PENELITIAN KUALITATIF
OLEH :
KELOMPOK 4
SARTIKA (1847440018)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu penelitian dikatakan baik apabila senantiasa melihat kesesuaian antara teknik
yang digunakan dengan alur pemikiran umum serta gagasan yang teoritis. Secara umum
penelitian adalah suatu kegiatan yang secara bertahap dimulai dengan menentukan topik,
mengumpulkan data dan menganalisis data, sehingga didapatkan hasil dari pênelitian yang
akan diteliti. John Creswell (2008) rnendefinisikan penelitian sebagai suatu proses
bertahap bersiklus yang dirnulai dengan mengidentifikasi suatu masalah yang akan diteliti.
Setelah masalah teridentifikasi selanjutnya diikuti dengan rnereview bahan bacaan atau
kepustakaan. setelah itu selanjutnya adalah rnenentukan dan rnernperjelas tujuan dari
penelitian yang akan dilakukan. Kemudian, melakukan pengurnpulan dan analisa data.
Kernudian rnenafsirkan (interpretation) data yang diperoleh. Penelitian ini berfokus pada
pelaporan hasil penelitian. Pembaca atau audience nantinya akan rnengevaluasi hasil
penelitian tersebut dan selanjutnya rnenggunakannya sebagai referensi atau untuk
keperluan lainnya.
Penelitian biasanya dilaksanakan oleh berbagai lembaga-lembaga pendidikan
khususnya pada pendidikan tinggi. Tujuannnya adalah untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan dan memahami lebih jauh lagi mengenai gejala-gejala alam dan sosial yang
belum mendapatkan suatu kebenaran. Sekarang ini, Dunia industri dan bisnis sangat gencar
dalam melaksanakan kegiatan penelitian, di bawah unit Penelitian dan Pengembangan
(Research and Development) untuk meningkatkan kualitas-kualitas produk dan
pelayanannya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai jual produk dan pelayanannya.
Meskipun penelitian dirasakan sangat penting dalam berbagai bidang, tetapi tidak semua
pendidik atau industri terlibat dan tertarik dalam membuat suatu penelitian. Hal ini
disebabkan karena berbagai alasan baik itu soal tidak adanya waktu, kurangnya fasilitas
dan tidak tersedianya dana penunjang.
Penelitian kualitatif adalah istilah umum yang mengacu pada sekelompok metode,
dan cara mengumpulkan dan menganalisis data yang bersifat interpretatif atau penjelasan
dan fokus pada makna. Pengumpulan data dilakukan di lingkungan alami, seperti klinik,
rumah sakit, atau peserta itu rumah karena metode kualitatif berusaha untuk
menggambarkan, mengeksplorasi dan memahami fenomena dari perspektif individu atau
kelompok. Realitas dikonstruksi oleh partisipan penelitian dan peneliti, dengan kedalaman
data yang dikumpulkan lebih penting daripada merekrut sampel yang besar. Metode
wawancara individu adalah metode pengumpulan data yang paling banyak digunakan
dalam penelitian kualitatif dan berbagai data dapat dikumpulkan termasuk fi catatan
lapangan, rekaman audio dan video, gambar atau dokumen. Peneliti kualitatif biasanya
bekerja dengan teks saat menganalisis data; data dapat ditranskripsikan secara keseluruhan
atau fokus pada bagian yang dipilih. (Noble & Smith, 2014)
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan memahami realitas sosial,
Yaitu melihat dunia dari apa yang ada, bukan dunia yang seharusnya, maka seseorang
peneliti kualitatif haruslah orang yang memiliki sifat open minded. Karenanyamelakukan
penelitian kualitatif dengan baik dan benar berarti telah memiliki jendela untuk memahami
dunia psikologi dan realitas sosial. Peneliatian kualitatif dilakukan pada kondisi ilmiah dan
bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatof, adalah instrumen kunci. Penelitian
kualitatif lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan
jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami
interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan
meneliti sejarah perkembangan.
Penelitian kualitatif (termasuk penelitian dan deskriptif) yaitu penelitian yang tidak
menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai
dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang diterapkan secara sistematis
dalam pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan penejelasan dan argumentasi.
Dalam penelitian kualitatif informasi yang dikumpulkan dan diolah harus tetap obyektif
dan tidak dipengaruhi oleh pendapat peneliti sendiri.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas pada makalah ini:
1. Apa definisi penelitian kualitatif?
2. Apa jenis-jenis penelitian kualitatif?
3. Bagaimana karakteristik penelitian kualitatif?
4. Bagaimana langkah-langkah penelitian kualitatif?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah istilah umum yang mengacu pada sekumpulan metode,
serta metode pengumpulan dan analisis data, yang bersifat eksplanatori atau eksplanatori,
dan berfokus pada makna. Ada beberapa jenis penelitian kualitatif yang berkaitan dengan
tujuan, yaitu penelitian yang dilakukan untuk kepentingan penelitian itu sendiri, penelitian
yang dilakukan untuk tujuan evaluasi, penyelesaian skripsi, atau penelitian yang dilakukan
untuk kepentingan pribadi. Karena tujuan yang berbeda, kriteria evaluasi juga berbeda. Jika
penelitian dilakukan untuk tujuan evaluasi, maka tujuannya adalah untuk melihat apakah
rencana atau kebijakan tersebut efektif. Jika penelitian itu untuk penelitian itu sendiri, maka
tujuannya adalah untuk menambah pemahaman atau memperbaharui teori-teori yang ada.
Jika penelitian ini bertujuan untuk menulis makalah, maka tujuannya adalah untuk
memberikan ide-ide penting kepada pembaca, yaitu para penggagas dan penguji yang telah
menarik perhatian dan perhatian publik. Peran sponsor dan tim penguji memegang peranan
penting dalam mengevaluasi penelitian ini. Jika anggota tim peninjau tidak memahami
metode yang digunakan, maka akan berdampak negatif pada evaluasi penelitian.
Secara umum, ada beberapa tahapan yang perlu dilalui dalam melakukan penelitian
kualitatif. Mungkin terdapat sedikit perbedaan tahapan-tahapan dalam melakukan
penelitian kualitatif namun pada dasarnya memliki prosedur yang sama. Menurut Newman
(2014) ada beberapa tahapan dalam melakukan penelitian kualitatif, adalah:
1. menyeleksi topik,
2. menyempitkan fokus pertanyaan artinya tahapan ini merupakan langkah krusial yang
harus dilakukan agar topik yang masih luas dapat disempitkan dan lebih terfokus,
3. mendesain penelitian,
4. mengumpulkan data,
5. menganalisis data,
6. menginterpretasi data, dan
7. publikasi atau memberikan laporan penelitian kepada orang lain
Metode kualitatif memperlakukan peserta sebagai subjek nyata daripada objek. Para
peserta merasa berharga di sini karena informasinya sangat berguna. Metode penelitian ini
memberikan banyak ruang bagi partisipan. Mereka menghindari objektifikasi peneliti,
mereka hanya menjawab pertanyaan yang telah disiapkan, kemudian memilih jawaban
yang sudah tersedia.
2. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka atau literature review adalah bahan tertulis berupa buku dan
jurnal yang membahas topik yang akan dipelajari. Tinjauan pustaka membantu peneliti
meninjau pemikiran, pendapat, dan kritik tentang topik yang sebelumnya dibangun dan
dianalisis oleh ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan
menganalisis nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.
Penelitian kualitatif berbeda dengan tradisi kuantitatif, metode kualitatif tidak
membahas kajian pustaka yang mendalam di awal penelitian, karena nantinya
berdasarkan masukan peserta, gagasan para ilmuwan sebelumnya akan ditambah,
diperluas atau bahkan ditingkatkan. Ide-ide baru dalam hasil penelitian juga dapat
menggantikan ide atau ide sebelumnya. Teori dalam tradisi kualitatif berarti mencari
ide, gagasan, pendapat para ahli yang diterbitkan dalam buku, jurnal, dan tulisan
lainnya. Oleh karena itu, teori dalam tradisi kualitatif digunakan sebagai konfirmasi
awal, yaitu terdapat bukti ilmiah tertulis bahwa subjek telah dipelajari dan dipelajari,
tetapi di tempat dan waktu yang berbeda, orang yang berbeda, situasi yang berbeda,
dan lingkungan yang berbeda. Hal ini berbeda dengan tradisi kuantitatif, dalam tradisi
kuantitatif, teori merupakan muatan utama penelitian. Namun kesamaan antara tradisi
kuantitatif dan kualitatif adalah keduanya membahas tinjauan pustaka di awal
penelitian. Tujuan dari diskusi teoritis awal adalah untuk menegaskan pentingnya
masalah atau topik penelitian yang dibahas. Dengan kata lain, untuk memberikan
konfirmasi akan pentingnya penelitian ini.
3. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk menangkap makna / pemahaman
terdalam (Verstehen) dari suatu peristiwa, gejala, fakta, peristiwa, kenyataan atau
masalah tertentu, bukan untuk mempelajari atau membuktikan apakah masalah atau
peristiwa tersebut bersifat kausal. Oleh karena itu, metode kualitatif tidak
menggunakan hipotesis, karena biasanya menggunakan statistik untuk menguji
hipotesis. Pengukuran dan verifikasi statistik tidak digunakan dalam tradisi kualitatif.
Demikian pula istilah variabel tidak digunakan dalam metode kualitatif karena
topiknya mungkin memiliki terlalu banyak variabel, dan jika ingin membahas semua
variabel, penelitian tidak akan pernah selesai. Demikian pula jika hanya beberapa
variabel yang digunakan, keaslian gejala, masalah atau kejadian akan sangat lemah.
Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian kualitatif mungkin tidak memiliki variabel
yang jelas, atau variabel belum teridentifikasi, dan ini mungkin juga terjadi.
Dalam pendekatan kualitatif, pertanyaan penelitian dapat berubah setelah adanya
masukan dari peserta. Hal ini umumnya diyakini karena sumber utama data adalah apa
yang dialami, dipikirkan, dan diinformasikan oleh peserta. Peneliti harus membebaskan
diri dari konsep, asumsi, atau pemikirannya sendiri. Peneliti harus melepaskan
pendapat mereka dan menggunakan pendapat partisipan. Peserta akan mengungkapkan
pikiran, perasaan dan pengalamannya. Singkatnya, peserta akan mempresentasikan
pengalamannya. Setiap pengalaman memiliki maknanya, dapat membantu orang lain,
organisasi atau komunitas, dan dapat dipelajari secara ilmiah.
4. Pengumpulan Data
Data penelitian dapat berupa teks, foto, angka, cerita, gambar, dan artefak. Data
penelitian kualitatif biasanya muncul dalam bentuk teks, foto, cerita, gambar, dan
peninggalan budaya, bukan dalam bentuk angka hasil hitung. Kumpulkan data saat
menjelaskan arah dan tujuan penelitian dan apakah sumber datanya benar sudah
ditentukan, whistleblower atau partisipan sudah dihubungi, dan kesediaan mereka
untuk memberikan informasi yang dibutuhkan sudah disepakati. Data penelitian
kualitatif diperoleh dengan berbagai cara: wawancara, observasi, dokumen.
Memperoleh data dengan berbagai cara disebut triangulasi. Alasan penggunaan
triangulasi adalah tidak adanya metode pengumpulan data tunggal yang cocok dan bisa
sempurna. Dengan menggunakan triangulasi diharapkan dapat memmbantu. Dalam
banyak studi kualitatif, biasanya peneliti menggunakan teknologi triangulasi dalam
artian menggunakan proses pengumpulan data dengan wawancara dan observasi.
5. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah bagian dari pengumpulan data. Pengamatan
berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan. Dalam tradisi kualitatif, untuk
mendapatkan data kita tidak hanya duduk manis di belakang meja, tetapi pergi atau
terjun langsung ke tempat kejadian, ke tetangga, ke organisasi, dan ke masyarakat. Data
yang diamati dapat muncul dalam berbagai bentuk seperti deskripsi sikap, tingkah laku,
tindakan, dan interaksi secara keseluruhan antar manusia. Data observasi juga dapat
berupa interaksi dalam organisasi atau pengalaman anggota dalam organisasi.
Dengan mengamati langsung peneliti akan mendapatkan pengalaman dan
pengetahuan yang sangat pribadi, yang terkadang sulit ekspresikan dengan kata-kata.
Pengetahuan menjadi fondasi untuk melakukan refleksi dan introspeksi. Pengetahuan
ini bukan hanya data tulisan karena itu adalah pengalaman yang dialami secara
langsung. Tujuan utama observasi adalah untuk mendeskripsikan situasi yang diamati.
Kualitas penelitian tergantung pada pemahaman peneliti dan kedalaman situasi dan
latar belakang, serta mendeskripsikannya sealami mungkin.
6. Sampel
Sampel metode kualitatif bersifat purposive, artinya memenuhi maksud dan tujuan
penelitian. Sampel metode kualitatif tidak menekankan pada kuantitas atau bentuk
ekspresi, tetapi berfokus pada kualitas informasi, kredibilitas dan kekayaan informasi
yang dimiliki oleh penyedia informasi atau partisipan. Jika kualitasnya buruk atau
informasinya tidak dapat diandalkan, sejumlah besar sampel akan menjadi tidak berarti.
Sampel juga harus sesuai dengan konteksnya. Oleh karena itu, pengambilan sampel
secara acak tidak cocok untuk penelitian yang menekankan pada kedalaman informasi.
Aspek kedalaman yang ditekankan dengan metode kualitatif dan jumlah sampel yang
banyak membuat tidak mungkin untuk mencapai kedalaman. Oleh karena itu, syarat
utamanya adalah menjadi kredibel dan informatif. Sampel yang lebih besar hanya
mengarah pada informasi yang tumpang tindih.
7. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi yang tidak dapat diperoleh
melalui observasi atau kuesioner. Ini karena peneliti tidak bisa mengamatinya
sepenuhnya. Tidak semua data bisa diperoleh melalui observasi. Oleh karena itu,
peneliti harus mengajukan pertanyaan kepada peserta. Pertanyaan sangat penting untuk
menangkap ide, pemikiran, wawasan, dan perasaan orang lain tentang gejala, kejadian,
fakta atau kenyataan. Dengan mengajukan pertanyaan, peneliti memasuki dunia
pemikiran orang lain, memahami pemikiran mereka dan memahami pemikiran mereka.
Karena persepsi, perasaan, dan pikiran orang sangat bermakna, dapat dimengerti, dan
dapat digunakan serta dianalisis secara ilmiah.
Dengan mewawancarai, partisipan dapat diubah dari objek menjadi subjek. Jika
subjek diperlakukan sebagai objek, maka prinsip hierarki berlaku yang mana peniliti
menganggap dirinya sebagai orang yang lebih tahu, hadapi objek penelitian yang tidak
diketahui. Secara kualitatif, peserta dianggap sebagai subjek. Memperlakukan
partisipan sebagai subjek berarti peneliti dan peneliti memiliki posisi yang sama. Oleh
karena itu, mereka tidak disebut orang yang diwawancarai atau hanya menjawab
pertanyaan. Peserta terlibat langsung, aktif dan memiliki posisi yang sama. Sebagai
peserta, ide ini orisinal, bukan fiktif atau sudah ada sebelumnya.
8. Analisis Data
Analisis mengacu pada pemrosesan data, pengorganisasian data, dan memecahnya
menjadi unit-unit yang lebih kecil. Analisis dan penjelasan selalu berjalan seiring.
Metode kualitatif mengubah data menjadi penemuan. Memang tidak ada rumus dan
alat ukur untuk menentukan validitas dan reliabilitas. Tidak ada aturan mutlak. Hanya:
"Manfaatkan hasrat Anda sebaik-baiknya untuk melakukan yang terbaik." Mungkin
ada petunjuk, tetapi tujuan akhirnya adalah “unik” untuk setiap peneliti. Analisis data
di sini berarti menyusun secara sistematis materi dalam wawancara dan observasi,
menjelaskannya dan menghasilkan ide, opini, teori atau ide baru yang disebut
penemuan. Penemuan dalam analisis kualitatif berarti mencari dan menemukan tema,
pola, konsep, wawasan dan pemahaman.
9. Penafsiran
Penafisran atau interpretasi mengacu pada pengembangan ide berdasarkan temuan
dan menghubungkannya dengan teori yang ada atau konsep yang lebih luas dan lebih
dalam. Penafsiran dilakukan setelah ada, lengkap dan jelas, karena baru penjelasan
dilakukan. Penafsiran juga berarti mencari dan menemukan hal-hal baru, unik atau
penting. Ada beberapa tujuan atau jenis penjelasan. Pertama, penjelasan harus
memperkuat teori, ide, konsep dan temuan penelitian sebelumnya (konfirmasi). Kedua,
memperjelas penjelasan tentang teori, ide, konsep, pendapat, atau hasil penelitian
sebelumnya yang tidak jelas. Ketiga, untuk memperjelas penjelasan konten
tersembunyi. Dalam metode kualitatif, interpretasi dan analisis berjalan seiring.
Artinya peneliti menganalisis data, dan dia juga menjelaskannya. Padahal, menurut
beberapa ahli, penjelasan sudah dimulai sejak awal pendataan. Oleh karena itu, tidak
ada penjelasan aktual yang dibuat di akhir penelitian.
B. Saran
Saran kami sebagai penulis jika ingin menggunakan atau menerapkan penelitian
kualitatif maka harus memperhatikan langkah-langkah yang ada untuk metode penelitaian
kualitatif. Kami juga mengaharap makalah ini bisa menjadi bahan bacaan bagi pembaca.
Kritik dan saran juga dibutuhkan untuk perbaikan penulisan makalah selanjutnya.
Daftar pustaka
Jacelon, C. S., & Dell, K. K. O. (2005). Analyzing Qualitative Data Cynthia. UROLOGIC
NURSING, 25(3), 217–220.
Noble, H., & Smith, J. (2014). Qualitative data analysis : a practical example. 17(1), 2013–2014.
Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya. PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Walliman, N. (2011). Research Methods the basics. Taylor adn Francis Group.