal ini sesuai pendapat Robbin
melampaui harapan kinerja mereka. (2006:803) mengatakan bahwa banyak
Seorang pemimpin harus menerapkan faktor yang dapat menimbulkan stres
gaya kepemimpinan untuk mengelola diantanya tuntutan tugas, tuntutan
bawahannya, karena seorang pemimpin peran, tuntutan antar pribadi, struktur
akan sangat mempengaruhi organsiasi, kepemimpinan organisasi,
keberhasilan organisasi dalam mencapai tingkat hidup organisasi. Kepemimpinan
suatu tujuan. organisasi, gaya kepemimpinan yang
tidak sesuai dengan kondisi organisasi
Gaya Kepemimpinan Mengatasi Stres dapat menyebabkan pegawai
Kerja Pegawai Lapas mengalami stres. Karena pemimpin akan
Berdasarkan hasil penelitian menciptakan budaya yang dicirikan
yang dilakukan ditemukan bahwa gaya dengan ketagangan, rasa takut dan
kepemimpinan berpengaruh pada stres kecemasan bagi pegawainya.
kerja pegawai. Berarti apabila gaya
kepemimpinan yang kurang baik dapat KESIMPULAN
menyebabkan stress kerja pada Berdasarkan hasil penelitian,
karyawan yang menyebabkan menjadi stress kerja yang dialami pegawai Lapas
tidak produktif dan kurang kreatif saat tidak hanya dari lingkungan, namun juga
melaksanakan pekerjaan sehingga bisa dari gaya kepemimpinan pimpinan.
berdampak pada ketidak tercapaiannya Gaya kepemimpinan mempunyai
karir yang dicita-citakan karyawan yang pengaruh dalam mengatasi stres kerja
membuat karyawan merasa stress pada pegawai Lapas. Diperlukan
terhadap pekerjaannya (Soegiono, penerapan gaya kepemimpinan yang
2010). Pemimpin hendaknya dapat sesuai di lingkungan Lapas agar
menurunkan stres kerja para pegawai Sasono, E. (2004). Mengelola
dan organisasi dapat berjalan dengan stres kerja. Jurnal Fokus Ekonomi, 3(2),
lancar. 305-320.
Karena jika stres kerja pegawai
tidak ditangani akan berdampak negatif Thoha, M. (2004).
pada organisasi, merusak, dan secara Kepemimpinan dalam manajemen.
potensial berbahaya untuk organisasi.
Maka, perlu adanya improvisasi dari Ms, M. R. F., & Kusmiyanti, K.
pimpinan untuk menyesuaikan gaya (2022). Pengaruh Gaya Kepemimpinan
kepemimpinannya di lingkungan kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Lapas Kelas
agar mengatasi stres kerja para pegawai. 1 Medan. Nusantara: Jurnal Ilmu
Pengetahuan Sosial, 9(1), 227-234.
IMPLIKASI
Hasil penelitian ini dapat Prasetio, A. P. (2018). Pengaruh
digunakan sebagai masukan bagi Gaya Kepemimpinan Terhadap Stres
pimpinan di Lembaga Pemasyarakatan. Kerja Anggota Polri Divisi PROPAM Polda
Membenahi gaya kepemimpinan yang Jawa Barat. Almana: Jurnal Manajemen
telah dilaksanakan dengan dan Bisnis, 2(1), 105-115.
memperhatikan stres kerja pegawai
Lapas agar dapat mengatasi stres kerja Prayatna, A. H., & Subudi, M.
yang dialami para pegawai agar (2016). Pengaruh Gaya Kepemimpinan
organisasi tetap berjalan dengan lancar Terhadap Stres Kerja dan Kepuasan Kerja
dan tidak mengalami hambatan. Karyawan Pada Fave Hotel Seminyak. E-
Journal Management Unud, 5(2), 845-
REFERENSI 872.
Yunus, A. L. (2009). Leadership
model: Konsep dasar, dimensi kinerja, Jamaludin, A. (2021). Pengaruh
dan gaya kepemimpinan. Lingkungan Kerja Dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Stres Kerja
Pada Bagian Quality Control Assy di PT.
XXX. Jurnal Manajemen & Bisnis
Kreatif, 6(2), 60-80.

Anda mungkin juga menyukai