NPM: 2207210043
KELAS: AI PAGI TEKNIK SIPIL
RESUME PANCASILA
BAB VI
Peran nilai-nilai dalam setiap sila dalam Pancasila adalah sebagai berikut:
Sila Ketuhanan yang maha esa: melengkapi ilmu pengetahuan
menciptakan perimbangan antara yang rasional dan irasional, antara rasa dan akal.
Sila inimenempatkan manusia dalam alam sebagai bagiannnya dan bukan pusatnya
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab memberi arah dan
mengendalikanilmu pengetahuan. "lmu dikembalikan pada fungsinya
semula, yaitu untuk kemanusiaan, tidak hanya untuk kelompok, lapisan tertentu.
Sila Persatuan "ndonesia7 mengkomplementasikan universalisme dalam sila-s i l a
yang lain, sehingga supra sistem tidak mengabaikan sistem dan
sub-sistem. Solidaritas dalam sub-sistem sangat penting untuk
k e l a n g s u n g a n keseluruhan individualitas, tetapi tidak mengganggu integrasi.
Pada zaman modern seperti sekarang ini dimana ilmu pengetahuan dan globaliasi
berkembang sangat pesat, nilai-nilai Pancasila mulai tergeser. Banyak masyarakat
Indonesia yang mulai meninggalkan nilai-nilai pencasila dan tidak lagi
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Padahal jika ditilik
dari sejarah bangsa Indonesia, Pancasila merupakan wujud dari kerja keras dan
pengorbanan para pendiri bangsa yang sangat diperhitungkan dengan matang.
Masyarakat sekarang beranggapan bahwa Pancasila sangat kaku dan normatif
sehingga tidak sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta tidak dapat
mengikuti arus globalisasi. Padahal hal ini merupakan sebuah kekeliriuan yang
sangat disayangkan. Anggapan ini timbul karena mereka tidak memahami
Pancasila sepenuhnya bahwa pada hakikatnya Pancasila bersifat terbuka. Pancasila
bersifat terbuka dan fleksibel yang artinya dapat mengikuti perkembangan zaman.
Justru nilai-nilai Pancasila inilah yang perlu dipegang teguh oleh masyarakat
Indonesia agar tidak terkena dampat buruk perkembangan zaman sehingga
Indonesia akan tetap kokoh berdiri.
Seperti yang kita tahu bahwa Pancasila merupakan dasar negara. Berkaitan
dengan perkembangan ilmu, Pancasila juga memiliki peran menjadi dasar
pengembangan ilmu. Maka, anggapan bahwa Pancasila tidak dapat mengikuti
perkembangan ilmu dapat dibantah. Dari hal inilah perlu dibenahi bahwa tidak ada
alasan lagi untuk meninggalkan Pancasila demi keutuhan negara Indonesia. Oleh
karena itu, makalah ini akan dibahas mengenai “Pancasila Menjadi Dasar
Pengembangan Ilmu
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu untuk masa depan memiliki
beberapa pengertian.
Beberapa hal yang merupakan urgensi dari Pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan ilmu yaitu ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia
sepenuhnya berorientasi pada Barat (western oriented), kebutuhan pasar serta
belum melibatkan masyarakat luas sehingga hanya menyejahterakan kelompok
elite yang mengembangkan ilmu (scientist oriented).
Setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa
Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu
(mempribumian ilmu).
URGENSI PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN
ILMU
Pluralitas nilai yang berkembang dalam masyarakat Indonesia sekarang ini seiring
dengan kemajuan iptek menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia
tentang kehidupan. Hal ini membutuhkan renungan dan refleksi yang mendalam
agar bangsa Indonesia tidak terjerumus ke dalam penentuan keputusan nilai yang
tidak ssesuai dengan kepribadiab bangsa.
Perkembangan ilmu dan teknologi di Indonesia dewasa ini tidak berakar pada
nilai-nilai budaya bangsa Indonesia sendiri sehingga ilmu pengetahuan yang
dikembangkan di Indonesia sepenuhnya berorientasi pada Barat (western
oriented).
Kearifan lokal yang menjadi simbol di berbagai daerah kini digantikan oleh gaya
hidup global, seperti: gotong royong digantikan dengan individualis, sikap
bersahaja digantikan dengan gaya hidup mewah, solidaritas sosial digantikan
semangat individualis, musyawarah mufakat digantikan dengan voting.
Soekarno selalu menyinggung perlunya setiap sila Pancasila dijadikan blueprint bagi
setiap pemikiran dan tindakan bangsa Indonesia karena kalau tidak, akan terjadi
kemunduran dalam pencapaian keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila
sebagai blueprint dalam pernyataan Soekarno kurang lebih mengandung pengertian yang
sama dengan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek karena sila-sila Pancasila
sebagai cetak biru harus masuk ke dalam seluruh rencana pemikiran dan tindakan bangsa
Indonesia. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu baru mulai dirasakan
sebagai kebutuhan yang mendesak sekitar 1980-an, terutama di perguruan tinggi yang
mencetak kaum intelektual. Pada 15 Oktober 1987, Universitas Gadjah Mada
menyelenggarakan seminar dengan tema Pancasila sebagai Orientasi Pengembangan
Ilmu, Rektor Universitas Gadjah Mada pada waktu itu, Prof. Dr. Koesnadi
Hardjasoemantri, S.H. menegaskan bahwa seminar dengan tema Pancasila sebagai
orientasi Pengembangan Ilmu merupakan hal baru, dan sejalan dengan Pasal 2 Statuta
Universitas Gadjah Mada.
Sosiologi adalah ilmu tentang interaksi antar manusia. Sosiologi mengkaji tentang
latar belakang, susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok
masyarakat, disamping juga mengkaji masalah-masalah sosial, perubahan dan
pembaharuan dalam masyarakat. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
pengetahuan jika dilihat dari sudut pandang sosiologi berarti ilmu pengetahuan itu
digunakan untuk mengkaji struktur sosial, proses sosial, termasuk perubahan-perubahan
sosial, dan masalah-masalah sosial yang patut disikapi secara arif dengan menggunakan
standar nilai-nilai yang mengacu kepada nilai-nilai Pancasila. Dalam hal ini kehidupan
sosiologis bangsa indonesia sangat berkaitan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan.
Bangsa indonesia dikenal sebagai bangsa yang religius serta selalu ramah terhadap
semua orang. Maka cukuplah semua nilai-nilai itu menjadi rambu-rambu jika
pengembangan ilmu pengetahuan harus sesuai dengan keadaan sosiologis bangsa
indonesia serta haruslah memegang teguh nilai-nilai pancasila. Secara sosiologis, nilai-
nilai pancasila timbul dari hasil interaksi antar masyarakat indonesia. Nilai-nilai tersebut
kemudian hadir sebagai buah dari pemikiran, penelitian kritis dan hasil refleksi bangsa
Indonesia.
Nilai-nilai bangsa Indonesia merupakan kebenaran bagi bangsa Indonesia yang tampil
sebagai norma dan moral kehidupan bangsa Indonesia yang juga sebagai pelaksanaan
sistem nilai budaya bangsa Indonesia.