NEGARA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
REZA ALFIANSYAH SITOMPUL (2207210043)
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2022
A. PENDAHULUAN
Pancasila merupakan alat pemersatu bagi bangsa Indonesia, sebagai dasar Negara dan
pandangan hidup Pancasila mengandung konsep-konsep dasar mengenai cita-Cita bangsa
Indonesia. Pancasila dan njilainya dapat dijunjung tinggi oleh masyarakat indonesia karena
pandangan hidupnya berdasarkan apa yang melekat pada budaya dan pandangan hidup
masyarakat itu sendiri.
Pancasila adalah dasar negara dan ideologi nasional, hal ini membawa konsekuensi
logis bahwa nilai nilai pancasila dijadikan sebagai landasan pokok, dan
landasan essential bagi
penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yang pada hakikatnya berisi
lima nilai dasar yang fundamental.
Nilai nilai dasar dari pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalan permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Dengan pernyataan secara singkat bahwa nilai dasar
Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan
nilai keadilan. Pancasila juga dapat di artikan sebagai ideologi dari negara Indonesia atau
sering di sebut rumusan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sasaran dan metodologi menjadi begitu penting mengingat realisasi dan dinamika
kehidupan yang ada saat ini sangat diwarnai oleh berkembangnya nilai nilai demokrasi
dalam proses demokratisasi yang terus berkelanjutakan. Pada saat era reformasi sampai
sekarang perubahan terjadi serta terus menerus dengan begitu cepat dan menghasilkan
dampak positif dan negatif serta sangat berpengaruh dalam sistem pemerintahan negara
indonesia.
B. PEMBAHASAN
Pancasila merupakan suatu ideologi bangsa Indonesia dalam korteks kehidupan
berbangsa dan bernegara, di mana seluruh rakyat berpedoman kepada Pancasila tersebut.
Pancasila sebagai dasar negara artinya bahwa seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan
pemerintah itu harus mencerminkan nilai-nilai yang terkandung yang terdapat Pancasila dan
tidak boleh bertentangan. Pancasila telah ditetapkan sebagai dasar negara dan telah
diterima oleh seluruh warga negara indonesia seperti yang tercantum pada pembukaan
Undang-Undang dasar 1945. Sidang pertama BPUPKI membicarakan mengenai calon dasar
negara untuk Indonesia.Terdapat dua anggota diantaranya yang mengajukan pendapat yaitu
Muhammad Yamin dan Bung Karno. Muhammad Yamin mengajukan usul secara tertulis
yang juga terdiri atas lima hal, yaitu ketuhanan yang maha esa, persatuan Indonesia, rasa
kemanusiaan yang adil dan beradab, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sedangkan bung karno mengajukan usulan nasionalisme( kebangsaan Indonesia),
internasionalisme(perikemanusiaan), mufakat atau demokrasi, kesejahteraan social,
ketuhanan yang berkebudayaan.
Panitia kecil yang beranggotakan Sembilan orang juga melanjutkan sidang dan berhasil
merumuskan calon mukadimah hokum dasar, yang kemudia lebih dikenal sebagai “ piagam
Jakarta”. Sebelum pengesahan preambul, bung hatta terlebih dahulu mengemukakan
bahwa pada 17 agustus 1945, selesai proklamasi kemerdekaan, ada utusan dari Indonesia
bagian timur yang menemuinya. Intinya, mereka mengusulkan agar pada alinea ke-4
preambul, dibelakang kata “ketuhanan” yang berbunyi “ dengan kewajiban menjlankan
syariat islam bagi pemelukpemeluknya” dihapus. Usul ini oleh muh. Hatta disapaikan kepada
siding ppki dan kemudian diganti menjadi “ yang maha esa”.
1) HUBUNGAN PANCASILA DENGAN PEMBUKAAN UUD NKRI 1945
Hubungan Pancasila dengan pembukaan UUD NKRI tahun 1945 mengandung
pengertian bahwa Pancasila adalah cerminan dari jiwa dan cita-cita hukum bangsa
Indonesia. Dalam pengertian yang yuridis kenegaraan, Pancasila berfungsi sebagai dasar
negara tercantum dalam alinea ke 4 pembukaan UUD 1945. Pancasila dapat dikatakan
sebagai pokok- pokok kaidah negara yang fundamental. Nilai dasar yang fundamental dalam
hokum memiliki hakikat dan keduduka yang tetap kuat dan tidak berubah. Berhubung di
dalam pembukaaan uud terdapat Pancasila maka tidak dapat diubah secara hokum. Fungsi
pokok Pancasila sebagai dasar negara pada hakikatnya adalah sumber dari segala sumber
hukum atau sumber tertib hukum di Indonesia. Hubungan Pancasila dengan uud 1945
bersifat timbal balik yang bersifat formal dan material.
1. Hubungan secara formal Pancasila memeroleh kedudukannya sebagai norma dasar
hukum positif.
2. Hubungan secara material Berdasarkan urutan tertib hukum Indonesia pembukaan
uud 1945 adalah sebagai tertib hukum tertinggi dan Pancasila sebagai sumber tertib hukum
Pancasila.
2) FUNGSI DAN KEDUDUKAN PANCASILA
Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup dan juga dasar Negara republic Indonesia
nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila pancasila merupakan arahan dalam
kehidupan kita sehari-hari. Selain itu, fungsi pancasila juga sebagai jati diri bangsa Indonesia.
Makna kehidupan bagi Negara Indonesia dapat dilihat dari budaya-budaya dan juga
peradaban yang terdapat di Indonesia. Pancasila dapat dikatakan sebagai pembeda dan jati
diri dari Negara Republik Indonesia dan hal tersebut sangat jelas dapat membedakan
Negara Indonesia dengan Negara lainnya yang ada didunia. Fungsi pancasila lainnya yaitu
sebagi ideologi bangsa yakni terdapat kumpulan ide, keyakaninan, dan juga gagasan yang
terkandung dalam sila-sila pancasila, hal tersebut menyangkut bidang politik, sosial, budaya
dan keagamaan. Pancasila merupakan ideologi yang berarti keberadaannya bersifat tetap
dan dinamis.
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat pembukaan
UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam memorandum DPR-GR 9 juni 1966 yang
menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan
didapatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia.
Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar negara Republik
Indonesia. Pancasila yang terkandung dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 telah
ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang telah
dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka.
Dengan syarat utama seluruh negara menurut Emest Renan kehendak untuk bersatu
dan memahami pancasila dari sejarahnya dapat diketahui bahwa pancasila merupakan
sebuah kompromi dan konsensus nasioanal karena memuat nilai-nilai yang dijunjung tinggi
oleh semua golongan dan lapisan masyarakat Indonesia.
Penerapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara
Indonesia adalah negara Pancasila. Hal itu terkandung arti bahwa negara harus tunduk
kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-undang. Pancasila
yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 dan ditegaskan keseragaman sistematikanya
melalui instruksi Presiden No.12 Tahun 1968 itu tersusun secara hirarkispiramidal. Setiap
sila (dasar/asas) memiliki hubungan yang saling mengikat dan menjiwai satu dengan lainnya
sedemikian rupa sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan. Melanggar satu sila dan mencari
pembenarannya pada sila lainnya adalah tindakan sia-sia. Oleh karena itu, pancasila pun
harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, yang tidak dapat dipisahkan.
Usaha memisahkan sila-sila dalam kesatuan yang utuh dari pancasila akan mengakibatkan
pancasila kehilangan esensinya sebagai dasar negara.
Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh karena setiap sila
dalam pancasila tidak dapat dintitesiskan satu sama lain. Secara tepat dalam seminar
pancasila tahun 1959, Prof. Notonegoro melukiskan sifat hirarki-piramidal pancasila dengan
menempatkan sila “ketuhanan Yang Maha Esa” sebagai basis bentuk piramid Pancasila.
Dengan demikian keempat sila yang lain harus dijiwai oleh sila “Ketuhan Yang Maha Esa”.
Berikut merupakan rincian dari kedudukan pancasila:
1. Pancasila sebagai dasar Negara merupakan sumber dari segala hukum sumber.
2. Pancasila adalah asas tertib hukum Indonesia dalam pembukaan UUD 1945 dan hal ini
dijabarkan dalam empat pokok pikiran
3. Sebagai cita-cita hukum dasar Negara hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis.
4. Pancasila memiliki norma yang mengharuskan pemerintahan dan golongan memegang
teguh cita-cita moral rakyat yang luhur
5. Sebagai sumber penyelenggara Negara.
3) MAKNA DARI NILAI-NILAI TIAP SILA PANCASILA
Pancasila - Setiap negara di dunia ini mempunyai dasar negara yang dijadikan landasan
dalam menyelenggarakan pemerintah negara. Seperti Indonesia, Pancasila dijadikan sebagai
dasar negara atau ideologi negara untuk mengatur penyelenggaraan negara. Hal tersebut
sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945 alenia ke-4 yang berbunyi : “Maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD negara Indonesia yang berbentuk
dalam suatu susunan negara”. Dengan demikian kedudukan pancasila sebagai dasar negara
termaktub secara yuridis konstitusional dalam pembukaan UUD 1945, yang merupakan cita
– cita hukum dan norma hukum yang menguasai hukum dasar negara RI dan dituangkan
dalam pasal – pasal UUD 1945 dan diatur dalam peraturan perundangan. Selain bersifat
yuridis konstitusional, pancasila juga bersifat yuridis ketata negaraan yang artinya pancasila
sebagai dasar negara, pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum.
Artinya segala peraturan perundangan secara material harus berdasar dan bersumber pada
pancasila. Apabila ada peraturan (termasuk di dalamnya UUD 1945) yang bertentangan
dengan nilai – nilai luhur pancasila, maka sudah sepatutnya peraturan tersebut dicabut.
Berdasarkan uraian tersebut pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat imperatif atau
memaksa, artinya mengikat dan memaksa setiap warga negara untuk tunduk kepada
pancasila dan bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran harus ditindak sesuai hukum
yang berlaku di Indonesia serta bagi pelanggar dikenakan sanksi – sanksi hukum.
Nilai – nilai luhur yang terkandung dalam pancasila memiliki sifat obyektif – subyektif.
Sifat subyektif maksudnya pancasila merupakan hasil perenungan dan pemikiran bangsa
Indonesia, sedangkan bersifat obyektif artinya nilai pancasila sesuai dengan kenyataan dan
bersifat universal yang diterima oleh bangsa – bangsa beradab. Oleh karena memiliki nilai
obyektif – universal dan diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia maka
pancasila selalu dipertahankan sebagai dasar negara. Jadi berdasarkan uraian tersebut di
atas maka dapat disimpulkan bahwa pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang
sangat penting dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga cita – cita
para pendiri bangsa Indonesi dapat terwujud. Bagi bangsa indonesia hakikat yang
sesungguhnya dari pancasila adalah sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar
negara. Kedua pengertian tersebut sudah selayaknya kita pahami akan hakikatnya.
Di zaman serba modern dan reformasi saat ini pengimplementasian pancasila sangat
dibutuhkan terutama untuk menjaga eksistensi bangsa Indonesia dan hal ini sangat
diperlukan oleh seluruh masyarakat Indonesia terutama pada generasi muda. Nilai-nilai
pancasila dijabarkan pada kehiduoan yang bersifat praksis atau kehidupan yang nyata dalam
masyarakat, bangsa dan juga Negara. Makna pancasila terletak pada nilai-nilai dari masing-
masing sila sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dirubah kembali susunannya dan hal
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Ketuhanan yang Maha Esa.
Sila ini dilambangkan dengan bintang emas berlatar hitam. Makna yang terkandung
dalam sila ini yakni bahwa Negara yang didirikan adalah tujuan manusia sebagai makhluk
Tuhan yang Maha Esa, dengan bintang sebagai lambangnya. Artinya setiap warga Negara
berhak memiliki kebebasan dalam memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan
kepercayaannya masing- masing dan hal tersebut tercantum dalam pasal 29 UUD 1945. Hal
ini mengacu kepada keyakinan kepada tuhan dan hidup dengan menjalankan segala
perintah Tuhan tanpa mengganggu pemegang keyakinan yang lain.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Pada sila ini dilambangkan denganlambang rantai berlatar merah sesuai dengan warna
berdera Indonesia. Maknanya manusia memiliki kedudukanpada tingkatan martabat
tertinggi yang menyadari nilai-nilai dan norma. Kemanusiaan berarti hakikat dan sifat
khasmanusia sesuai dengan martabat. Sikap hidup, keputusan, dan tindakan manusiasesuai
dengan nilai-nilai pancasila. Sila ini memiliki makna kesadaran dari setiapmanusia di
dasarkan dari potensi nuranimanusia dalam hubungan dengan norma- norma dan
kesusilaan umumnya terhadap seluruh makhluk hidup.
3. Persatuan Indonesia.
Pada sila ke 3 ini dilambangkandengan pohon beringin dengan putih yang menjadi
latarnya sama seperti salah satu warna bendera Indonesia. Makna yang terkandung dalam
sila ini yakni persatuan memiliki arti bersatunya berbagai macam dan aneka ragam yang
menjadi satu kesatuan. Persatuan Indonesia inimencakup persatuan dalam berbagai arti
seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan juga keamanan yang
berada di Indonesia. Persatuan Indonesia merupakan hal yang dinamis dalam kehidupan
yang bertujuan unyuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukankesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan
perdamaian dunia yang abadi.
4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan.
Sila ini dilambangkan dengan kepala banteng berwarna hitam dan merah sebagai
latarnya. Maknanya berarti bahwa sistem yang dianut oleh bangsa Indonesia yaitu sistem
demokrasi yang menempatkan rakyat pada posisi tertinggi dalam hirarki kekuasaan. Makna
pada sila ini yaitu rakyat dalam melaksanakan tugasnya ikut serta dalam pengambilan
keputusan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dilambangkan dengan padi dan kapas dengan putih yang menjadi latarnya yang artinya
hal ini berarti seluruh masyarakat Indonesia dalam segala bidang kehidupan. Pada sila ini
mengandung makna bahwa pentingnya hubungan antaramanusia sebagai pribadi dan
manusia sebagai bagian dari masyarakat Indonesia. Hal tersebut meliputi keadilan
distributif, keadilan legal, dan keadilan komunikatif. Pada intinya seluruh masyarakat
diIndonesia memiliki hak untuk mendapatkan keadailan tanpa adanya perbedaan.
