Anda di halaman 1dari 7

NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI STAATS FUNDAMENTAL NORM

(PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN)

DOSEN PEMBIMBING:

Bayu Nofriandi, S.H, M.Kn

Disusun oleh:

1. Nama: M. Asrowi Elfath


Nim: 101200034
2. Nama: M. Ikhsan Wahyu B.
Nim: 101200005
3. Nama: Muhammad Jumri
Nim: 101200032
4. Nama: Novianti
Nim: 101200007
5. Nama: Puput Rama Dona
Nim: 101200037

MAHASISWA SEMESTER 1 B
PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM
FAKULTAS SYARIAH
UIN STS JAMBI
TAHUN 2020

1
DAFTAR ISI

Daftar isi .................................................................................................................... 2

Bab 1 Pendahuluan ................................................................................................... 3


A. Latar belakang ....................................................................................................... 3
B. Tujuan ................................................................................................................... 3
C. Rumusan masalah ................................................................................................. 3

Bab 2 Pembahasan .................................................................................................. 4

A. Pengertian Staats Fundamental Norm ................................................................ 4


B. Penjelasan Pancasila sebagai Staats Fundamental Norm ................................... 4
C. Fungsi .................................................................................................................. 4

Bab 3 Penutup .......................................................................................................... 6


A. Kesimpulan .......................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 7

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembentukan berbagai sisitem yang dianut bangsa Indonesia tertuang dalam sebuah
konstitusi yang disebut Undang-Undang Dasar 1945, dan juga termuat dalam peraturan
yang lain, akan tetapi pembentukan dari pada sistem tersebut juga harus mendasarkan
pada sumber yang paling mendasar yang di dalamnya termuat berbagai tujuan, cita-cita,
serta cermin kepribadian bangsa, sehingga diharapkan setiap sistem, kebijakan, maupun
peraturan yang disusun tidak bertentangan dengan beberapa hal tersebut. Pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum Indonesia yang
pada hakikatnya adalah merupakan suatu pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita
hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kebatinan serta watak dari bangsa
Indonesia.

B. Tujuan
Untuk mengetahui pengantar nilai-nilai pancasila dalam staat fundamental norm.

C. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Staats Fundamental Norm
b. Penjelasan Pancasila sebagai Staats Fundamental Norm

3
BAB 2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN STAAT FUNDAMENTAL NORM


Secara etimologi staat fundamental norm berasal dari bahasa Belanda yang terdiri
dari staats = negara, fundamental yang paling mendasar, dan norm = norma. Jadi bila
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah pokok kaidah negara yang
fundamnetal.
Staats fundamental norm adalah norma yang merupakan dasar bagi pembentukan
konstitusi atau Undang-Undang Dasar (staatsverfassung) dari suatu negara. Posisi
hukum dari suatu staats fundamental norm adalah sebagai syarat bagi berlakunya suatu
konstitusi. Staats fundamental norm juga ada terlebih dahulu dari konstitusi suatu
negara.
Staats fundamnetal norm juga menyebutkan bahwa dalam tata tertib hukum dapat
diadakan pembagian secara berjenjang dan ternyata UUD RI bukanlah merupakan
tertib hukum yang tertinggi sebab diatas UUD RI masih ada dasar pokok bagi UUD RI
yang memiliki sifat hakekat yang tetap, kuat, tidak berubah, dan tidak boleh diubah
oleh siapapun termasuk juga Majelis PermusyawaGHSratan Rakyat (MPR), persyaratan
untuk dapat disebut dengan staats fundamental norm, ada dua yaitu:
1. Syarat formil bahwa staat fundamental norm harus dibentuk oleh pembentuk
negara.
2. Syarat selanjutnya bahwa staat fundamental norm isinya harus memuat tujuan
negara, asas politik negara, falsafah negara dan merupakan sumber hukum
bagi UUD nya.

B. PENJELASAN PANCASILA SEBAGAI STAAT FUNDAMENTAL NORM


Penempatan pancasila sebagai staat fundamental norm pertama kali disampaikan
oleh Notonagoro. Pancasila dilihat sebagai cita hukum (rechtsidee) merupakan bintang
pemandu. Posisi ini mengharuskan pembentukan hukum positif adalah untuk mencapai
ide-ide dalam Pancasila, serta dapat digunakan untuk menguji hukum positif. Dengan
ditetapkannya Pancasila sebagai staat fundamental norm maka pembentukan hukum,
penerapan, dan pelaksanaannya tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai Pancasila.
Secara yuridis konstitusional, Pancasila sebagai dasar negara yang dipergunakan
sebagai dasar mengatur menyelenggarakan pemerintahan negara. Secara objektif ilmiah
karena Pancasila adalah suatu paham filsafat, suatu philosophical way of thinking
system, sehingga uraiannya harus logis dan dapat diterima akal sehat.
Dengan penempatan Pancasila sebagai staat fundamental norm berarti
menempatkannya di atas undang-undang dasar.

C. FUNGSI
a. Fungsi Regulasi
Sebagai tolak ukur menguji suatu hukum positif adil atau tidak.

4
b. Fungsi Konstitutif
Menentukan bahwa tanpa suatu cita hukum maka hukum akan kehilangan maknanya
sebagai suatu hukum.
Sebagai staat fundamental norm Pancasila merupakan pangkal tolak dervasi (sumber
penjabaran) dari tertib hukum Indonesia termasuk UUD Negara Indonesia termasuk
UUD Negara Indonesia tahun 1945. Pancasila secara ilmiah sebagai dasar koherensi
bagi peraturan perundang-undangan di Indonesia. Secara epistimologis Pancasila
merupakan dasar kebenaran koherensi bagi peraturan perundang-undangan, dalam arti
bahwa suatu peraturan perundang-undangan itu adil atau tidak.

5
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Salah satu peranan Pancasila adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum di
Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya telah dijabarkan dalam Pembukaan
UUD 1945 sebagai sumber dari keseluruhan politik hukum nasional Indonesia.
Pancasila merupakan azas atau prinsip hukum yang merupakan sumber nilai dan
sumber norma bagi pembentukan hukum derivatnya atau turunannya seperti undang-
undang dasar, undang-undang, Perpu, Peraturan Pemerintah; Perda, dan seterusnya.
Pancasila mengandung nilai dasar yang bersifat tetap, tetapi juga mampu
berkembang secara dinamis. Dengan kata lain, Pancasila menjadi dasar yang statis,
tetapi juga menjadi bintang tuntunan (lightstar) dinamis. Pancasila juga sebagai dasar
dan ideologi negara, yaitu sumber kaidah hukum yang mengatur NKRI, dan meliputi
suasana kebatinan atau cita-cita hukum yang menguasai hukum dasar negara.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai