Anda di halaman 1dari 1

1.

Argumen tentang dinamika Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu


 Argumen kepada masyarakat tentang dinamika pancasila sebagai dasar pengembangan
ilmu yakni masyarakat harus memahami esensi pancasila sebagai dasar pengembangan
ilmu.
 Yang berarti, ketika masyarakat mengembangkan ilmu dan pengetahuan maka tidak
boleh bertentangan dengan nilai-nilai, kearifan lokal, sifat sosial, dimensi kemanusiaan,
dan kepribadian bangsa yang terkandung dalam Pancasila
 Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu ini belum dibicarakan secara eksplisit oleh
penyelenggara negara sejak masa orde lama sampai reformasi. Mereka hanya
menyinggung masalah pentingnya keterkaitan antara pengembangan ilmu dan dimensi
kemanusiaan atau humanism.
 UGM membuat kajian tentang Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dan
mulai mendapatkan perhatian oleh kaum intelektual. Pada tahun 1987 UGM
mengadakan acara seminar nasional tentang Pancasila sebagai pengembangan ilmu dan
pada tahun 2006 UGM juga mengadakan acara Simposium dan Sarasehan Nasional
tentang Pancasila sebagai paradigma ilmu pengetahuan dan pembangunan nasional.
Untuk saat ini belum ada lagi upaya untuk mengaktualisasikan nilai nilai Pancasila dalam
pengembangan iptek di Indonesia
2. Urgensi Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
 Pluralitas nilai yang berkembang dalam masyarakat Indonesia sekarang ini dengan
kemajuan iptek dapat menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang
kehidupan. Hal ini membutuhkan renungan dan refleksi yang mendalam agar bangsa
Indonesia tidak terjerumus ke dalam penentuan keputusan nilai yang tidak ssesuai
dengan kepribadian bangsa.
 Dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek terhadap lingkungan hidup berada
dalam titik bawah yang membahayakan eksistensi hidup manusia di masa depan. Oleh
karena itu, diperlukan tuntunan moral bagi para ilmuwan dalam pengembangan iptek di
Indonesia.
 Perkembangan iptek yang didominasi negara Barat dengan politik global ikut
mengancam nilai khas dalam kehidupan bangsa Indonesia, seperti spiritualitas, gotong
royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa keadilan. Oleh karena itu, diperlukan
orientasi yang jelas untuk menyaring dan menangkal pengaruh nilai-nilai global yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.
 Perkembangan ilmu dan teknologi di Indonesia dewasa ini tidak berakar pada nilai-nilai
budaya bangsa Indonesia sendiri sehingga ilmu pengetahuan yang dikembangkan di
Indonesia sepenuhnya berorientasi pada Barat (western oriented).
 Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia lebih berorientasi pada kebutuhan pasar
sehingga prodi-prodi yang “laku keras” di perguruan tinggi Indonesia adalah prodi-prodi
yang terserap oleh pasar (dunia industri).
 Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia belum melibatkan
masyarakat luas sehingga hanya menyejahterakan kelompok elite yang
mengembangkan ilmu (scientist oriented).

Anda mungkin juga menyukai