Anda di halaman 1dari 34

PROPOSAL

ADAPTASI PERUBAHAN SISTEM PENYIARAN DIGITAL PADA


INEWS TV TERHADAP MINAT MENONTON MASYARAKAT
KELURAHAN TAMAMAUNG KECAMATAN PANAKKUKANG KOTA
MAKASSAR

Oleh

WA ODE WULAN VIBRIANTI


06520180221

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
DAFTAR ISI

SAMPUL
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................6
1.3. Tujuan Penelitian................................................................................................6
1.4. Kegunaan Penelitian...........................................................................................6
1.5. Hipotesis.............................................................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................7
2.1. Kajian Teori.......................................................................................................7
2.1.1. Komunikasi Massa.....................................................................................7
2.1.2. Media Penyiaran.........................................................................................9
2.1.3. Televisi Sebagai Media Penyiaran............................................................10
2.1.4. Adaptasi Sistem Penyiaran Digital...........................................................11
2.1.5. Minat Menonton Masyarakat....................................................................13
2.2. Teori Pendukung..............................................................................................16
2.2.1. Konvergensi Media..................................................................................16
2.2.2. Uses And Gratification.............................................................................17
2.3. Kerangka Konsep.............................................................................................19
2.4. Kerangka Berpikir............................................................................................20
2.5. Definisi Operasional.........................................................................................20
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................23
3.1. Metode Penelitian.............................................................................................23
3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian............................................................................24
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian........................................................................24
3.4. Jenis Data.........................................................................................................25
3.4.1. Data primer...............................................................................................25
3.4.2. Data Sekunder..........................................................................................25
3.5. Variabel Penelitian...........................................................................................25

i
ii

3.6. Teknik Pengumpulan Data...............................................................................27


3.6.1. Observasi..................................................................................................27
3.6.2. Kuesioner.................................................................................................27
3.7. Teknik Analisis Data........................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................30
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator

kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu (Effendy,

2017:10). Salah satu bentuk kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh manusia

adalah komunikasi massa. Komunikasi Massa adalah komunikasi yang dilakukan

melalui media komunikasi massa atau media massa seperti surat kabar, radio,

televisi, majalah, film, dan internet. Karakteristik dari pada komunikasi massa

yaitu bersifat tidak langsung atau dengan kata lain harus melalui media massa,

bersifat satu arah yang mengandung arti tidak ada interaksi antara sumber dan

penerima, bersifat terbuka dalam artian pesan ditujukan kepada khalayak yang

anonim serta tersebar luas. (Ardianto, 2017: 7)

Media massa selain ditunjang dari segi kualitas juga harus didukung oleh

faktor kecepatan dan ketepatannya dalam mengulas sebuah informasi. Di antara

beberapa media komunikasi seperti media televisi dianggap sebagai media yang

paling efektif dalam proses penyampaian informasi karena dalam hal

penyampaian pesan, televisi mampu menyampaikan segala jenis baik bersifat

audio, visual, tekstual bahkan bersifat interaksional langsung kepada

komunikator. Televisi merupakan media komunikasi modern yang sudah menjadi

bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia pada umumnya. Televisi kini sudah

bukan lagi menjadi barang mewah, melainkan menjadi salah satu barang yang

1
2

dapat ditemui di manapun dan hampir di setiap rumah masyarakat Indonesia

menggunakan televisi untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Kemajuan informasi di dunia maya atau internet, televisi tidak mengalami

kemunduran ataupun punah dari aktivitas sehari-hari manusia di era modern

sekarang ini. Seiring pesatnya perkembangan zaman dan kebutuhan informasi

masyarakat masa kini, televisi juga mengalami kemajuan serta perkembangan

yaitu dengan adanya televisi digital dengan sistem penyiran yang digital.

Pertelevisi Indonesia sedang beradaptasi memasuki era penyiaran digital.

Secara bahasa digital berasal dari kata digit yang artinya penomoran atau angka-

angka. Dalam sistem penyiaran digital menggunakan dua kombinasi angka, ini

merupakan satu proses dimana sinyal data / audio / video yang dikrim dari studio

produksi melalui perangkat pemancar, sehingga dapat diterima perangkat televisi

yang ada di rumah-rumah untuk dapat menerima siaran televisi digital diperlukan

suatu alat konverter yang dinamakan set top box.

Adaptasi perubahan teknologi dibidang penyiaran ini mengacu pada

keputusan pemerintah yang diwakilkan oleh Kementerian Komunikasi dan

Informatika yang menyatakan Indonesia akan melakukan perpindahan teknologi

siaran dari analog menuju digital dengan diterbitkannya undang-undang cipta

kerja pasal 72 nomor 11 tahun 2020 yaitu penyelenggaraan penyiaran

dilaksanakan dengan mengikuti perkembangan teknologi termasuk migrasi

penyiaran dari teknologi analog ke teknologi digital.

Dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur untuk persiapan

penghentian siaran televisi analog pemerintah melakukan penyelenggaran


3

multipleksing dalam peraturan pemerintah Nomor 46 tahun 2021 serta peraturan

menteri komunikasi dan informatika (Permenkominfo) Nomor 6 tahun 2021 dapat

dinyatakan sebagai lembaga penyiaran yang menyediakan siaran televisi digital

terrestrial.

Pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika telah

menetapkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 88 Tahun

2021 Tentang Pedoman Evaluasi Dan Seleksi Penyelenggara Multipleksing Siaran

Digital Terestrial, serta Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor

90 Tahun 2021 Tentang Tim Evaluasi dan Seleksi Penyelenggara Multipleksing

Siaran Televisi Digital Terestrial. Seleksi penyelenggara multipleksing siaran

televisi digitalterdiri dari 22 (dua puluh dua) wilayah layanan yang berada pada 22

(dua puluh dua) provinsi yang diumunkan pada 9 maret 2021 melalui website

resmi Keminfo.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengumumkan

para pemenang lembaga penyiaran swasta yang mengikuti seleksi penyenggaraan

multipleksing siaran Tv digital melalui virtual conference. Untuk itu wilayah

Sulawesi Selatan lembaga penyiaran swasta yang memenangkan penyelenggaraan

multipleksing siaran digital salah satu yaitu RCTI yang merupakan stasiun

transmisi dari stasiun televisi inews makassar (MNC Media). Dengan menjadi

pemenang pada tanggal 1 november 2021Inews Makassar telah beradaptasi

kepenyiaran digital.

Inews tv sebagai salah satu televisi lokal yang merupakan bagian dari

jaringan terintegrasi terbesar di asia tenggara, yaitu media nusantara citra (MNC).
4

Pertama kali mengudara pada tanggal 14 januari 2009 dengan nama Sun TV

Makassar. Inews tv terus berevolusi kearah yang lebih baik dalam kaitannya

sebagai media yang menjadi sumber informasi dan inspirasi dengan masyarakat

Sulawesi selatan. Dengan menyiarkan program-program yang menarik minat

penonton selalu mengedepankan kualitas program siaran, dan bahkan

memperbaiki kualitas siaran. Dengan berahli ke sistem peyiaran digital yang akan

menghadirkan kualitas gambar yang lebih bersih, suara yang lebih jernih dan

teknologi canggih bagi masyarakat kota Makassar dan sekitarnya.

Sebelumya sudah terdapat penelitian yang menjadikan penyiaran digital

sebagai objek penelitian yang dilakukan oleh Selvia Herlinda (2021) dengan judul

“ proses transisi lembaga penyiran public (lpp) tvri riau menuju penyiaran digital

di provinsi riau”. dalam penelitian ini hanya membahas tentang proses transisi

lembaga penyiran tvri menuju penyiaran digital. Untuk itu penulis ingin

mengembangkan.

Mengingat pentingnya minat khalayak sangat berpengaruh untuk

kelangsungan media sebab dalam siaran televisi sendiri respon masyarakat sangat

diperlukan untuk meningkatkan kualitas program maupun sumber daya manusia

dalam pengolahan dan pemilihan program yang disajikan. Hal ini agar tayangan-

tayangan dari inews tv tersebut dapat meningkatkan penonton dan daya saing pada

tayangan televisi nasional yang memiliki kekuatan besar karena tingkat

kepemirsaannya yang jauh lebih tinggi, sehingga dapat memperoleh pemasukan

yang lebih banyak dari pengiklan.


5

Hasil rating yang menunjukkan rendahnya tingkat kepemirsaan akan

membuat para pemasang iklan tidak tertarik untuk memasang iklan di stasiun

televisi tersebut. Pada data pra penelitian rating di stasiun inews tv cukup

signifikan yaitu dari 11.7 % naik menjadi 12,5 % di banding biro-biro yang ada

pada kota lain. Dengan meningkatnya jumlah rating menjadikan inews tv

Makassar tetap mengudara.

Berdasarkan beberapa uraian yang penulis cantumkan yang melatar

belakangi untuk melakukan penelitian mengenai minat penonton dan perubahan

sistem penyiaran digital penulis menganggap menarik untuk dijadikan bahan

penelitian dan mengkaji lebih jauh dengan mengangkat judul “ADAPTASI

PERUBAHAN SISTEM PENYIARAN DIGITAL PADA INEWS TV

TERHADAP MINAT MENONTON MASYARAKAT KELURAHAN

TAMAMAUNG KECAMATAN PANAKKUKANG KOTA MAKASSAR ’’


6

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh adaptasi perubahan system penyiaran digital inews

tv Makassar terhadap minat menonton pada masyarakat kelurahan

Tamamung Kecamatan Panakkukang Kota Makassar?

2. Berapa besar minat menonton pada masyarakat Kelurahan Tamamung

Kecamatan Panakkukang Kota Makassar terhadap adaptasi perubahan

sistem penyiaran digital pada inews tv Makassar?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Menganalisis pengaruh adaptasi perubahan system penyiaran digital pada

inews tv terhadap minat menonton masyarakat kelurahan Tamamung

Kecamatan Panakkukang Kota Makassar.

2. Untuk mengetahui seberapa besar minat menonton pada masyarakat

kelurahan Tamamaung Kecamatan Panakkukan Kota Makassar terhadap

adaptasi perubahan sistem penyiaran digital pada inews tv.

