Kesimpulan
Dasar negara merupakan alas yang menjadi pijakan dimana memberikan kekuatan
suatu negara untuk berdiri. Pancasila, yang dikenal sebagai pijakan negara
Indonesia ini berperan sangat penting bagi pembangunan bangsa Indonesia.
Fungsi pokok dari Pancasila tentunya sebagai Dasar Negara yang menjadi sumber
dari segala sumber hukum yang mengatur Negara Kesatuan Republik Indonesia,
termasuk seluruh unsur di dalam NKRI seperti pemerintah, wilayah dan rakyat.
Pandangan hidup atau cara pandang bangsa Indonesia itu harus berpedoman,
pedomannya dari mana? Tentu dari Pancasila yang sebagai petunjuk kehidupan
kita sehari-hari.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila ini berasal dari budaya
masyarat bangsa kita sendiri. Karena sebagai inti dari nilai-nilai budaya Indonesia,
maka Pancasila bisa disebut sebagai cita-cita moral bangsa Indonesia.
Nah kemudian si cita-cita moral ini yang memberikan pedoman atau kekuatan
rohaniah kepada bangsa Indonesia supaya tercapainya kesejahteraan lahir dan
batin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pertama ketahui dulu apa itu ideologi, Ideoligi berasal dari kata “Idea” yang
berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita – cita dan logos yang berarti
“ilmu”. Jadi Ideologi dapat diartikan sebagai Ilmu pengertian – pengertian dasar.
Kamu tahu kan kalau saat Bangsa Indonesia pada saat melakukan proklamasi
kemerdekaan Indonesia dulu belum punya UUD Negara yang tertulis, nah untuk
mengatasi hal itu PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) sebagai badan
tempat perwakilan rakyat Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 mengesahkan
pembukaan dan batang tubuh UUD1945 yang berdasar pada Pancasila. Jadi,
Pancasila ini merupakan hasil perjanjian bersama rakyat untuk selamanya
(kesepakatan nasional).
Pancasila itu tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu dalam Pembukaan UUD
1945 yang dijabarkan lebih lanjut dari UUD 1945 dan hukum positif lainnya. Jadi
setiap sila-sila yang ada di Pancasila adalah nilai dasarnya, terus hukum sebagai
instrumental atau penjabaran dari sila Pancasilanya.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa pancasila telah jelas termuat di pembukaan
UUD 1945. Jadi Cita- cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia yaitu
masyarakat adil dan makmur yang merata secara materil dan spiritual yang
berdasarkan Pancasila.
b. Ideologi Tertutup
1. Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat,
2. Bukan berupa nilai dan cita-cita
3. Kepercayaan dan kesetian ideologis yang kaku
4. Terdiri atas tuntutan kongkrit dan operational yang diajukan secara mutlak
Nilai - nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila sebagai ideologi terbuka:
1. Nilai dasar, yaitu hakekat kelima sila pancasila
2. Nilai instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan strategi, sasaran serta
lembaga pelaksanaannya
3. Nilai praktis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu
realisasi pengalaman yang bersipat nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam
masyarakat,berbangsa dan bernegara.
A. Pengertian Pancasila
Kata Pancasila berasal dari kata Sansakerta (Agama Buddha) yaitu untuk
mencapai Nirwana diperlukan 5 Dasar/Ajaran, yaitu
1. Jangan mencabut nyawa makhluk hidup/Dilarang membunuh.
2. Jangan mengambil barang orang lain/Dilarang mencuri
3. Jangan berhubungan badan/Dilarang berjinah
4. Jangan berkata palsu/Dilarang berbohong/berdusta.
5. Jangan mjnum yang menghilangkan pikiran/Dilarang minuman keras.
Diadaptasi oleh orang jawa menjadi 5 M = Madat/Mabok, Maling/Nyuri,
Madon/Awewe, Maen/Judi, Mateni/Bunuh.
B. Pancasila menurut Ir. Soekarno yang disampaikan pada tangal 1 Juni 1945 di
depan sidang
BPUPKI, sebagai berikut:
1. Nasionalisme/Kebangsaan Indonesia;
2. Internasionalisme/Prikemanusiaan;
3. Mufakat/Demokrasi;
4. Kesejahteraan Sosial;
5. Ketuhanan yang berkebudayaan;
Presiden Soekarno mengusulkan ke-5 Sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila
yaitu:
1. Sosio Nasional : Nasionalisme dan Internasionalisme;
2. Sosio Demokrasi : Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat;
3. Ketuhanan YME.
Dan masih menurut Ir. Soekarno Trisila masih dapat diperas lagi menjadi Ekasila
atau Satusila yang intinya adalah Gotong Royong.
C. Pancasila menurut Piagam Jakarta yang disahkan pada tanggal 22 Juni 1945
rumusannya
sebagai berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya;
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan
perwakilan;
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia;
Kesimpulan dari bermacam-macam pengertian pancasila tersebut yang
sah dan benar secara Konstitusional adalah pancasila yang tercantum dalam
Pembukaan Uud 45, hal ini diperkuat dengan adanya ketetapan MPRS
NO.XXI/MPRS/1966 dan Inpres No. 12 tanggal 13 April 1968 yang menegaskan
bahwa pengucapan, penulisan dan Rumusan Pancasila Dasar Negara RI yang sah
dan benar adalah sebagai mana yang tercantum dalam Pembukaan Uud 1945.
