Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

SISTEM DIGITAL
TV ANALOG VS TV DIGITAL

DIBUAT OLEH :
NAMA : SUGIYONO PAMUNGKAS
NIM : 2122T1575

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS STIMIK HIMSYA SEMARANG
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang ”TV
ANALOG VS TV DIGITAL” ini dengan baik dan lancar serta tanpa hambatan
yang berarti.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini, terutama kepada Dosen Mata
Kuliah Sistem Digital yang telah memberikan banyak pelajaran dan ilmu pada
kami
Makalah ini merupakan salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Digital.
Makalah ini berisi tentang uraian dan penjelasan mengenai Perbedaan TV Analog
VS TV Digital.
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini kami buat,
semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.

                                                                                    Tegal, September 2022

Sugiyono Pamungkas

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. 2


DAFTAR ISI ................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 4
1. Latar Belakang .................................................................................. 4
2. Perumusan Masalah .......................................................................... 4
3. Tujuan dan Sasaran ........................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 7
1. Pengertian Penyiaran TV Analog...................................................... 7
2. Jenis-jeni/standar Siaran TV Analog................................................. 8
3. Bandwidth Penyiaran TV Analog...................................................... 9
4. Blok Diagram Sistem Penyiaran TV Analog..................................... 10
5. Kelebihan dan Kekurangan TV Analog............................................. 11
6. Pengertian TV Digital........................................................................ 11
7. Transisi Ke TV Digital....................................................................... 13
8. Perangkat Sistem TV Digital............................................................. 14
9. Cara Kerja TV Digital........................................................................ 16
10. Karakteristik Sistem Penytiaran TV Digital...................................... 16
11. Manfaat Penyiaran TV Digital........................................................... 17
12. Dampak Penyiaran TV Digital........................................................... 18
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 21
Kesimpulan Dan Saran.................................................................................. 21

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Televisi merupakan salah satu media hasil dari berkembangnya
teknologi komunikasi, seiring perkembangannya saat ini media televisi telah
menjadi salah satu media paling diminati oleh masyarakat luas. Televisi atau
sering disingkat dengan TV ini mengalami perkembangan yang cukup cepat,
terbukti dari lahirnya TV digital yang berawal dari TV analog terlebih dahulu,
kita khalayak media kembali dikenalkan dengan era TV digital yang tentunya
menawarkan kualitas yang lebih tinggi, baik dari audio maupun visualnya
dari pada TV analog biasanya.
Sejak akhir tahun 1980-an siaran TV di beberapa negara
sudah menjangkau seluruh pelosok dunia melalui satelit. Masyarakat di
belahan dunia manapun sudah dapat menyaksikan secara langsung peristiwa
yang terjadi di belahan dunia lain. Semua hal tersebut dipacu oleh
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu cepat.
Berbagai alat yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan
merupakan alat yang sudah biasa kita gunakan seperti televisi, radio,
komputer, dan telepon. Penyiaran secara analog sendiri menggunakan sistem
penyiaran dengan cara mengkodekan informasi gambar dengan
memvariasikan voltase dari sinyal, sistem penyiaran seperti ini tentunya
mempunyai variasi dalam audio dan visual yang akan ditayangkan, selain itu
penyiaran analog juga bergantung dengan jarak sinyal yang akan
menghasilkan gambar dari tayangan tersebut secara berbeda-beda, dalam arti
lain kejernihan gambar dan tayangan dari TV analog sangat bergantung pada
jarak sinyal yang akan berimbas kepada kejernihan audio visual tayangannya.

2. Perumusan Masalah
Peralihan sistem siaran TV analog ke sistem siaran digital adalah
suatu keharusan yang tidak dapat dihindari. Dan dalam setiap upaya menuju

4
perubahan selain optimisme, selalu ada keraguan dan kekwatiran
dari industri dan masyarakat atas bentuk dan arah dari perubahan tersebut.
Rencana induk (master plan) frekuensi untuk penyiaran sesuai
dengan Keputusan Menteri Perhubungan No.76 Tahun 2003, hanya
menyediakan 2 (dua) kanal frekuensi untuk transisi siaran TV digital
[10], hal ini jelas tidak mencukupi,
sehingga perlu perencanaan dan pemetaan kanal frekuensi
untuk siaran TV digital sebagai pelengkap atau revisi terhadap rencana
induk (master plan) frekuensi yang ada sekarang sehingga didapatkan
rencana kebutukan kanal frekuensi yang optimal untuk industri siaran TV
digital.
Dalam mengalokasikan spektrum frekuensi radio untuk kebutuhan
siaran TV digital ada beberapa faktor atau variabel yang harus
dipertimbangkan yang secara umum dibagi menjadi 2 (dua), yaitu faktor
atau variabel yang berupa aspek teknis, misalnya pemilihan standar
kompresi yang akan digunakan dan faktor atau variabel yang berupa aspek
non-teknis, misalnya terkait dengan biaya investasi. Dalam kaitannya
dengan digital dividend, terdapat potensi penerapan aplikasi teknologi
informasi dan komunikasi yang selain siaran televisi digital yang sangat
memungkinkan terjadinya kompetisi. Sehingga oleh karena itu perlu
untuk menentukan proporsi dan alokasi lebar pita (bandwidth) yang
optimum dalam hal pemanfaatan spektrum frekuensi radio yang akan
digunakan oleh setiap aplikasi yang ditinjau dari sisi teknis dan ekonomi
atau bisnis.

3. Tujuan dan Sasaran


Dalam setiap makalah yang bersifat ilmiah pasti memiliki tujuan dan sasaran.
Tujuan dalam makalah ini adalah :
1. Ingin mengetahui sistem penyiaran TV Analog dan TV Digital
2. Sebagai sarat untuk memperoleh nilai dalam mata kuliah Sistem Digital
Universitas STIMIK Himsya Semarang Program Studi Teknik
Informatika

5
Dari tujuan diatas sasaran yang ingin dicapai yaitu :
1. Terwujudnya rasa ingin tahu tentang pengertian penyiaran TV Analog
dan TV Digital
2. Terwujudnya rasa ingin tahu jenis sutan dari penyiaran TV Analog dan
TV Digital
3. Terwujudnya rasa ingin tahu bandwidth penyiaran TV Analog dan TV
Digital
4. Terwujudnya rasa ingin tahu blok diagram penyiaran TV Analog dan TV
Digital
5. Terwujudnya rasa ingin tahu kelebihan dan kekurangan TV Analog dan
TV Digital

6
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Pengertian sistem penyiaran TV Analog

Sistem dari penyiaran TV analog adalah mengkodekan informasi


gambar dengan memvariasikan voltase atau frekuensi dari sinyal. Dalam hal
ini penyiaran TV analog mempunyai sifat yang mengenal gambar yang
dihasilkan tidak jelas ataupun sering kali tidak ada gambarnya sama sekali
dalam penanyangannya. Hal ini disebabkan karena sistem penyiaran dari TV
analog itu sendiri yang sudah dijelaskan diatas yaitu system penyiaran dari
TV analog adalah mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan
voltase dari sinyal yang menyebabkan adanya gambar yang jelas dan yang
tidak jelas.

Penyiaran TV analog memvariasikan frekuensi dari sinyal


menyebabkan ada gambar yang jelas dan tidak jelas, sebagai contoh pada saat
kita menyaksikan penyiaran dari TV analog kita sering menemukan tayangan
dengan gambar yang jelek ataupun tidak jelas, lalu kita perlu memutar atau
mengotak atik antenna sebagai media penangkap sinyal dari TV analog
tersebut agar bisa mendapatkan gambar yang bagus, inilah praktek dari
system penyiaran dari TV analog yang bervariasi dengan voltase dari sinyal
tersebut.

Analog sendiri dalam KBBI berarti persamaan atau persesuaian antara


dua benda atau hal yang berlainan. Sesuatu yang sama dalam bentuk, susunan
atau fungsi, tetapi berlainan asal-usulnya sehingga tidak ada hubungan
keterbatasan. Teknologi analog bisa dibilang suatu bentuk perkembangan
teknologi sebelum berkembangnya teknologi digital.Pada dasarnya analog
merupakan perkembangan teknologi yang masih menggunakan sistem yang
manual, dalam artian belum sepenuhnya dapat bekerja secara otomatis seperti
pada teknologi digital.Teknologi analog pada dasarnya hanyalah alat yang
sederhana dengan program yang tertentu saja.

7
Berbagai alat yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan
merupakan alat yang sudah biasa kita gunakan seperti televisi, radio,
komputer, dan telepon. Penyiaran secara analog sendiri menggunakan sistem
penyiaran dengan cara mengkodekan informasi gambar dengan
memvariasikan voltase dari sinyal, sistem penyiaran seperti ini tentunya
mempunyai variasi dalam audio dan visual yang akan ditayangkan, selain itu
penyiaran analog juga bergantung dengan jarak sinyal yang akan
menghasilkan gambar dari tayangan tersebut secara berbeda-beda, dalam arti
lain kejernihan gambar dari tayangan dari TV analog sangat bergantung pada
jarak sinyal yang akan berimbas kepada kejernihan audio visual
tayangannya.Hal-hal yang bisa terjadi dalam penyiaran analog sangat tidak
mungki terjadi pada penyiaran digital, hal inilah yang menjadi perbedaan
mendasar keduanya.

2. Jenis-jenis/standar Penyiaran TV Analog

Ada 3 standar yang digunakan dalam sistem penyiaran analog.

 NTSC
Standar ini digunakan di Amerika serikat, Kanada, Meksiko,
Jepang, dan banyak Negara lainnya.Spesifikasi standar penyiaran ini
dibuat oleh National Television Standar Comitee (NTSC) pada tahun
1952.Standar ini mendefinisikan sebuah metode untuk mengenkode
informasi kedalam sinyal video terbuat dari 525 garis Horizontal yang di-
scan dan digambar ke dalam wajah dalam tabung gambar berfosfor setiap
1/30 detik dengan electron yang bergerak cepat. 
 PAL
Sistem Phase Alternate Line (PAL) digunakan di Inggris, Eropa
Barat, Australia, Afrika Selatan, Cina, dan Amerika Selatan. PAL
meningkatkan resolusi layer menjadi 625 garis Horizontal, namun
memperlambat kecepatan scan menjadi 25 frame per detik. Sama seperti
saat penggunaan NTSC, garis genap dan ganjil digabungkan , setiap field
memerlukan 1/50 detik untuk menggambar (50Hz).

8
 SECAM
Sistem Sequantial Color and Memory (digunakan di Perancis.
Eropa timur, USSR (sekarang Rusia), dan beberapa Negara lain. Meskipun
SECAM merupakan system dengan 625 garis, 50 Hz, namun berbeda jauh
dari system warna NTSC dan PAL dalam hal dasar teknologi dan metode
penyiaran. Terkadang TV yang dijual di Eropa memanfaatkan dua
komponen dan dapat menggunakan system PAL dan SECAM.

3. Bandwidth Penyiaran TV Analog

Pengertian & Cara Mengukur Bandwidth

Bandwidth / Lebar pita (bahasa Inggris: bandwidth) dalam teknologi


komunikasi adalah perbedaan antara frekuensi terendah dan frekuensi
tertinggi dalam rentang tertentu. Sebagai contoh, line telepon memiliki
bandwidth 3000Hz (Hertz), yang merupakan rentang antara frekuensi
tertinggi (3300Hz) dan frekuensi terendah (300Hz) yang dapat dilewati oleh
line telepon ini.

Bandwidth

9
Pengertian Bandwidth

Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang


digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi.Dalam kerangka ini,
Bandwidth dapat diartikan sebagai perbedaan antara komponen sinyal
frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah.frekuensi sinyal diukur
dalam satuan Hertz. sinyal suara tipikal mempunyai Bandwidth sekitar
3 kHz, analog TV broadcast (TV) mempunyai Bandwidth sekitar 6
MHz.

Analog Bandwidth

Analog Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah


dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang
diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang
menentukan berapa banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam
satu saat.

