Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL

PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR FUNDAMENTAL BAGI


BANGSA DAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Dosen Pengampu:

Dr. Susi Delmiati, S.H., M.H.

Disusun oleh:

Dio Kurnia Azmi (023967698)

UNIVERSITAS TERBUKA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, sehingga artikel ini dapat
tersusun hingga selesai . Sholawat beserta salam semoga tercurahkan kepada nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman yang gelap gulita menuju
zaman yang terang benerang seperti yang kita rasakan saat sekarang saat ini.

Artikel ini telah saya susun dengan maksimal dan saya beri judul Pancasila
Sebagai Nilai Dasar Fundamental Bagi Bangsa Dan Negara Republik Indonesia.
Dalam penyusunan artikel ini, saya mengucapkan banyak terimah kasih khususnya
kepada bapak dosen dan teman-teman yang sudah membantu saya, semoga senantiasa
di berikan kesehatan oleh Allah SWT.

Akhir kata, semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan kita semua
khususnya saya pribadi, dan semoga dapat bermanfaat bagi kita di dunia maupun
akhirat.

Batusangkar, 12 april 2020

( Dio Kurnia Azmi )


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan masalah
3. Tujuan dan maksud
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian pancasila sebagai nilai fundamental bangsa


B. Nilai-nilai pancasila sebagai dasar fundamental Negara
C. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
D. Cita hukum
E. Dasar filosofis

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.    Latar belakang
Pancasila merupakan dasar negara yang setiap hukum-hukum dan pandangan
hidup bangsa Indonesia mengacu atau berlandasan kepada kelima sila tersebut.
Kelima sila dari pancasila adalah merupaka satu kesatuan yang tidak bisa di pisahkan
karena hal itu merupakan cita bangsa indonesia.
Mempelajari tentang pancasila adalah suatau keharusan bagi setiap pelajar yang
berwarga negara Indonesia karena hal itu merupakan gagasan pemikiran dari warga
Indonesia. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa indonesia serta pancasila
merupakan nilai fundamental bangsa indonesia sehingga sebagai warga negara
Indonesia harus mengetahui dan memahami lebih dalam lagi mengenai pancasila
supaya mereka bisa menjadikan kelima sila tersebut sebagai nilai-nilai dalam
kehidupan mereka.

2.     Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Pancasila Sebagai Nilai Fundamental bangsa
b.Apa saja nilai-nilai pancasila sebagai dasar fundamental negara
C. Apa yang di maksud Pancasila sebagai pegangan hidup

d. Apa yang di maksud cinta hukum


e. Apa maksud dasar filosofis pancasila
 

3.     Tujuan
a.   Memahami nilai - nilai pancasila sebagai dasar fundamental Negara
b.Mengetahui arti pancasila sebagai nilai fundamental bangsa
c. Mengetahui pancasila sebagai pegangan hidup bangsa
d. Memehami maksud dari cinta hukum
e. Memahami maksud dasar filosofis pancasila

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila sebagai Nilai Fundamental Bangsa
Pancasila sebagai nilai dasar yang fundamental adalah seperangkat nilai-nilai
terpadu berkenaan dengan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Apabila
kita memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan 1945, maka
hakikatnya nilai-nilai pancasila tersebut adalah sebagai beriku:
1. Pokok pikiran pertama, negara Indonesia adalah negara persatuan, yaitu negara
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Negara mengatasi segala paham golongan dan perseorangan. Ini merupakan
penjabaran dari sila ketiga.
2. Pokok pikiran kedua, menyatakan bahwa negara hendak mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam hal ini negara berkewajiban
mewujudkan kesejahteraan umum bagi seluruh rakyat Indonesia, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
perdamaian abadi dan keadilan sosial. . pokok pikiran ini penjabaran dari sila
kelima.
3. Pokok pikiran ketiga, menyatakan negara berkedaulatan rakyat, berdasarkan
kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan. Pokok pikiran ini mejunjukkan
negara Indonesia demokrasi, yaitu kedaulatan ditangan di tangan, sesuai dengan
sila leempat.
4. Pokok pikiran keempat, menyatakan berdasarkan atas ketuhanan Yang Maha Esa
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Poko pikiran ini sebagai
penjabaran dari sila pertama dan kedua.1

Uraian diatas menunjukkan bahwa Pancasila dan pembukaan UUD 1945 dapat
dinyatakan sebagai pokok-pokok kaidah negara yang fundamental, karena di
dalamnya terkandung pula konsep-konsep sebagai berikut:
1.      Dasar-dasar pembentukan negara, yaitu tujuan negara, asas politik negara (Negara
Republik Indonesia dan berkedaulatan rakyat,) dan asas kerohanian negara
(Pancasila).
2.      Ketentuan diadakannya undang-undang dasar, yaitu pancasila maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu undang-undang dasar Negara
Indonesia....”. Hal ini menunjukkan adanya sumber hukum.

