PRAKTIKUM THEODOLITE
KELAS : C
MATA KULIAH : PERPETAAN DAN SIG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan
pertolonganNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar
dan tepat waktu sesuai dengan yang diharapkan. Laporan Hasil Praktikum theodolite ini disusun
agar Mahasiswa dapat mengetahui cara mengoperasikan theodolite dan maupun cara
menghitungnya.
Dengan telah tersusunnya laporan ini, maka kami selaku penyusun mengucapkan terima
kasih kepada C.G BUYANG yakni selaku dosen pembimbing dan juga serta Kakak-kakak
pembimbing.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca.
i
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1.................................................................................................................. LATAR BELAKANG
..................................................................................................................................... 1
1.2............................................................................................................................ TUJUAN
....................................................................................................................................2
1.3.......................................................................................................................... MANFAAT
....................................................................................................................................2
1.4.......................................................................................................... SISTEMATIKA PENULISAN
..................................................................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................. 5
2.1. DEFINISI THEODOLIT ........................................................................................ 5
2.2. BAGIAN-BAGIAN THEODOLIT ......................................................................... 6
2.3. KEGUNAAN THEODOLIT ................................................................................... 8
2.4. TEORI POLIGON ................................................................................................... 8
2.5. BENTUK-BENTUK POLIGON ............................................................................. 10
2.6. PENGUKURAN POLIGON ................................................................................... 12
LAMPIRAN .............................................................................................................................
iii
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu ukur tanah adalah ilmu, seni dan teknologi untuk menyajikan informasi
bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur buatan manusia pada bidang
yang dianggap datar. Ilmu ukur tanah sering disebut plan surveying. Ilmu ukur tanah
Defenisi sederhana dari ukur tanah adalah menentukan posisi atau letak titik di
atas atau pada permukaan bumi. Definisi yang telah berkembang adalah pekerjaan
sebenarnya dilapangan. Produk yang sesuai dengan definisi terakhir adalah peta
topografi, sedangkan jenis-jenis pekerjaan yang sederhana antara lain mengukur jarak
antara dua titik, mengukur panjang dan lebar atau sisi-sisi sebidang lahan, mengukur
datarnya merupakan sebagian kecil dari permukaan elipsioda bumi. Salah satu cara
untuk menentukan koordinat banyak titik adalah metode poligon. Pengukuran dan
pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan kerangka
pengukuran.
1
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
Metode poligon adalah salah satu cara penentuan posisi horisontal banyak titik
dimana titik satu dengan yang lainnya dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran
Pengukuran sudut berarti mengukur suatu sudut yang berbentuk antara suatu
titik dengan dua titik lainnya. Pada pengukuran ini diukur arah dari pada dua titik
atau lebih yang dibidik dari satu titik kontrol dan jarak antara titik-titik diabaikan.
pada keadaan lapangan, dengan menentukan tempat titik-titik di atas permukaan bumi
terhadap satu sama lainnya, untuk mendapatkan hubungan mendatar titik-titik yang
diukur di atas permukaan bumi perlu dilakukan pengukuran mendatar yang disebut
dengan istilah pengukuran kerangka dasar horisontal. Jadi untuk hubungan mendatar
diperlukan data sudut medatar yang diukur pada skala lingkaran yang letaknya
mendatar. Pada pekerjaan surveying selalu melibatkan pengukuran jarak, sudut, dan
arah.
Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang
hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolite sudut yang dapat di baca biasa
sampai pada satuan sekon (detik). Theodolite merupakan alat yang paling canggih di
antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah
teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat
2
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
untuk dibaca.
a. Sebagai bukti tertulis bahwa penyusunan telah selesai melakukan praktek pengukuran
poligon
3
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
a. BAB 1 PENDAHULUAN
sistematika laporan.
d. BAB IV PEMBAHASAN
e. BAB V PENUTUP
4
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
5
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
BAB II
LANDASAN TEORI
Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi
tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki
sudut mendatar saja. Di dalam theodolite sudut yang dapat di baca biasa sampai pada satuan
sekon (detik). Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang
digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada
suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu
vertikal, sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga
dipasang pada piringan kedua dan dapat diputar-putar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga
KOMPONEN-KOMPONEN THEODOLITE
5. Lensa obyektif
5
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
Untuk dapat berkerja sebagaimana manfaatnya alat ukur theodolite ini dibagi
Bagian Atas
1. Teropong
2. Lingkaran vertical
3. Sumbu mendatar
6. Nivo teropong
Bagian Tengah
2. Aldihade horizontal
6
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
Bagian Bawah
1. Nivo kotak
2. Tribrach
4. Plat dasar
6. Statip
Macam-Macam Theodolite
Dalam theodolite ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu dengan kiap,
2. Theodolite Repitisi
1983).
7
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
sering digunakan sebagai alat pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan
matahari. Selain itu, apabila sudut vertikalnya dibuat 90º maka alat ini berubah fungsinya
menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar, yaitu untuk menentukan beda tinggi antara titik-titik dii
permukaan Bumi.
Sementara itu untuk pekerjaan bangunan, theodolit sering digunakan untuk menentukan
sudut siku-siku pada saat pekerjaan bowplank sehingga sudut ruangan nantinya tampak lebih
indah dan berkualitas. Pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan
Setiap pekerjaan pemetaan dengan menggunakan alat theodolit ini tentunya tidak terlepas
dari kesalahan yang dapat terjadi dikarenakan kondisi alat itu sendiri. Untuk itu diperlukan
kalibrasi alat secara berkala agar pengukuran dapat dilakukan dengan tepat.
Polygon berasal dari kata ‘’Poly’’ yang artinya Banyak dan ‘’Gon (Gone)’’ yang artinya
Titik.Polygon disini dimaksudkan adalah polygon yang digunakan sebagai kerangka dasar
pemetaan yang memiliki titik-titik dimana titik tersebut mempunyai sebuah koordinat X dan Y.
Polygon merupakan salah satu metode untuk menentukan posisi horizontal dari titik-titik
di lapangan yang berupa segi banyak dengan melakukan pengukuran sudut dan jarak. Data yang
diperlukannya adalah :
8
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
1. Data sudut dalam, pada titik yang sudah ditentukan untuk dicari koordinat (X1,Y1).
2. Data jarak atau Sn, yang jumlahnya n = 1 (jarak horizontal) pada semua sisi dan titik
polygon.
3. Data satu sisi Azimuth pada sisi polygon. Pengukuran polygon terbuka maka
pengambilan data Azimuth pada beberapa sisi polygon. Data Azimuth pada sisi awal
Pada pekerjaan pemetaan suatu wilayah diperlukan suatu kerangka dasar yang digunakan
sebagai titik ikat dan titik kontrol.Titik kerangka dasar tersebut mempunyai koordinat dan
ketinggian yang dipasang pada kerapatan tertentu, dengan menggunakan struktur yang
Titik kerangka dasar ini berupa titik ikat yang merupakan titik yang telah diketahui posisi
horizontal (X dan Y) ataupun ketinggiannya Z. titik ini digunakan sebagai pengikat dalam
Fungsi titik kerangka dasar juga sebagai titik kontrol yaitu digunakan sebagai titik cek
menggunakan titik kerangka lain (bukan dari titik ikat) sehingga bisa diketahui apakah posisi
Pada daerah yang relative sempit biasanya menggunakan pengukuran dengan cara
polygon.
9
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
Polygon disini merupakan kumpulan titik-titik yang terhubungkan dalam satu garis
khayal. Dalam penentuan koordinat titik suatu titik yang lain, pekerjaan pengukuran
harus meliputi :
sembarang.
3. Jarak.
Pengukuran jarak merupakan data yang diperoleh dari lapangan dengan cara manual
(menggunakan pita ukur) atau menggunakan Theodolit. Dalam pengukuran jarak, dibuat
selurus mungkin antar titik-titik polygon dan juga jika kondisi tanah miring, usahakan
10
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
2. Polygon Tertutup : Titik awal dan akhir koordinat berhimpit (satu titik), berawal dan
11
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
Cara membuat suatu polygon adalah cara pertama untuk menentukan tempat
lebih dari satu titik. Penentuan titik dapat dilakukan dengan beberapa cara:
1. Penentuan relatif dengan menempatkan beberapa titik yang terletak di atas satu garis
lurus, maka empat titik-titik itu dapat dinyatakan dengan dengan jejak dari suatu titik
yang terletak di atas garis lurus itu pula. Titik-titik yang diambil sebagai dasar untuk
sebelah kiri dan kanan titik nol (0)> maka kepada titik yang terletak di sebelah kanan
titik nol (0) diberi jarak dengan titik positif (+) dan titik yang terletak di sebelah kiri
titik nol diberi jarak dengan tanda negatif (-). Buat skala dengan bagian yang sama
(ke kiri dan ke kanan) dengan satuan jarak 1 m, 10 m, atau 100 m, tergantung pada
2. Penentuan dengan koordinat kartesian (salib sumbu). Hal ini digunakan apabila cara
di atas titik tidak dapat dilakukan, karena titik-titik tidak terdapat di suatu garis
lurus. Sebagian besar penentuan tempat titik-titik ialah dua garis lurus yang saling
tegak lurus (salib sumbu). n = bilangan bulat (belum tentu sama dengan banyaknya
titik), harganya harus dicari dengan memisahkan fβ = 0 dan harga n diambil bilangan
bulat yang paling dekat dengan n yang menghasilkan. Perumusan untuk poligon
12
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
13
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
13
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
4. Memasang alat ukur teodolit di atas statif dan eratkan dengan skrup pengunci
hingga aman.
7. Dengan cara yang sama seperti halnya mengatur nivo kotak, atur nivo tabung
8. Mengatur kedudukan alat ukur teodolit, apakah tepat vertikal di atas titik.
14
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
9. Jika kedudukan alat ukur tidak dapat vertikal di atas titik, membuka skrup pengait
alat ukur ke statif dan geserkan teodolit tersebut secara hati-hati sehingga posisinya
11. Putar teodolit searah arum jam ke titik poligon yang dituju.
12. Bidik bak ukur, kemudian membaca benang atas dan benang tengah.
13. Membaca sudut vertikal dan horisontal, azimut, dan koordinat x,y, dan z.
15. Baca benang tengah, benang atas dan benang bawah juga sudut horisontal dan sudut
vertikal.
17. Mencatat semua hasil pembacaan alat serta mengisi tabel isian.
18. Lakukan langkah langkah pada ketiga sampai ke 17 pada setiap titik polygon,
15
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Mengubah data sudut dalam (β) dari bacaan derajat, menit, dan detik ke
Menit Detik
derajat + + ................................................(pers 4.1.1)
60 3600
Delapan titik poligon maka jumlah sudut yang terbentuk akan berjumlah
(pers 4.1.2)
Pada titik poligon sebagi sudut dalam terkoreksi (β’). Untuk memastikan
hasilnya benar, jumlahkan semua sudut terkoreksi pada titik poligon dan
- “menit”.
- “detik”
5. Ubah azimuth (φ) dalam bentuk bacaan sudut dan bacaan derajat, menit, dan
detik.
6. Mencari azimut tiap titik kecuali pada titik pertama poligon yang sudah
diketahui di lapangan.
π
jarak datar = (cos (90 − α) × × Jarak ............ 4.1.5)
180
17
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
π
beda tinggi = sin sin ((90 − α) × × Jarak datar + t. A. – bt …..(pers 4.1.6)
180
Keterangan :
bt : benang tengah
14. Cari jumlah jarak, jarak datar, beda tinggi, fx d sin dan fx d cos dari titik
poligon.
jarak titik
Δxi =
∑ jarak × Σ(fx d sin sin ) + (fx d sin) ..........(pers jarak titik 4.1.9)
jarak titik
Δyi =
∑ jarak × Σ(fx d cos cos ) + (fx d cos cos)..........(pers 4.1.10)
16. Mencari koordinat x, y dan z, kecuali pada titi pertama yang sudah
18
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
Patok ° ‘ “ °
1 84 34 41 98,44
2 10 02 150 93,96
3 88 10 36 92,57
4 86 55 30 76,17
Tabel 4.2.1. Bacaan Sudut Dalam Horizontal (β)
Koreksi = =((-361.51+4×180))-360
= - 1.51
19
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
horizontal 22
rad = sudut dalam horisontal x
180 7
5. Mencari azimuth pada titik patok kedua bergantung pada titik pertama,azimut titik
20
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
6. Ubah azimuth(φ) dalam bentuk bacaan sudut dan bacaan derajat, menit,dan detik.
ba+bb
benang tengah = ...............................................(pers 4.2.8)
2
BENANG JARA
SUDUT VERTIKAL
90-α K
α
BT BA OPTIS
BB ◦ ' '' ◦ ◦ meter
2.50
2.019 90 0 20 90.006 -0.006 95.800
1.54
2.02
1.728 90 2 20 90.039 -0.039 58.200
1.44
1.606 2.15 90 2 20 90.039 -0.039 109.60
21
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
1.06
0
1.09
0.809 90 2 0 90.033 -0.033 56.200
0.53
SUDUT VERTIKAL
90-α
α
◦ ' '' ◦ ◦
90 0 20 90.006 -0.006
90 2 20 90.039 -0.039
90 2 20 90.039 -0.039
90 2 0 90.033 -0.033
π
jarak datar = (cos (90 − α) × ) × jarak ...............(pers 4.2.11)
180
22
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
π
beda tinggi = sin sin ((90 − α) × ) × jarak datar + t.a. – bt ........(pers 4.2.12)
180
BENANG SUDUT VERTIKAL JARAK JARAK BEDA
TINGG 90-α
BA α OPTIS PROYEKSI TINGGI
I ALAT BT
BB ◦ ' '' ◦ ◦ meter meter meter
2,50 90,00
1,449 2,019 90 0 20 -0,006 95,800 95,800 -0,579
1,54 6
2,02 90,03
1,533 1,728 90 2 20 -0,039 58,200 58,200 -0,235
1,44 9
2,15 90,03
1,485 1,606 90 2 20 -0,039 109,600 109,600 -0,195
1,06 9
1,09 90,03
1,448 0,809 90 2 0 -0,033 56,200 56,200 0,606
0,53 3
Kemudian cari nilai rata-rata dari jarak dan beda tinggi untuk digunakan dalam mencari
fX fy
Kemudian cari nilai rata-rata dari fx d sin dan fx d cos
d1 sin ϕ1 d1 cos ϕ1
3,705 95,728 untuk digunakan dalam mencari nilai ΔX dan ΔY.