4. Blog Diagram Sistem Penyiaran TV Analog

10
Siaran tv analog, konten siarannya analog dipancarkan melalui
pemancar analog menjadi sinyal tv analog pada frekuensi radio
uhf/vhf dan diterima oleh pesawat tv analog melalu antena uhf/vhf

11
5. Kelebihan dan Kekurangan TV Analog
 Kelebihan Penyiaran TV Analog\
Signal analog dapat digunakan dalam media tertutup seperti kabel
coaxial, TV kabel dan kabel tembaga . Signal analog dapat pula digunakan
melalui medium terbuka seperti gelombang mikro, telepon rumah tanpa kabel
dan telepon seluler
 Kelemahan PenyiaranTV Analog
Kelemahan Penyiaran TVAnalog biasanya terletak pada hasil terima yang
terlihat kurang sempurna.Tampilan yang dihasilkan dariPenyiaran TV Analog
berkedip-kedip dengan kualitas gambar menjadi turun atau tidak jernih. Hal ini
karena gambar-gambar analog yang menyatu karena pancaran elektron yang
ditembakkan hanya setengahnya saja yang sampai ke layar TV dan TV analog
hanya mampu menampilkan gambar dengan besaran resolusi 480 pixel saja
sehingga gambar tidak mampu tertampil dalam TV berukuran besar.Meskipun
analog TV dikembangkan, namun tetap saja akan memiliki beberapa
kekurangan melihat gelombang yang dipancarkan hanya berupa gelombang
Radio

6. Pengertian TV Digital

Televisi Digital (bahasa Inggris: Digital Television)


adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan
sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio dan data ke
pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang
digunakan untuk menangkap siaran TV Digital yang merupakan
perkembangan dari sistem siaran analog ke siaran digital yang
mengubah informasi ke dalam sinyal digital berbentuk bit data
seperti pada komputer.

Alasan pengembangan televisi digital antara lain:


1. Perubahan Lingkungan Eksternal
 Pasar TV analog yang sudah jenuh

12
 Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel

2. Perkembangan Teknologi
o Teknologi pemrosesan sinyal digital
 Teknologi transmisi digital
 Teknologi semikonduktor
 Teknologi peralatan yang beresolusi tinggi.

TV digital ditunjang oleh teknologi penerima yang


mampu beradaptasi sesuai dengan lingkungannya. Sinyal
digital dapat ditangkap oleh sejumlah pemancar yang
membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah
cakupan TV digital dapat diperluas. TV digital memiliki
peralatan suara dan gambar berformat digital seperti yang
digunakan kamera video.
Secara teknis, pita spektrum frekuensi radio yang
digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran
televisi digital. Perbandingan lebar pita frekuensi yang digunakan
TV analog dan TV digital adalah 1 : 6. Artinya bila pada teknologi
analog memerlukan pita selebar 8
MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi
digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik
multiplex, dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal
transmisi sekaligus dengan program yang berbeda.
Di seluruh dunia ada tiga standar TV digital, yaitu: Digital
Television (DTV) di USA, Digital Video Broadcasting
Terrestrial (DVB-T) di Eropa dan Integrated Services
Digital Broadcasting T errestrial (ISDB-T) di Jepang. Semua
standar di atas berbasiskan OFDM dengan error correcting code
reed Solomon dan/atau convolutional coding dan audio
codingnya adalah MPEG-2 Audio AAC untuk ISDB-T dan DTV
dan MPEG-1 layer2 untuk DVB-T.

13
Jepang membuat standar sendiri dalam hal TV Digital ini.
Dibandingkan dengan DTV dan DVB-T, ISDB-Tnya Jepang
dikabarkan sangat fleksibel dan memiliki kelebihan terutama pada
penerima yang bergerak ( mobile reception). ISDB-T lebih tahan
terhadap efek Doppler. ISDB-T yang merupakan satu dari dua
saudaranya yaitu ISDB-S (untuk transmisi lewat kabel) dan ISDB-
S (untuk satelit), juga bisa diaplikasikan pada sistem dengan
bandwidth 6,7MHz dan 8MHz.
Fleksibilitas ISDB-T bisa dilihat dari mode yang dipakai,
yaitu: mode 1 untuk aplikasi mobile SDTV, mode 2 untuk aplikasi
penerima yang mobile dan fixed HDTV/SDTV dan Mode 3 untuk
yang khusus penerima fixed HDTV/SDTV. Semua data modulasi
fleksible untuk QPSK dan 16QAM atau 64QAM. Perubahan mode
ini bisa diatur melalui apa yang disebut TMCC (Transmission
and Multiplexing Configuration Control).

7. Transisi ke TV Digital
Migrasi dari teknologi analog ke teknologi digital
membutuhkan penggantian perangkat pemancar TV dan
penerima siaran TV. Karena pesawat TV analog tidak bisa
menerima sinyal digital, maka diperlukan alat tambahan yang
dikenal dengan Set-Top Box yang berfungsi menerima dan
merubah sinyal digital menjadi sinyal analog.
Set-Top Box berguna untuk meminimalkan resiko
kerugian (baik bagi operator TV maupun masyarakat) agar
pesawat penerima analog dapat menerima siaran analog dari
pemancar TV yang menyiarkan siaran TV Digital, sehingga
pemirsa (masyarakat) yang telah memiliki pesawat penerima TV
analog secara perlahan-lahan dapat beralih ke teknologi TV digital
dengan tanpa terputus layanan siaran yang ada selama ini

14
Infrastruktur TV digital terrestrial relatif jauh lebih
mahal dibandingkan dengan infrastruktur TV analog. Karena
itu, operator TV (yang sudah ada) dapat memanfaatkan
infrastruktur yang telah dibangun, seperti studio, bangunan,
SDM dan lain sebagainya dan menerapkan pola kerja dengan
calon penyelenggara TV digital. Sehingga di kemudian hari
penyelenggara TV digital dapat dibagi menjadi penyedia
jaringan ( Network Provider) dan penyedia isi (Content
Provider).

8. Perangkat Sistem TV Digital


Berbeda dengan TV analog yang sudah banyak
digunakan saat ini, dalam sistem TV digital ada tambahan yang
digunakan untuk memodulasi sinyal sehingga dapat
menghasilkan output yang digital. Perangkat tersebut meliputi:
a. Antenna
Antenna berfungsi sebagai penerima sinyal tanpa
mempermasalahkan jarak antara lokasi stasiun pemancar
dengan rumah (melalui udara), dibutuhkan antena yang
akan menangkap sinyal pancaran. Antena tersebut dapat
merupakan antena yang diletakkan di atap rumah atau di
loteng. Jenis antena yang baik untuk digunakan adalah
antena untuk sinyal digital, namun antena UHF/VHF dapat
pula digunakan.
b. Set-Top Box (Decoder)
Perangkat Set-Top Box ini berfungsi mengubah sinyal
yang diterima oleh antenna berupa sinyal analog dalam pada
saat dipancarkan dari sumber, menjadi deretan kode-kode
biner yang merupakan data digital.
c. Kabel

15
Kabel berfungsi sebagai media transmisi sinyal yang
telah diterima dan diubah ke dalam data digital untuk dapat
menampilkan data yang dibawanya pada perangkat output.
d. Televisi
Televisi berfungsi sebagai perangkat yang menampilkan
output dari data yang diterima. Output tersebut merupakan data
gambar dan suara yang dikirimkan dari sumber. TV yang
digunakan yaitu High Definition Television (HDTV),
Standard Definition Television (SDTV), juga bisa dengan
menggunakan TV analog dengan bantuan Set-Top Box.
Perbandingan visual resolusi layar televisi dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:

Resolusi gambar pada HDTV Resolusi gambar pada SDTV

Kelebihan HDTV
1. Tidak ada kecacatan pada layar TV akibat isyarat lemah atau
sinyal lemah

16
2. Warna pada layar TV lebih terlihat realistis karena lebar jalur
yang lebih besar

Kelemahan HDTV
1. Biaya yang di keluarkan lebih besar dari SDTV
2. Pengguna HDTV terbatas karena faktor kecanggihan
teknologi. Contoh TV yang menggunakan HDTV :
Panasonic Viera Line Expands.

9. Cara kerja TV Digital


Penerimaan siaran broadcast HDTV pada dasarnya sama
saja dengan TV analog, hanya saja perangkat yang di pakai dan
cara pemerosesan sinyalnya yang berbeda. Stasiun TV digital
memancarkan gelombang elektromagnetik termodulasi dengan
frekuensi tertentu sesuai dengan frekuensi yang dipakai oleh chanel
tersebut. Kemudian sinyal diterima oleh perangkat penerima
sinyal, lalu diolah oleh receiver, dan akhirnya ditampilkan
pada layar TV dan speaker. Gelombang elektromagnetik yang
di pancarkan pada TV Digital berbeda dengan TV analog. Pada
TV digital menggunakan modulasi digital, dimana gelombang
informasi merupakan data- data digital berupa bit-bit biner.
Proses yang terjadi pada sistem HDTV:
1. Sinyal diterima oleh antenna atau parabola(bisa juga dengan
kabel)
2. Oleh penguat sinyal dikuatkan
3. Di pisahkan sinyal informasi dan sinyal pembawa oleh
demodulator
4. Data digital yang terkode di-decode oleh decoder
5. Ditampilkan oleh layar TV dan speaker

10. Karakteristik Sistem Penyiaran TV Digital

17
Karakteristik Sistem Penyiaran TV Digital yang ada di
Indonesia dibagi berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat dan
keunggulan TV Digital tersebut. TV Digital dalam
perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda di tiap
wilayah(area) penyiaran. Oleh karena itu, karakteristik sistem
penyiaran TV Digital akan sama apabila berada di radius yang
sama. Dengan kualitas gambar dan warna yang dihasilkan jauh
lebih bagus daripada televisi analog. Desain dan implementasi
sistem siaran TV digital terutama ditujukan pada peningkatan
kualitas gambar. Terdapat dua aspek yang berbeda dan
memerlukan kompromi dalam hal ini. Pada satu sisi, teknologi
TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi
dan resolusi sangat tinggi, tetapi pada sisi lain memerlukan
tersedianya kanal dengan laju sangat tinggi, mencapai belasan
Mbps. Di sisi lain, sistem TV digital juga diharapkan
mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil,
dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun
pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan
kecepatan tinggi.

11. Manfaat Penyiaran TV Digital


1. TV digital digunakan untuk siaran interaktif.
2. Aplikasi teknologi siaran digital menawarkan integrasi
dengan layanan interaktif, layanan komunikasi dua arah
seperti internet.
3. Penyiaran TV digital terrestrial bisa diterima oleh sistem
penerimaan TV tidak bergerak dan penerimaan TV bergerak
( mobile TV/HP). Kebutuhan daya pancar TV digital juga
lebih kecil.
4. Penyiaran TV Digital menyebabkan tersedianya saluran
siaran yang lebih banyak. Hal ini menjadi sangat mungkin
karena broadcasting TV Digital menggunakan sistem

18
OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing)
yang tangguh dalam mengatasi efek lintas jamak
(multipath fading). Kemudian keuntungan lainnya adalah
bahwa sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang
rendah (less power).

Migrasi dari era analog menuju era digital memiliki


konsekuensi tersedianya saluran siaran yang lebih banyak.
Tidak ada lagi antrian ataupun penolakan ijin terhadap
rencana pendirian televisi nasional maupun lokal karena
keterbatasan frekuensi. Televisi digital pun dapat digunakan
layaknya browser internet, sehingga sangat integratif fungsinya.
Penyiaran TV Digital Terrestrial bisa diterima oleh sistem
penerimaan TV Fixed dan penerimaan TV Bergerak. Kebutuhan
daya pancar tv digital juga lebih kecil dan ketahanan
terhadap interferensi dan kondisi lintasan radio yang berubah-
ubah terhadap waktu (seperti yang terjadi jika penerima TV
berada di atas mobil yang berjalan cepat), serta penggunaan
bandwidth yang lebih efisien.

12. Dampak Penyiaran TV Digital


Saat ini populasi pesawat televisi tidak kurang dari 40
juta unit, dengan pemirsa lebih dari 200 juta orang, jauh lebih
banyak dibandingkan dengan komputer, misalnya, yang hanya
sekitar 5,9 juta unit. Terlihat bahwa penggemar televisi begitu
banyak di Indonesia. Kemunculan televisi digital di indonesia
harus dipikirkan dampak dan konsekuensinya karena selama
ini masih banyak masyarakat yang menggunakan dan terbiasa
dengan televisi telivisi analog. Sedikit ketidaknyamanan yang
mau tidak mau harus diterima dengan peralihan ke TV digital ini
adalah:

19
1) Perlunya pesawat TV baru atau paling tidak kita perlu
membeli TV Tuner baru yang harganya bisa dibilang
cukup mahal. Hal tersebut akan menimbulkan dampak
yang besar, mengingat hampir seluruh komponen
pertelevisian di Indonesia masih menggunakan
komponen analog, sehingga kemajuan tekhnologi televisi
digital ini dapat mematikan usaha- usaha kecil yang selama
ini telah ada. Karenanya hal ini mewajibkan Pemerintah
untuk mensosialisasikan lebih rinci kepada masyarakat.
2) Mahalnya perangkat transmisi dan operasional
broadcast berbasis tehnologi digital merupakan
persoalan tersendiri bagi kemampuan industri
televisi di Indonesia. Bagaimanapun untuk bisa
menyiarkan program secara digital, perangkat pemancar
memang harus diganti dengan perangkat baru yang
memiliki sistem modulasi frekuensi secara digital. Untuk
mem-back up operasional sehari-hari saja dengan tingkat
persaingan antar sesama radio dan televisi swasta
nasional saja sudah sangat berat, apalagi untuk
harus mengalokasikan sekian persen pemasukan iklan untuk
digunakan bagi digitalisasi. Selain itu, dalam masa transisi,
stasiun televisi harus siaran multicast atau operasional di
dua saluran secara paralel: analog dan digital, karena tetap
memberi kesempatan pada masyarakat yang belum dapat
membeli televisi digital.
3) Sistem pemrosesan sinyal sistem digital diperlukan
tambahan proses misalnya Fast Fourier Transform (FFT),
Viterbi decoding dan equalization di penerima, maka TV
Digital ini akan sedikit terlambat beberapa detik
dibandingkan TV Analog. Ketika TV analog sudah
menampilkan gambar baru, maka TV Digital masih
beberapa detik menampilkan gambar sebelumnya.

20
4) Bagaimanapun pada era penyiaran digital telah terjadi
konvergensi antarteknologi penyiaran (broadcasting),
teknologi komunikasi (telepon), dan teknologi internet
(IT). Dalam era penyiaran digital, ketiga teknologi
tersebut sudah menyatu dalam satu media transmisi.
Dengan demikian akses masyarakat untuk memperoleh
ataupun menyampaikan informasi menjadi semakin mudah
dan terbuka
5) Terjadinya migrasi dari era penyiaran analog menuju era
penyiaran digital, yang memiliki konsekuensi tersedianya
saluran siaran yang lebih banyak, akan membuka peluang
lebih luas bagi para pelaku penyiaran dalam menjalankan
fungsinya dan dapat memberikan peluang lebih banyak
bagi masyarakat luas untuk terlibat dalam industri penyiaran
ini.
6) Momentum penyiaran digital dapat membuka peluang yang
lebih banyak bagi masyarakat dalam meningkatkan
kemampuan ekonominya. Peluang usaha di bidang rumah
produksi, pembuatan aplikasi-aplikasi audio, video dan
multimedia, industri senetron, film, hiburan, komedi dan
sejenisnya menjadi potensi baru untuk menghidupkan
ekonomi masyarakat.
7) Televisi di Indonesia telah menjadi alat penting baik untuk
hiburan maupun untuk mendapatkan informasi. Baik
televisi digital maupun analog dalam penyiarannya
memiliki kesamaan yaitu memiliki dampak psikologis
terhadap penontonnya. Dengan frekuensi menonton yang
tinggi dan kualitas tontonan yang rendah akan berdampak
buruk baik pada orang dewasa maupun pada pada anak.

21
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Jadi dari pembahasan di atas kita dapat menyimpulkan system peyiaran TV analog
VS TV Digital sebagai berikut :
System penyiaran TV analog adalah mengkodekan informasi gambar
dengan memvariasikan voltase atau frekuensi dari sinyal. Penyiaran TV analog
memvariasikan frekuensi dari sinyal menyebabkan ada gambar yang jelas dan
tidak jelas, sehingga orang lebih banyak memilih untuk berpindah kepada
penyiaran tv digital karena selain kualitas gambar yang bagus juga kualitas suara
yang jernih.
Televisi Digital adalah jenis televisi yang menggunakan
modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video,
audio dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat
yang digunakan untuk menangkap siaran TV Digital yang merupakan

22
perkembangan dari sistem siaran analog ke siaran digital yang
mengubah informasi ke dalam sinyal digital berbentuk bit data seperti pada
komputer.

SARAN
Saran dari penulis adalah untuk mengajak masyarakat beralih
menggunakan system penyiaran digital dan meninggalkan system penyiaran
analog karena system penyiaran lebih unggul daripada system penyiaran analog
baik dari segi kualitas gambar maupun kualitas suara.

23
24

Anda mungkin juga menyukai