Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
ANALISIS KINERJA MIMO-OFDM PADA IMPLEMENTASI TELEVISI
DIGITAL (DVB-T2) DI INDONESIA

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Rangga Imantaka Firswandy
(2212100188)
Christian Nindia Pradhikta
(2212100032)
Mohammad Rendi Anggara
(2212100087)
Tiffany Maliati Khumairoh Afandi (2212100182)
Usman Hakiki
(2213100115)

Angkatan 2012
Angkatan 2012
Angkatan 2012
Angkatan 2012
Angkatan 2013

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2016

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM
ANALISIS KINERJA MIMO-OFDM PADA IMPLEMENTASI TELEVISI
DIGITAL (DVB-T2) DI INDONESIA

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Rangga Imantaka Firswandy
(2212100188)
Christian Nindia Pradhikta
(2212100032)
Mohammad Rendi Anggara
(2212100087)
Tiffany Maliati Khumairoh Afandi (2212100182)
Usman Hakiki
(2213100115)

Angkatan 2012
Angkatan 2012
Angkatan 2012
Angkatan 2012
Angkatan 2013

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2016

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN


1.

2.
3.

4.
5.

6.

7.

Judul Kegiatan
: ANALISIS KINERJA MIMOOFDM PADA IMPLEMENTASI TELEVISI DIGITAL (DVB-T2) DI
INDONESIA
Bidang Kegiatan
: PKM-P
Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
: Rangga Imantaka Firswandy
b. NIM
: 2212100188
c. Jurusan
: S1 Teknik Elektro
d. Universitas/Institut/Politeknik
: Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya
e. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Taman Pondok Jati E-13, Kel.
Geluran, Kec. Taman, Sidoarjo
f. Alamat email
: rangga.imantaka93@gmail.com
Anggota Pelaksana Kegiatan
: 4 orang
Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Dr. Ir. Endroyono, DEA
b. NIDN
: 0004046508
c. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Perumahan Dosen ITS Blok T-46,
Surabaya 60111 / 081259782001
Biaya Kegiatan Total
Dikti
: Rp 12.245.000,Sumber lain
:Jangka Waktu Pelaksanaan
: 5 bulan

ii

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
RINGKASAN ........................................................................................................ v
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Program................................................................................................. 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ................................................................................... 2
1.5 Manfaat Program ............................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 2
2.1 Televisi Analog dan Televisi Digital ................................................................ 2
2.2 Sistem DVB-T2 ................................................................................................. 3
2.3 MIMO (Multiple Input Multiple Output) .......................................................... 4
2.4 OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiple).......................................... 5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .................................................................. 6
3.1 Studi Literatur ................................................................................................... 6
3.2 Spesifikasi dan Komponen Standar DVB-T2 ................................................... 6
3.3 Tahap Pemasangan ............................................................................................ 7
3.4 Perancangan Program........................................................................................ 7
3.5 Simulasi dan Pengambilan Data........................................................................ 8
3.6 Analisis dan Pembahasan .................................................................................. 8
3.7 Penyusunan Laporan ......................................................................................... 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 8
4.1 Anggaran Biaya ................................................................................................. 8
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua

iii

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Daftar Anggaran Biaya ........................................................................... 8
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem DVB-T2 ................................................................................. 3
Gambar 2.2 Sistem SISO, SIMO, MISO, MIMO ................................................. 5
Gambar 2.3 Sistem OFDM ................................................................................... 5
Gambar 3.1 Diagram Alir Pelaksanaan ................................................................. 6
Gambar 3.2 Diagram Blok DVB-T2 ..................................................................... 7
Gambar 3.3 Set Top Box DVB-T2 ......................................................................... 7
Gambar 3.4 Matlab 2015 ....................................................................................... 8

iv

RINGKASAN
Di Indonesia, perpindahan dari sistem analog ke sistem digital pada dunia
pertelevisian saat ini sedang dalam proses. TV analog yang saat ini masih
digunakan dianggap tidak lagi efisien dan memiliki, selain tidak memberikan
kualitas layanan yang optimal, juga tidak efisien terhadap spektrum sinyal.
Indonesia sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 5
Tahun 2012, dalam penyiaran digital menggunakan Teknologi DVB-T2.
Teknologi DVB-T2 (Digital Video Broadcasting-Terrestrial Second Generation)
dapat diaplikasikan dengan menggunakan SFN (Single Frequency Network).
DVB-T2 merupakan ekstensi dari standar televisi DVB-T yang
dikeluarkan oleh konsorsium DVB dan dirancang untuk transmisi siaran televisi
terrestrial digital. DVB telah distandarisasi oleh ETSI (European
Telecommunications Standarts Institute). Sistem ini mentransmisikan audio
terkompresi dengan digital, video, dan data lain dalam pipa lapisan fisik (PLP),
menggunakan modulasi OFDM dengan pengkodean saluran bersambung dan
penyisipan. Bit rate yang ditawarkan pada DVB-T2 lebih tinggi sehingga bisa
membuat sistem yang cocok untuk membawa sinyal HDTV pada saluran TV
terrestrial.
Sistem MIMO yang menggunakan beberapa bentuk keragaman dan
saluran bandwidth dibatasi oleh hukum Shannon dan laju data yang tergantung
pada bandwidth saluran dan sinyal untuk rasio kebisingan. Orthogonal frequency
division multiplexing (OFDM) merupakan transmisi multicarrier, dimana dari
spektrum yang ada dibagi ke dalam beberapa subcarrier dari masing-masing
subcarrier tersebut dimodulasikan dengan stream data pada rate yang rendah.
Untuk program kreativitas mahasiswa bidang penelitian ini, analisis kinerja
MIMO-OFDM pada DVB-T2 dilakukan dengan dua metode. Metode yang
pertama adalah melakukan rancangan/desain dari pemancar (antena) ke penerima
(TV analog atau digital) melalui set top box DVB-T2 dan cara pemasangan dari
pemancar menuju ke penerima. Metode yang kedua adalah menentukan nilai BER
(Bit Error Rate), SNR (Signal to Noise Ratio), kapasitas, dan nilai parameterparameter lainnya dengan menggunakan software Matlab (Matrix Laboratory).
Software ini merupakan sebuah program yang digunakan untuk menganalisis dan
mengkomputasi data numerik dan juga merupakan suatu bahasa pemrograman
matematika lanjutan yang dibentuk dengan dasar pemikiran yang menggunakan
sifat dan bentuk matriks. Bit Error Rate (BER) merupakan pengukuran kualitas
dari sinyal terima untuk sistem komunikasi digital. BER dalam sistem komunikasi
digital dapat dinyatakan sebagai perbandingan kerapatan spektral daya energi per
bit dengan noise (Eb/N0).

Kata Kunci : Bit Error Rate (BER), DVB-T2, MIMO, OFDM, Televisi Digital

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebutuhan manusia terhadap teknologi telekomunikasi saat ini sangat tinggi.
Salah satu dari kebutuhan telekomunikasi adalah bidang penyiaran televisi. Dari
tahun ke tahun, stasiun televisi yang didirikan oleh lembaga penyiaran di
Indonesia semakin banyak sehingga kebutuhan kanal frekuensi pada televisi akan
semakin meningkat. Karena jumlah kanal frekuensi yang tersedia bersifat terbatas,
maka diperlukan sebuah langkah efisiensi kanal frekuensi yaitu dengan
mengembangkan teknologi penyiaran televisi secara digital. Standar DVB-T2
(Digital Video BroadcastingTerrestrial 2) yang dikembangkan oleh DVB
(Digital Video Broadcasting) merupakan salah satu standar televisi digital
terestrial generasi kedua setelah standar DVB-T (Digital Video Broadcasting
Terrestrial).
Sistem penyiaran televisi DVB-T2 merupakan salah satu sistem komunikasi
nirkabel yang menggunakan udara sebagai kanal transmisi sehingga terdapat
obyek-obyek yang berada di antara antena pemancar dan penerima. Sinyal yang
terkirim mengalami pantulan, difraksi, dan pudaran oleh obyek-obyek tersebut.
Akibatnya, sinyal informasi yang dikirim tidak menempuh lintasan tunggal, tetapi
menempuh lintasan jamak sehingga sinyal tersebut mengalami penyusutan serta
variasi waktu tunda. Variasi waktu tunda dapat mengakibatkan sinyal yang tiba di
penerima saling menguatkan atau melemahkan (Tony, 2014).
Televisi digital atau penyiaran digital adalah jenis televisi yang menggunakan
modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan
data ke pesawat televisi. Salah satu lembaga survei mengatakan bahwa
penggunaan perangkat TV saat ini cukup tinggi dibandingkan media informasi
lain di Indonesia yaitu 55 persen dari seluruh jumlah keluarga di Indonesia
memiliki TV atau terdapat empat puluh juta pemirsa TV, maka dapat dinyatakan
bahwa media TV merupakan sarana yang paling tepat untuk melakukan distribusi
dan diseminasi informasi di Indonesia. Dengan keterbatasan alokasi frekuensi
yang digunakan untuk penyiaran media TV, alokasi tersebut akan mengakibatkan
jumlah informasi yang diperoleh masyarakat melalui siaran TV menjadi terbatas
dan kurang berimbang. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia menjadikan hal ini
untuk melakukan migrasi dari siaran TV analog ke siaran TV digital (Sutiyaza,
2014).
Untuk pengembangan televisi digital, penelitian ini perlu dilakukan untuk
mengetahui pengaruh lintasan jamak terhadap tanggapan frekuensi sinyal DVBT2 menggunakan spectrum analyzer. Dalam penelitian ini, metode utama yang
digunakan pada DVB-T2 yaitu simulasi dan eksperimen. Pertama, dilakukan
simulasi tanggapan frekuensi kanal DVB-T2 dengan perangkat lunak Matlab
2015. Kedua, dilakukan eksperimen untuk mengamati spektrum frekuensi DVBT2 pada kondisi sesungguhnya dengan perangkat DVB-T2 Dongle. Dengan
mengamati spektrum frekuensi, dapat diperoleh informasi mengenai kanal
lintasan jamak DVB-T2.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka disusun latar belakang sebagai
berikut.

1. Bagaimana pengaruh penggunaan teknik MIMO-OFDM dalam penerapan


televisi digital di Indonesia?
2. Apakah hubungan antara SNR (Signal to Noise Ratio) dengan kualitas
pemancaran siaran televisi digital?
3. Bagaimana cara pembangunan sistem penyiaran televisi digital dengan
mementukan nilai BER (bit error rate) yang bagus/tinggi?
1.3 Tujuan Program
Adapun tujuan dari program kreativitas mahasiswa penelitian ini adalah:
1. Menganalisis pengaruh penggunaan teknik MIMO-OFDM dalam
penerapan televisi digital di Indonesia.
2. Mengetahui hubungan antara SNR dengan kualitas pemancaran siaran
televisi digital.
3. Mengetahui cara pembangunan sistem penyiaran televisi digital dengan
kualitas BER yang tinggi.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program kreativitas mahasiswa penelitian ini
adalah:
1. Publikasi ilmiah pada jurnal-jurnal nasional dan internasional tentang
sistem penyiaran.
2. Mendapatkan hak cipta atas temuan dalam program kreativitas mahasiswa
ini.
1.5 Manfaat Program
Manfaat dari pelaksanaan program kreativitas mahasiswa ini adalah sebagai
berikut.
1. Hasil penelitian akan sangat bermanfaat bagi pengembangan televisi
digital di Indonesia.
2. Menjadi dasar pembangunan sistem televisi digital Indonesia.
3. Sebagai referensi bagi penelitian sistem penyiaran masa depan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Televisi Analog dan Televisi Digital
Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan
voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem dapat dimasukan ke analog
sebelum dialihkan ke televisi digital. Sistem yang dipergunakan dalam televisi
analog NTSC (National Television System Committee), PAL (Phase Alternation
Line), dan SECAM (Squentiel Couleur Mmoire). NTSC adalah sistem televisi
analog yang digunakan di sebagian besar Amerika (kecuali Brasil, Argentina,
Paraguay, Uruguay dan Guyana Perancis), Myanmar, Korea Selatan, Taiwan,
Jepang, Filipina, dan beberapa negara pulau Pasifik. PAL adalah
sebuah encoding berwarna yang digunakan dalam sistem penyiaran televisi yang
berada di seluruh dunia, kecuali di beberapa negara di Benua Amerika dan Asia
Timur yang menggunakan sistem NTSC, sebagian negara di Timur Tengah dan
Eropa Timur, dan Perancis. SECAM adalah sistem televisi analog yang digunakan
di Perancis, Rusia, dan beberapa negara Eropa timur.

Televisi digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan
sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat
televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran
TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah
informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer. Secara
teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat
digunakan untuk penyiaran televisi digital. Perbandingan lebar pita frekuensi yang
digunakan teknologi analog dengan teknologi digital adalah 1:6. Apabila
teknologi analog memerlukan lebar pita 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka
teknologi digital dengan lebar pita yang sama (menggunakan teknik multipleks)
dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus untuk program
yang berbeda. TV digital ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu
beradaptasi sesuai dengan lingkungannya. Sinyal digital dapat ditangkap dari
sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah
cakupan TV digital dapat diperluas. TV digital memiliki peralatan suara dan
gambar berformat digital seperti yang digunakan kamera video. Terdapat tiga
standar sistem pemancar televisi digital di dunia, yaitu televisi digital (DTV) di
Amerika, penyiaran video digital terestrial (DVB-T) di Eropa, dan layanan
penyiaran digital terestrial terintegrasi (ISDB-T) di Jepang. Semua standar sistem
pemancar sistem digital berbasiskan sistem pengkodean OFDM dengan kode
suara MPEG-2 untuk ISDB-T dan DTV serta MPEG-1 untuk DVB-T.
2.2 Sistem DVB-T2
Pemerintah Indonesia, melalui Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika (Permenkominfo) Nomor 5 Tahun 2012, mengadopsi standar
penyiaran televisi digital terestrial generasi kedua (DVB-T2) yang merupakan
pengembangan dari standar digital DVB-T yang dikeluarkan oleh konsorsium
DVB, dirancang untuk transmisi siaran televisi terrestrial digital. DVB telah
distandarisasi oleh ETSI. Semua stasiun penyiaran televisi di Indonesia harus
memancarkan siarannya secara digital dengan menggunakan format sinyal DVBT2 (Digital Video Broadcasting Terrestrial, second generation). Standar DVBT di Indonesia pernah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika Nomor: 7/P/M.KOMINFO/2007 tentang Standar Penyiaran Digital
Terestrial Untuk Televisi Tidak Bergerak di Indonesia, namun peraturan ini
dicabut dan tidak berlaku lagi sesuai dengan perkembangan teknologi dalam
bidang telekomunikasi yang berbasis digital dan rekomendasi dari Himpunan
Telekomunikasi Internasional atau International Telecommunication Union (ITU)
dan European Telecommunications Standart Institute (ETSI).
Persyaratan teknis alat dan perangkat pemancar televisi siaran digital berbasis
standar DVB-T2 dapat diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika Nomor 36 Tahun 2012. Sedangkan, persyaratan teknis alat dan
perangkat pemancar televisi siaran digital berbasis standar DVB-T2 dapat diatur
dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2014.
Gambar 2.1 menjelaskan tentang skema penyiaran televisi dengan menggunakan
DVB-T2. Jika ingin menerima sinyal TV Digital, kita harus memiliki pesawat TV
Digital yang dilengkapi dengan tuner DVB-T2. Jika pesawat televisi yang
dimiliki hanya bisa menerima siaran analog atau TV LED/LCD yang tidak ada
tuner DVB-T2, kita harus menggunakan set top box DVB-T2 yang berfungsi