B. Asas-Asas Pancasila
Asas Ketuhanan
Tuhan Yang Maha Esa adalah konsep Tuhan yang universal, Tuhan yang sama
dimiliki oleh semua agama dan kepercayaan. Tuhan yang sama yang disembah
Hindu, Budha, Islam dan Kristen. Konsep Tuhan universal inilah yang dipakai di
negara kita.
Sila Katuhanan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan
dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karenanya manuasia
percaya dan taqwa terhadap Tuhan YME. Sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab
Asas Kemanusiaan
Sila kemanusian Yang Adil dan Beradab Kemanusiaan yang adil dan
beradab menunjang tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan –
kegiatan kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa
manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian
dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkanlah sikap hormat dan bekerja
sama dengan bangsa–bangsa lain.
Asas Kenegaraan
Sila Persatuan Indonesia Dengan sila persatuan Indonesia, manusia
Indonesia menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan. Persatuan
dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan
demi kesatuan dan persatuan bangsa.
Asas Kerakyatan
Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan. Manusia Indonesia menghayati dan menjungjung
tinggi setiap hasil keputusan musyawarah, karena itu semua pihak yang
bersangkutan harus menerimannya dan melaksanakannya dengan itikad baik dan
penuh rasa tanggung jawab. Disini kepentingan bersamalah yang diutamakan di
atas kepentingan pribadi atau golongan. Pembicaraan dalam musyawarah
dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Keputusan-
keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Dalam melaksanakan permusyawaratan,
kepercayaan diberikan kepada wakil-wakil yang dipercayanya.
Asas Persatuan
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Dengan sila keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, manusia Indonesia menyadari hak dan
kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan perbuatannya yang luhur
yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong. Untuk
itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga kesinambungan antara hak
dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
C. Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasila. Pancasila terdiri dari lima
sila kelima sila itu adalah
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
Sebelum tanggal 17 agustus 1945 Indonesia belum merdeka. Bangsa
Indonesia dijajah oleh bangsa lain seperti portugis, Inggris, Belanda, Jepang.
Paling lama menjajah adalah Belanda. Sebelum kedatangan bangsa asing,
indonesia terdapat kerajaan-kerajaan besar yang merdeka misalnya Sriwijaya,
Majapahit, Demak, Mataram, Ternate dan Tidore. Terhadap penjajahan tersebut
bangsa Indonesia selalu melakukan perlawanan dalam bentuk perjuangan
bersenjata maupun politik.
Pejuangan bersenjata bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah, dalam
hal ini belanda, sampai dengan tahun 1908 boleh dikatakan selalu mengalami
kegagalan. Penjajah Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatbya tanggal 8 Maret.
Sejak saat itu Indonesia di duduki oleh tentara Jepang.
Mulai tahun 1945 , tentara jepang kalah oleh sekutu. Untuk menarik
simpati, jepang memberikan janji kemerdekaan janji ini diucapkan oleh perdana
menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944. Karena keadaan jepang terus
menerus mendesak, maka pada tanggal 39 april 1945 jepang memberikan janji
kemerdekaan bangsa indonesia yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang
dituangkan dalam maklumat Gunseikan (pembesar tertinggin sipil dari pemerintah
militer jaepang di jawa dan madura) no 23. Dalam maklumat itu sekaligus dimuat
dasar pembentkan BPUPKI. Tugas badan ini adalh menyelidiki dan
mengumpulkan usul-uslu untuk selanjutnya dikemukakan kepada pemerintahan
jepang untuk dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia. Anggota BPUPKI
dilantik pada tanggal 28 Mei 1945-1 Juni 1945.
Pada sidang pertama banyak orang yang berbicara dua diantarany
Muhammad yamin dan Bung kiarno yang masing-masin g mengusulkan caloin
dasr negara. Muhammad yamin mengajukan usul secara lisan dan tertulis. Contoh
srcara lisan:
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan
Contoh secara tertulis:
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Persatuan indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradap
4. Kerakyatn yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
dan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bung karno mengajukan usul mengenai calon dasar negara yang terdiri atas lima
hal yaitu:
1. Nasionalisme
2. Internasionalisme
3. Mufakat/demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Kelima hal ini oleh bung Karno diberi nama pancasila. Kelima sila
tersebut dapt dipers menjadi Trisila yaitu:
1. Sosionasionalisme
2. Sosiodemokrasi
3. Ketuhanan
Selesai sidang pertama pada 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI sepakat
untuk membentuk panitai kecil tugasnya adlah menampung usul-usul yang masuk
dan memriksa serta melaporkan kepadasidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota
diberi kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai dengan
tanggal 20 Juni 1945. Adapun anggota panitia kecil terdiri dari 8 orng yaitu:
1. Ir. Sukarno
2. Ki bagus Hadi Kusumo
3. KH Wahid Hasyim
4. Mr. Muh Yamin
5. M. Sutardjo Kartohadi Kusumo
6. Mr. A.A Maramis
7. R. Otto Iskandar Dinata
8. Drs. Muh. Hatta
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara panitia kecil,
dengan para panitia kecil dengan para anggota BPUPKI yang berdomisil di
jakarta. Hasil yang dicapai antara lain disetujinya dibentuk sebuah panitia kecil
penyelidik usul-usul perumus dasar negara, yang terdiri atas sembilan orang.
Panitia kecil yang beranggotakan sembilan orang itu pada tanggal itu juga
melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan calon mukadimah hukum dasar atau
dikenal “piagam Jakarta”
Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1946, hasil yang dicapai
adalah merumuskan rancangan hukum dasar. Pada tanggal 9 agustus dibentuk
panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 15 Agustus 1945
jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, dan sejak itu Indonesia kosong dari
kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para
pemimpin bangsa Indonesia yaitu dengan memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia, pada tanggal 17 Agustus. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan
mengadakan sidang.
Bung hatta mengemukakan bahwa pada tanggal 17 Agustus sore hari ada
utusan dari Indonesia bagian Timur yang menemuinya. Intinya rakyat Indonesia
bagian Timur mengusulkan agar pada alinea ke empat preambul, dibelakang kata
“ketuhanan” yang berbunyi “dengan menjalankan syariat-syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya” dihapus. Jika tidak maka rakyat Indonesia bagian Timur
lebih baik memisahkan diri dari negara RI yang baru saja diproklamasiakan. Usul
ini oleh Muh Hatta disampaikan kepada tokoh-tokoh islam, demi persatuan dan
kesatuan bangsa.
Oleh karena pendekatan yang terus-menerus dan demi persatuan dan
kesatuan mrngingat Indonesia baru saja merdeka, akhirnya tokoh Islam
merelazkan dicoretnya kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat-syariat
islam bagi pemeluk-pemeluknya” menjadi “ketuhanan yang maha esa”.
Pandangan Soekarno yang demikian ini merupakan pengulangan dari apa yang
pernah ia ucapkan pada Pidato 1 Juni, Hari Lahirnya Pancasila.
Bukti bahwa ideologi pancasila lebih baik dari dua ideologi itu karena;
Pancasila memuat pokok-pokok pikiran sedemikian rupa :
Pertama, sila Ketuhanan memuat pokok-pokok pikiran bahwa manusia
Indonesia menganut berbagai agama, dengan kata lain ada kebebasan untuk
beragama dan tidak beragama, serta ada kebebasan untuk berpindah agama
(keyakinan)nya. Bahkan mereka yang tidak percaya kepada Tuhan-pun, karena
toleransinya yang sudah menjadi sifat bangsa Indonesia, mengakui bahwa
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa merupakan karakteristik dari
bangsanya, sehingga mereka menerima sila Pertama ini.
Kedua, Nasionalisme Indonesia (maksudnya sila ke-3 dari Pancasila)
bukanlah chauvinisme. Bangsa Indonesia tidak menganggap diri lebih unggul dari
bangsa lain. Ia tidak pula berusaha untuk memaksakan kehendaknya kepada
bangsa-bangsa lain (bandingkan dengan ideologi imperialisme dan kapitalisme).
Di Barat, Nasionalisme berkembang sebagai kekuatan agresif yang mencari
daerah jajahan demi keuntungan ekonomi nasionalnya. Di Asia, Afrika, dan
Amerika Latin nasionalisme adalah gerakan pembebasan, gerakan protes terhadap
penjajah akibat penindasan Barat.
Ketiga, Internasionalisme (maksudnya sila Kemanusiaan yang adil dan
beradab) menghendaki setiap bangsa mempunyai kedudukan yang sederajat,
setiap bangsa menghargai dan menjaga hak-hak semua bangsa.
Keempat, demokrasi (maksudnya sila ke-4 dari Pancasila) telah ada sejak
dahulu di bumi Indonesia meskipun bentuknya beda dengan demokrasi yang ada
di Barat. Demokrasi di Indonesia mengenal tiga prinsip: mufakat, perwakilan, dan
musyawarah.
Kelima, Keadilan Sosial. Pada sila ini terkandung maksud untuk keadilan dan
kemakmuran sosial, jadi bukan keadilan dan kemakmuran individu. Hanya dalam
suatu masyarakat yang makmur berlangsung keadilan sosial.
Sebagai bukti bahwa (ideologi) Pancasila mendapat dukungan dari seluruh rakyat
Indonesia, Soekarno mengajak semua unsur (golongan) yang ada di Indonesia
dalam pidatonya itu.
Mereka yang ikut di belakang Soekarno pada waktu itu adalah: para pejabat tinggi
dan para politisi. Mereka terdiri atas para panglima militer, ulama besar dari
berbagai agama yang ada di Indonesia. Ada pimpinan Partai Komunis Indonesia,
ada perwakilan dari golongan Katolik dan Protestan, dan ada pula sejumlah
pimpinan dari golongan nasionalis (PNI dan lain-lain). Diikutsertakan dalam
delegasi ke SU PBB itu adalah wakil buruh, tani, wakil golongan perempuan, dan
wakil golongan cendekiawan.
Mengingat Pancasila, terutama demokrasi yang menitikberatkan
musyawarah-mufakat, yang tidak ada dalam demokrasi Barat, maka Soekarno
mengajak supaya bangsa-bangsa di dunia mengikuti ideologi Pancasila.