-57,902 5,881
-15,232 -108,536
-55,908 -5,723
23
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
37,54 3,78923
95,800 95,800 -0,579 3,705 95,728
6 3
22,81 2,30201
58,200 58,200 -0,235 -57,902 5,881
0 7
-
109,60 42,95
109,600 -0,195 -15,232 108,53 4,33507
0 5
6
22,02 2,22291
56,200 56,200 0,606 -55,908 -5,723
6 1
15. Koordinat.
lapangan.
PATOK
/ X Y Z
TARGE
T
410679,34 9596092,61
P1 6
00 80
410735,08 9596094,41
P2 5,541
71 47
410737,29 9595985,79 5,027
P3
59 5 0
24
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
1. Spot Height
SUDUT DALAM
PATOK/
TARGET
SH 1 92 38 0 92.63
SH 2 86 15 20 86.26
SH 3 80 33 40 80.56
SH 4 321 49 0 321.82
SH 5 209 23 20 209.39
25
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
SH 6 175 53 20 175.89
SH 7 309 36 20 309.605556
SH 8 237 34 40 237.577778
SH 9 205 25 20 205.422222
SH 10 326 42 40 326.71
SH 11 71 57 40 71.96
SH 12 109 48 0 109.8
2. Titik Bangunan
SUDUT DALAM
PATOK/
TARGE
T Kolo Kolo Kolo
Kolom 4
m1 m2 m3
BG 1 21 42 40 21.71
BG 2 81 35 40 81.59
BG 3 85 50 20 85.84
BG 4 91 42 40 91.71
BG 5 13 30 0 13.50
BG 6 40 16 40 40.28
26
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
BG 7 82 27 0 82.45
BG 8 73 42 40 73.71
BG 9 77 5 20 77.09
BG 10 81 0 20 81.01
BG 11 17 6 40 17.11
BG 12 42 18 0 42.30
3. Mencari azimut spot height dan titik bangunan. Azimut spot height dan titik
φA = φ1 – β1 + β''A.............................(pers 4.3.3)
φB = φ2 – β2 + β'B.............................(pers 4.3.4)
27
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
φC = φ2 – β1 + β'C.............................(pers 4.3.5)
φD = φ2 – β1 + β'D.............................(pers 4.3.6)
φE = φ2 – β1 + β'E.............................(pers 4.3.7)
28
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
6. Mencari jarak.
π
jarak datar = ( cos (90 − α) × ) × jarak ..............(pers 4.3.43)
180
29
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
π
beda tinggi = sin sin (90 − α) × ) × jarak datar + t. A. - bt ..............(pers
180
4.3.44)
Keterangan :
bt : benang tengah
jarak titik
Δxi = × Σ(fx d sin sin ) + (fx d sin)
Σ jarak
jarak titik
Δyi = × Σ(fx d cos cos ) + (fx d cos cos)
Σ jarak
11. Mencari koordinat x, y dan z, mengacu pada titik pertama yang sudah diketahui di
lapangan.
Xm = Xn + f x d sinm
Ym = Xn + f x d cosm
30
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
Zm = Xn + f x d sinm
31
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
BAB V
PENUTUPAN
4.1. KESIMPULAN
sudut mendatar yang dinamakan sudut horizontal dan sudut tegak dinamakan sudut
vertical.Dimana sudut-sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak
tegak di antara 2 buah titik lapangan. Pengukuran menggunakan Theodolite ini juga sangat
membantu dalam proses pengukuran dan juga tidak sembarang sehingga dalam proses
Theodolite.
2. Kondisi alat sangat mempengaruhi kelancaran proses sentring dan pembacaaan sudut
3. Ketelitian pembacaan sudut merupakan hal yang sangat penting karena akan
5.2. SARAN
ketelitian agar meminimalisir kesalahan. Selain itu kerjasama dalam tim juga
32
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------
PERPETAAN DAN SIG
KELOMPOK I
TEKNIK SIPIL 2021
33
-----------FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PATTIMURA-----------