mengubah sinyal TV Digital DVB-T2 sehingga bisa diterima pesawat TV analog


atau TV digital yang belum menggunakan tuner DVB-T2.

Gambar 2.1 Sistem DVB-T2 (Herman, 2014)


DVB-T2 menggunakan modulasi OFDM dengan sejumlah besar subcarrier
memberikan sinyal yang kuat. Seperti DVB-T, DVB-T2 menawarkan berbagai
mode yang berbeda sehingga standar yang sangat fleksibel. Untuk melakukan
koreksi kesalahan, DVB-T2 menggunakan pengkodean yang sama yang dipilih
untuk DVB-S2. Pengkodean kombinasi cek paritas kepadatan rendah (LDPC) dan
Bose-Chaudhuri-Hocquengham (BCH) memberikan kinerja yang sangat baik
dalam lingkungan dengan tingkat kebisingan tinggi dan gangguan yang
menghasilkan sinyal lebih kuat.
Beberapa pilihan yang tersedia berkaitan dengan aspek-aspek yaitu jumlah
operator, menjaga ukuran interval, dan sinyal percontohan. Sebuah teknik baru
bernama "rasi diputar" memberikan ketahanan tambahan yang signifikan dalam
saluran sulit. Sebuah mekanisme untuk menyesuaikan secara terpisah kekokohan
setiap layanan disampaikan dalam saluran disediakan untuk mencapai kondisi
penerimaan diperlukan (misalnya antena dalam ruangan/atap antena). Mekanisme
yang sama memungkinkan transmisi harus disesuaikan untuk memungkinkan
penerima untuk menghemat daya dengan decoding hanya satu program daripada
multipleks seluruh program.
Kinerja fitur utama dari DVB-T2 adalah sebagai berikut.
Setidaknya 30 untuk 50% kapasitas transmisi yang lebih tinggi dan
meningkatkan kinerja SFN dibandingkan dengan DVB-T
Layanan khusus transmisi ketahanan
Transmisi program untuk penerima mobile dan stasioner
Luas penggunaan kembali infrastruktur DVB-T
Pengurangan biaya operasi puncak ke rata-rata rasio daya
Perangkat tambahan yang disediakan oleh DVB-T2
Modulasi OFDM dengan mode IFFT tambahan
Efisien perlindungan kesalahan dengan cara pengkodean LDPC
Transfer dan integrasi konsep bingkai baseband DVB-S2
Q-tertunda konstelasi diputar
Transmisi MISO
Pengurangan faktor puncak
2.3 MIMO (Multiple Input Multiple Output)
MIMO adalah suatu teknologi yang muncul menggunakan prinsip diversity
dengan tujuan meningkatkan data rate dalam range yang lebih besar tanpa
membutuhkan bandwidth atau daya transmisi yang besar. Performansi MIMO

sendiri dipengaruhi oleh kombinasi jumlah antena pada pengirim dan penerima
dan juga metode/algoritma deteksi MIMO-nya.
MIMO adalah singkatan dari multiple input multiple output. Teknologi ini
diperkenalkan kali pertama oleh seorang ahli dari Bell Laboratories pada tahun
1984. Dengan teknologi MIMO, sebuah receiver atau transmitter menggunakan
lebih dari satu antena, tujuannya adalah untuk menjadikan sinyal pantulan sebagai
penguat sinyal utama sehingga tidak saling menggagalkan. MIMO juga memilki
kelemahan, yaitu adanya waktu interval yang menyebabkan adanya sedikit delay
pada antena saat mengirimkan sinyal, meskipun pengiriman sinyalnya sendiri
lebih cepat. Waktu interval ini terjadi karena adanya proses dimana sistem harus
membagi sinyal mengikuti jumlah antena yang dimiliki oleh perangkat MIMO
yang jumlahnya lebih dari satu.
MIMO tidak hanya menggunakan satu antena dalam sistemnya, tetapi
menggunakan dua atau lebih banyak (jamak) baik pada pemancar maupun
penerimanya. Dengan menggunakan antena jamak tersebut, sistem ini dapat
mengakibatkan kinerja menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan sistem single
input multiple output (SIMO), multiple input single output (MISO), dan single
input single output (SISO) sebagaimana pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Sistem SISO, SIMO, MISO, dan MIMO (Wikipedia, 2015)
2.4 OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiple)
OFDM (orthogonal frequency division multiplexing) adalah sebuah teknik
transmisi yang menggunakan beberapa buah frekuensi yang saling tegak lurus
(orthogonal). Pengiriman data dilakukan secara paralel pada domain frekuensi.
Pada saat ini, OFDM telah dijadikan standar dan dioperasikan di Eropa yaitu pada
Proyek DAB (Digital Audio Broadcast), selain itu juga digunakan pada HDSL
(High Bit-rate Digital Subscriber Lines sebesar 1.6 Mbps), VHDSL (Very High
Speed Digital Subscriber Lines sebesar 100 Mbps), HDTV (High Definition
Television), dan juga komunikasi radio.
Orthogonal frequency division multiplexing (OFDM) merupakan transmisi
multicarrier, dimana dari spektrum yang ada dibagi ke dalam beberapa subcarrier
dari masing-masing subcarrier tersebut dimodulasikan dengan stream data pada
rate yang rendah. Perbedaan teknik single carrier, multi carrier dan orthogonal
multi carrier ditunjukkan pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Sistem OFDM (Dr. Jun Takei, 2007)

BAB 3. METODE PENELITIAN


Pada bab ini akan dijabarkan alur penelitian mengenai pengembangan televisi
digital dengan metode MIMO-OFDM. Gambar 3.1 menunjukkan diagram alir dari
penelitian ini.
Mulai
Studi Literatur

Spesifikasi & Komponen Standar DVB-T2


Tahap Pemasangan
Perancangan Program
Simulasi dan Pengambilan Data
Penyempurnaan Hasil Simulasi

Analisis Hasil Simulasi

Kesimpulan

Penyusunan Laporan
Gambar 3.1 Diagram Alir Pelaksanaan (Rangga, 2015)
3.1 Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan bahan referensi dan rujukan
untuk dipelajari sebagai pendukung dalam kegiatan penelitian, diantaranya adalah
dengan mencari beberapa referensi berupa jurnal, paper dan buku yang
berhubungan dengan DVB-T2, MIMO, dan OFDM.
3.2 Spesifikasi dan Komponen Standar DVB-T2
Pada tahap ini dilakukan spesifikasi dan komponen standar DVB-T2 yang
digunakan untuk memaksimalkan nilai Bit Error Rate (BER), Signal to Noise
Ratio (SNR), kapasitas saluran, dan nilai dari parameter-parameter lainnya jika
dibandingkan dengan DVB-T. Diagram blok pada DVB-T2 dapat dilihat pada
gambar 3.2.

Gambar 3.2 Diagram Blok DVB-T2 (Tim ETSI, 2012)


Komponen parameter DVB-T2 :
a. Input interface
: Multiple Transport Stream (MST) dan
Generic Stream Encapsulation (GSE)
b. Mode
: Variable Coding dan Modulasi
c. Forward Error Correction (FEC) : LDPC + BCH 1/2, 3/5, 2/3, 3/4, 4/5,
5/6
d. Modulasi
: OFDM
e. Skema modulasi
: QPSK, 16QAM, 64QAM, 256QAM
f. Ukuran transformasi fourier diskrit : 1k, 2k, 4k, 8k, 16k, 32k
g. Scattered pilots
: 1%, 2%, 4%, dan 8% dari total keseluruhan
h. Continual pilots
: 0,35% dari total keseluruhan
3.3 Tahap Pemasangan
Untuk mendapatkan sinyal TV digital melalui DVB-T2, terdapat dua syarat
dalam tahap pemasangan:
1. Pesawat TV harus bisa menerima sinyal TV digital dengan DVB-T2
2. Menggunakan set top box DVB-T2
Jika ingin tetap menggunakan pesawat TV analog atau sudah terlanjur dengan
memiliki TV digital yang menggunakan tuner DVB-T, set top box pada DVB-T2
dapat digunakan perangkat penerima digital untuk mendapatkan sinyal TV digital
dengan antena UHF (Ultra High Frequency) atau VHF (Very High Frequency).
Set top box yang banyak beredar saat ini juga masih berupa DVB-T saja,
sedangkan set top box yang sudah menggunakan tuner DVB-T2 masih sulit
didapatkan karena terbatasnya stok kebutuhan produksi.

Gambar 3.3 Set Top Box DVB-T2 (Yusuf, 2015)


3.4 Perancangan Program
Untuk menentukan nilai SNR dan BER, perancangan program dapat
dilakukan dengan menggunakan software perhitungan berupa Matlab 2015.
Matlab (Matrix Laboratory) yaitu sebuah program untuk menganalisis dan
mengkomputasi data numerik dan juga merupakan suatu bahasa pemrograman
matematika lanjutan yang dibentuk dengan dasar pemikiran yang menggunakan
sifat dan bentuk matriks.

Gambar 3.4 Matlab 2015 (Fatima Afridi, 2015)


3.5 Simulasi dan Pengambilan Data
Agar dapat mengevaluasi sistem yang telah dirancang, maka parameter yang
menjadi acuan adalah nilai bit error rate (BER). BER merupakan pengukuran
kualitas dari sinyal terima untuk sistem komunikasi digital. Sedangkan, untuk
sistem komunikasi digital dinyatakan sebagai perbandingan kerapatan spektral
daya energi per bit dengan noise (Eb/N0). BER merupakan parameter Quality of
Service (QoS). Perhitungan BER adalah sebagai berikut.
mla it error
mla it mas kan
3.6 Analisis dan Pembahasan
Pada tahap ini, data-data yang telah terkumpul diolah lebih lanjut dalam
bentuk tabel dan grafik untuk dianalisis korelasi antara BER, SNR, kapasitas
kanal, dan nilai-nilai dari parameter lainnya pada DVB-T2.
3.7 Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan dilakukan sebagai penyampaian hasil dari pelaksanaan
program penelitian. Laporan mengacu pada tahap-tahap sebelumnya dan
menjelaskan seluruh proses kegiatan.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Anggaran biaya pelaksanaan PKM-P ini adalah sebagai berikut.
Tabel 4.1 Daftar Anggaran Biaya
No
1.
2.
3.
4.

Jenis Pengeluaran
Peralatan Penunjang (15-25%)
Bahan habis pakai (20-35%)
Perjalanan (15-25%)
Lain-lain (15%)
Jumlah

Anggaran Dana
Rp 3.280.000,00
Rp 4.570.000,00
Rp 2.550.000,00
Rp 1.845.000,00
Rp 12.245.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan yang kami rencakan untuk kegiatan PKM-P ini adalah
sebagai berikut.
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan (Tahun 2015-2016)
Bulan ke- Bulan ke-2
Bulan
Bulan
Bulan
Keterangan
1
ke-3
ke-4
ke-5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Studi Literatur
Pembelian Alat dan
Komponen
Tahap Pemasangan
Pengujian Alat di
Lapangan
Perancangan
Program
Simulasi dan
Pengambilan Data
Penyempurnaan
Simulasi
Analisis dan
Pembahasan
Penarikan
Kesimpulan
Penyusunan laporan

DAFTAR PUSTAKA
Indra. 2015. Perkembangan Televisi Digital di Indonesia.
https://tvdigital.kominfo.go.id/ [diakses 10 Oktober 2015]
A. A. Abouda, N. G. Tarhuni. MIMO Channel Gain Mechanisms Relative to SISO
Channel. The Journal of Engineering Research, Vol. 7, No. 2, 2010.
Brown, Tim, Carvalho, Elisabeth De, Kyritsi, Persefoni. 2012. Practical Guide to The
MIMO Radio Channel With Matlab Examples. Inggris : John Wiley & Sons Ltd.
Cho, Yong Soo. 2010. MIMO-OFDM Wireless Communications with MATLAB.
Singapura : John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd.
Vargas, David. 2015. A MIMO-Channel-Precoding Scheme for Next Generation
Terrestrial Broadcast TV Systems. IEEE Transactions On Broadcasting, Vol. 61,
No. 3, September 2015.
Fischer, Walter. 2010. Digital Video and Audio Broadcasting Technology: A Practical
Engineering Guide, Third Edition. New York : Springer.
Kang, In-Woong. Performance of the DVB-T2 System with MIMO Spatial Multiplexing.
International Symposium on Intelligent Signal Processing and Communication
Systems (ISPACS), 7-9 Desember 2011.

10

Kang, In-Woong. Performance of MIMO Bit Division with Polarized MIMO DVB-T2.
International Conference on Systems and Electronic Engineering (ICSEE), 18-19
Desember 2012.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 2012. Peraturan


Menteri Komunikasi dan Informatika No. 5/PER/M.KOMINFO/2/2012
tentang Standar Penyiaran Televisi Digital Terrestrial Penerimaan Tetap
Tidak Berbayar (Free-to-Air). Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 217. Sekretariat Negara. Jakarta.
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 2012. Peraturan
Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 36 Tahun 2012 tentang
Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Pemancar Televisi Siaran Digital
Standar Digital Video Broadcasting Terrestrial Second Generation.
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1162. Sekretariat
Negara. Jakarta.
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 2014. Peraturan
Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Penerima Televisi Siaran Digital
Standar Digital Video Broadcasting Terrestrial Second Generation.
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 171. Sekretariat
Negara. Jakarta.
Sengar, Kritika. Study and Capacity Evaluation of SISO, MISO, dan MIMO RF Wireless
Communication Systems. International Journal of Engineering Trends and
Technology (IJETT), Vol. 9, No. 9, Maret 2014.
Ligeti, Agnes. 1999. Single Frequency Network Planning. Swedia : Kungl Tekniska
Hongskolan.
Ordonez, Luis Garcia. 2009. Performance Limits of Spatial Multiplexing MIMO Systems.
Barcelona : Departament de Teoria del Senyal I Comunicacions, Universitat
Politecnica de Catalunya.

11

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
1.1 Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
Rangga Imantaka Firswandy
2
3
4
5
6
7

Jenis Kelamin
Program Studi
NRP/NIDN
Tempat Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi

Laki-laki
S-1 Teknik Elektro
2212100188
Tulungagung, 29 Juni 1993
rangga.imantaka93@gmail.com
089678382561/082257504330

SD
SD Laboratorium
UNESA

SMP
SMP
Laboratorium
YDWP UNESA

SMA
SMA Al Falah
Ketintang

Jurusan
IPA
Tahun Masuk-Lulus
2000-2006
2006-2009
2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama Pertemuan
Waktu dan
No
Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar
Tempat
1
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
Intitusi Pemberi
No
Jenis Penghargaan
Tahun
Penghargaan
Penghargaan
Microsoft
1
BRILI@NTKOM
2008
Office 2003
S2EC (Smala Science and
2
SMA Negeri 5 Surabaya
2009
English Competition)
Lomba Cerdas Cermat Dinas Pariwisata Provinsi
3
2010
Sejarah se-Surabaya
Jawa Timur
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian.
Surabaya, 20 Oktober 2015
Pengusul

(Rangga Imantaka Firswandy)

12

1.2 Biodata Anggota 1


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NRP
5 Tempat tanggal lahir
6 E-mail
7 Nomor telepon/HP

Christian Nindia Pradhikta


Laki Laki
S-1 Teknik Elektro
2212100032
Pati 24 Juni 1994
christian.nindia@gmail.com
085791116663

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun masuk-lulus

SD
Sidokerto 02
2000 - 2006

SMP
Sang Timur
2006 - 2009

SMA
SMAN 1 Malang
IPA
2009 2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan
No
Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar
1

Waktu dan
Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No
1

JenisPenghargaan
Best Team

Institusi Pemberi
Penghargaan
YES Summit

Tahun
2013

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian.
Surabaya, 20 Oktober 2015
Pengusul,

(Christian Nindia Pradhikta)

13

1.3 Biodata Anggota 2

14

1.4
A.
1
2
3
4
5
6
7

Biodata Anggota 3
Identitas Diri
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NRP
Tempat tanggal lahir
E-mail
Nomor telepon/HP

Tiffany Maliati Khumairoh Afandi


Perempuan
S-1 Teknik Elektro
2212100182
Surabaya, 17 Februari 1994
tiffanymaliati@gmail.com
085731156704

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi

SD
Nurul Ulum

Jurusan
Tahun masuk-lulus

2000 - 2006

SMP
SMP Negeri 1
Surabaya
2006 - 2009

SMA
SMA Negeri 5
Surabaya
IPA
2009 - 2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan
No
Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar
1

Waktu dan
Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No

JenisPenghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian.
Surabaya, 20 Oktober 2015
Pengusul,

(Tiffany Maliati Khumairoh Afandi)

15

a.

Biodata Anggota 4

16

1.6 Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NRP/NIDN
5 Tempat Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan

Dr. Ir. Endroyono, DEA.


Laki-laki
S-1 Teknik Elektro
0004046508
Surabaya, 4 April 1966
endroyono@ee.its.ac.id
081259782001
SD

SMP

SMA

Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama Pertemuan
Waktu dan
No
Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar
Tempat
1
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
Intitusi Pemberi
No
Jenis Penghargaan
Tahun
Penghargaan
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian.

Surabaya, 20 Oktober 2015

(Dr. Ir. Endroyono, DEA.)

17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran


1. Peralatan Penunjang
Material
Harddisk internal
320GB SATA
Ram DDR3 4GB
GSKILL
Paket Mobo +
Processor Core-i5
+ Fan
Casing Komputer
Venom
Jasa Perakitan
Komputer

2.

Justifikasi Pemakaian
Menyimpan data dan
program pada
komputer
Menyimpan program
saat dijalankan
Melakukan
komputasi program
komputer
Sebagai kotak tempat
komponen internal
komputer
Merakit komponen
menjadi satu
komputer

Kuantitas

Harga Satuan
(Rp)

Harga (Rp)

350.000

350.000

400.000

400.000

2.050.000

2.050.000

400.000

400.000

80.000

80.000

SUBTOTAL (Rp)

3.280.000

Bahan Habis Pakai


Material

Antena TV INT1000 DGT

Kabel koaksial

Set-Top Box
DVB-T2 Polytron
PDV 500T2

License
Matlab+add ons
Televisi 19 Inchi
Toshiba LED
Monitor LCD
15,6 inchi

Justifikasi
Pemakaian
Penangkap sinyal
Televisi pada sistem
MIMO-OFDM
Menghubungkan
Antena ke Set Top
Box
Men-decode-kan
sinyal digital
sehingga bisa
diambil
informasinya dan
sebagai pengatur
saluran
Membeli lisensi
resmi Matlab 2015
untuk penyusunan
koding program
Menampilkan
program pada saluran
televisi digital
Sebagai layar
komputer saat
membuat program

Kuantitas

Harga Satuan
(Rp)

Harga (Rp)

150.000

300.000

20

8.000

160.000

450.000

450.000

1.800.000

1.800.000

1.060.000

1.060.000

800.000
SUBTOTAL (Rp)

800.000
4.570.000

18

3.

Perjalanan
Material
Transportasi
Mengikuti
Seminar ilmiah

Perjalanan Ke
tempat pembelian
alat
Kirim alat dan
bahan dari luar
kota
Transportasi
publikasi dan
administrasi
Biaya komunikasi
telepon seluler

4.

Justifikasi Pemakaian
Biaya perjalanan ke
tempat seminar ilmiah
untuk menambah
wawasan pendukung
Pembelian alat dan
bahan untuk
kebutuhan
perancangan sistem
Pengiriman peralatan
yang tidak tersedia di
Surabaya

Kuantitas

Harga Satuan
(Rp)

Harga (Rp)

300.000

1.500.000

50.000

200.000

50.000

200.000

Perjalanan untuk
publikasi

50.000

250.000

Melakukan
komunikasi antar tim
dan dengan dosen
pembimbing selama 5
bulan

20

20.000

400.000

SUBTOTAL (Rp)

2.550.000

Lain-Lain
Material

Kertas A4 1 rim
Tinta Printer
Pulsa modem

Publikasi media
cetak & online
Proposal awal dan
penggandaan
Laporan akhir
Pembuatan XBanner
Pembuatan brosur
Materai 6000

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Pembuatan proposal
Mencetak laporan
proposal
Mencari literatur di
internet
Memuat hasil
rancangan sistem di
koran dan situs berita
online
Pembuatan pengajuan
proposal + Penjilidan
Pembuatan laporan
akhir dan penggandaan
Sebagai sarana
publikasi manual
Sebagai sarana
publikasi manual
Keperluan surat
menyurat

Harga Satuan
(Rp)
55.000

45.000

225.000

100.000

500.000

400.000

400.000

30.000

120.000

50.000

150.000

60.000

240.000

40

3.000

120.000

5
7.000
SUBTOTAL (Rp)
Total (Keseluruhan) (Rp)

35.000
1.845.000
12.245.000

Harga (Rp)
55.000

19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun Dan Pembagian Tugas


No

Nama/NIM

Bidang Ilmu

Alokasi
Waktu
(jam/minggu)

S-1
Teknik
Elektro

Telekomunikasi
Multimedia
(Pengolahan
Sinyal Digital)

10

S-1
Teknik
Elektro

Telekomunikasi
Multimedia
(Jaringan)

10

3.

Mohammad
S-1
Rendi
Teknik
Anggara /
Elektro
2212100087

Telekomunikasi
Multimedia
(Antena dan
Propagasi)

10

4.

Tiffany
Maliati
S-1
Khumairoh Teknik
Afandi /
Elektro
2212100182

Telekomunikasi
Multimedia
(Jaringan)

10

5.

Usman
S-1
Hakiki /
Teknik
2213100115 Elektro

Telekomunikasi
Multimedia
(Pengolahan
Sinyal Digital)

1.

2.

Rangga
Imantaka
Firswandy /
2212100188
Christian
Nindia
Pradhikta /
2212100032

Program
Studi

10

Uraian Tugas
Bertanggung
jawab
atas perancangan program sistem MIMOOFDM
Bertanggung
jawab
atas perancangan kanal jaringan MIMOOFDM
Bertanggung
jawab
atas proses impedance
matching antena penerima dengan set top
box.
Bertanggung
jawab
untuk analisis pengukuran nilai BER pada
MIMO-OFDM
Bertanggung
jawab
atas pemeriksaan hasil
simulasi dalam penentuan nilai BER pada
MIMO-OFDM

20

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA


Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Rangga Imantaka Firswandy
NRP
: 2212100188
Program Studi : S1 Teknik Elektro
Fakultas
: Fakultas Teknologi Industri
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-P saya dengan judul ANALISIS
KINERJA MIMO-OFDM PADA IMPLEMENTASI TELEVISI DIGITAL
(DVB-T2) DI INDONESIA yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016 bersifat
original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.

Anda mungkin juga menyukai