Demikianlah kata Soekarno dalam sidang itu, ‘Cara musyawarah ini dapat
dijalankan, karena wakil-wakil bangsa kami berkeinginan agar cara-cara itu dapat
berjalan….. semua menginginkannya, karena semuanya menginginkannya
tercapainya tujuan jelas dari Pancasila, dan tujuannya yang jelas itu ialah
masyarakat adil dan makmur.’
Dewasa ini, alih-alih Pancasila bisa diterima bangsa-bangsa di dunia, nasib
ideologi Pancasila pun di dalam negeri masih dalam pertaruhan. Penyelewengan
terhadap Pancasila mulai kentara di era Orde Baru. Pancasila telah dijadikan
instrumen politik untuk menjaga status quo. Pancasila telah dijadikan asas
tunggal. Yaitu satu-satunya asas yang menjadi dasar untuk hidup berbangsa,
bernegara, bermasyarakat, termasuk dalam asas Politik.
1. C. PENGERTIAN PANCASILA
Sebagai bangsa Indonesia, kita patut mengerti dan memahami apa Pancasila itu.
Pancasila berasal dari dua kata yakni [1]Panca dan [2]Sila menurut bahasa
Sanskerta. Sehingga pancasila mengandung artilima buah prinsip atau asas. Asas-
asas atau prinsip-prinsip tersebut antara lain:
c) PersatuanIndonesia
d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan
(1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
(2) Mengakui persamaan derajad[5], persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
(3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
(4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
(5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
(6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
(7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
(8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
(9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
(10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa
lain.
c) BUTIR-BUTIR SILA PERSATUAN INDONESIA
2. Norma Kesusilaan yang dianggap sebagai aturan yang datang dari suara
hati sanubari manusia; dari bisikan kalbu atau suara batin yang diakui dan
diinsyafi oleh setiap orang sebagai pedoman dalam sikap dan
perbuatannya. Misalnya, suara batin kita memerintahkan “Hendaknya
engkau berlaku jujur“. Penyimpangan dari norma kesusilaan dianggap
salah atau jahat sehingga pelanggarnya akan diejek atau disindir. Bila
penyimpangan kesusilaan dianggap keterlaluan maka pelakunya akan
dikucilkan.
4. Norma Hukum adalah aturan tertulis maupun tidak tertulis yang berisikan
perintah atau larangan yang memaksa dan yang akan menimbulkan sanksi
yang tegas bagi setiap orang yang melanggarnya.
Keempat Norma ini berlaku dan terdapat pada masyarakat Indonesia yang
masinng-masing norma mempunyai perbedaan satu sama lain. Khusus Norma
Hukum yang dibuat oleh lembaga yang berwenang, untuk membuatnya (negara)
dan dari segi sanksinya lebih tegas dan jelas serta dapat dipaksakan dalam
pelaksanaannya.
By hukum
With 15 Comments
Urutannya yaitu :
1) UUD 1945;
2) Ketetapan MPR;
3) UU;
4) Peraturan Pemerintah;
5) Keputusan Presiden;
6) Peraturan Pelaksana yang terdiri dari : Peraturan Menteri dan Instruksi
Menteri.
Ketentuan dalam Tap MPR ini sudah tidak berlaku.
Definisi :
Sila pertama dari Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa Sila ini
berhubungan terhadap perilaku kita sebagai umat pertama pada Tuhannya. Berikut
contoh sikap yang mencerminkan di sila Pertama :
Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing.
Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai manusia yang pada
hakikatnya semua sama di Dunia ini. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di
sila Kedua :
3. Persatuan Indonesia
Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai warna Negara Indonesia untuk
bersatu membangun negeri ini. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila
Ketiga :
Sila ini beruhubungan terhadap perilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam
menyelesesaikan masalah. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila
Keempat :
Sila ini berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap adil terhadap semua
orang. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Kelima :
Unsur-unsur Negara
1. Penduduk
Penduduk merupakan warga negara yang memiliki tempat
tinggal dan juga memiliki kesepakatan diri untuk bersatu. Warga
negara adalah pribumi atau penduduk asli Indonesia dan
penduduk negara lain yang sedang berada di Indonesia untuk
tujuan tertentu.
2. Wilayah
Wilayah adalah daerah tertentu yang dikuasai atau menjadi
teritorial dari sebuah kedaulatan. Wilayah adalah salah satu
unsur pembentuk negara yang paling utama. Wilaya terdiri dari
darat, udara dan juga laut*.
3. Pemerintah
Pemerintah merupakan unsur yang memegang kekuasaan untuk
menjalankan roda pemerintahan.
4. Kedaulatan
Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi yang untuk membuat
undang-undang dan melaksanakannya dengan semua cara.
Fungsi Negara
Fungsi Keadilan
Sifat Negara
1. Sifat memaksa
Negara dapat memaksakan kehendak melalui hukum atau
kekuasaan. Negara memiliki kekuasaan memaksa agar
masyarakat tunduk dan patuh terhadap negara tanpa tidak ada
pemaksaan fisik
Hak negara ini memiliki sifat legal agar tercipta tertib di
masyarakat dan tidak ada tindakan anarki. Paksaan fisik dapat
dilakukan terhadap hak milik
2. Sifat monopoli
Negara menetapkan tujuan bersama dalam masyarakat. Negara
dapat menguasai hal-hal seperti sumberdaya penting untuk
kepentingan orang banyak. Negara mengatasi paham individu
dan kelompok.
3. Sifat totalitas
Semua hal tanpa pengecualian menjadi wewenang negara.
Tujuan Negara
Miriam Budiharjo(2010) menyatakan bahwa Negara dapat dipandang sebagai
asosiasi manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mengejar beberapa tujuan
bersama. Dapat dikatakan bahwa tujuan akhir setiap negara adalah menciptaka
kebahagiaan bagi rakyatnya.
Negara Kesatuan
Negara Serikat
Dominion
Koloni
Protektorat
Mandat
Trust
Pengertian Negara,Unsur-Unsur
Terbentuknya Negara,Bentuk-Bentuk
Negara,Fungsi Negara,Tujuan
Negara,dan Penjelasan Terlengkap
Mengenai Negara
Pengertian Negara,Unsur-Unsur Terbentuknya
Negara,Bentuk-Bentuk Negara,Fungsi Negara,Tujuan
Negara,dan Penjelasan Terlengkap Mengenai Negara
1.Pengertian Negara
Apa Itu Negara? Istilah negara merupakan terjemahan dari
istilah-istilah state (Inggris),staat (Belanda),etat (Prancis),dan lo stato
(Italia).Istilah itu sebenarnya telah dikenal sejak abad ke-15 yang dianggap
sebagai terjemahan dari istilah Latin klasik “status” yang mengandung arti
keadaan tetap dan tegak atau sesuatu yang memiliki sifat tetap dan
tegak.Negara adalah sekumpulan masyarakat dengan berbagai
keragamannya yang hidup dalam suatu wilayah yang diatur secara
konstitusional oleh pemerintahan yang berdaulat untuk mewujudkan
kepentingan dan tujuan negara.
Beberapa para ahli memberikan pendapat tentang definisi negara antara
lain,adalah sebagai berikut:
2) Wilayah
b) Wilayah Lautan
Wilayah lautan, yakni meliputi seluruh perairan wilayah laut dengan batas-
batas yang ditentukan menurut hukum internasional.Batas-batas wilayah laut
adalah sebagai berikut:
Batas laut teritorial,ditentukan sejauh 12 (dua belas) mil laut,diukur dari
garis lurus yang ditarik dari pantai titik terluar.
Batas zona bersebelahan,ditentukan sejauh 12 (dua belas) mil laut di luar
batas laut teritorial,atau 24 (dua puluh empat) mil laut jika diukur dari garis
lurus yang ditarik dari pantai titik terluar.
Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE),adalah laut yang diukur dari garis
lurus yang ditarik dari pantai titik terluar sejauh 200 (dua ratus) mil laut.Di
dalam wilayah ini,negara yang bersangkutan memiliki hak untuk mengelola
dan memanfaatkan kekayaan yang ada di dalamnya.Namun wilayah laut ini
bebas untuk dilayari oleh kapal-kapal asing yang sekedar lewat saja.
Batas Landas Benua,adalah wilayah lautan suatu negara yang batasnya lebih
dari 200 (dua ratus) mil laut.Dalam wilayah laut ini negara yang
bersangkutan dapat mengelola dan memanfaatkan wilayah laut tersebut
tetapi wajib membagi keuntungan dengan masyarakat internasional.
c) Wilayah Udara atau Dirgantara
Wilayah udara atau dirgantara adalah suatu wilayah yang berada di
atas daratan dan lautan negara yang bersangkutan.
Pada negara federasi kekuasaan asli tetap ada pada negara bagian,karena
negara bagian berhubungan luas dengan rakyatnya.Misalnya,Amerika
Serikat,Australia,India,Jerman,Swiss,dan Malaysia.Adapun bentuk Negara
Serikat mempunyai ciri-ciri berikut ini.
a) Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulat,namun kekuasaan asli tetap
pada negara bagian.
b) Kepala negara dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab kepada rakyat.
c) Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian untuk
urusan ke dalam negeri maupun ke luar negeri.
d) Setiap negara berhak membuat undang-undang dasar sendiri selama tidak
bertentangan dengan pemerintah pusat.
e) Kepala negara mempunyai hak veto (pembatalan keputusan) yang
ditunjukkan oleh parlemen (baik senat maupun kongres).
B.Bentuk-Bentuk Kenegaraan
1) Koloni
Koloni adalah suatu negara yang menjadi jajahan dari negara lain.Dalam
negara koloni,urusan politik,hukum,dan pemerintahan masih tergantung
pada negara yang menjajahnya.Misalnya,sebelum merdeka Indonesia pernah
menjadi koloni Belanda selama 3,5 abad (tiga setengah abad).
2) Trustee (Perwalian)
Trustee adalah wilayah jajahan dari negara-negara yang kalah dalam Perang
Dunia kedua dan berada di bawah naungan Dewan Perwalian PBB serta
negara-negara yang menang penang.Misalnya,Papua New Guinea bekas
jajahan Inggris berada di bawah naungan PBB sampai dengan tahun 1975.
3) Mandat
Mandat adalah suatu negara yang tadinya adalah sebuah negara jajahan dari
negara-negara yang kalah dalam Perang Dunia pertama dan diletakkan di
bawah perlindungan suatu negara yang menang dengan pengawasan Dewan
Mandat Liga Bangsa-Bangsa.Misalnya,Kamerun bekas jajahan Jerman
menjadi mandat Prancis.
4) Protektorat
Protektorat adalah sebuah negara yang berada di bawah lindungan negara
lain yang kuat.Biasanya negara yang dilindungi tidak dianggap merdeka dan
tidak berdaulat.Hal-hal yang berhubungan dengan luar negeri dan
pertahanan negara diserahkan pada negara pelindungnya
(suzeran).Misalnya,Tunisia,Maroko,Uni Indo-Cina
(Kamboja,Laos,Vietnam) sebelum merdeka merupakan Protektorat
Prancis,Mesir semasa Protektorat Turki tahun 1917,Zanzibar semasa
Protektorat Inggris tahun 1890,dan Albania semasa Protektorat Italia tahun
1936.
Menurut Samidjo, S.H. Protektorat dapat dibedakan menjadi dua
macam,sebagai berikut:
a) Protektorat Internasional,yaitu protektorat yang masih tetap memperhatikan
ketentuan-ketentuan hukum internasional.Dalam hal ini,negara yang
dilindungi dalam beberapa urusan luar dan dalam negeri serta pertahanan
dan keamanan tidak banyak tergantung pada negara yang
melindungi.Negara tersebut merupakan subjek hukum internasional.
b) Protektorat Kolonial,yaitu bentuk protektorat yang menyerahkan urusan
hubungan luar negeri,pertahana,keamanan,serta urusan dalam negeri kepada
pemerintah pelindungnya (Union-Francaise).
5) Dominion
Dominion merupakan bentuk negara khusus dalam lingkungan kerajaan
Inggris.Negara dominion adalah suatu negara yang tadinya merupakan
jajahan Inggris yang telah merdeka dan berdaulat,serta mengakui raja
Inggris sebagai rajanya (lambang persatuan).Negara-negara dominion
tergabung dalam The British Commonwealth of Nations (Negara-negara
persemakmuran Inggris).Negara-negara dominion mempunyai kemerdekaan
dan kedaulatan penuh dalam mengurus praktek-praktek ke dalam maupun ke
luar.Misalnya,Kanada,Australia,Selandia Baru,dan Afrika Selatan.
6) Uni
Uni adalah gabungan dua atau lebih tiga negara merdeka dan berdaulat
dengan satu negara yang sama.Uni dapat dibedakan menjadi tiga
macam,yakni sebagai berikut:
a) Uni Personil
Uni Personil yaitu dua negara yang kebetulan mempunyai raja yang sama
sebagai kepala negara.Sementara itu,segala urusan ke dalam dan ke luar
negeri diurus masing-masing negara.Misalnya,Benelux
(Belgia,Nederland,Luxemburg) yang tergabung dalam Uni Personil tahun
1839-1890,Inggris-Scotland (1603-1707).
b) Uni Riil
Uni Riil yaitu dua negara yang berdasarkan suatu traktat mengadakan ikatan
yang dikepalai oleh seorang raja dan membentuk alat perlengkapan uni guna
mengatur kepentingan bersama.Kepentingan bersama itu umumnya berupa
persoalan-persoalan yang menyangkut politik luar negeri.Misalnya,Uni
Austria-Hongaria tahun 1867-1919,Swedia dan Norwegia tahun 1815-1905.
4.Fungsi Negara
Di bawah ini ada beberapa perumusan mengenai fungsi negara.
Charles E. Meriam : berpendapat bahwa ada 5 (lima) fungsi negara.Yaitu
keamanan ekstern,ketertiban intern,keadilan,kesejahteraan umum,dan
kebebasan.
Moh. Kusnandi : berpendapat bahwa ada 2 (dua) fungsi negara,yaitu sebagai
berikut:
1) Melaksanakan Ketertiban (Law and Order)
Dalam hal ini,negara bertindak sebagai stabilisator.Negara harus
melaksanakan ketertiban untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah
bentrokan-bentrokan dalam masyarakat.
b. Teori Individualisme
Teori individualisme ini lebih menekankan kepada kebebasan
perseorangan,baik dalam bidang politik,bidang ekonomi,maupun bidang-
bidang yang lainnya.Menurut paham teori individualisme,fungsi negara
hanyalah sebagai pemelihara dan penjaga ketertiban dan keamanan individu
dan masyarakat.Negara tidak perlu turut campur tangan dalam urusan di luar
hal-hal yang berkaitan dengan ketertiban dan keamanan.Dalam hal
ini,negara bersifat pasif,dan baru aktif atau bertindak apabila ada
pelanggaran terhadap keamanan dan ketertiban individu atau masyarakat.
c. Teori Komunisme
Dalam masyarakat atau negara komunis,semua alat produksi dan kapital
dimiliki oleh negara.Namun demikian,benda lainnya yang tidak termasuk
alat-alat produksi pun dijadikan milik bersama atau milik negara.Menurut
ajaran komunis,dalam masyarakat selalu terdapat dua kelas,yaitu kelas
pemilik alat produksi dan kelas bukan pemilik alat produksi.Menurut teori
komunisme,fungsi negara adalah sebagai alat pemaksa oleh kelas pemilik
alat produksi terhadap kelas lainnya sebagai upaya untuk mempertahankan
alat produksi yang dimilikinya.
d. Teori Anarkisme
Anarkisme adalah suatu paham yang menolak adanya
pemerintahan.Mereka menginginkan terwujudnya masyarakat yang bebas
tanpa organisasi-organisasi paksaan.Paham ini didasarkan pada anggapan
bahwa secara kodrat,manusia adalah baik dan bijaksana.Menurut Teori
anarkisme,fungsi negara dapat dilaksanakan oleh kelompok atau
perhimpunan yang dibentuk secara sukarela,tanpa alat-alat paksaan,tanpa
polisi,dan terutama tanpa hukum serta pengadilan.
b. Pertahanan
Fungsi ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan adanya gangguan
ataupun serangan dari luar yang mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.Untuk melaksanakan fungsi ini,setiap negara memliki
militer.Negara Indonesia mempunyai Tentara Nasional Indonesia (TNI)
yang tugas pokoknya adalah menjaga kedaulatan Republik Indonesia.
c. Menegakkan Keadilan
Fungsi ini biasanya dilaksanakan oleh badan-badan peradilan.Di Indonesia
contohnya,ada beberapa tingkatan peradilan,antara lain Pengadilan
Negeri,Pengadilan Tinggi,dan Mahkamah Agung.Disamping itu,ada juga
Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara.
Keseluruhan fungsi tersebut diselenggarakan oleh pemerintah untuk
mencapai yang telah ditetapkan bersama-sama.
d. Melaksanakan Penertiban
Setiap negara pasti berusaha menciptakan ketertiban dalam masyarakat
agar tujuan-tujuan negara dapat tercapai.Di Indonesia,fungsi tersebut juga
dapat dilihat secara konkret,misalnya pemerintah mengupayakan
perdamaian di Aceh,dan menyatukan kelompok-kelompok yang bertikai
dalam Konflik Poso,Maluku dan Papua.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut, negara dapat menggunakan cara damai
dan cara paksa.Cara damai bisanya dilakukan melalui kegiatan-kegiatan
musyawarah atau diskusi.Sedangkan cara paksa biasanya dilakukan melalui
cara-cara operasi militer.
5.Tujuan Negara
Setiap bangsa yang membentuk negara atau mendirikan negara pasti
mempunyai maksud yang mulia di dalamnya,sesuai dengan falsafah dan
pandangan hidup setiap negara.Karena falsafah dan pandangan hidup
masing-masing negara pasti berbeda-beda antara yang satu dengan yang
lainnya,maka karena itulah pasti setiap negara mempunyai tujuan negara
yang berbeda dengan negara lainnya.Tujuan negara Singapura tidak sama
dengan tujuan negara Flipina.Demikian juga tujuan negara Filipina tidak
sama dengan tujuan negara Indonesia.Tujuan negara Indonesia sebagaimana
yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,memajukan
kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa,dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian
abadi,dan keadilan sosial.
Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
tujuan negara.Berikut ini adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh
para ahli mengenai tujuan negara:
Tujuan Negara Menurut Pendapat Para Ahli
1) Tujuan Negara Menurut Nicolo Machiavelli
Menurut seorang ahli yang bernama Nicolo Machiavelli,tujuan negara
adalah untuk menghimpun dan memperbesar kekuasaan negara agar
mencapai kehormatan,kebesaran,dan kesejahteraan bangsa.
Untuk mencapai tujuan negara,seorang raja dalam menjalankan
pemerintahannya harus tampil cerdik,ganas,keras,dan berani.Seorang raja
tidak perlu menghiraukan ajaran kesusilaan dan agama.Dewasa ini,tujuan
negara yang dikemukakan oleh Nicolo sudah tidak sesuai bahkan
bertentangan dengan tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dan juga,tujuan tersebut juga tidak sesuai dengan tujuan negara kita yang
tertera dalam Pembukaan UUD 1945.
Selain itu,ada beberapa teori tentang tujuan negara yang dianut oleh
negara-negara di dunia yang dipengaruhi oleh ideologi dan pandangan-
pandangan masing-masing negara yang menganutnya.Macam-macam teori
tersebut adalah sebagai berikut:
2) Teori Sosialisme
Teori sosialisme bersifat kebalikan dari teori individualisme.Teori
sosialisme berpendapat bahwa negara mempunyai hak campur tangan dalam
berbagai bidang kehidupan masyarakat.Hal ini dilakukan agar tujuan negara
dapat tercapai.Tujuan negara sosialis adalah memberikan kebahagiaan yang
sebesar-besarnya bagi setiap anggota masyarakat secara merata dan
menyeluruh.
