Anda di halaman 1dari 4

Tugas Resume Teknologi Sistem Elektronika Audio Vidio

DOSEN PENGAMPU:
Yasdinul Huda, S.Pd.,M.T.

OLEH:
Dio Kurnia Azmi
19065031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
1. Digital Broadcast Timeline TV DIGITAL di ASEAN
Perjalanan panjang ini sesungguhnya dimulai sejak 1997. Gagasan perubahan TV analog
ke TV digital saat itu dalam format 1997. Kemudian pada 2004 dilakukan migrasi dari analog
telah dilakukan.Lebih lanjut, pemerintah menetapkan standar Digital Video Broadcasting
Terrestrial (DVBT) juga telah dilakukan pada 2007. Saat itu pemerintah melakukan uji coba
DVBT untuk format siaran digital.Pada 2009, di era Menkominfo Muhammad Nuh,
pemerintah mengeluarkan Roadmap infrastruktur TV digital disusun sebagai peta jalan bagi
implementasi migrasi dari sistem penyiaran televisi analog ke digital di Indonesia. Peta jalan
ini dimulai sejak awal 2009 sampai dengan akhir 2018.
Lihat juga:Suntik Mati TV Analog Tinggal Tunggu Jokowi Teken UU Ciptaker
Sebagai dukungan regulasi terhadap implementasi penyiaran TV digital, pada 2009
pemerintah menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 39 tahun 2009
tentang Kerangka Dasar Penyelenggaraan Penyiaran TV Digital Terestrial Penerimaan Tetap
Tidak Berbayar (free-to-air).November 2011, di era Menkominfo Tifatul Sembiring
pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 22 tahun 2011
tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak
Berbayar (free- to-air) sebagai pengganti Permen Kominfo No. 39/2009
1 tahun kemudian, Kemenkominfo menelurkan peraturan Menteri Kominfo No. 05 tahun
2012, mengadopsi standar penyiaran televisi digital terestrial Digital Video Broadcasting -
Terrestrial second generation (DVB-T2) yang merupakan pengembangan dari standar digital
DVB-T yang sebelumnya ditetapkan pada 2007.
Akan tetapi, upaya ASOl terus kandas arena gagalnya kehadiran legislasi berupa Undang-
undang di bidang penyiaran. Padahal berbagai negara telah mematikan TV analog.
International Telecommunication Union (ITU) dalam konferensi ITU 2006, telah
memutuskan bahwa 119 negara ITU Region-1 menuntaskan ASO paling lambat 2015.
Demikian pula pada konferensi ITU 2007 dan 2012, pita spektrum frekuensi radio UHF (700
MHz) semula untuk televisi terestrial ditetapkan menjadi layanan mobile broadband.
Lihat juga:Kominfo: TV Digital Bukan Layanan Streaming atau TV Kabel
Sedangkan di tingkat regional terdapat Deklarasi ASEAN untuk menuntaskan ASO di 2020.
Penyiaran digital di Indonesia tertinggal dibandingkan negara-negara lain, termasuk dari
negara tetangga seperti, Malaysia hingga Brunei Darussalam.
Negara-negara itu mengalihkan TV analog ke penyiaran digital atau ASO ini sudah dilakukan
beberapa negara karena TV analog dianggap boros frekuensi.
Brunei sudah ASO pada 2017, Singapura 2019, Malaysia 2019, Vietnam, Thailand, dan
Myanmar akan ASO 2020.Angin segar ketika UU Ciptaker digodok Presiden Joko Widodo.
Dalam UU Ciptaker, tercantum ayat 2 Pasal 60A menyebutkan TV analog akan dimatikan
dalam 2 tahun ke depan bila dimulai tahun ini.
"Disampaikan menteri bahwa ASO ini 2 tahun. Jadi kalau misalkan 5 November ditanda
tangan presiden, berarti Indonesia akan hentikan siaran analognya pada 5 November 2022,"
kata Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika
Kemkominfo, Geryantika Kurnia.
Kemenkominfo menyebut penyiaran digital bukan hanya persoalan soal penyiaran, tapi juga
menyangkut bagaimana memanfaatkan ekonomi komunikasi di masa depan dan teknologi di
masa depan.
TV analog membutuhkan 8 MHz per satu stasiun televisi, sementara untuk 10 MHz bisa
digunakan untuk menggelar jaringan 4G yang bisa dipakai atau mencakup jutaan orang.
TV analog boros frekuensi sehingga frekuensi yang tersedia agar masyarakat bisa akses
internet menjadi sedikit. Padahal saat ini di era digital, Internet sangat dibutuhkan
masyarakat.TV analog banyak memakan pita frekuensi 700 MHz sebanyak 328 MHz. Ia
mengatakan apabila TV analog beralih ke digital, maka hanya dibutuhkan 176 MHz bagi
stasiun televisi. Indonesia bisa mengalokasikan 112 MHz yang bisa digunakan untuk
keperluan lain. Indonesia juga akan memiliki cadangan 40 MHz yang bisa digunakan untuk
perkembangan teknologi di masa depan.

2. Jangkauan TV Digital di Indonesia

Siaran televisi digital di Indonesia sudah tidak dapat terelakkan lagi keberadaannya. Sistem
penyiaran digital merupakan perkembangan yang sangat pesat di dunia penyiaran dimana
terdapat peningkatan kapasitas layanan melalui efisiensi pemanfaatan spektrum frekuensi
radio. Sistem penyiaran televisi digital bukan hanya mampu menyalurkan data gambar dan
suara tetapi juga memiliki kemampuan multifungsi dan multimedia seperti layanan interaktif
dan bahkan informasi peringatan dini bencana.

Mulai awal tahun 2012, Indonesia melalui Peraturan Menteri Kominfo No. 05 tahun 2012,
mengadopsi standar penyiaran televisi digital terestrial Digital Video Broadcasting –
Terrestrial second generation (DVB-T2) yang merupakan pengembangan dari standar digital
DVB-T yang sebelumnya ditetapkan pada tahun 2007.televisi digital terus menyampaikan
gambar dan suara dengan jernih sampai pada titik dimana signal tidak dapat diterima lagi.
Singkat kata, penyiaran TV digital hanya mengenal dua status: Terima (1) atau Tidak (0).
Artinya, apabila perangkat penerima siaran digital dapat menangkap sinyal, maka program
siaran akan diterima. Sebaliknya, jika sinyal tidak diterima maka gambar-suara tidak
muncul.Sekarang ini siaran TV Digital sudah menjangkau 87 dari total 112 wilayah layanan
di Indonesia Pemerintah terus memperluas cakupan siaran TV Digital. Pembangunan
infrastruktur multipleksing (MUX) yang menjadi tumpuan jangkauan siaran TV Digital terus
dipercepat. Saat ini, sudah ada 77 persen multipleksing di seluruh Indonesia. Perlu
masyarakat ketahui bahwa proses peralihan ke TV Digital dilaksanakan secara bertahap.
Dalam proses tersebut, kekuatan sinyal dan perluasan jangkauan sinyal akan terus
ditingkatkan. Hingga nanti pada saat jadwal tahapan pengakhiran siaran TV Analog, yaitu
tahap pertama 30 April 2022, tahap kedua 25 Agustus 2022, dan tahap ketiga atau terakhir 2
November 2022, kekuatan sinyal dan keragaman siaran akan optimal. Dengan
adanya simulcast, masyarakat bisa mencoba kualitas siaran TV Digital yang bersih
gambarnya, jernih suaranya, dan canggih teknologinya. 

Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah mencari tahu apakah wilayahnya sudah ada
siaran TV Digital, stasiun apa saja yang bersiaran, letak MUX terdekat atau yang terkuat
pancarannya sehingga bisa membantu pemilihan ketepatan arah antena UHF yang dipakai.
Pemerintah menyediakan aplikasi untuk menjawab kebutuhan semua informasi itu dengan
nama "sinyalTVdigital" yang tersedia Playstore/Appstore. 

Daftar Pustaka :

https://elearning2.unp.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=497314

https://tekno.tempo.co/read/1550200/cara-cek-jangkauan-dan-kekuatan-sinyal-tv-
digital-di-rumah-anda#:~:text=%E2%80%9CSekarang%20ini%20siaran%20TV
%20Digital,Penyiaran%2C%20Direktorat%20Jenderal%20PPI%20Kominfo.
https://siarandigital.kominfo.go.id/berita/sudah-menjangkau-77-persen-wilayah-
pembangunan-infrastruktur-tv-digital-terus-dipercepat

Anda mungkin juga menyukai