DALAM PANCASILA
DOSEN PEMBIMBING :
ENDRI, S.H, M.H
NAMA KELOMPOK :
CAHAYA
2205010050
LOLA SALSABILA
2205010053
ELVIA PUTRI AYU ANGGRAINI
2205010054
TIYARA CITA
2205010055
JERLIANUS SAMONGILALAI
2205010062
BAB I.......................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................3
A. Latar Belakang.............................................................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................6
A. Pancasila Sebagai Dasar Negara...................................................................................6
B. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa..............................................................................8
C. Hakikat Ketuhanan dan Kemanusiaan dalam Pancasila.............................................10
BAB III..................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah suatu ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia. Di dalam
pancasila terdapat isi di setiap silanya sesuai dengan cita-cita, tujuan dan harapan
terbentuknya negara Indonesia. Pada dasarnya Pancasila sebgai dasar sistem
pemerintahan dengan cara menjalankan dan melaksanakan kegiatan yang
berhubungani dengan pemerintahan dengan cara menjalankan kegiatan yang
berhubungan dengan pemerintahan sesuai dengan ihi pancasila tersebut. Pancasila
adalah lima nilai dasar futur yang ada dan berkembang bersama dengan bangsa
Indonesia sejak dahulu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pancasila?
2. Mengapa Pancasila dikatakan sebagai Ideologi Bangsa?
3. Apa hakikat ketuhanan dan kemanusiaan dalam Pancasila?
BAB II
PEMBAHASAN
1
Alvira Oktavia Safitri, Dinie Anggraeni Dewi,Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan
Implementasinyadalam Berbagai Bidang, Vol.3, EduPsyCouns Journal, 2021, Hal 90-91
B. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
Ideologi secara istilah berasal dari kata “idea” dan “logos” yang berarti
gagasan, konsep, pengertian dasar, ide-ide dasar, cita-cita. Kata idea berasal dari
bahasa Yunani, eidos yang berarti bentuk atau idein yang berarti melihat. Idea ini
diartikan sebagai cita-cita, yaitu cita-cita yang bersifat tetap dan akan dicapai
dalam kehidupan nyata. Dengan demikian, cita-cita ini pada hakikatnya
merupakan dasar, pandangan, atau faham yang diyakini kebenarannya. Sedangkan
logos berarti ilmu. Secara harfi ah, ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ilmu
pengetahuan tentang ide-ide (the science of ideas), atau ajaran tentang pengertian-
pengertian dasar.2
Ideologi juga memainkan fungsinya dalam mengatur hubungan antara
manusia dan masyarakatnya. Fungsi ideologi:
1. Ideologi berfungsi melengkapi struktur kognitif manusia.
2. Ideologi berfungsi sebagai panduan.
3. Ideologi berfungsi sebagai lensa, cermin, untuk melihat dirinya, dunianya,
dan juga sebagai jendela.
4. Ideologi berfungsi sebagai kekuatan pengendali konfl ik, sekaligus fungsi
integratif.
Ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus
merupakan ideologi negara. Pancasila sebagai ideologi negara berarti Pancasila
merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan kehidupan negara. yang
bertujuan mewujudkan citacita masyarakat yang sejahtera. Masyarakat yang
dicita-citakan dalam ideologi Pancasila adalag masyarakat yang dijiwai dan
mencerminkan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu
masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta bertoleransi,
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, masyarakat yang bersatu dalam
suasana perbedaan, berkedaulatan rakyat dengan mengutamakan musyawarah,
2
AT. Sugito,dkk, Pendidikan Pancasila, Semarang: Unnes Press, 2012, hlm. 129
serta masyarakat yang berkeadilan sosial. Pancasila sebagai ideologi bangsa
Indonesia mengandung nilai-nilai dan gagasan-gagasan dasar yang dapat dilihat
dalam sikap, perilaku, dan kepribadian bangsa Indonesia. Mempunyai ke “khas”
an yang merupakan refleksi perilaku bangsa Indonesia dan tercermin dalam setiap
segi kehidupannya. Dan nilainilai dasar itu bersifat dinamis, yang berarti upaya
pengembangan sesuai dengan perubahan dan tuntutan masyarakat bukan sesuatu
yang tabu sehingga nilai-nilai dasar tersebut tidak kaku, beku, dan melahirkan
sifat fanatik yang tidak logis. Oleh karena itulah Pancasila disebut sebagai
ideologi yang terbuka.3
Pancasila sebagai sebuah gagasan ideologi, bagi Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), yang telah menempatkan nilai-nilai KeTuhanan yang maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan
Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang merupakan satu kesatuan
yang utuh, tentu sangat naif, gegabah, dan bernuansa provokatif, apabila ada
gagasan lain yang ingin menempatkan faham Komunis Ateisme ataupun
Kapitalisme Sekuler kedalam bingkai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia. Sehingga gagasan NASAKOM ataupun faham faham
Komunis Sosialis lainnya merupakan bentuk pengkhianatandari esensi makna
Pancasila. Itulah kemudian pada zaman orde baru, ditetapkannya partai dan faham
Komunis sebagai partai terlarang sesuai dengan TAP MPR No. XX Tahun 1966.4
3
Rofi Wahanisa, PENEGASAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA, (Yogyakarta : Thafa Media
Yogyakarta:2017), hal 161
4
Andi Azikin, KONSEP DAN IMPLEMENTASI IDEOLOGI PANCASILA DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN
PEMERINTAHAN,Jurnal Kebijakan Pemerintahan, Vol.1, 2018, Hal 81-82
C. Hakikat Ketuhanan dan Kemanusiaan dalam Pancasila
a. Hakikat Ketuhanan dalam Pancasila
Ketuhanan berasal dari kata tuhan, ialah pencipta segala yang ada dan
semua makhluk. Yang Maha Esa berarti yang maha tunggal, tiada sekutu, Esa
dalam zat-nya, Esa dalam sifat-nya, Esa dalam perbuatan-nya, artinya bahwa
zat tuhan tidak terdiri dari zat-zat yang banyak lalu menjadi satu bahwa sifat
Tuhan adalah sempurna, bahwaperbuatan Tuhan tidak dapat disamai oleh
siapapun. Jadi ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Mengandung pengertian dan
keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa, pencipta alam semesta,beserta
isinya.
Keyakinan adanya tuhan itu bukanlah suatu dogma atau kepercayaan yang
tidak dapat dibuktikan kebenarannya melalui akal pikiran, melakukan sauatu
kepercayaan yang berakar pada pengetahuan yang benar yang atas keyakinan
yang benar yang dapat diuji atau dibuktikan melalui kaidah-kaidah logika.
Atas keyakinan yang demikianlah maka Negara Indonesia berdasarkan
Ketuhanan yang Maha Esa, dan Negara memberi jaminan kebebasan kepada
setiap penduduk untuk memeluk agama sesuai dengan Keyakinannya dan
beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya. Bagi dan didalam Negara
Indonesia tidak boleh ada pertentangan dalam hal Ketuhanan yang Maha Esa,
tidak boleh ada sikap dan perbuatan yang anti ketuhanan, dan anti keagamaan
serta tidak boleh ada paksaan agama dengan kata lain dinegara Indonesia tidak
ada paham yang meniadakan Tuhan (Atheisme).
Sebagai sila pertama pancasila Ketuhanan yang Maha Esa menjadi sumber
pokok kehidupan bangsa Indonesia, menjiwai mendasari serta membimbing
perwujudan kemanusiaan yang adil dan beradab, penggalangan persatuan
Indonesia yang telah membentuk Negara Republik indonesia yang berdaulat
penuh,bersifat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Hakikat pengertian sesuai dengan:
Beberapa makna yang bisa dipahami dari sila pertama, Ketuhanan Yang Maha
Esa, antara lain:
1. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yag adil dan beradab.
2. Hormat dan menghormati serta bekerjasama antar pemeluk agama dan
penganut-penganut kepercayaan yang berbeda sehingga terbina
kerukunan hidup
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing
4. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain
5. Frasa Ketuhanan Yang Maha Esa bukan berarti warga Indonesia harus
memiliki agama monoteis namun frsa ini menekankan ke-esaan dalam
beragama
6. Mengandung makna adanya Cuasa Prima (sebab pertama) yaitu Tuhan
Yang Maha Esa.
7. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan
beribadah menurut agamanya.
8. Negara memberi fasilitas bagi tumbuh berkembangnya agama dan
iman warga negara dan mediator ketika terjadi konflik agama
9. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam
beribadah menurut agama masing-masing.
5
Hadi Rianto, IMPLEMENTASI NILAI KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB DI
LINGKUNGAN SEKOLAH, Vol.3, Jurnal Pendidikan Sosial, 2016, 83-84
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam pancasila terdapat isi di setiap silanya sesuai dengan cita-cita, tujuan
dan harapan terbentuknya negara Indonesia. Pada dasarnya Pancasila sebgai dasar
sistem pemerintahan dengan cara menjalankan dan melaksanakan kegiatan yang
berhubungani dengan pemerintahan dengan cara menjalankan kegiatan yang
berhubungan dengan pemerintahan sesuai dengan ihi pancasila tersebut. Pancasila
adalah lima nilai dasar futur yang ada dan berkembang bersama dengan bangsa
Indonesia sejak dahulu Sejarah merupakan deretan peristiwa yang saling
berhubungan Peristiwa-peristiwa masa lampau yang berhubungan dengan
kejadian masa sekarang dan semuanya bermuara pada masa yang akan datang.
Hakikat sila ketuhanan adalah sila ketuhanan yang maha esa mengandung
nilai ketuhanan dalam Pancasila menunjukkan bahwa eksistensi negara, bangsa,
dan manusia Indonesia berelasi dengan Tuhan yang diyakini sebagai sumber
segala kebaikan. Ia merupakan fundamen moral dan berdimensi religius yang
menentukan pola dasar bagi seluruh kehidupan negara dan Sila Kemanusiaan
Yang Adil Dan Beradab mengandung Nilai Martabat, Harga Diri, Kebebasan, &
Tanggung Jawab.
B. Saran
Masyarakat menerapkan nilai,dan hakikat Pancasila didalam kehidupan sehari
hari yang akan menciptakan negara dan lingkungan yang teratur dan damai.
DAFTAR PUSTAKA