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran dan referensi bagi peneliti lainnya serta dapat menambah

uraian-uraian yang bersifat teoritis

2. Secara akademis, sebagai gelar utama untuk memperoleh gelar sarjana

bagi mahasiswa dan dapat memperkaya khasanah penelitian serta


7

menjadi sumber bacaan dilingkungan Fakultas Sastra, Jurusan Ilmu

Komunikasi Khususnya Program Studi Broadcasting.

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan menjadi pengetahuan dan

informasi awal bagi penelitian serupa di waktu mendatang.

1.5. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang akan

diteliti. Berikut adalah uraian hipotesis yang penulis dapat kemukakan dalam

penelitian ini :

Họ: Tidak terdapat pengaruh adaptasi perubahan sistem penyiaran digital inews

makassar terhadap minat menonton pada masyarakat kelurahan

Tamamaung Kecamatan Panakkukang Kota Makassar.

Ha.: Terdapat pengaruh adaptasi perubahan penyiaran digital inews makassar

terhadap minat menonton pada masyarakat kelurahan Tamamaung

Kecamatan Panakkukang Kota Makassar.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Komunikasi Massa

Komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass

communication (media komunikasi massa) yang dihasilkan oleh teknologi

modern. Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima

pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain, massa yang dalam

sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh Karena itu

massa disini menunjuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa atau

pembaca. Media massa tidak berdiri sendiri, di dalamnya ada beberapa individu

yang bertugas melakukan pengolahan informasi sebelum informasi itu sampai

kepada audiencenya. Mereka yang bertugas itu sering disebut sebagai gatekeeper

(Nurudin,2017:31).

Dominick mendefinisikan komunikasi massa sebagai suatu proses di mana

suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin

memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen,

dan tersebar. Sementara pendapat lain mengatakan bahwa pada dasarnya

komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan

elektronik). Sebab, awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari

pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa).

Media massa apa? Media massa (atau saluran) yang dihasilkan oleh teknologi

modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada media yang bukan media massa yakni

7
8

media tradisional seperti kentongan, angklung, gamelan, dan lain-lain. Jadi, di sini

jelas media massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran

dalam komunikasi massa (Nurudin,2017:6)

Komunikasi massa menurut Nurudin yang dikutip dari Michael W. Gamble

dan Teri Kwal Gamble yaitu:

1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern

untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada

khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media

modern pula antara lain surat kabar, majalah, televise, film, atau

gabungan diantara media tersebut.

2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-

pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang

yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas

audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan

jenis komunkasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak

saling mengenal satu sama lain.

3. Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan

diterima oleh banyak orang.Karena itu diartikan milik publik.

4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti

jaringan,ikatan atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya

tidak berasal dari seseorang tetapi lembaga.

5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper. Artinya pesan-pesan

yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu


9

dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa.

6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

komunikasi massa adalah penyampaian pesan dari komunikator kepada

komunikan melalui media massa cetak atau elektronis (Nurudin,2017:8).

2.1.2. Media Penyiaran

Media penyiaran yaitu radio dan televisi merupakan salah satu bentuk media

massa yang efisien dalam mencapai audien dalam jumlah banyak. Karenanya

media penyiaran memegang peranan penting dalam Ilmu Komunikasi , khususnya

kajian komunikasi massa. Kemampuan media penyiaran untuk menyampaikan

pesan kepada khalayak luas menjadikan media penyiaran sebagai objek penelitian

penting dalam Ilmu Komunikasi massa, disamping Ilmu Komunikasi lainnya.

Media penyiaran merupakan organisasi yang menyebarkan informasi yang

merupakan produk budaya atau pesan yang mempengaruhi atau mencerminkan

budaya dalam masyarakat seperti politik atau ekonomi. Kelebihan media

penyiaran mampu menyebarkan pesan hamper seketika pada waktu yang tak

terbatas. (Nurudin, 2017 :9).

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah membawa

implikasi terhadap dunia penyiaran, termasuk penyiaran Indonesia. Penyiaran

sebagai penyalur informasi dan pembentuk pendapat umum, perannya semakin

strategis, terutama dalam mengembangkan kehidupan demokrasi.

Penyelenggaraan penyiaran tentunya tidak terlepas dari kaidah-kaidah umum

penyelenggaraan telekomunikasi yang berlaku secara universal. Penyiaran


10

mempunyai kaitan erat dengan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit

goestasioner yang merupakan sumber daya alam yang terbatas sehingga

pemanfaatannya perlu diatur secara efektif dan efisien ( Morrisan, 2018: 31 ) .

2.1.3. Televisi Sebagai Media Penyiaran

Kata televisi berasal dari kata “tele” yang berarti jauh dan visie yang

berarti penglihatan. Dapat di artikan televisi adalah penglihatan jarak jauh atau

penyiaran gambar–gambar melalui sebuah gelombang radio. Dimana televisi

menjadi sebuah media yang mampu menjadi sebuah sarana penghubung yang

dapat memancarkan rekaman dari stasiun pemancar televisi kepada penonton

atau bagi pemirsa di rumah, dimana isi dari rekaman tersebut dapat berupa

sebuah pendidikan, berita, hiburan, dan lain – lain yang berlangsung satu arah,

komunikator yang melembaga, pesan yang bersifat umum, sasarannya

menimbulkan keserempakan, dan komunikasinya bersifat heterogen. Dimana

kelebihan media televisi terletak pada kekuatannya menguasai jarak dan ruang,

sasaran yang dicapai untuk mencapai massa cukup besar (Effendy 20017:21).

Melihat akan bagaimana televisi sama seperti media lainnya yaitu sebagai

media untuk menyampaikan pesan yang berupa informasi kepada khalayak,

namun dalam hal ini televisi memiliki tiga fungsi pokok yaitu (Rusman, 2017:

184, 185, 186) :

a. Fungsi penerangan (the information function) Dalam hal ini televisi

mendapatkan perhatian yang besar di kalangan masyarakat, karena

dirasa media televisi dianggap sebagai media yang mampu menyiarakan

sebuah informasi yang sangat memuaskan bagi pemirsa di rumah.


11

b. Fungsi pendidikan (the educational fuction) Sebagai salah satu media

massa yang dianggap ampuh dalam untuk menyiarkan sebuah program

yang bertujuan untuk memberikan edukasi atau pendidikan kepada

pemirsa di rumahnya berupa meningkatkan sebuah pengetahuan dan

penalaran kepada masyarakat.

c. Fungsi Hiburan (The Entertainment Function) Televisi sebagai media

hiburan, dalam fungsi ini sebenarnya sangat melekat pada media

televisi, dan lebih dominan ketimbang dengan fungsi lainnya. Dimana

melalui media televisi manusia cenderung mencari kesibukan atau

hiburan setelah melakukan berbagai aktivitas seharian.

2.1.4. Adaptasi Sistem Penyiaran Digital

Adaptasi perubahan sistem penyiaran digital Menurut Kementrian

Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, merupakan salah satu wujud

transformasi digital dalam ruang lingkup tata kelola penyiaran di Indonesia

dengan payung hukum terkait transformasi digital tertuang dalam Undang-

Undang cipta kerja pasal 72 nomor 11 tahun 2020 yaitu penyelenggaraan

penyiaran dilaksanakan dengan mengikuti perkembangan teknologi termasuk

migrasi penyiaran dari teknologi analog ke teknologi digital. Dan penghentian

siaran analog (analog switch off) diselesaikan paling lambat dua tahun sejak mulai

berlakunya Undang-Undang ini yakni 14 November 2022.

Menurut Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

Penyiaran televisi digital merupakan penyiaran menggunakan modulasi sinyal

digital dan sistem kompresi akan menghadirkan kualitas gambar yang lebih
12

bersih, suara yang lebih jernih dan teknologi canggih. Berikut keunggulan dari

sistem penyiaran digital yang menguntungkan bagi masyarakat Indonesia.

1. Kelebihan Penyiaran Televisi Digital

Masyarakat yang sudah menggunakan televisi digital mungkin telah

mengetahui beberapa kelebihan dalam menggunakan televisi digital, kelebihan

menggunakan televisi digital (Sulvinajayanti, 2018 : 189) :

1. Kualitas siaran pada layar TV sangat jernih. Apalagi jika stasiun TVnya

menyediakan siaran digital versi HD juga. Hanya ada 2 kemungkinan di

TV digital; jernih (yang berarti siaran berhasil ditangkap) atau tidak ada

(yang berarti siaran tidak berhasil ditangkap atau stasiunnya belum

mendukung siaran digital).

2. Tidak ada biaya bulanan. Karena TV lokal saja sudah saya rasa cukup,

tentu menikmati siaran TV digital dengan menggunakan STB DVB-T2

sudah dirasa lebih dari cukup.bagi yang masih menggunakan televisi

analog biaya yang dikeluarkan hanya untuk pembelian STB di awal,

selebihnya bisa menikmati siaran TV yang jernih tanpa ditagih biaya

langganan setiap bulan.

3. Siaran TV bisa direkam, hanya tinggal mencolokan USB atau HD

eksternal, kita sudah bisa menyimpan siaran yang sedang berlangsung ke

dalam media penyimpanan digital.

4. Jumlah siaran televisi beragam, dari satu satelit saja terdapat 30 hingga

ratusan channel televisi digital.

2. Kekurangan Televisi Digital


13

Dari banyaknya kelebihan dari tv digital ternyata juga ada kekurangannya.

Berikut ini bebrapa kekurangan dari siaran tv digital (Sulvinajayanti, 2018:190)

1. Untuk perpindahan dari channel satu ke channel lainnya membutuhkan

waktu yang agak lama, sekitar 3 sampai 4 detik.

2. Jika tidak mendapatkan sinyal, maka yang akan tampil pada tv hanya

gambar pemandangan (tergantung STB yang di gunakan).

3. Tidak semua stasiun tv menyediakan siaran digital. Hal tersebut

menjadikan jangkauan siaran digital pada setiap daerah akan mengalami

perbedaan jumlah channel yang bisa di tonton.

