Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA SEBAGAI CITRA HUKUM DI INDONESIA

Guna Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Pancasila

Dosen Pengampu: Dr.WAHIDULLAH,S.H.I.,M.H

Disusun Oleh :

1. RIZKA LAILI AMELIA (221420000607)


2. M. MIFTAKHUL ANAM (221420000628)
3. M. NANANG KURNIAWAN (221420000590)
4. ANNISA’ AWWALIN NIKMA (221410000809)
5. LUTFIANY MIFTAHUL JANNAH (211420000582)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA

UNISNU JEPARA

TAHUN AKADEMIK 2021 / 2022


1. Latar belakang

Setiap bangsa yang baru merdeka pasti menginginkan untuk hidup dalam hukum yang di bentuk
berdasarkan dasar hukum negara itu sendiri¹

Istilah cita hukum adalah terjemahan bahasa Belanda rechtsidee atau Rechtsidee (Jerman).
Rechtsidee menurut A Hamid S Attamimi hendaknya diterjemahkan dengan cita hukum dan bukan
dengan cita-cita hukum, mengingat cita merupakan gagasan, rasa, cipta, pikiran, sedangkan cita-
cita ialah keinginan, kehendak, harapan, yang selau ada didalam fikiran dan di hati. (A Hamid S
Attamimi,1990:308)

Oleh karena itu pancasila menjadi cita hukum karena kedudukannya sebagai pokok
fundamental negara. Karena itu pula, Pancasila menjadi tuntunan bagi terbentuknya hukum
nasional. “Dengan kata lain, seluruh produk hukum yang dibuat dan diberlakukan, ditujukan untuk
mewujudkan gagasan-gagasan yang ada didalam Pancasila. Atas dasar tersebut, Pancasila menjadi
sumber dari segala sumber hukum yang menjadi penuntun hukum.

Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia menjadi landasan bagi bangsa Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara untuk mencapi tujuan dan cita-cita luhurnya.
Dalam hal ini Pancasila menjadi landasan sekaligus sumber hukum di Indonesia.

Sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, maka dari itu Pancasila menjadi
injakan yang melandasi segala peraturan yang dibuat. Artinya segala peraturan yang ada pada
Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan tidak boleh bertententangan dengan
Pancasila²

Oleh karena itu tekad dalam hukum yang di bentuk berdasarkan kesadaran hukum bangsa sendiri
dilakukannya "penciptaan, pengembangan, dan pembaharuan hukum"³

1. Soediman kartohadiprojo, hukum nasional sebagai catatan, bina cipta , bandung, hal 5

2. Oky setio kuncono, posisi pancasila sebagai landasan hukum di indonesia, spocjurnal, Nov 2014 hal 1

3. Bagir manan, politik perundang-undangan, makalah pada pendidikan singkat para pengajar FH se sumut, oktober
1993, hal 14
1. Rumusan masalah

Dalam uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NKRI Tahun 1945?

2. Bagaimana keberadaan Pancasila sebagai sumber hukum?

2. 1Pembahasan

1. Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 Pancasila adalah sebagai inti
Pembukaan UUD 1945, sehingga mempunyai kedudukan yang begitu kuat, tetap dan tidak akan
dapat diubah. Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara fundamental secara hukum
tidak dapat diubah oleh siapapun termasuk MPR dan DPR. [Landasan Hukumnya Tap MPRS
Nomor XX/MPRS/1966 No Tap MPR No. V/MPR/ 1973 dan TAP MPR No. IX/MPR/1978]
Mengubah Pembukaan UUD 1945 berarti membubarkan negara proklamasi. Oleh karena itu,
alinea keempat yang memuat Pancasila juga bisa bersifat tetap dan tidak akan dapat diubah,
melekat kuat pada kelangsungan kehidupan negara Republik Indonesia .Pancasila juga sebagai
sumber dari segala sumber hukum dan tertib terhadap hukum Republik Indonesia, perumusan
otentiknya termuat dalam pembukaan yang sudah pasti demi kepastian hukumnya. Oleh karena
itu, Pancasila merupakan substitusi esensial Pembukaan UUD 1945,

