Anda di halaman 1dari 19

TWK PANCASILA

FUNGSI DAN KEDUDUKAN PANCASILA


1. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa

Sebagaimana dikatakan von Savigny bahwa setiap bangsa mempunyai jiwanya masing-
masing, yang dinamakan volkgeist (jiwa rakyat atau jiwa bangsa). Pancasila sebagai jiwa
bangsa lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Indonesia yaitu zaman Sriwijaya dan
Majapahit.
Pancasila itu sendiri telah ada sejak adanya Bangsa Indonesia.
 Istilah Pancasila sudah dikenal lama sejak zaman kerajaan di Indonesia pada masa kerajaan Majapahit yang digunakan
sebagai pijakan moral hidup bangsa Indonesia. Tulisan mengenai nilai-nilai tersebut tercantum dalam kitab Negara
Kertagama karangan Empu Prapanca dan dalam kitab Sutasoma karya dari Empu Tantular. Dalam kitab Sutasoma
terdapat Pancasila Krama (lima dasar tingkah laku atau perintah kesusilaan) yang meliputi:
• - Tidak boleh melakukan kekerasan (Ahimsa).
• - Tidak boleh mencuri (Asteya).
• - Tidak boleh berbuat dengki (Indiya Nugraha).
• - Tidak boleh melakukan kebohongan (Amisawada).
• - Tidak boleh minum-minuman keras (Dama).
Selain lima dasar moral di atas, dalam kitab Sutasoma disebutkan adanya semboyan Bhineka tunggal Ika tan Hana
Dharma Mangruwa yang mempunyai arti walaupun agama itu mempunyai perbedaan baik bentuk maupun sifatnya, akan
tetapi pada hakikatnya adalah satu juga. Semboyan inilah yang kemudian menjadi semboyan pada lambang negara
Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika
2. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur

Pancasila dikatakan sebagai perjanjian luhur bangsa karena Pancasila digali dari
sosio-budaya bangsa Indonesia sendiri, disepakati bersama oleh seluruh rakyat
Indonesia sebagai milik bangsa yang harus diamalkan serta dilestarikan.

Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pada saat bangsa Indonesia
mendirikan negara atau Proklamasi 17 Agustus 1945. Bangsa Indonesia belum
mempunyai Undang-undang Dasar Negara yang tertulis. 18 Agustus 1945 disahkan
pembukaan dan batang tubuh Undang-undang Dasar 1945 oleh PPKI (Panitia
Persiapan. Kemerdekaan Indonesia). PPKI merupakan penjelmaan atau wakil-wakil
seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur itu untuk membela
Pancasila untuk selama-lamanya.
3. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa

 Istilah Pancasila sebagai kepribadian bangsa adalah merujuk kepada pengertian identitas.
Hendrizal mengatakan Identitas suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri bangsa
tersebut atau lebih populer disebut sebagai kepribadian suatu bangsa. Lebih lanjut Hendrizal
mengemukakan bahwa kepribadian sebagai identitas nasional suatu bangsa adalah
keseluruhan atau totalitas dari kepribadian individu-individu sebagai unsur yang
membentuk bangsa tersebut. Oleh karena itu pengertian identitas nasional suatu bangsa
tidak dapat dipisahkan dengan pengertian “people’s character”, “national carachter” atau
“national identity”.
 Identitas merupakan sesuatu yang dikonstruksi oleh masyarakat untuk memberi makna
pada kehidupannya. Ketika ditarik ke tingkat nasional, negara mengonstruksi identitas
bangsa (identias nasional).Identitas nasional (bangsa) adalah ungkapan nilai budaya suatu
masyarakat atau bangsa yang bersifat khas yang membedakannya dengan bangsa
lain.Pancasila adalah identias nasional bangsa Indonesia.
4. Pancasila sebagai Falsafah

Bung Karno mengatakan,


" Pancasila merupakan weltanschauung, satu dasar falsafah. Pancasila adalah satu alat
pemerpersatu. Alat pemersatu dalam perjuangan melenyapkan segala penyakit.
5. Pancasila sebagai Pandangan Hidup

adalah kristalisasi pengalaman-pengalaman hidup yang telah membentuk sikap, watak,


perilaku, tata nilai, moral, etika serta sebagai
PETUNJUK arah, semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan di segala bidang.
Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

• Pancasila sebagai pandangan hidup berarti nilai-nilai Pancasila melekat dalam kehidupan
masyarakat dan dijadikan norma dalam bersikap dan bertindak.
• Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (Weltanschauung) mengandung unsur-unsur
sebagai berikut: nilai-nilai agama, budaya, dan adat istiadat.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, artinya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan diyakini kebenarannya, kebaikannya, keindahannya, dan
kegunaannya oleh bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan sehari-hari
6. Pancasila Sebagai Dasar Negara

 Pancasila sebagai dasar negara maksudnya adalah pancasila digunakan untuk mengatur
segala tatanan kehidupan bangsa Indonesia dan mengatur penyelenggaraan negara.
7. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

 Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-
cita dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah ideologi berarti ilmu tentang
pengertian dasar, ide atau cita- cita. Cita-cita yang dimaksudkan adalah cita-cita yang
tetap sifatnya dan harus dapat dicapai sehingga cita- cita itu sekaligus merupakan dasar,
pandangan, paham.
 Ideologi yang semula berarti gagasan, ide, cita-cita itu berkembang menjadi suatu paham
mengenai seperangkat nilai atau pemikiran yang oleh seseorang atau sekelompok orang
menjadi suatu pegangan hidup.
Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara

Jadi Pancasila sebagai ideologi negara secara lebih luas adalah visi atau arah kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia. Visi tersebut adalah terwujudnya kehidupan yang
menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Sebagai ideologi,
8. Pancasila sebagai Cita-cita Bangsa

 Berfungsi sebagai cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai bangsa Indonesia. Cita-cita luhur Negara Indonesia
sebagaimana dimuat dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang merupakan penuangan jiwa Pancasila. Cita-cita
bangsa alenia I & IV UUD 1945.
 Pembukaan UUD Negara 1945 Alinea kedua & keempat
 Alinea kedua
 “… yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan Makmur”

Alinea keempat
 "...melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial."
9. Pancasila sebagai Sumber dari segala
Sumber Hukum

 peraturan perundang-undangan / hukum yang berlaku dan dijalankan di Indonesia harus bersumber dari Pancasila atau tidak
bertentangan (kontra) dengan Pancasila.
Fungsi Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum bagi Negara Republik Indonesia.
Hal tersebut ditegaskan dalam ketetapan MPR No. III/MPR/2000 Tentang Sumber Hukum Dan Tata Urutan Peraturan Perundang-
Undangan.
Pasal 1 TAP MPR tersebut memuat tiga ayat, di antaranya:
 Sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan perundang-undangan
 Sumber hukum terdiri dari sumber hukum tertulis dan hukum tidak tertulis
 Sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila sebagaimana tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945.
Pancasila yang merupakan sumber dari segala sumber hukum tercermin kontinuitasnya antara
Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 dengan ketentuan Pasal 1 ayat (3). Sebelum
perubahan UUD Negara RI Tahun 1945 rumusan Pancasila sebagai dasar dari segala sumber
hukum negara dapat ditemukan dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang tentang
Memorandum DPR-GR Mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia dan Tata
Urutan Peraturan Perundangan Republik Indonesia dan TAP II/MPR-RI/1978 Tentang
Pedoman Penghayatan Dan Pengamalan Pancasila atau sering disebut Eka Prasetya
Pancakarsa. Sedangkan setelah perubahan UUD Negara RI Tahun 1945 istilah Pancasila
sebagai dasar hukum ditemukan dalam UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan dan Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
Selanjutnya dalam Pasal 3 ayat (1) UU 12/2011 juga menegaskan bahwa Pancasila
merupakan hukum dasar dalam sistem perundang-undangan di Indonesia. Pasal 3 ayat (1) UU
12/2011 menyatakan bahwa: “Yang dimaksud dengan “hukum dasar” adalah norma dasar
bagi Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang merupakan sumber hukum bagi
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan di bawah Undang-Undang Dasar Negara RI
Tahun 1945
10. Pancasila sebagai Paradigma Dalam
Pembangunan

 Mengutip buku Modul Pelatihan Guru Mata Pelajaran PPKn SMA/SMK yang ditulis
Mukiyat dkk (2016: 12), Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional memiliki
arti bahwa segala aspek pembangunan nasional harus berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
Oleh sebab itu pembangunan nasional ditujukan untuk meningkatkan harkat dan martabat
manusia yang meliputi aspek rohani, jasmani, aspek individu, sosial, dan ketuhanan.

 Sementara itu, melansir bpkad.banjarkab.go.id, Pancasila sebagai paradigma artinya


nilai-nilai dasar Pancasila secara normatif menjadi kerangka acuan setiap aspek
pembangunan nasional di Indonesia. Ini merupakan konsekuensi pengakuan bangsa
Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara.
Pancasila Sebagai Paradigma dalam Berbagai
Bidang Pembangunan

 Pembangunan Bidang Politik

Pembangunan ditujukan untuk membentuk pemerintahan demokratis yang menjunjung kebebasan berpendapat serta melayani tuntutan rakyat
secara adil, terbuka, jujur, dan akuntabel. Dalam hal ini Pancasila memberikan dasar-dasar moralitas politik negara yang berdasarkan Ketuhanan
yang Maha Esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
 Pembangunan Bidang Ekonomi

Dalam pembangunan ekonomi, pemerintah harus berlandaskan Pancasila terutama sila kelima, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam ekonomi kerakyatan, kebijakan ekonomi harus ditujukan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Selain itu, pembangunan ekonomi
harus berdasarkan moralitas kemanusiaan dan Ketuhanan.
 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya

Pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab.
Kemudian berdasarkan sila persatuan Indonesia, pembangunan sosial budaya dikembangkan atas dasar penghargaan terhadap budaya-budaya
yang beragam di Nusantara.
 Sebagai Paradigma Pembangunan Hukum

Salah satu tujuan negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Untuk mewujudkannya,
diperlukan perlindungan hukum kepada semua warga negara tanpa diskriminasi. Dengan demikian, substansi hukum yang dikembangkan harus
merupakan perwujudan sila-sila yang terkandung dalam Pancasila
Fungsi dan Kedudukan Pancasila

Fungsi dan kedudukan pancasila Key points


Jiwa Bangsa Nyawa yang sudah ada sejak dahulu
Perjanjian luhur Kesepakatan pendiri bangsa
Pandangan hidup Petunjuk dalam kehidupan sehari-hari
Kepribadian bangsa Ciri khas yang membedakan dengan bangsa
lain
Falsafah bangsa Kebenaran yang mempersatukan
Dasar negara Dasar penyelenggaraan negara
Sumber dari segala sumber hukum Acua dalam membuat Aturan
Fungsi dan Kedudukan Pancasila

Fungsi dan kedudukan pancasila Key points


Cita-cita bangsa Tujuan/ misi
Ideologi negara Visi/ cara mencapai tujuan
Paradigma pembangunan Pedoman dalam pembangunan

Anda mungkin juga menyukai