Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU

PENGETAHUAN

Saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) berkembang sangat pesat, dan
peradaban manusia sedang mengalami perubahan yang luar biasa.
Kedua, karena perkembangan iptek bersinggungan dengan nilai-nilai budaya dan
agama, maka di satu sisi diperlukan semangat objektivitas, dan di sisi lain iptek harus
memperhatikan nilai-nilai budaya dan agama. harus. Perkembangan mereka agar tidak
merugikan umat manusia.
Bagaimana Hubungan Iptek, Agama, dan Budaya?
Untuk melihat ketiga hubungan tersebut akan dijelaskan dalam bentuk skema berikut:

sekularisasi

Bagaimana Kedudukan Pancasila dan Pengembangan Ilmu?


Ideologi Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai budaya dan agama
bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila meliputi segala kegiatan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta kegiatan ilmiah. Oleh karena itu,
rumusan Pancasila sebagai paradigma keilmuan bagi kegiatan ilmiah di Indonesia
adalah suatu hal yang pasti.
Apa Konsekuensi Ilmu Pengetahuan Yang Tidak Berlandaskan Pancasila?
Perkembangan ilmu pengetahuan yang jauh dari nilai-nilai ideologi kebangsaan
(pancasila) justru dapat mengarah pada sekularisme, seperti yang terjadi pada Renaisans
Eropa. Mengembangkan ilmu pengetahuan yang tidak berakar pada ideologi bangsa
(Panchasila) sama dengan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa arah dan arah yang
jelas. Ideologi Pancasila dengan demikian berfungsi sebagai pedoman dalam kehidupan
ilmiah bangsa Indonesia. Akademisi masih memiliki kesempatan untuk
mengembangkan profesionalismenya tanpa mengabaikan nilai-nilai ideologis yang
bersumber dari masyarakat Indonesia sendiri.
Apa Konsep Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu?
Ada empat konsep yang muncul dari penggunaan Pancasila sebagai dasar
pengembangan keilmuan.
 Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di Indonesia tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
 Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di Indonesia harus
memasukkan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri.
 Nilai-nilai Pancasila menjadi rambu normatif perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi di Indonesia. Artinya, teknologi bisa dikendalikan agar tidak
mengganggu cara berpikir dan bertindak masyarakat Indonesia. .
 Segala perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus berakar pada
budaya dan ideologi bangsa Indonesia itu sendiri. Atau harus yang biasa dikenal
dengan degenerasi keilmuan (indigenous knowledge).
Konsekuensi dari empat konsep di atas adalah:
 Ilmu pengetahuan dan teknologi sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila, yang meliputi premis bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi
itu sendiri berkembang secara mandiri. Perjalanan mereka kemudian sejalan
dengan nilai-nilai Pancasila.
 Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di Indonesia harus
memasukkan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal dengan syarat harus
memasukkan nilai-nilai Pancasila sejak awal.
 Nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai tanda normatif perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dengan asumsi bahwa ada aturan main yang harus
disepakati para ilmuwan sebelum ilmu pengetahuan dapat berkembang. Namun,
tidak ada jaminan bahwa aturan main akan terus dihormati seiring dengan
berkembangnya teknologi itu sendiri.
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai proses degenerasi
keilmuan, dengan syarat Pancasila tidak hanya menjadi dasar nilai-nilai
perkembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga paradigma keilmuan yang
menjadikan Indonesia berkembang, telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
budaya bangsa Indonesia itu sendiri, harus berakar pada ideologi. . Untuk itu
diperlukan penjelasan dan pembahasan yang lebih rinci di kalangan intelektual
Indonesia.
Sadarkah Anda bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang melingkupi kita seperti
pedang bermata dua untuk membunuh atau bahkan menghancurkan.
Apa Pentingnya Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu?
Keberagaman nilai yang berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia
saat ini, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah membawa
perubahan dalam pandangan hidup manusia. Hal ini membutuhkan perenungan dan
perenungan yang mendalam agar bangsa Indonesia tidak gagal menentukan pilihan nilai
yang tidak sesuai dengan jati diri bangsanya. Kemajuan teknologi memiliki dampak
negatif paling kecil terhadap lingkungan dan mengancam kelangsungan hidup umat
manusia di masa depan. Oleh karena itu, pembinaan moral para ilmuwan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia sangat diperlukan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didominasi oleh negara-negara
Barat dengan politik global mengancam nilai-nilai unik kehidupan masyarakat
Indonesia seperti spiritualitas, gotong royong, solidaritas, musyawarah dan rasa
keadilan. Oleh karena itu, diperlukan arah yang jelas untuk menyaring dan menangkal
pengaruh nilai-nilai global yang bertentangan dengan nilai-nilai individualitas warga
negara Indonesia.
Alasan diperlukannya Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu?
Hanya masalah waktu saja bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
akan mencakup semua aspek kehidupan tanpa kecuali. Artinya, ancaman perkembangan
teknologi merupakan gejala yang merasuki setiap aspek kehidupan masyarakat
Indonesia, bersama dengan nilai-nilai spiritualitas, kemanusiaan, kebangsaan, kasih
sayang, dan keadilan. Atas nama percepatan pengembangan kawasan greenfield dan
atas nama peningkatan kesejahteraan masyarakat, kerusakan lingkungan akibat iptek
perlu mendapat perhatian serius. Penjabaran dari sila-sila pancasila sebagai dasar nilai-
nilai yang memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sarana untuk
mengendalikan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, mempengaruhi pola pikir
dan perilaku masyarakat yang cenderung pragmatis. Nilai kearifan lokal yang menjadi
simbol kehidupan di berbagai daerah, lambat laun tergantikan oleh gaya hidup global
seperti: kesederhanaan digantikan oleh gaya hidup mewah dan konsumtif. Solidaritas
sosial digantikan oleh semangat individualistis. Saran untuk mencari mufakat diganti
dengan voting.
Dimana sumber historis Pancasila Sebagai dasar pengembangan ilmu?
Sumbernya dapat dilihat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Alinea
keempat Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi:
"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa,...dan seterusnya".
Selain itu Presiden Soekarno dalam rangkaian kuliah umum Pancasila Dasar Falsafah
Negara pada 26 Juni 1958-1 Februari 1959 sebagaimana disitir Sofian Effendi, Rektor
UGM dalam Simposium dan Sarasehan Pancasila sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan
dan Pembangunan Bangsa, 14-15 Agustus 2006, selalu menyinggung perlunya setiap
sila Pancasila dijadikan blueprint bagi setiap pemikiran dan tindakan bangsa Indonesia
karena kalau tidak akan terjadi kemunduran dalam pencapaian keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu baru mulai
dirasakan sebagai kebutuhan yang mendesak sekitar 1980-an, terutama di perguruan
tinggi yang mencetak kaum intelektual. Salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang
membicarakan hal tersebut adalah Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pada tanggal
15 Oktober 1987, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Harian Kedaulatan
Rakyat menyelenggarakan seminar tentang Pancasila sebagai pedoman pengembangan
ilmu pengetahuan.
Beberapa Pandangan Tokoh Tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan
Ilmu
 Profesor Notonagoro: Pancasila adalah pemimpin dan pemimpin dalam
pengejaran ilmu pengetahuan, yang dijadikan asas dan dasar kehidupan, sebagai
pandangan fundamental dari subjek ilmu pengetahuan, dan sebagai objek
pengetahuan atau penelitian.
 Daoed Joesoef: Pancasila merupakan ide pokok yang bersumber dari budaya
bangsa Indonesia, artinya nilai-nilai tersebut sebenarnya dirumuskan dari sistem
nilai bangsa Indonesia itu sendiri. Oleh karena itu Pancasila memiliki pandangan
tertentu, membuat penilaian tertentu tentang fenomena tertentu, dan menganut
kriteria evaluasi tertentu untuk membuat prediksi dan rekomendasi tentang
prosedur praktis.
 Profesor Dr.T. Jacob menegaskan, Pancasila harus dijadikan dan dijadikan
landasan etis bagi ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Untuk itu,
kelima sila utama yang terkandung dalam Pancasila cukup komprehensif dan
mendasar untuk mencakup semua persoalan etika dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi. (2) Solidaritas antara humanisme dan kegiatan nasional. (3)
Nasionalisme dan solidaritas warga. (4) Demokrasi dan perwakilan. (5) Keadilan
Sosial.
 Dalam artikelnya Pancasila sebagai Orientasi Pembangunan Kemanusiaan di
Indonesia, Koentowijoyo berangkat dari kesadaran bahwa manusia hidup dalam
tiga lingkungan: material, sosial dan simbolik.
 Profesor Dr.M. Sastrapratedja, dalam makalahnya yang berjudul 'Panchasila
Sebagai Arah Pembangunan Nasional dan Pengembangan Etika Ilmiah',
menekankan peran ganda Pancasila dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kedua, Pancasila sebagai landasan etika ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Apakah Tantangan Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu?
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia saat ini tidak
berakar pada nilai-nilai budaya bangsa Indonesia sendiri, sehingga ilmu pengetahuan
yang berkembang di Indonesia serba kebarat-baratan (menghadap ke barat).
Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia disesuaikan dengan kebutuhan
pasar, sehingga tentunya “sulit untuk dijual”. Di perguruan tinggi di Indonesia, program
studi yang diserap pasar (industri).
Perkembangan IPTEK di Indonesia hanya meningkatkan kesejahteraan
kelompok elit (scientist oriented) yang mengembangkan sains, karena tidak melibatkan
masyarakat luas.
Oleh karena itu, pada hakikatnya Pancasila dapat dilihat sebagai landasan nilai-
nilai pengembangan keilmuan. Pendek kata, sila pancasila merupakan pedoman dan
pedoman bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pentingnya Pancasila sebagai landasan nilai pengembangan keilmuan bagi siswa
adalah untuk menunjukkan peran Pancasila sebagai tanda normatif perkembangan
keilmuan di Indonesia. Selanjutnya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
Indonesia berakar pada budaya masyarakat Indonesia sendiri dan membutuhkan peran
serta masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA

I Made Adi Widnyana, S. (2020). PENDIDIKAN PANCASILA BERBASIS


IMPLEMENTASI NILAI DAN KONSEP LOCAL GENIUS. (S. I Made Adi
Widnyana, Ed.) Surabaya, Jawa Timur, Indonesia : Scopindo Media Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai