Anda di halaman 1dari 14

HAKIKAT SILA KETUHANAN DAN KEMANUSIAAN

DALAM PANCASILA

DOSEN PEMBIMBING :
ENDRI, S.H, M.H
NAMA KELOMPOK :
CAHAYA
2205010050
LOLA SALSABILA
2205010053
ELVIA PUTRI AYU ANGGRAINI
2205010054
TIYARA CITA
2205010055
JERLIANUS SAMONGILALAI
2205010062

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2022
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................3
A. Latar Belakang.............................................................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................6
A. Pancasila Sebagai Dasar Negara...................................................................................6
B. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa..............................................................................8
C. Hakikat Ketuhanan dan Kemanusiaan dalam Pancasila.............................................10
BAB III..................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila adalah suatu ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia. Di dalam
pancasila terdapat isi di setiap silanya sesuai dengan cita-cita, tujuan dan harapan
terbentuknya negara Indonesia. Pada dasarnya Pancasila sebgai dasar sistem
pemerintahan dengan cara menjalankan dan melaksanakan kegiatan yang
berhubungani dengan pemerintahan dengan cara menjalankan kegiatan yang
berhubungan dengan pemerintahan sesuai dengan ihi pancasila tersebut. Pancasila
adalah lima nilai dasar futur yang ada dan berkembang bersama dengan bangsa
Indonesia sejak dahulu.

Sejarah merupakan deretan peristiwa yang saling berhubungan Peristiwa-


peristiwa masa lampau yang berhubungan dengan kejadian masa sekarang dan
semuanya bermuara pada masa yang akan datang. Hal ini berani bahwa semua
aktivitas manusia pada masa lampau berkaitan dengan kehidupan masa sekarang
untuk mewujudkan masa depan yang berbeda dengan masa yang sebelumnya.Dasar
Negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu
memberikan kekuatan kepadaberdirinya sebuah Negara Negara Indonesia dibangun
juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitupancasila. Pancasila, dalam
fungsinya sebagai dasar Negara, merupakan camber kaidah hukum yang
mengaturNegara Republik Indonesia, termasuk di dalamnya sehirah unsur-unsurnya
yakni pemerintah, wilayah, dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya merupakan
dasar pijakan penyelenggaraan Negara dan seluruh kehidupan Negara Republik
Indonesia.

Pancasila adalah pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh


rakyat Indonesia. Sepanjang Indonesia masih ada, pancasila akan menyertai
perjalannya. Nilai-nilai esensial yang terkandung dalam pancasila, yaitu Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan serta Keadilan Tanggal 1 Juni 1945 adalah
lahirnya pancasila dars pidato Ir. Soekarno di hadapan para anggota Badan Penyelidik
Usaha-Usaha PersiapanKemerdekaan Indonesia (BPUPKI) Pancasila adalah filsafat
negara Republik Indonesia yang secara resmidisahkan oleh PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945 dan tercantum dalam pembukuan UUD 1945 yang diundangkan dalam
berita Republik Indonesia tahun II No. 7 bersamaan dengan batang tubuh UUD 1945.
Pancasila - Setiap negara di dunia ini mempunyai dasar negara yang dijadikan
landasan dalam menyelenggarakan pemerintah negara. Seperti Indonesia, Pancasila
dijadikan sebagai dasar negara atau ideologi negara untuk mengatur penyelenggaraan
negara. Hal tersebut sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945 alenia ke-4 yang
berbunyi: "Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
UUD negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara".

Dengan demikian kedudukan pancasila sebagai dasar negara termaktub secara


yuridis konstitusional dalam pembukaan UUD 1945, yang merupakan cita-cita
hukum dan norma hukum yang menguasai hukum dasar negara RI dan dituangkan
dalam pasal-pasal UUD 1945 dan diatur dalam peraturan perundangan. Selain bersifat
yuridis konstitusional, pancasila juga bersifat yuridis ketata negaraan yang artinya
pancasila sebagai dasar negara, pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala
sumber hukum. Artinya segala peraturan perundangan secara material harus berdasar
dan bersumber pada pancasila. Apabila ada peraturan (termasuk di dalamnya UUD
1945) yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur pancasila, maka sudah sepatutnya
peraturan tersebut dicabut.

Berdasarkan uraian tersebut pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat


imperatif atau memaksa artinya mengikat dan memaksa setiap warga negara untuk
tunduk kepada pancasila dan bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran harus
ditindak sesuai hukum yang berlaku di Indonesia serta bagi pelanggar dikenakan
sanksi-sanksi hukum.Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila memiliki
sifat obyektif- subyektif.Sifat subyektifmaksudnya pancasila merupakan hasil
perenungan dan pemikiran bangsa Indonesia, sedangkan bersifat obyektif artinya nilai
pancasila sesuai dengan kenyataan dan bersifat universal yang diterima oleh bangsa-
bangsa beradab.

Oleh karena memiliki nilai obyektif-universal dan diyakini kebenarannya oleh


seluruh bangsa Indonesia maka pancasila selalu dipertahankan sebagai dasar negara.
Jadi berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa pancasila
sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatur
kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga cita-cita para pendiri bangsa Indonesi
dapat terwujud.Bagi bangsa indonesia hakikat yang sesungguhnya dari pancasila
adalah sebagai pandangan hidupbangsa dan sebagai dasar negara. Kedua pengertian
tersebut sudah selayaknya kita pahami akan hakikatnya.Selain dari pengertian
tersebut, pancasila memiliki beberapa sebutan berbeda, seperti:

a.Pancasila sebagai jiwa negara,


b. Pancasila sebagai kepribadian bangsa,
c.Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum

Walaupun begitu, banyaknya sebutan untuk pancasila bukanlah merupakan suatu


kesalahan atau pelanggaran melainkan dapat di jadikan sebagai suatu kekayaan akan
makna dari pancasila bagi bangsa indonesia. Karena hal yang terpenting adalah
perbedaan penyebutan itu tidak mengaburkan hakikat pancasila yang sesungguhnya
yaitu sebagai dasar negara. Tetapi pengertian pancasila tidak dapat di tafsirkan oleh
sembarangan orang karena akan dapat mengaturkan maknanya dan pada akhimya
merongrong dasar negara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pancasila?
2. Mengapa Pancasila dikatakan sebagai Ideologi Bangsa?
3. Apa hakikat ketuhanan dan kemanusiaan dalam Pancasila?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pancasila Sebagai Dasar Negara


Pancasila sebagai dasar Negara mengartikan bahwa segala sesuatu yang
berhubungan dengan kehidupan ketatanegaraan Indonesia yang berdasarkan
pancasila. Segala bentuk peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia semua harus bersumber dari Pancasila itu sendiri. Semua tindakan
kekuasaan atau kekuatan pada masyarakat harus berlandaskan peraturan
hukum yang berlaku. Hukum juga yang berlaku sebagai norma dinegara
sehingga hal ini menjadikan Indonesia sebagai Negara hukum.

Menurut Ani, S. R (2017). Pancasila merupakan suatu ideology


yang dinamis dan terbuka berarti nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya perlu dilakukan pengembangan sesuai dengan dinamika kehidupan
masyarakat Indonesia, secara operasional pancasila bersifat actual, adaptif,
dan maknanya dapat diperbaharui. Secara yuridis Pancasila sebagai dasar
Negara yang terdapat dalam susunan pembukaan UUD 1945 alinea ke-4
yang berbunyi “maka disusunlah kemerdekaan itu dalam suatu Undang-
UndangDasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada ketuhanan
yang maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan” dapat dipahami dan disimpulkan bahwa pancasila merupakan
dasar Negara Indonesia.
Pancasila merupakan hukum dari segala hukum sumber yang ada di
Indonesia yang juga termasuk asas kerohanian yang terdapat dalam
pembukaan UUD 1945 alinea ke 4. Pancasila mewujudkan cita-cita
hukum dasar Negara baik hukum yang sifatnya tertulis maupun hukum yang
sifatnya tidak tertulis. Dalam pancasila terkandung norma-norma yang
mewajibkan pemerintahan dan penyelenggara Negara untuk menjaga
dan memelihara moral kemanusiaan juga memegang teguh cita-cita rakyat
luhur sesuai dengan pokok pikiran pembukaan UUD 1945.
Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup dan juga dasar Negara
republic Indonesia nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila pancasila
merupakan arahan dalam kehidupan kita sehari-hari. Selain itu, fungsi
pancasila juga sebagai jati diri bangsa Indonesia. Makna kehidupan
bagi Negara Indonesia dapat dilihat dari budaya-budaya dan juga peradaban
yang terdapat di Indonesia. Pancasila dapat dikatakan sebagai pembeda dan
jati diri dari Negara Republik Indonesia dan hal tersebut sangat jelas
dapat membedakan Negara Indonesia dengan Negara lainnya yang ada
didunia. Fungsi pancasila lainnya yaitu sebagi ideologi bangsa yakni
terdapat kumpulan ide, keyakaninan, dan juga gagasan yang terkandung
dalam sila-sila pancasila, hal tersebut menyangkut bidang politik, sosial,
budaya dan keagamaan. Pancasila merupakan ideologi terbuka yang berarti
keberadaannya bersifat tetap dan dinamis.1