Dengan tetap menyadari keagungan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan
dengan memperhatikan hubungan dengan UUD 1945 yang memuat dasar falsafah negara pancasila
dan UUD 1945 merupakan kesatuan yang tidak akan dapat dipisahkan bahkan merupakan
rangkaian kesatuan nilai dan norma yang apik. Semangat dan yang dikobarkan pada
hakikatnya merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Berdasarkan
penjelasan diatas hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NKRI Tahun 1945 bisa kita
pahami sebagai hubungan yang bersifat formal dan material. Hubungan secara formal, dijelaskan
oleh Kaelan ditujukan pada tercantumnya Pancasila secara formal yang ada di dalam Pembukaan
yang terdapat pengertian bahwa tata kehidupan bernegara tidak hanya berpegang teguh pada asas
sosial, ekonomi, politik, tetapi juga dalam perpaduannya dengan keseluruhan asas yang melekat
padanya, yaitu perpaduan asas-asas kultural, religus dan asas-asas kenegaraan yang unsur
unsurnya terdapat dalam Pancasila.

2. Bagaimana keberadaan Pancasila sebagai sumber hukum?

Sumber hukum pada hakikatnya adalah tempat kita dapat menemukan dan menggali
hukumnya.⁴ Sumber hukum menurut Zevenbergen dapat dibagi menjadi sumber hukum materiil
dan sumber hukum formil. Sumber hukum materil adalah tempat di mana materi hukum tersebut
diambil. Sumber hukum materil ini merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum
misalnya: hubungan sosial, hubungan kekuatan politik, situasi sosial ekonomis, tradisi pandangan
keagamaan serta kesusilaan perkembangan internasional, keadaan geografis. Sumber hukum
formil termasuk tempat atau sumber dari mana suatu peraturan mendapatkan kekuatan hukum. Ini
berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan itu formal berlaku.⁵ Pancasila
juga sebagai norma dasar yang menguasai segala norma tetapi tentu saja dapat menjadi berkurang
nya supremasi serta daya ikat Pancasila dalam tatanan hukum. Dikatakan demikian, karena seluruh
nilai-nilai Pancasila seperti hal nya sebagai pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum dan cita-
cita moral tidak lagi mendapatkan legitimasi yuridis. Terutama, sistem hukum modern sudah
banyak dipengaruhi oleh aliran pemikiran yang positivisme hukum yang hanya mengakui
peraturan-peraturan tertulis. Untuk itu, adalah suatu kekeliruan apabila tidak menerangkan secara
eksplisit mengenai Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum.

Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia menjadi landasan bagi bangsa Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara untuk mencapi tujuan dan cita-cita luhurnya.
Dalam hal ini Pancasila menjadi landasan sekaligus sumber hukum di Indonesia.

Sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, maka dari itu Pancasila menjadi
injakan yang melandasi segala peraturan yang dibuat. Artinya segala peraturan yang ada pada
Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan tidak boleh bertententangan dengan
Pancasila
Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia menjadi landasan bagi bangsa Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara untuk mencapi tujuan dan cita-cita luhurnya.
Dalam hal ini Pancasila menjadi landasan sekaligus sumber hukum di Indonesia.

Sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, maka dari itu Pancasila menjadi
injakan yang melandasi segala peraturan yang dibuat. Artinya segala peraturan yang ada pada
Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan tidak boleh bertententangan dengan
Pancasila.
3.Kesimpulan

pancasila menjadi cita hukum karena kedudukannya sebagai pokok fundamental negara.
Karena itu pula, Pancasila menjadi tuntunan bagi terbentuknya hukum nasional. “Dengan kata lain,
seluruh produk hukum yang dibuat dan diberlakukan, ditujukan untuk mewujudkan gagasan-
gagasan yang ada didalam Pancasila. Atas dasar tersebut, Pancasila menjadi sumber dari segala
sumber hukum yang menjadi penuntun hukum.
DAFTAR PUSTAKA

Sudikno mertokusumo, memgenal hukum, edisi revisi, Yogyakarta, cahaya atma pustaka, hal 107

Soediman kartohadiprojo, hukum nasional sebagai catatan, bina cipta , bandung, hal 5

Oky setio kuncono, posisi pancasila sebagai landasan hukum di indonesia, spocjurnal, Nov 2014 hal 1

Bagir manan, politik perundang-undangan, makalah pada pendidikan singkat para pengajar FH se sumut, oktober
1993, hal 14

Anda mungkin juga menyukai