Anda di halaman 1dari 5

Perancangan System Ketelusuran Rantai Pasok Produk Halal Dengan

Pendekatan CLD (Casual Loop Diagram) Berbasis Teknologi Blockchain

ABSTRACT

Mengkonsumsi suatu produk halal baik dalam bentuk makanan, minuman, atau
produk lainnya merupakan suatu kewajiban bagi seorang Muslim. Sehingga untuk
memudahkan bagi seorang Muslim dalam mengkonsumsi bahwa produk yang
dikonsumsi halal atau tidak, dapat dilihat dari label halal yang tertera pada
makanan atau minuman dalam kemasan.

Sistem manajemen rantai pasok yang terpusat telah digunakan sejak tahun 2000-
an, namun system tersebut memiliki kelemahan seperti keamanan, dan system
informasi yang tidak tepat, sehingga sistem tidak berjalan sesuai rencana.

Untuk memberikan keterbukaan informasi mengenai proses produk halal yang


dapat ditelusuri oleh pelanggan diperlukan system ketelusuran halal, dikarenakan
terdapat produk label halal palsu yang disebabkan oleh kecurangan akibat tidak
terbukanya system ketelusuran halal di dalam rantai pasok secara menyeluruh.

Dalam melacak status kehalalan suatu produk maka diperlukan media Traceability
halal, yaitu dengan merekam secara menyeluruh proses produksi produk tersebut.

Teknologi blockchain dapat membantu memberikan solusi yang digunakan dalam


melacak setiap aktivitas yang telah dilakukan serta menjamin kualitas dan
pengelolaan pangan, sehingga teknologi ini membantu menyediakan system
pelacakan semua peristiwa yang terjadi pada rantai pasok dan meningkatkan
efisiensi rantai pasok dengan keterbukaan halal. Review literatur ini bertujuan
untuk mengetahui system ketelusuran rantai pasok produk halal dengan
pendekatan Casual Loop Diagram. Pada literatur ini secara khusus membahas
tentang definisi secara umum mengenai rantai pasok produk halal dan Tracebility
dengan pendekatan CLD.

Kata kunci: Halal, Rantai Pasok, Traceability, Blockchain.


INTRODUCTION

Sektor industry halal saat ini dikembangkan diberbagai negara dan sangat
berpotensi untuk berkembang seiring pertumbuhan ekonomi. Produk halal
merupakan sesuatu yang tidak dilarang atau tidak mengandung bahan haram
untuk dikonsumsi oleh umat islam serta dalam pengolahan produknya tidak
bertentangan sesuai ketentuan atau syariat islam yang telah ditentukan. Produk
pangan yang halal terbukti sangat baik dan berkualitas untuk dikonsumsi serta
mendukung kesehatan tubuh manusia.

Mengkonsumsi suatu produk halal baik dalam bentuk makanan, minuman, atau
produk lainnya merupakan suatu kewajiban bagi seorang Muslim. Sehingga untuk
memudahkan bagi seorang Muslim dalam mengkonsumsi bahwa produk yang
dikonsumsi halal atau tidak, dapat dilihat dari label halal yang tertera pada
makanan atau minuman dalam kemasan.

Terdapat beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang menunjukkan perintah untuk


mengkonsumsi produk halal yang wajib dikonsumsi oleh umat Islam, salah
satunya terdapat dalam QS Al Baqarah ayat 168 sebagai berikut:

‫ت ال َّشي ْٰط ۗ ِن ِا َّن ٗه لَ ُك ْم َع ُد ٌّو م ُِّبيْن‬ ُ ‫ض َح ٰلاًل َط ِّيبًا َّۖواَل َت َّت ِبع ُْوا ُخ‬
ِ ‫ط ٰو‬ ِ ْ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها ال َّناسُ ُكلُ ْوا ِممَّا فِى ااْل َر‬

“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu
musuh yang nyata bagimu.”

(Utara, 2019) Setiap negara wajib untuk menjamin setiap penduduknya untuk
menjalankan agama serta keyakinan yang dianutnya, termasuk salah satunya
dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan halal sesuai dengan akidah islam. Bagi
umat muslim sangat penting pemerintah membuat suatu kebijakan mengenai
labelisasi halal pada makanan, ataupun produk olahan lainnya, sebab bagi umat
muslim kesucian dan kehalalan suatu produk yang akan dikonsumsinya atau
dipakai mutlak harus diperhatikan kehalalannya.

Untuk memberikan keterbukaan informasi mengenai proses produk halal yang


dapat ditelusuri oleh pelanggan diperlukan system ketelusuran halal, dikarenakan
terdapat produk label halal palsu yang disebabkan oleh kecurangan akibat tidak
terbukanya system ketelusuran halal di dalam rantai pasok secara menyeluruh.

Dalam melacak status kehalalan suatu produk maka diperlukan media Traceability
halal, yaitu dengan merekam secara menyeluruh proses produksi produk tersebut.

Menurut Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) pada tahun
2-2-, bahwa salah satu Langkah strategis dalam menggerakkan industi halal
adalah dengan memperkuat halal tracebility system. Hal itu direncanakan dengan
membangun system halal tracebility baik produk makanan halal, dimulai dari
bahan baku menjadi sebuah produk akhir yang siap didistribusikan dan terjamin
halal untuk dikonsumsi.

Dengan adanya system Traceability halal dapat memantau seluruhnya proses


halal jika suatu produk diduga terkontaminasi oleh kandungan yang tidak halal
serta informasi yang diberikan secara menyeluruh terekam sehingga dapat
dengan mudah untuk diidentifikasi dan dapat ditindaklanjuti lebih lanjut jika
terdapat kecurangan. Sehingga produk yang memiliki jaminan halal sesuai syariat
umat Islam dapat diterima dengan baik oleh konsumen muslim. Dengan
berkembangnya bisnis makanan halal khusunya di Indonesia, sangat penting
untuk menerapkan produksi makanan halal.

Dalam menjamin kehahalan produk yang berada dalam kemasan tidak selalu
dapat dipastikan melalui label halal. Kecurangan dalam bentuk produk berlabel
halal palsu cukup tinggi, hal ini terbukti dengan adanya produk yang mengandung
babi namun berlogokan halal yang beredar di masyarakat. Terdapat juga bentuk
kecurangan penyalahgunaan label halal yang dilakukan produsen curang, yang
berupa mengganti komposisi bahan setelah mendapatkan sertifikat halal maupun
memalsukan label halal pada produk yang di edarkan.

(Handayani, 2018) Beberapa produk makanan yang beredar dipasaran diketahui


mengandung gelatin yang tidak lain terbuat dari limbah kulit dan tulang babi. Jika
dalam makanan mengandung lemak babi dengan prosesntase yang kecil,
makanan tersebut akan menjadi tidak halal untuk di konsumsi.
Sistem manajemen rantai pasok yang terpusat telah digunakan sejak tahun 2000-
an, namun system tersebut memiliki kelemahan seperti keamanan, dan system
informasi yang tidak tepat, sehingga sistem tidak berjalan sesuai rencana.

Manajemen rantai pasokan adalah sebuah sistem yang melibatkan proses


produksi, pengiriman, penyimpanan, distribusi dan penjualan produk untuk
memenuhi permintaan akan produk tersebut, termasuk seluruh proses dan
kegiatan yang terlibat di dalam penyampaian produk tersebut sampai ke tangan
konsumen (Wuwung 2013).

Untuk mengidentifikasi suatu kesalahan dalam sebuah rantai pasok, diperlukan


sebuah system yang mampu mendeteksi masalah yang terjadi pada rantai pasok
tersebut, system ini dikenal dengan system ketelusuran.

(Usman et al., 2000) Blockhain adalah salah satu hasil teknologi pada era 4.0 ini
yang dapat didefinisikan sebagai buku besar terdistribusi yang melacak setiap
aktivitas dalam rantai blok, yang mana setiap catatan aktivitas tersebut adalah
aktivitas yang telah divalidasi (Bogart and Rice 2015).

Teknologi blockchain dapat membantu memberikan solusi yang digunakan dalam


melacak setiap aktivitas yang telah dilakukan serta menjamin kualitas dan
pengelolaan pangan, sehingga teknologi ini membantu menyediakan system
pelacakan semua peristiwa yang terjadi pada rantai pasok dan meningkatkan
efisiensi rantai pasok dengan keterbukaan halal. Teknologi blockchain
menjanjikan sistem yang transparan, tahan rusak dan aman(Casino et al., 2019).
Review literatur ini bertujuan untuk mengetahui system ketelusuran rantai pasok
produk halal dengan pendekatan Casual Loop Diagram.

Penelitian ini akan mengggunakan metode pendekatan kuantitatif yaitu dengan


analisis Casual Lopp Diagram (CLD). Dengan pendekatan analisis CLD ini
nantinya semua komponen atau variable yang terkait pada system yang
bersangkutan baik secara internal maupun eksternal. CLD berguna dalam melihat
hubungan sebab akibat pada elemen-elemen dalam loop yang bersangkutan,
pengaruh antara elemen satu dengan yang lainnya baik searah maupun
berlawanan.
Pada literatur ini secara khusus membahas tentang definisi secara umum
mengenai rantai pasok produk halal dan Tracebility dengan pendekatan CLD.

LITERATURE REVIEW

METHODOLOGY

RESULT AND DISCUSSION

CONCLUSION

REFERENCES

Handayani, D. I. (2018). Pemodelan Sistem Traceability Halal Supply Chain dalam


Menjaga Integritas Produk Makanan Halal Dengan Pendekatan Interpretive
Structural Modeling ( ISM ). 2(2), 70–79.

Usman, M., Hermadi, I., & Arkeman, Y. (2000). Rancang Bangun Sistem
Ketertelusuran Rantai Pasok Ayam Pedaging Melalui Aplikasi Android
Berbasis Blockchain The Design of Broiler Supply Chain Traceability System
through Blockchain-Based Android Applications. 8, 105–114.

Utara, U. S. (2019). Traceability pada Rantai Pasok Pangan Halal : Review


Literatur TALENTA Conference Series Traceability pada Rantai Pasok
Pangan Halal : Review Literatur. 2(4). https://doi.org/10.32734/ee.v2i4.649

Anda mungkin juga menyukai