1
Alvira Oktavia Safitri, Dinie Anggraeni Dewi,Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan
Implementasinyadalam Berbagai Bidang, Vol.3, EduPsyCouns Journal, 2021, Hal 90-91
B. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
Ideologi secara istilah berasal dari kata “idea” dan “logos” yang berarti
gagasan, konsep, pengertian dasar, ide-ide dasar, cita-cita. Kata idea berasal dari
bahasa Yunani, eidos yang berarti bentuk atau idein yang berarti melihat. Idea ini
diartikan sebagai cita-cita, yaitu cita-cita yang bersifat tetap dan akan dicapai
dalam kehidupan nyata. Dengan demikian, cita-cita ini pada hakikatnya
merupakan dasar, pandangan, atau faham yang diyakini kebenarannya. Sedangkan
logos berarti ilmu. Secara harfi ah, ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ilmu
pengetahuan tentang ide-ide (the science of ideas), atau ajaran tentang pengertian-
pengertian dasar.2
Ideologi juga memainkan fungsinya dalam mengatur hubungan antara
manusia dan masyarakatnya. Fungsi ideologi:
1. Ideologi berfungsi melengkapi struktur kognitif manusia.
2. Ideologi berfungsi sebagai panduan.
3. Ideologi berfungsi sebagai lensa, cermin, untuk melihat dirinya, dunianya,
dan juga sebagai jendela.
4. Ideologi berfungsi sebagai kekuatan pengendali konfl ik, sekaligus fungsi
integratif.
Ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus
merupakan ideologi negara. Pancasila sebagai ideologi negara berarti Pancasila
merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan kehidupan negara. yang
bertujuan mewujudkan citacita masyarakat yang sejahtera. Masyarakat yang
dicita-citakan dalam ideologi Pancasila adalag masyarakat yang dijiwai dan
mencerminkan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu
masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta bertoleransi,
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, masyarakat yang bersatu dalam
suasana perbedaan, berkedaulatan rakyat dengan mengutamakan musyawarah,
2
AT. Sugito,dkk, Pendidikan Pancasila, Semarang: Unnes Press, 2012, hlm. 129
serta masyarakat yang berkeadilan sosial. Pancasila sebagai ideologi bangsa
Indonesia mengandung nilai-nilai dan gagasan-gagasan dasar yang dapat dilihat
dalam sikap, perilaku, dan kepribadian bangsa Indonesia. Mempunyai ke “khas”
an yang merupakan refleksi perilaku bangsa Indonesia dan tercermin dalam setiap
segi kehidupannya. Dan nilainilai dasar itu bersifat dinamis, yang berarti upaya
pengembangan sesuai dengan perubahan dan tuntutan masyarakat bukan sesuatu
yang tabu sehingga nilai-nilai dasar tersebut tidak kaku, beku, dan melahirkan
sifat fanatik yang tidak logis. Oleh karena itulah Pancasila disebut sebagai
ideologi yang terbuka.3
Pancasila sebagai sebuah gagasan ideologi, bagi Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), yang telah menempatkan nilai-nilai KeTuhanan yang maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan
Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang merupakan satu kesatuan
yang utuh, tentu sangat naif, gegabah, dan bernuansa provokatif, apabila ada
gagasan lain yang ingin menempatkan faham Komunis Ateisme ataupun
Kapitalisme Sekuler kedalam bingkai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia. Sehingga gagasan NASAKOM ataupun faham faham
Komunis Sosialis lainnya merupakan bentuk pengkhianatandari esensi makna
Pancasila. Itulah kemudian pada zaman orde baru, ditetapkannya partai dan faham
Komunis sebagai partai terlarang sesuai dengan TAP MPR No. XX Tahun 1966.4

3
Rofi Wahanisa, PENEGASAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA, (Yogyakarta : Thafa Media
Yogyakarta:2017), hal 161
4
Andi Azikin, KONSEP DAN IMPLEMENTASI IDEOLOGI PANCASILA DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN
PEMERINTAHAN,Jurnal Kebijakan Pemerintahan, Vol.1, 2018, Hal 81-82
C. Hakikat Ketuhanan dan Kemanusiaan dalam Pancasila
a. Hakikat Ketuhanan dalam Pancasila
Ketuhanan berasal dari kata tuhan, ialah pencipta segala yang ada dan
semua makhluk. Yang Maha Esa berarti yang maha tunggal, tiada sekutu, Esa
dalam zat-nya, Esa dalam sifat-nya, Esa dalam perbuatan-nya, artinya bahwa
zat tuhan tidak terdiri dari zat-zat yang banyak lalu menjadi satu bahwa sifat
Tuhan adalah sempurna, bahwaperbuatan Tuhan tidak dapat disamai oleh
siapapun. Jadi ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Mengandung pengertian dan
keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa, pencipta alam semesta,beserta
isinya.
Keyakinan adanya tuhan itu bukanlah suatu dogma atau kepercayaan yang
tidak dapat dibuktikan kebenarannya melalui akal pikiran, melakukan sauatu
kepercayaan yang berakar pada pengetahuan yang benar yang atas keyakinan
yang benar yang dapat diuji atau dibuktikan melalui kaidah-kaidah logika.
Atas keyakinan yang demikianlah maka Negara Indonesia berdasarkan
Ketuhanan yang Maha Esa, dan Negara memberi jaminan kebebasan kepada
setiap penduduk untuk memeluk agama sesuai dengan Keyakinannya dan
beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya. Bagi dan didalam Negara
Indonesia tidak boleh ada pertentangan dalam hal Ketuhanan yang Maha Esa,
tidak boleh ada sikap dan perbuatan yang anti ketuhanan, dan anti keagamaan
serta tidak boleh ada paksaan agama dengan kata lain dinegara Indonesia tidak
ada paham yang meniadakan Tuhan (Atheisme).
Sebagai sila pertama pancasila Ketuhanan yang Maha Esa menjadi sumber
pokok kehidupan bangsa Indonesia, menjiwai mendasari serta membimbing
perwujudan kemanusiaan yang adil dan beradab, penggalangan persatuan
Indonesia yang telah membentuk Negara Republik indonesia yang berdaulat
penuh,bersifat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Hakikat pengertian sesuai dengan:
Beberapa makna yang bisa dipahami dari sila pertama, Ketuhanan Yang Maha
Esa, antara lain:
1. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yag adil dan beradab.
2. Hormat dan menghormati serta bekerjasama antar pemeluk agama dan
penganut-penganut kepercayaan yang berbeda sehingga terbina
kerukunan hidup
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing
4. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain
5. Frasa Ketuhanan Yang Maha Esa bukan berarti warga Indonesia harus
memiliki agama monoteis namun frsa ini menekankan ke-esaan dalam
beragama
6. Mengandung makna adanya Cuasa Prima (sebab pertama) yaitu Tuhan
Yang Maha Esa.
7. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan
beribadah menurut agamanya.
8. Negara memberi fasilitas bagi tumbuh berkembangnya agama dan
iman warga negara dan mediator ketika terjadi konflik agama
9. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam
beribadah menurut agama masing-masing.