Nilai dasar yang fundamental suatu  gara dalam hukum mempunyai hakikat dan
kedudukan yang tetap kuat dan tidak berubah, dalam arti dengan jalan hukum apapun
tidak mungkin lagi untuk diubah. Berhubungan Pembukaan UUD 1945 itu memuat
nilai-nilai dasar yang fundamental, maka Pembukaan UUD 1945 yang didalamnya
terdapat Pancasil tidak dapat diubah secara hukum. Apabila terjadi perubahan berarti
pembubaran negara Proklamasi 17 Agustus 1945.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup bangsa
indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai nila yang bersifat sistematis
Fundamental dan menyeluruh. Sila-sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang
bulat dan utuh hierarkhis dan sistematis. Dalam pengetian inlah maka sila-sila
pancasila merupakan suatu sistem filsafat. Konsekuensinya kelima silabukan
terpisah-pisah dan memiliki makna sendiri-sendiri, melainkan memiliki esensi serta
makna yang utuh.
B.    nilai-nilai Pancasila sebagai dasar fundamental Negara

Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia pada hakikatnya


merupakan suatu sumber dari segala sumber hokum dalam negara Indonesia. Sebagai
suatu sumber dari segala sumber hukum secara objektif merupakan suatu pandangan
hidup, kesadaran, cita-cita hukum, serta cita-cita moral yang luhur yang meliputi
suatu kejiwaan serta watak bangsa Indonesia, yang pada tanggal 18 agustus 1945
telah di padatkan dan di abstrak oleh para pendiri Negara menjadi lima sila dan di
tetapkan secara formal menjadi dasar filsafat Negara replubik Indonesia hal ini sebagi
mana telah di tetapkan dalam ketetapan No.XX/MPRS/1966.
1
Notonegoro, pancasila secara ilmiah populer (jakarta, Bumi aksara, 1995)hlm 92
Nilai-nilai Pancasila terkandung dalam pembukaan UUD 1945 secara yuridis
memiliki kedudukan sebagai pokok kaidah negara yang fundamental adapun
pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya memuat nilai-nilai Pancasila mengandung
empat pokok pikiran yang bila mana di analisis makna yang terkandung di dalamnya
tidak lain adalah merupakan derivasi atau penjabaran dari nilai-nilai Pancasila.

Pokok pemikiran pertama, menyatakan bahwa negara Indonesia adalah


Negara persatuan, yaitu negara yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpa
darah Indonesia, mengatasi segala paham golongan maupun perseorangan hal ini
merupakan penjabaran sila ketiga.

Pokok pemikiran ke dua, menyatakan bahwa Negara hendak mewujudkan


suatu keadilan social bagiseluruh rakyat Indonesia. Dalam hal ini Negara
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kedamaian abadi dan keadilan social. Pokok pemikiran ini sebagai
penjambaran sila kelima. Pokok pemikiran ke tiga, menyatakan bahwa Negara
berkaudalatan rakyat. Berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan atau
perwakilan. Hal ini menunjukan bahwa negara Indonesia adalah Negara demokrasi
yaitu kedaulatan ditangan rakyat hal ini sebagai penjabaran sila keempat. Pokok
pemikiran ke empat, menyatakan bahwa Negara berdasarkan atas ketuhanan yang
maha esa merupakan dasar kemanusian yang adil dan beradap. Ketuhanan yang maha
esa serta kemanusiaan yang adil dan beradab ini, merupakan sumber moral dalam
kehidupan kenegaraan dan kebangsaan hal ini mengandung arti bahwa negara
Indonesia menjungjung tinggi keberadaban semua agama dalam pergaulan hidup
negara. Hal ini merupakan penjabaran sila pertama dan kedua.

karna itu bagi bangsa indonesia dalam era reformasi dewasa ini seharusnya
bersifat rendah hati untuk mawas diri dalam upaya untuk memperbaiki kondisi dan
nasib bangsa ini hendaklah didasarkan pada moralitas yang tertuang dalam pokok
pikiran keempat tersebut yaitu moral ketuhanan dan kemanusiaan agar kehidupan
rahyat menjadi semakin bertambah sejaterah 2

Uraian diatas menunjukkan bahwa Pancasila dan pembukaan UUD 1945 dapat
dinyatakan sebagai pokok-pokok kaidah negara yang fundamental, karena di
dalamnya terkandung pula konsep-konsep sebagai berikut:
1.      Dasar-dasar pembentukan negara, yaitu tujuan negara, asas politik negara
(Negara Republik Indonesia dan berkedaulatan rakyat,) dan asas kerohanian
negara (Pancasila).
2.      Ketentuan diadakannya undang-undang dasar, yaitu “..... maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesi dalam suatu undang-undang dasar Negara
Indonesia....”. Hal ini menunjukkan adanya sumber hukum.

C. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

2
Jarmanto, pancasila sebagai tujuan aspek histosis dan sosiopolitis (yogyakarta,Liberty,1982)hlm 82
Pancasila sebagai pandangan hidup, sering disebut dengan way of life, pegangan
hidup, pedoman hidup, pandangan dunia maupun petunjuk hidup. Walau ada banyak
istilah mengenai pengertian dari pandangan hidup, akan tetapi pada dasarnya
memiliki makna yang sama. Lebih lanjutnya, Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa digunakan untuk petunjuk dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia
baik dari segi sikap maupun setiap perilaku masyarakat Indonesia yang harus dijiwai
oleh nilai-nilai luhur yang terkandung pada Pancasila.
Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri dengan kokoh dan mengetahui dengan
jelas arah, ke mana tujuan yang ingin dicapai sangat memerlukan yang
namanya "pandangan hidup". Tanpa mempunyai pandangan hidup, suatu bangsa akan
mudah terombang-ambing untuk menghadapi berbagai masalah yang timbul, baik
persoalan dari masyarakatnya sendiri maupun persoalan dunia.
Pandangan hidup adalah sebagai prinsip atau asas yang mendasari berbagai
jawaban mengenai pertanyaan dasar untuk apa seseorang itu hidup. Berdasar dari
pengertian tersebut, maka dalam pandangan hidup bangsa terkandung konsepsi dasar
mengenai kehidupan yang dicita-citakan, terkandung pula dasar pikiran terdalam
serta gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik.3

D.    Cita Hukum
Cita hukum (rechtsidee) mengandung arti bahwa pada hakikatnya hukum sebagai
aturan tingkah laku masyarakat berakar pada gagasan, rasa, karsa, cipta dan pikiran
dari masyarakat itu sendiri.  Jadi, cita hukum adalah gagasan, karsa, cipta dan pikiran
berkenaan dengan hukum atau persepsi tentang makna hukum, yang dalam intinya
terdiri atas tiga unsur: keadilan, kehasil-gunaan (doelmatigheid) dan kepastian
hukum.
Cita hukum bangsa Indonesia berakar dalam Pancasila yang oleh para Bapak
Pendiri Negara Republik Indonesia ditetapkan sebagai landasan kefilsafatan dalam
menata kerangka dan struktur dasar organisasi negara sebagaimana dirumuskan
dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pancasila adalah pandangan
hidup bangsa Indonesia yang mengungkapkan pandangan bangsa Indonesia tentang
hubungan antara manusia dan Tuhan, manusia dan sesama manusia, serta manusia
dan alam semesta yang berintikan keyakinan tentang tempat manusia individual di
dalam masyarakat dan alam semesta.4
Pandangan hidup itu, seperti dikatakan oleh Cardozo, merupakan “a stream of
tendency, whether you choose to call it philosophy or not, which gives us coherence
and direction to thought and action”.

E . Dasar Filosofis
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara serta sebagai filsafat hidup bangsa
Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sestematis,
3
http://rawayans.blogspot.com
4
Salam burhanudin, filsafat pancasilaisme (Bandung, bina aksara 1985)hlm 75-78
fundamental dan menyeluruh.Maka sila-sila Pancasila merupakan suatu kesatuan
yang bulat dan utuh, hierarkis dan sistimatis.Dalam pengertia inilah maka sila-sila
Pancasila merupakan suatun system filsafat.konsekuensinyake-lima sila bukan
terpisah-pisah dan memiliki makna sendiri sendiri, melainkan memiliki esensi serta
makna yang utuh.

Dasar pemikiran filosofis yang terkandung dalam setiap sila, di jelaskan


sebagai berikut. Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara republic Indonesia,
mengandung makna bahwa dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan
kemasyarakatan dan kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusian,
persatuan,kerakyatan dan keadilan. Pemikiran filsafat kenegaraan bertolak dari suatu
pandangan bahwa Negara adalah merupakan suatu persekutuan hidup manusia atau
organisasi kemasyarakatan, yang merupakan masyarakat hukum (legal society).
Adapun negara yang didirikan oleh manusia itu berdasarkan pada kodrat manusia
sebagai makhluk tuhan yang maha esa (hakikat sila pertama). Negara yang
merupakan persekutuhan hidup manusia sebagai makhluk tuhan yang maha esa, pada
hakikatnya bertujuan untuk mewujudkan harkat dan martabat manusia sebagai
makhluk yang beradap (hakikat sila kedua).5

Nilai-nilai Pancasila bersifat objektif terdapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri sebenarnya hakikat maknanya yang
terdalam menunjukan adanya sifat-sifat yang umum universal dan abstrak karena
merupakan suatu nilai.
2. Inti nilai-nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa
Indonesia lain baik dalam adat kebiasaan, kebudayaan, kenagaraan maupun
dalam kehidupan keagamaan.
3. Pancasila yang tekandung dalam pembukaan UUD 1945, merupakan ilmu hokum
memenuh isyarat sebagai pokok kaidah yang fundamental Negara sehingga
merupakan suatu sumber hokum positif di Indonesia.

Sebaliknya nilai-nilai subjektif Pancasila dapat di artikan bahwa keberadaan


nilai-nilai Pancasila itu tergantung atau terlekat pada bagsa Indonesia sendiri.
Pengertian itu dapat di jelaskan sebagai berikut :

1. Niali-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia sehingga dari bangsa


Indonesia sebagai klausa materialis. Nilai-nilai tersebut sebagai hasil
pemikiran, penilaiankritis, serta hasil refleksi filosofis bangsa Indonesia.
2. Nilai-nilai Pancasila merupakan filsafat (pegangan hidup) bangsa Indonesia
sehingga merupakan jati diri bangsa, yang di yakini sebagai sumber nilai atas
kebenaran, kebaikan ,keadilan dan kebijakan dalam hidup bermaysrakat
berbangsa dan negara.
3. Nilai-nilai Pancasila di dalamnya terkandung tertuju nilai-nilai kerohanianya
itu nilai kebenaran, keadilan, kebaikan, kebijaksanaan etisestetis dan nilai

5
Kaelan, pendidikan pancasila (yogyakarta, paradigma 2008) hlm 76
religius yang menifestasinya sesuai dengan budi nurani bangsa Indonesia
karena bersumber pada kepribadian bangsa.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar filsafat Negara serta sebagai filsafat hidup bangsa
Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis,
fundamental dan menyeluruh.Maka sila-sila Pancasila merupakan suatu kesatuan
yang bulat dan utuh, hierarkis dan sistimatis.Dalam pengertian ini maka sila-sila
Pancasila merupakan suatu system filsafat yang ke-lima silanya bukan terpisah-pisah
dan memiliki makna sendiri sendiri, melainkan memiliki esensi serta makna yang
utuh.
Para pendiri negara dengan dilandasi pemikiran dan semangat kebangsaan tinggi
telah sepakat bahwa dasar negara Indonesia adalah pancasila. Mengapa harus
Pancasila? Para pendiri negara memiliki pemikiran bahwa pandangan hidup bangsa
harus tepat dengan ciri khas Bangsa Indonesia, oleh karena itu diambil dari
kepribadian bangsa yang tertinggi dan konsepsi mendasar dari norma bangsa.

B. Saran

Sebagai warga negara yang baik dan generasi penerus bangsa kita wajib
mengamalkan setiap nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila

DAFTAR PUSTAKA

Jarmanto. 1982. Pancasila Suatu Tujuan Aspek Histotis dan Sosio-


politis.yogyakarta: Liberty.
Kaelan. 2008. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: paradigma
Kaelen. 2016. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma edisi revisi
http://rawayans.blogspot.com
Notonegoro. 1995. pancasila secara ilmiah populer. Jakarta: Bumi Aksara.
Salam, Burhanuddin. 1985. Filsafat pancasilaisme. Bandung: Bina Aksara.

Anda mungkin juga menyukai