4. Harga alat siaran digital (STB / Set Top Box) yang agak mahal, berkisar

200rb hingga 500rb.

5. Bagi sebagain orang awam kemungkinan akan kesulitan untuk installasi

STB.

2.1.5. Minat Menonton Masyarakat

Banyak pendapat yang menyebutkan bahwa keputusan seseorang untuk

melakukan atau tidak melakukan sesuatu didasarkan kepada minat orang tersebut.

Hardjana mengartikan minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan

pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya

adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar

diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat (Hardjana,

2018:88).

Minat merupakan sumber motivasi bagi seseorang untuk melakukan sesuatu


14

yang mereka inginkan, apabila mereka melihat sesuatu yang menguntungkan dan

mendatangkan kepuasan maka akan menimbulkan minat, sebaliknya jika

kepuasaan itu berkurang maka minat pun juga akan berkurang. Menurut Bimo

Walgito menyatakan bahwa minat adalah suatu keadaan dimana seseorang

memiliki perhatian terhadapat suatu objek dan disertai dengan rasa ingin

mengetahui maupun membutuhkannya lebih lanjut ( Bimo walgianto, 2018 :38)

Objek yang dimaksud disini adalah program siaran televisi digital inews

Makassar, dimana minat menonton dapat dikaitkan dengan kecenderungan untuk

bersikap atas program televisi yang diminati. Kahalayak atau individu yang

berminat terhadap suatu program acara di televisi memiliki keingininan atau

hasrat untuk melakukan suatu tindakan atau kegiatan agar dapat menonton

program televisi yang diminatinya.

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa minat menonton

televisi adalah suatu keinginan yang kuat atau hasrat, dan ketertarikan terhadap

suatu pertunjukan yang ditayangkan di sebuah televisi, dimana perasaan tersebut

muncul dari dalam diri setelah melihat, mengakses, dan mengetahui program

siaran televisi tersebut.

Menurut De Fleur dalam Asmar (2019:9), ada tiga hal yang dapat dijadikan

sebagai alat ukur pada penelitian ini yaitu: 1) total waktu rata-rata yang digunakan

untuk menonton televisi dalam sehari, 2) pilihan acara yang ditonton dalam

sehari, dan 3) frekuensi menonton acara tertentu.

1. Durasi siaran
15

Selain menayangkan program acara bermuatan lokal, inews makassar juga

meluangkan waktu untuk menyiarkan program acara bersifat nasional.

Pembagian durasi antara siaran nasional dan lokal ini menjadi perhatian

penting bagi inews makassar. Banyak cara yang ditempuh oleh media

televisi lokal untuk membagi durasi pemberitaan nasional dan lokal. Pada

program acara berita misalnya, televisi lokal membagi perbandingan durasi

penayangan berita nasional dengan berita lokal adalah 2:1.

2. Program acara siaran

Inews makassar memiliki tanggung jawab untuk membuat program acara

siaran bermuatan lokal. Beragam bentuk program acara ini disesuaikan

dengan kebutuhan masyarakat setempat. Bentuk program acara yang

umumnya disiarkan di televisi lokal antara lain: hiburan, berita, pendidikan,

kebudayaan, agama, olahraga, pelayanan masyarakat, dan informasi.

3. Frekuensi siaran

Frekuensi siaran berhubungan erat dengan ketertarikan masyarakat terhadap

program acara yang disiarkan. Pengelola televisi cenderung memperbanyak

frekuensi tayangan pada program-program acara yang diminati oleh

masyarakat.
16

2.2. Teori Pendukung

2.2.1. Konvergensi Media

Konvergensi merupakan salah satu perkembangan teknologi. Konvergensi

menjadi istilah paling popular di kalangan industri media. Seakan tak pernah ada

habisnya bicara mengenai konvergensi. Nicholas Negroponte (1979) menjadi

orang pertama yang mengakui bahwa konvergensi industri media dan teknologi

digital pada akhirnya akan mengarah pada bentuk- bentuk yang dikenal sebagai

komunikasi multimedia. Multimedia atau yang juga dikenal sebagai media

campuran, pada umumnya didefinisikan sebagai medium yang mengintegrasikan

dua bentuk komunikasi atau lebih (Sulvinajayanti, 2018 : 159).

Gerakan konvergensi media tumbuh berkat adanya kemajuan teknologi

akhir-akhir ini, khususnya dari munculnya Internet dan digitisasi informasi.

Konvergensi media ini menyatukan ”tiga-C” (computing, communication, dan

content). Jika dijabarkan di level perusahaan, maka konvergensi ini menyatukan

perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang informasi (komputer), jaringan

telekomunikasi, dan penyedia konten (penerbit buku, surat kabar, majalah, stasiun

TV, radio, musik, film, dan hiburan) (Sulvinajayanti, 2018:163).

Sistem analog yang telah bertahan sekian puluh tahun akan segera

tergantikan oleh sistem digital, dan implementasinya segera memunculkan

fenomena baru: konvergensi. Sederhananya, konvergensi adalah bergabungnya

media telekomunikasi tradisional dengan internet sekaligus. Bersamaan dengan

berlangsungnya konvergensi dibidang telematika, akan terjadi peralihan sistem

penyiaran analog ke sistem penyiaran digital (DTV/Digital Television)


17

menggunakan modulasi digital dan kompresi untuk menyebarluaskan video,

audio, dan signal data ke pesawat televisi. Kunci dari konvergensi adalah

digitalisasi, karena seluruh bentuk informasi maupun data diubah dari format

analog ke format digital sehingga dikirim ke dalam satuan bit (binary digit).

Karena informasi yang dikirim merupakan format digital, konvergensi mengarah

pada penciptaan produk-produk yang aplikatif yang mampu melakukan fungsi

audio visual sekaligus komputasi (Sulvinajayanti, 2018: 164) .

Konvergensi telah terjadi pada dua aspek utama: teknologi dan industri.

Pada aspek teknologi, konten kreatif telah dikonversikan ke dalam bentuk-bentuk

digital standarindustri, untuk disampaikan melalui jejaring pita lebar (broadband)

atau tanpa-kabel (wireless), untuk ditampilkan di berbagai komputer atau piranti-

piranti seperti-komputer, mulai dari telepon seluler sampai PDA (Personal Digital

Assistant), hingga ke alat perekam video digital (DVR, Digital Video Recorder)

yang terhubung ke pesawat televisi (Sulvinajayanti,2018:167).

2.2.2. Uses And Gratification

Teori ini lebih tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media,

bukan apa yang dilakukan media terhadap seseorang (khalayak). Anggota

khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi

kebutuhannya. Teori ini memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) media

untuk mendapatkan pemenuhan (gratification) atas kebutuhan seseorang

(Narowih, 2016:124).

Helbert Blumer dan Elihu Katz mengatakan bahwa penggunaan media

memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media. Dengan kata
18

lain, penggunaan media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi.

Penggunaan media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik guna

memenuhi kebutuhannya (Morissan, 2018: 509).

Lihu Katz, Jay G. Blumle, dan Michael Gurevitch (nurudin, 2017:193)

menguraikan lima elemen atau asumsi-asumsi dasar dari Uses and Gratification

Media sebagai berikut:

1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari penggunaan

media massa diasumsikan mempunyai tujuan.

2. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan

kebutuhan dengan pemiliham media terletak pada khalayak.

3. Media massa harus saling bersaing dengan sumber-sumber lain untuk

memuaskan kebutuhannya. Kebutuhannya yang dipenuhi media lebih

luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat

bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan.

4. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan

anggota khalayak artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk

melaporkan kepentingan dan motif pada situasisituasi tertentu.

5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan

sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. Pemilihan media yang

dilakukan oleh audiens merupakan salah satu cara mereka dalam

menerima informasi .

Seperti yang telah diuraikan diatas mengenai teori Uses and Gratifications,

dapat diketahui bahwa teori tersebut mengasumsikan bahwa pengguna media,


19

pada penelitian ini masyarakat Kelurahan Tamamaung memainkan peran aktif

untuk memilih dan menggunakan media tersebut. masyarakat mencari sumber

media yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya.

2.3. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dapat diartikan sebagai kemampuan penulis dalam

menyusun konsep operasional peneliti yang bertitik tolak pada kerangka teori dan

tujuan penelitian Teori – teori yang dijadikan landasan pada kerangka teori harus

dapat menghasilkan beberapa konsep yang disebut dengan kerangka konsep.

Kerangka konsep suatu penelitian haruslah jelas. Konsep penelitian merupakan

suatu persiapan yang perlu dirumuskan. Pembatasan konsep dalam penelitian

tidak saja menghindari salah persepsi dalam memahami konsep penelitian atau

pembatasan penelitian, tetapi Batasan konsep sangat diperlukan untuk penjabaran

variabel penelitian maupun indikator variabel (Bungin, 2015: 92).

Berdasarkan kajian teoritis penelitian ini, didalamnya terdapat variabel-

variabel yang tujuannya menjelaskan masalah penelitian:

Adaptasi Perubahan Sistem Penyiaran Minat menonton


Penyiaran Digital (X) Inews Makassar (Y)

Karakteristik Responden
masyarakat kelurahan
Tamamanung (Z)
20

2.4. Kerangka Berpikir

Inews Tv

Adaptasi Perubahan Sistem


Penyiaran Digital

Metode Konvergensi
kuantitatif Kualitas Teknologi media
Kualitas Audio
Gambar Siaran Canggih Uses and
gratifications

Minat Menonton
Masyarakat kelurahan
Tamamaung

2.5. Definisi Operasional

. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

1. adaptasi adalah cara penyesuain dalam mengatasi tekanan atau perubahan

lingkungan skitar.

2. Perubahan sistem adalah sebuah upaya dan pendekatan yang dilakukan

secara terstruktur dan sistematis yang dimanfaatkan guna membantu

individu, tim ataupun organisasi dengan menerapkan sarana, sumber

daya dan pengetahuan dalam merealisasikan perubahan dari kondisi


21

sekarang menuju suatu kondisi yang lebih baik secara efisien dan efektif

untuk memperkecil dampak dari proses perubahan itu.

3. Penyiaran digital Penyiaran digital adalah sistem penyiaran yang

menggunakan sinyal digital daripada sinyal analog.

4. Inews Makassar adalah TV lokal yang merupakan bagian dari jaringan

media terintegrasi terbesar di Asia Tenggara, yaitu MNC Media

5. Minat adalah sebuah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak

timbulnya keinginan atau hasrat untuk melakukan sebuah kegiatan

tertentu

6. Menonton adalah menyaksian pertunjukan atau mengamati karya seni,

sastra, teater, musik, video game, atau akademisi dalam media apa pun
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian atau sering disebut juga metodologi penelitian

adalah sebuah desain atau rancangan penelitian. Metode penelitian adalah

cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang. Melaksanakan,

pengolahan data, dan menarik kesimpulan berkenaan dengan masalah

penelitian tertentu (Solimun, 2018:78).

Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Penelitian kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang menekankan analisis

pada data data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Dengan

metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau

signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Metode penelitian yang

digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian korelasional. Penelitian

korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu variabel

berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien

korelasi. Dari penelitian ini dapat diperoleh informasi mengenai taraf hubungan

yang terjadi, bukan mengenai ada tidaknya efek variabel terhadap variabel yang

lain (Ansori,2020:52).

23
24

3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian yang direncanakan berlangsung selama satu bulan

yakni pada bulan Juni hingga Juli 2022. dan lokasi penelitian ini adalah

Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakukang, Kota Makasaar.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi menurut Sugiyono (2019 : 126) adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas : objek / subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun jumlah populasi di Kelurahan

Tamamaung berjumlah 9161 KK.

Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan

sampling klaster sebagai teknik penentuan sampelnya (Kriyantono, 2019:

157). Untuk megetahui jumlah sampel berkaitan responden, peneliti

menggunakan rumus Slovin. Dikarenakan populasi yang berada di

Kelurahan Tamamaung jumlahnya sangat banyak, maka diambil beberapa

sampel untuk mewakili populasi tersebut.

Adapun bentuk rumus Slovin ialah :

N 9.161
n= 2
¿ 2
1+ N e 1+ 9.1610,1

9.161
¿
9.261

n=98,92

Keterangan :

n : ukuran sampel
25

N : ukuran Populasi

e : nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan

Dari hasil di atas sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini

adalah 98 responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam pengambilan

sampel adalah masyarakat Kelurahan Tamamaung dan menjadi penonton

siaran inews Makassar.

3.4. Jenis Data

Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis teknik pengumpulan


data yaitu:

3.4.1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan

langsung yang dilakukan peneliti mengenai pengaruh perubahan sistem

penyiaran analog ke penyiaran digital di inews tv makassar terhadap minat

penonton yang akan diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada sampel

yang telah ditentukan oleh peneliti dahulu.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari kajian pustaka atau

bahan bacaan. Sumber-sumber sekunder terdiri atas berbagai macam

seperti buku, jurnal, majalah, situs internet dan lain sebagainya.

3.5. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, variabel yang mempengaruhi variabel lainnya

atau yang disebut variabel bebas adalah minat menonton sedangkan

variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui bagaimana efek variabel


26

lainnya atau variabel tergantung adalah adaptasi Perubahan Sistem

penyiaran digital Inews Makassar. Peneliti ingin mengetahui seberapa

besar pengaruh minat penonton terhadap adaptasi Perubahan Sistem

penyiaran digital Inews Makassar terhadap minat menonton pada

masyarakat di kelurahan tamamaung.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel X (independen) Variabel pengaruh adalah variabel yang diduga

sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel lainnya. Dalam hal ini

variabel bebas yang digunakan peneliti adalah Adaptasi Perubahan Sistem

penyiaran digital Inews Makassar.

2. Variabel Y (dependen) Variabel tergantung (dependen) adalah variabel yang

diduga sebagai akibat atau dipengaruhi variabel yang mendahuluinya.

Dalam hal ini variabel tergantung yang digunakan peneliti adalah Minat

menonton inews makassar

3. Variabel (intervening) Variabel ini merupakan variabel antara yang terletak

diantara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen

tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel

dependen, Dalam hal ini variabel antara yang digunakan peneliti adalah

karakteristik responden masyarakat kelurahan tamamaung.

Berdasarkan kerangka konsep yang telah diuraikan diatas, maka

dapat dibentuk operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan

kesesuaian dalam penelitian sebagai berikut:


27

Tabel Variabel penelitian


Variabel Indikator
1. Kualitas Gambar Siaran
Variabel bebas (X)
2. Kualitas Audio
Adaptasi Perubahan Sistem Penyiaran Digital
3. Teknologi Canggih

Variabel Terikat (Y) 1. Durasi siaran


2. Program acara siaran
Minat menonton Inews Makassar
3. Frekuensi acara
- Nama
Variabel Antara (Z)
- Jenis kelamin
Karakter Responden Masyarakat kelurahan
- Usia
Tamamaung
- Pekerjaan

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dalam

rangka memperoleh data yang lengkap dan akurat sehingga dapat

memberikan gambaran atau informasi yang terkait dengan penelitian ini.

Berikut adalah metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti:

3.6.1. Observasi

Pengamatan yang dilakukan oleh penulis secara sengaja terhadap

objek penelitian kemudian mencatat hal yang dianggap perlu sehubungan

dengan masalah penelitian dan peneliti bermaksud melakukan pendekatan

terlebih dahulu agar tidak terjadinya penolakan saat pengambilan data

melalui kuesioner.
28

3.6.2. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup artinya peneliti menyediakan jawabannya sehingga responden

tinggal memilih jawaban yang paling sesuai dengan realitas yang dialami,

dengan memberikan tanda X atau  tujuannya utuk mempermudah

responden dan peneliti dalam memperoleh data yang akurat (Kyriyantono,

2019: 157).

3.7. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid atau

shahih mempunyai validitas tinggi . Sebaliknya , instrumen yang kurang

valid berarti memiliki validitas rendah. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan kuesioner untuk mengukur instrumen penelitian dengan

bantuan spss .

2. Uji Realiabilitas

Uji Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten, Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian

bahwa suatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data, karena instrumen tersebut sudah baik. Dalam

penelitian ini yang digunakan dalam menguji reabilitas yaitu

menggunakan program statistic SPSS versi 22.

3. Uji Hipotesis
29

Sugiyono (2015:59) mendefinisikan hipotesis sebagai jawaban dari

rumusan masalah penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan. Hasil hipotesis ini akan dibuktikan dengan menguji hubungan

antara variabel penelitian dengan menggunakan Korelasi Pearson (product

moment) untuk menguji korelasi dengan rumus.

N ∑ XY −∑ X ∑ Y
r=
√¿¿¿

di mana :

r = Koefisien Korelasi Pearson’s Product Moment

N = Jumlah individu dalam sampel

X = Angka mentah untuk variabel X

Y = Angka mentah untuk variabel Y

Namun, pada penelitian ini menggunakan program statistic SPSS

versi 22. Terdapat beberapa tingkatan koefisien korelasi pada Korelasi

Pearson (product moment ), ialah sebagai berikut :

Koefisien Korelasi Tingkat Korelasi


0,00 – 0,199 Sangat lemah
0,20 - 0,399 lemah
0,40 - 0,599 Cukup
0,60 - 0,799 kuat
0,80 - 1,00 Sangat kuat
30

DAFTAR PUSTAKA

Ansori, Muslich. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif Edisi 2. Surabaya:


Airlangga University Press
Bungin, burhan. (2015). Metodologi penelitian kualitatif. Jakarta : rajawali pers
Cangara, Hafied. (2017). Perencanaan & Strategi Komunikasi. Jakarta : Rajawali
Pers.
Dennis McQuail, Teori komunikasi Massa Suatu Pengantar. Edisi Kedua.
Terjemahan oleh Agus Dharma & Aminuddin Ram (Jakarta: Erlangga,
1994).

Effendy, Onong Uchjana. (2014). Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung :
Citra Aditya Bakti

Exaudi, Kehmayanto. (2018). Buku Ajar Organisasi Dan Arsitektur Computer.


Jakarta : Rossi Passarella

Ladiqi, Suyatno dan Ismail Suardi Wekke. (2018). Demokrasi Di Era Digital.
Yogyakarta: Diandra Kreatif

Morisan.(2018), Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Prenada


Media Group

Nurudin, (2017). Pengantar Komunikasi Massa. Edisi Pertama. Jakarta: Rajawali


Pers

Nofriansyah, Dicky. (2020). Bisnis Online: Strategi dan Peluang Usaha. Jakarta:
Yayasan Kita Menulis

Oktarina, Yetty dan Yudi Abdullah. (2017). Komunikasi Dalam Perspektif Teori
dan Praktik. Yogyakarta: CV.Budi Utama.

Rachmat Kriyantono,(2019) Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana,).


R, Murray. Spiegel. (2018). Tss Probabilitas & stat Edisi 2. Jakarta: Erlangga

Salvatore. (2016). Media baru, ruang publik baru, dan transformasi komunikasi
politik di indonesia. Jakarta:Unika Atma Jaya.
31

Silviani, Irene. (2020). Komunikasi Organisasi. Surabaya: PT.Scopindo Media


Pustaka Solimun. (2018). Metodologi Penelitian Kuantitatif Perspektif
Sistem: Mengungkap Novelty dan Memenuhi Validitas Penelitian.
Malang: Universitas Brawijaya Press

Sugiyono. (2019). Statistika untuk penelitian. Bandung : CV Alfabeta

Sulvinajayanti. (2018). Manajemen dan Konvergensi Media Penyiaran.


Makassar : Aksara Timur

Jurnal

Lestari, Suryatna, dan Kusumadinata, ―Pengaruh Menonton Tayangan Ftv Kuasa


Ilahi Terhadap Perilaku Masyarakat.‖

Zulqarnain, ―Minat Menonton Berita Lokal Celebes Televisi Di Lingkup


Pemerintah Kabupaten Takalar”, (Makasasar, Uin Alauddin Makassar, 2016) hlm
17

Web :

https://siarandigital.kominfo.go.id/

https://makassar.inews.id/

Anda mungkin juga menyukai