b. Hakikat Pancasila dalam Kemananusiaan


Pengamalan sila kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung nilai
kesamaan derajat maupun kewajiban dan hak, cinta mencintai, hormat
menghormati, keberanian membela kebenaran dan keadilan, toleransi, dan
gotong royong. Nilai kemanusiaan yang adil mengandung makna bahwa
hakekat manusia sebagai mahluk yang berbudaya dan beradab harus berkodrat
adil. Hal ini mengandung suatu pengertian bahwa hakekat manusia harus adil
dalam hubungan diri sendiri, adil terhadap manusia lain, adil terhadap
masyarakat, bangsa dan negara, adil terhadap lingkungannya serta adil
terhadap Tuhan yang Maha Esa.
Nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab pada hakikatnya
memberikan pemahaman terhadap manusia sebagai mahluk sosial, oleh
karena itu pengimplementasian nilai-nilai kemanusia yang adil dan beradab
sebagai pedoman dalam berperilaku harus benar-benar dilaksanakan sesuai
dengan norma dan peraturan yang berlaku sehingga pelaksanaan nilai-nilai
tersebut tidak menyimpang dari makna yang sesungguhnya.5
Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab mengandung Nilai Martabat,
Harga Diri, Kebebasan, & Tanggung Jawab. Prinsip Sila Kemanusiaan Yang
Adil Dan Beradab anatara lain:
1. Setiap orang memiliki martabat yang sama.
2. Setiap orang harus diperlakukan adil sebagai manusia.
3. Yang menjadi dasar bagi pelaksanaan Hak Asasi Manusia.
Isi Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab antara lain:
1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan
kewajiban antara sesama manusia
2. Saling mencintai sesama manusia.
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
6. Berani membela kebenaran dan keadilan.

5
Hadi Rianto, IMPLEMENTASI NILAI KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB DI
LINGKUNGAN SEKOLAH, Vol.3, Jurnal Pendidikan Sosial, 2016, 83-84
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam pancasila terdapat isi di setiap silanya sesuai dengan cita-cita, tujuan
dan harapan terbentuknya negara Indonesia. Pada dasarnya Pancasila sebgai dasar
sistem pemerintahan dengan cara menjalankan dan melaksanakan kegiatan yang
berhubungani dengan pemerintahan dengan cara menjalankan kegiatan yang
berhubungan dengan pemerintahan sesuai dengan ihi pancasila tersebut. Pancasila
adalah lima nilai dasar futur yang ada dan berkembang bersama dengan bangsa
Indonesia sejak dahulu Sejarah merupakan deretan peristiwa yang saling
berhubungan Peristiwa-peristiwa masa lampau yang berhubungan dengan
kejadian masa sekarang dan semuanya bermuara pada masa yang akan datang.
Hakikat sila ketuhanan adalah sila ketuhanan yang maha esa mengandung
nilai ketuhanan dalam Pancasila menunjukkan bahwa eksistensi negara, bangsa,
dan manusia Indonesia berelasi dengan Tuhan yang diyakini sebagai sumber
segala kebaikan. Ia merupakan fundamen moral dan berdimensi religius yang
menentukan pola dasar bagi seluruh kehidupan negara dan Sila Kemanusiaan
Yang Adil Dan Beradab mengandung Nilai Martabat, Harga Diri, Kebebasan, &
Tanggung Jawab.

B. Saran
Masyarakat menerapkan nilai,dan hakikat Pancasila didalam kehidupan sehari
hari yang akan menciptakan negara dan lingkungan yang teratur dan damai.
DAFTAR PUSTAKA

Azikin, A. (2018). KONSEP DAN IMPLEMENTASI IDEOLOGI PANCASILA


DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN. Jurnal
Kebijakan Pemerintahan, 77-90.
Media, T. (2017). PENEGASAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA DALAM UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945. Yogyakarta: Thafa Media
Yogyakarta.
Rianto, H. (2016). IMPLEMENTASI NILAI KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN
BERADAB DI LINGKUNGAN SEKOLAH. Jurnal Pendidikan Soaial, 83-
84.
Safitri, A. O., & Dewi, D. A. (2021). PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
DAN IMPLEMENTASINYA. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
DAN IMPLEMENTASINYA DALAM BERBAGAI BIDANG, 88-94.
AT. Sugito,dkk, Pendidikan Pancasila, Semarang: Unnes Press, 2012

Anda mungkin juga menyukai