4) PENJABARAN PANCASILA DALAM PASAL UUD 1945
Pembukaan UUD NKRI tahun 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang meliputi
suasana kebatinan, cita-cita hukum dan cita-cita moral bangsa indonesia. Pembukaan
mengandung empat pokok pikiran yang diciptakan dan dijelaskan dalam pasal-pasal.
Keempat pokok pikitan tersebut adalah sebagai berikut :
1. pokok pikiran pertama berintikan “persatuan”, yaitu “negara melindungi segenap
bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dengan berdasarkan atas persauan
dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia”.
2. pokok pikiran kedua berintikan “keadilan sosial”, yaitu “negara hendak mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat”.
3. pokok pikiran ketiga berintikan “kedaulatan rakyat”, yaitu “negara yang
berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyarawatan perwakilan”
4. pokok pikiran keempat berintikan “ketuhanan yang maha esa”, yaitu “negara
berdasar atas ketuhanan yang maha esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab” MPR RI telah melakukan amandemen UUD NRI 1945 sebanyak empat kali yang
secara berturut turut terjadi pada 19 oktober 1999, 18 agustus 2000, 9 november 2001, dan
10 agustus 2002.
5) IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Penerapan pancasila sebagai dasar negara memberikan pengertian bahwa negara
indonesia merupakan negara pancasila. Negara pancasila merupakan suatu negara yang
didirikan dan dipertahankan serta dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan
mengembangkan martabat dan hak hak semua warga negara indonesia, agar semua rakyat
dapat hidup layak sebagai manusia, menggembangkan dirinya dan mewujudkan
kesejahteraannya sebaik mungkin, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan
kehidupan bangsa (keadilan sosial).
Implementasi pancasila dapat menjadi media dan sarana interaksi yang efektif, guna
merumuskan konsep sosialisasi dan implementasi pancasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Sasaran dan metodologi menjadi begitu penting mengingat realisasi dan
dinamika kehidupan yang ada saat ini sangat diwarnai oleh berkembangnya nilai nilai
demokrasi dalam proses demokratisasi yang terus berkelanjutakan. Pada saat era reformasi
sampai sekarang perubahan terjadi serta terus menerus dengan begitu cepat dan
menghasilkan dampak positif dan negatif serta sangat berpengaruh dalam sistem
pemerintahan negara indonesia.
Dasar negara merupakan landasan dalam suatu negara guna menjalankan dan
melaksanakan kehidupan masyarakat di berbagai bidang. Dasar Negara juga mempunyai
makna sebagai pedoman dasar dan cita cita bangsa dalam mengatur kehidupan
ketatanegaraan yang mencakup segala kehidupan bermasyarakat. Negara Indonesia
memiliki dasar negara yaitu Pancasila. Merupakan hasil gagasan dari Ir. Soekarno pada
tanggal 1 Juni 1945. Pancasila sendiri memiliki makna sangat dalam bagi bangsa Indonesia,
selain sebagai cita cita bangsa, pancasila juga berfungsi sebagai pemersatu antar umat
bangsa dan sebagai pedoman rakyatnya dalam menjalankan aktivitas sehari hari diberbagai
bidang. Secara singkatnya, dasar negara merupakan landasan dalam suatu negara guna
menjalankan dan melaksanakan kehidupan bermasyarakat di berbagai bidang dasar negara
juga bermakna sebagai pedoman dasar dan cita cita bangsa dalam mengatur kehidupan
ketatanegaraan yang mencakup segala kehidupan bermasyarakat.
Pancasila Sebagai Dasar negara artinya adalah Sebagai Pondasi negara dan Pegangan
Bangsa yang kuat sehingga bangsa indonesia memiliki Ideologi sendiri dan mampu berdiri
menjadi bangsa yang kokoh tanpa dipengaruhi oleh bangsa bangsa lainnya.
Makna Makna Pancasila diantaranya sebagai berikut, diantaranya yaitu :
Sebagai dasar negara: Pancasila merupakan sebuah landasan dan pedoman utama
bagi masyarakat Indonesia dalam melaksanakan segala kegiatan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Pancasila juga menjadi sumber dari segala sumber hukum di Indonesia yang
memiliki nilai nilai khas Negara Kesatuan Republik Indonesia.