3) Teori Integralistik
Teori integralistik berpendapat bahwa tujuan negara itu merupakan
gabungan dari paham individualisme dan sosialisme.Paham integralistik
ingin menggabungkan kemauan rakyat dengan penguasa (negara).Paham ini
beranggapan bahwa negara didirikan bukan hanya untuk kepentingan
perorangan atau golongan tertentu saja,tetapi juga untuk kepentingan seluruh
masyarakat negara yang bersangkutan.Paham integralistik melihat negara
sebagai susunan masyarakat yang integral,dan anggota-anggotanya saling
terkait sehingga membentuk satu kesatuan yang organis.Paham integralistik
diperkenalkan oleh Prof. Dr. Soepomo pada sidang Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI),pada tanggal 30
Mei 1945.Paham ini merupakan aliran pemikiran yang sesuai dengan watak
bangsa Indonesia yang bersifat kekeluargaan dan tolong-menolong.
4) Teori Fasisme
Tujuan negara menurut teori fasisme adalah imperium dunia.Pemimpin
bercita-cita untuk mempersatukan semua bangsa di dunia menjadi suatu
tenaga atau kekuatan bersama.Beberapa negara yang pernah menganut
fasisme antara lain adalah Jerman ketika dipimpin oleh Adolf Hitler,Jepang
ketika dipimpin oleh Tenno Heika,dan Italia ketika dipimpin oleh Benito
Mussolini.Dalam undang-undang dasar negara fasis,diciptakan suatu
kesatuan kehendak di lapangan kesusilaan,politik,dan ekonomi.Rakyat harus
memiliki ideologi negara yang kuat,sehingga menjadi kekuatan bangsa
fasis.Pemimpin negara yang menentukan tujuan negara,dan mengendalikan
cita-cita atau tujuan negara secara sentralistik.
LEMBAGA – LEMBAGA NEGARA, FUNGSI DAN TUGASNYA
Sebagai negara demokrasi, pemerintahan Indonesia menerapkan teori trias
politika. Trias politika adalah pembagian kekuasaan pemerintahan menjadi tiga
bidang yang memiliki kedudukan sejajar. Ketiga bidang tersebut yaitu :
MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota negara.
4. membela diri;
5. imunitas;
6. protokoler;
DPR sebagai lembaga negara mempunyai hak-hak, antara lain sebagai berikut.
2. Hak angket adalah hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu
kebijakan tertentu pemerintah yang diduga bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.
Sesuai dengan Pasal 22 D UUD 1945 maka kewenangan DPD, antara lain sebagai
berikut.
Dapat mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR yang berkaitan dengan
otonomi daerah, hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran,
serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dan daerah.
b. Ikut merancang undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta penggabungan
daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
perimbangan keuangan pusat dan daerah.
4. memberi gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan lainnya kepada warga
negara Indonesia atau warga negara asing yang telah berjasa
mengharumkan nama baik Indonesia.
Sebagai seorang kepala pemerintahan, presiden mempunyai kekuasaan tertinggi
untukmenyelenggarakan pemerintahan negara Indonesia. Wewenang, hak dan
kewajiban Presiden sebagai kepala pemerintahan, diantaranya:
5. Mahkamah Agung
Mahkamah Agung merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan
kehakiman. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Mahkamah
Agung adalah pengadilan tertinggi di negara kita. Perlu diketahui bahwa peradilan
di Indonesia dapat dibedakan peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer,
dan peradilan tata usaha negara (PTUN).
Kewajiban dan wewenang Mahkamah Agung, antara lain sebagai berikut:
1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan
perundangundangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang,
dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang;
6. Mahkamah Konstitusi
Keberadaan Mahkamah Konstitusi diatur dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi. Mahkamah Konstitusi
berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yangputusannya bersifat
final untuk:
Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa
Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga:
7. Komisi Yudisial
Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang berikut ini:
Prinsip dasar dalam pendidikan Taman Siswa yang sudah tidak asing di telinga kita
adalah:
2. Ing Madya Mangun Karso (di tengah membangun prakarsa dan bekerja sama)
Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.
Ketiga prinsip pendidikan ini sampai sekarang masih terus menjadi pand
Sebagai penganut hukum alam abad ke-18, locke berpegang pada prinsip hukum
alam zaman itu yaitu kebebasan individu dan keutamaan rasio. Ia juga
mengajarkan kontrak sosial, serupa dengan Hobbes, perbedaannya dengan
Hobbes, Locke menyatakan bahwa yang melakukan kontrak sosial bukanlah
orang yang takut dan pasrah melainkan adalah orang-orang yang tertib, elan, dan
menghargai kebebasan, hak hidup, dan kepemilikan harta sebagai hak bawaan
setiap manusia.
Menurut Locke, hak-hak tersebut tidak ikut diserahkan kepada penguasa ketika
kontrak sosial dilakukan. Oleh karena itu, kekuasaan penguasa yang diberikan
lewat kontrak sosial dengan sendirinya tidak mungkin bersifat mutlak. Rakyat
sendirilah yang harus menjadi pembuat hukum. Locke menempatkan kekuasaan
legislasi sebagai inti bagi kehidupan politik, sehingga hukum yang dibuat negara
pun bertugas untuk melindungi hak-hak dasar tersebut.
Teori Rousseau
Teori Lon Fuller menekankan pada isi hukum positif, oleh karena harus dipenuhi
delapan persyaratan moral tertentu antara lain: