Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metodologi penelitian merupakan mata kuliah yang menunjang dalam pembuatan
karya ilmiah. Melihat hasil karya ilmiah yang hasilnya masih belum maksimal, perlu adanya
suatu penelitian. Dalam membuat proposal penelitian membutuhkan langkah-langkah yang
harus dilakukan peneliti, sehingga perlu untuk mengetahui masalah yang akan diteliti terlebih
dahulu. Apabila masalah itu telah ada, kemudian dapat diidentifikasi, dibatasi, dan
dirumuskan sehingga masalahnya dapat ditemukan suatu solusi yang baik.
Dalam merumuskan masalah perlu mengetahui masalah yang telah dibatasi dari
beberapa identifikasi suatu masalah yang sudah diteliti sebelumnya, dari masalah itu maka
kita akan menemukan solusi dan mudah dalam menyelesaikan rumusan masalah.
Dalam makalah ini dijelaskan mengenai pengertian penelitian, jenis-jenis penelitian,
dan tujuan penelitian. Apabila dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan,
maka kami membutuhkan kritik yang membangun dari pembaca agar makalah ini menjadi
makalah yang baik dan berguna sebagaimana mestinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian ?
2. Apa yang dimaksud dengan metode penelitian kualitatif ?
3. Apa tujuan penelitian Kualitatif ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa metode penelitian
2. Untuk mengetahui Apa Itu Metode Penelitian Kualitatif

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Kualitatif
Penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah.
Tujuannya yaitu untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yang signifikan, melalui
penerapan prosedur-prosedur ilmiah. Penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan dan
dapat dipertanggungjawabkan mengenai proses pendidikan. Penelitian pendidikan merupakan
suatu kegiatan yang diarahkan kepada pengembangan pengetahuan ilmiah tentang kejadian-
kejadian yang menarik perhatian pendidikan. Tujuannya ialah menemukan prinsip-prinsip
umum, atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan,
dan mengandalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan
Penelitian kualitatif (qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan
untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas social, sikap,
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Beberapa
deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan menjelaskan yang mengarah pada
penyimpulan.
Adapun Menurut Beberapa Ahli Penelitian Kualitatif Adalah:
1. Menurut Saryono (2010), Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan
untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau
keistimewaan dari pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan
melalui pendekatan kuantitatif.
2. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik
pengumpulan dengan tri-anggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau
kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Penelitian kualitatif bersifat induktif, peneliti membiarkan permasalahan-


permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpetasi. Data dihimpun
dengan pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetail
disertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan
catatan-catatan.

2
Penelitian kualitatif adalah penelititan yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dll. Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yang pertama yaitu,
menggambarkan dan mengungkap ( to describe and explore) dan kedua menggambarkan dan
menjelaskan (to describe and explaim).
Secara garis besar, penelitian dapat dikelompokkan menurut beberapa aspek.
Beberapa aspek tersebut adalah aspek tujuan, aspek metode, dan aspek kajian. Berdasarkan
pendekatan, secara garis besar dibedakan dua macam penelitian yaitu, penelitian kualitatif
dan penelitian kuantitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik dan prosedur penelitian
berbeda. Dalam unit ini pemakalah akan menyajikan salah satu dari dua pendekatan
penelitian yaitu, penelitian kualitatif dan jenis-jenisnya yang mencakup penelitian kualitatif
interaktif dan penelitian kualitatif non interaktif

B. JENIS-JENIS METODE PENELITIAN KUALITATIF


Metode kualitatif secara garis besar dibedakan dalam dua macam, kualitatif interaktif
dan non interaktif. Metode kualitatif interaktif, merupakan studi yang mendalam
menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari orang dalam lingakaran alamiahnya.
Peneliti menginterpretasikan. fenomena-fenomena bagaimana orang mencari makna
daripadanya. Para peneliti kualitatif membuat gambaran yang kompleks, dan menyeluruh
dengan deskripsi detail dari kacamata para informan. Beberapa peneliti kualitatif
mengadakan diskusi terbuka :
 Kualitatif Interaktif Kualitatif Non Interaktif
 Etnografis
 Fenomenologis
 Historis
 Studi Kasus
 Teori Dasar
 Studi Kritis Analisis Konsep
 Analisis Kebijakan
 Analisis Historis
Yang Menunjukan Tentang nialai-nilai yang mewarnai narasi. Peneliti interaktif
mendeskripsikan konteks dari studi, mengilustrasikan pandangan yang berbeda dari

3
fenomena, dan secara berkelanjutan merevisi pertanyaan berdasarkan pengalaman di
lapangan.
1. Penelitian Kualitatif Interaktif
a. Pengertian Penelitian Kualitatif Interaktif
Ada lima macam metode penelitian kualitatif interaktif, yaitu metode
etnografis, biasa dilaksanakan dalam antropologi dan sosiologi, metode
fenomenologis digunakan dalam psikologi dan filsafat, studi kasus digunakan
dalama ilmu social dan kemanusiaan serta ikmu terapan, teori dasar (grounded
theory) digunakan dalam sosiologi, dan studi kritis digunakan dalam berbagai
bidang ilmu, metode-metode interaktif ini bisa difokuskan pada pengalaman hidup
individu seperti dalam fenomenologi, studi kasus, teori dasar, dan studi kritis, bisa
juga berfokus pada masyarakat dan budaya seperti dalam etnografi dan beberapa
studi kritikal.
1. Metode Etnografis
Diantara model umum dari penelitan yang digunakan oleh ilmuan social,
etnografi adalah sama dengan antropologi dan secara khusus dengan fungsi teori
structural yang bersifat preskriptif. Etnografi terkait dengan konsep budaya
(cultural concept). Dengan demikian etnograpi adalah analisis deskripsi atau
rekonstruksi dari gambaran dalam budaya dan kelompok (reconstruction of intact
cultural scenes and group).[8] Studi Etnogarafis (ethnographic studies) yaitu
mendeskripsikan dan menginter-pretasikan budaya, kelompok sosial atau system.
Dalam pendidikan dan kurikulum, difokuskan pada salah satu kegiatan inovasi
seperti pelaksanaan model kurikulum terintegrasi, berbasis kompetensi,
pembelajaran kontekstual, dsb. Proses penelitian etnografi dilaksanakan di
lapangan dalam waktu yang cukup lama, berbentuk observasi dan wawancara
secara alamiah dengan para partisipan, dalam berbagai bentuk kesempatan
kegiatan, serta mengumpulkan dokumen-dokumen dan bend-benda (artifak).
Meskipun makna budaya itu sangat luas, tetapi studi etnografi biasanya
dipusatkan pada pola-pola kegiatan, bahasa kepercayaan, ritual, dan cara-cara
hidup. Hasil akhir akhir penelitian bersifat komperhensif, suatu naratif deskriptif
yang bersifat menyeluruh disertai interpretasi yang mengintergretasikan seluruh
aspek-aspek kehidupan dan menggambarkan kompleksitas kehidupan tersebut.
Beberapa peneliti juga melakukan penelitian mikro-etnografi penelitian
difokuskan pada salah satu aspek saja.
4
2. Metode Fenomenologis
Studi Fenomenologis mempunyai dua makna. Sebagai filsafat sains dan
sebagai metode pencarian (penelitian). Studi fenomenologis mencoba mencari arti
dari pengalaman dalam kehidupan. Peneliti menghimpun data berkenaan dengan
konsep, pendapat, pendirian sikap, penilaian, dan pemberian makna terhadap
situasi atau pengalaman dalam kehidupan. Tujuan dari penelitian fenomenologis
adalah mencari atau menemukan makna dari hal-hal yang esensial atau mendasar
dari pengalaman hidup tersebut, penelitian dilakukan melalui wawancara
mendalam yang lama dengan partisipan. Pemahaman tentang persepsi dan sikap-
sikap informan terhadap pengalaman hidup subyek sehari-hari diperoleh dengan
menggunakan wawancara.
Penggunaan pendekatan ini dimulai dengan sikap diam, ditunjukkan
untuk menelaah apa yang sedang dipelajari. Cara fenomenologi menekankan
berbagai aspek subjektif dari prilaku manusia, selanjutnya peneliti berusaha
memahami bagaimana subjek meberi arti terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi
di sekitar kehidupannya. Peneliti percaya bahwa berbagai cara manusia untuk
menginpretasikan pengalamannya lewat interaksi orang lain.
3. Metode Historis
Studi Historis (historical studies) yakni,meneliti peristiwa-peristiwa yang
telah berlalu. Peristiwa-peristiwa sejarah direka-ulang dengan menggunakan
sumber data primer kesaksian dari pelaku sejarah yang masih ada, kesaksian yang
tidak disengaja yang tidak dimaksudkan untuk disimpan, sebagai catatan atau
rekaman, seperti peninggalan-peninggalan sejarah, dan kesaksian sengaja berupa
catatan dan dokumen-dokumen. Penelitian historis menggunakan pendekatan
metode dan materi yang mungkin sama dengan penelitian etnografis, tetapi
dengan fokus, tekanan dan sistematika yang berbeda. Beberapa peneliti juga
menggunakan pendekatan dan metode ilmiah (positivitis) seperti mengadakan
pembatasan masalah, perumusan hipotesis, pengumpulan dan analisis data, uji
hipotesis dan generalisasi, walaupun sudah tentu dalam keterbatasan-keterbatasan
tertentu. Salah satu ciri khas dari penelitian historis adalah periode waktu:
kegiatan, peristiwa, karakteristik, nilai-nilai kemajuan bahkan kemunduran dilihat
dan dikaji dalam konteks waktu.
4. Studi Kasus

5
Studi kasus (case study) merupakan satu penelitian yang dilakukan
terhadap suatu “kesatuansistem”. Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan,
peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu, atau ikatan
tertentu. Studi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan untuk menghimpun
data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Kasus sama
sekali tidak mewakili populasi dan tidak dimaksudkan untuk memperoleh
kesimpulan dari populasi. Kesimpulan studi kasus hanya berlaku untuk kasus
tersebut. Tiap kasus bersifat unik atau memiliki karakteristik sendiri yang berbeda
dengan kasus lainnya. Suatu kasus dapat terdiri atas satu unit atau lebih dari satu
unit, tetapi merupakan satu kesatuan. Kasus dapat satu orang, satu kelas, satu
sekolah, beberapa sekolah tetapi dalam satu kantor kecamatan, dsb. Dalam studi
kasus digunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi,
dan studi dokumenter, tetapi semuanya difokuskan kearah mendapatkan kesatuan
dan kesimpulan.
5. Teori Dasar
Penelitian teori dasar atau sering disebut juga penelitian dasar atau teori
dasar (grounded theory) merupakan penelitian yang diarahkan pada penemuan
atau minimal menguatkan terhadap suatu teori. Penelitian dilakukan dengan
menggunkan kualitatif. Walaupun penelitian kualitatif memberikan deskripsi yang
bersifat terurai, tetapi dari deskripsi tersebut diadakan abstraksi atau interensi
sehingga diperoleh kesimpulan-kesimpulan yang mendasar yang membentuk
prinsip dasar, dalil atau kaidah-kaidah, kumpulan dari prinsip, dalil atau kaidah
tersebut berkenaan dengan sesuatu hal dapat menghasilkan teori baru, minimal
memperkuat teori yang telah ada dalam hal tersebut. Penelitian dasar dilaksanakan
dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data, diadakan Pengecekan
ke lapangan, studi pembandingan antar kategori, fenomena dan situasi melalui
kajian induktif, deduktif dan verifikasi sampai pada titik jenuh. Pada titik ini
peneliti memilih mana fenomena-fenomena inti dan mana yang tidak inti. Dari
fenomena-fenomena inti tersebut dikembangkan “alur konsep” serta “matriks
kondisi” yang menjelaskan kondisi sosial dan historis dan keterkaitannya dengan
fenomena-fenomena.
Penyusunan teori dari bawah (TDB) menurut Pandit yang dikutip oleh
Moloeng, terlebih dahulu memahami tiga unsur dasar TDB yaitu: konsep,
kategori, dan proposisi. Konsep adalah satuan kejadian dasar karena hal itu
6
dibentuk dari konseptualisasi data, bukan data itu sendiri, yang berdasarkan hal itu
teori itu disusun. Unsur kedua adalah kategori yang didefinisikan sebagai berikut:
kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan lebih abstrak dari konsep yang
mereka wakili. Kategori itu diperoleh melalui proses analisis yang sama dengan
jalan membuat perbandingan dengan melihat kesamaan atau perbedaan yang
digunakan untuk menghasilkan konsep-konsep yang lebih rendah. Kategori adalah
landasan dasar penyusunan teori. Kategori memberikan makna yang olehnya teori
dapat diintegrasikan. Kita dapat menunjukkan bagaimana pengelompokkan
konsep konsep membentuk kategori dengan jalan melanjutkan contoh yang
dikemukakan diatas. Unsur ketiga dari TDB adalah proposisi yang menunjukkan
hubungan-hubungan kesimpulan. Antara satu kategori dan konsep-konsep yang
menyertainya dan diantara kategori-kategori yang diskrit, unsur ketiga ini
dinamakan ‘hipotesis’.

6. Studi Kritis
Model penelitian ini berkembang dari teori kritis, feminis, ras dan pasca
modern yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan bersifat subjektif. Para
peneliti kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas,
status, ras, suku bangsa, jenis kelamin, dll. Peneliti feniminis dan etnis
memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah gender dan ras, sedang peneliti
pasca modern dan kritis memusatkan pada institusi social dan kemasyarakatan.
Dalam penelitian kritis, peneliti melakukan analisis naratif, penelitian tindakan,
etnografi kritis, dan penelitian fenimisme. Ada hal yang perlu mendapat perhatian
dalam penelitian kritis.
 .Pertama Penelitian-penelitian kritis tidak bersifat deskrit, meskipun masing--
masing mempunyai implikasi metodelogis. Model studinya berbeda dalam
tujuan, peranan teori, teknik pengumpulan data, pereanan peneliti, format
laporan dan narasinya, meskipun juga ada yang tumpang tindih.
 Kedua Penelitan kritis menggunakan pendekatan studi kasus, kajian terhadap
suatu kasus (kasus tunggal), kajian yang bersifat mendalam yang berbeda
dengan kajian eksperimental atau kajian lain yang bersifat generalisasi
maupun pembandingan. Dalam penelitian kualitatif kasus adalah satu kesatuan
kasus atau fenomena yang diteliti secara mendalam dan utuh.

7
2. Penelitian Kualitatif Non Interaktif
a. Penelitian Kualitatif Non Interaktif
Penelitian kualitatif non interaktif (non interactive inquiry) disebut juga
penelitian analitis, mengadakan pengkajian berdasarkan analisis dokumen. Sesuai
dengan namanya penelitian ini tidak menghimpun data secara interaktif melalui
interaksi dengan sumber data manusia. Melainkan, Peneliti menghimpun,
mengidentifikasi, menganalisis, dan mengadakan sintesis data untuk kemudian
memberikan interpretasi terhadap konsep, kebijakan, peristiwa yang secara
langsung ataupun tidak langsung dapat diamati. Sumber datanya adalah dokumen-
dokumen. Ada tiga macam penelitan analitis atau studi non interaktif, yaitu analisis:
konsep, historis dan kebijakan.
1. Analisis Konsep
Analisis konsep merupakan kajian atau analisis terhadap konsep-konsep
penting yang diinterpretasikan pengguna atau plaksana secara beragam,
sehingga banyak menimbulkan kebingungan, contohnya: cara belajar aktif,
kurikulum berbasis kompetensi, wajib belajar, belajar sepanjang hayat dan lain-
lain.
2. Analisis Historis
Analisis historis menganalisis data kegiatan, program, kebijakan yang telah
dilaksanakan pada masa yang lalu. Penelitian ini lebih diarahkan kepada
menganalisis peristiwa kegiatan, program, kebijakan, keterkaitan dalam urutan
waktu.
3. Analisis Kebijakan
Analisis kebijakan menganalisis berbagai dokumen yang berkenaan dengan
kebijakan tertentu, kebijakan otonomi daerah dalam pendidikan, ujian akhir
sekolah, pembiayaan pendidikan, dsb. Pengkajian diarahkan untuk menemukan
kedudukan, kekuatan, makna dan keterkaitan Antar dokumen, dampak, dan
konsekuensi-konsekuensi positif dan negatif dari kebijakan tersebut. Penelitian
kebijakan memfokuskan kajiannya pada kebijakan yang lalu atau yang berlalu
sekarang, dan diarahkan untuk:
(1) Meneliti formulasi kebijakan, sasarannya siapa-siapa saja,
(2) Menguji pelaksanaan suatu program terkait dengan suatu kebijakan,
(3) Menguji keefektivan dan kefisienan kebijakan.
8
C. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data sebagai bahan penelitian ada beberapa metode,
a. Metode yaitu bersifat non interaktif dan interaktif.
Teknik non interaktif meliputi
1. Teknik pustaka, teknik ini adalah biasanya hanya mengkaji tentang dokumen dan
arsip tentang hal-hal yang berkaitan dengan penelitian
2. Teknik simak dan catat, merupakan salah satu teknik penyediaan data, teknik
simak dengan dasar cakap dan lanjutannya simak bebas libat cakap, rekam, catat
3. Teknik interaktif
Adapun langkah-Langkah Dalam Teknik interaktif
1. Wawancara mendalam (in-Depth interviewing), Walliman menyatakan
“Interviews, because of their flexibility, are a useful method of obtaining
information and opinions from expert during the early stages of the research
project”. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada informan bersifat open
ended dan mengarah kepada kedalaman informasi. Biasanya teknik ini
dilengkapi dengan teknik cakap dengan dasar teknik pancing dan lanjutannya
semuka.
2. Diskusi kelompok (Focus Group Discussion)
3. Pengamatan langsung (direct observation)
D. Perbedaan Penilitian Kualitatif Dan Kuantitatif
Perbedaan yang paling mendasar antara metode kualitatif dan kuantitatif adalah alur
teori serta data. Di dalam penelitian kuantitatif, penelitian bermula dari teori yang dibuktikan
dengan data lapangan. Sebaliknya, di dalam metode kualitatif, penelitian berangkat dari data
lapangan dan menggunakan teori yang sudah ada sebagai pendukung, kemudian hasilnya
akan memunculkan teori dari data-data tersebut.
Menurut Williams (1988), ada 5 pandangan dasar perbedaan antara pendekatan
kuantitatif dan kualitatif. Kelima pendangan dasar perbedaan tersebut antara lain:

Bersifat realitas, pendekatan kuantitatif melihat realitas sebagai tunggal, konkrit, teramati,
serta dapat difragmentasi. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat realitas ganda (majemuk),
hasil konstruksi dalam pandangan holistik. Sehingga peneliti kuantitatif lebih spesifik,
percaya langsung pada obyek generalis, meragukan dan mencari fenomena pada obyek yang
realitas.
9
Interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya, pendekatan kuantitatif melihat
sebagai independen, dualistik bahkan mekanistik. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat
sebagai proses interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipasif.
Posibilitas generalis, pendekatan kuantitatif bebas dari ikatan konteks dan waktu
(nomothetic statements), sedangkan pendekatan kualitatif terikat dari ikatan konteks dan
waktu (idiographic statements).
Posibilitas kausal, pendekatan kuantitatif selalu memisahkan antara sebab riil
temporal simultan yang mendahuluinya sebelum akhirnya melahirkan akibat-akibatnya.
Sedangkan pendekatan kualitatif selalu mustahilkan usaha memisahkan sebab dengan akibat,
apalagi secara simultan.
Peranan nilai, pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas nilai, obyektif dan
harus seperti apa adanya. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat segala sesuatu tidak
pernah bebas nilai, termasuk si peneliti yang subyektif.

10
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah.
Tujuannya yaitu untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yang signifikan, melalui
penerapan prosedur-prosedur ilmiah. Penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan dan
dapat dipertanggungjawabkan mengenai proses pendidikan. Penelitian pendidikan merupakan
suatu kegiatan yang diarahkan kepada pengembangan pengetahuan ilmiah tentang kejadian-
kejadian yang menarik  perhatian pendidikan. Tujuannya ialah menemukan prinsip-prinsip
umum, atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan,
dan mengandalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan.
Penulis Mengambil Inti Sari Dalam Makalah Ini Adalah:
1. Metode Kualitaif secara garis besar dibedakan dalam dua jenis yaitu, Kualitatif
interaktif dan kualitatif non interaktif.
2. Metode Penelitian kualitatif interaktif terdiri dari enam macam yakni, metode
etnografis, fenomenologis, historis, studi kasus, teori dasar, studi kritis.
3. Metode penelititan kualitatif non interaktif terdiri dari tiga macam yakni, analisis
konsep, analisis historis, analisis kebijakan.

B. Saran
Banyaknya kekurangan yang dimiliki penulis dalam penyusunan makalah ini maka
diharapkan adanya masukan untuk menyempurnakan penulisan selanjutnya. Diharapkan juga
makalah ini bisa menambah pengetahuan pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, 2009, Metode Penelitian Pendidikan, Remaja


Rosdakarya Bandung
Drs. S. Margono, 2010, Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Nana Sayaodih Sukmadinata. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya

12

Anda mungkin juga menyukai