Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT., yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan praktikum SIG Terapan ini tepat pada waktunya. Kami
berusaha dengan semaksimal mungkin demi kesempurnaan penyusunan laporan ini
baik dari hasil kegiatan teori saat perkuliahan, maupun dalam praktik di lapangan.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah SIG Terapan Semester V Tahun Ajaran 2022/2023.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktikum SIG Terapan ini,
di antaranya:
1. Ibu Citra Dewi, S.T.,M.Eng., selaku dosen pengampu mata kuliah SIG
Terapan atas bimbingan dan ilmu yang telah Ibu berikan sehingga kami dapat
melangsungkan praktikum.
2. Asisten praktikum atas pengarahan, pemahaman, dan pengalaman yang telah
diajarkan kepada kami mengenai awal perencanaan praktikum hingga
penyelesaian laporan praktikum.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
4.4 Kesesuaian Penggunaan Lahan ............................................................................... 25
BAB V .................................................................................................................................... 28
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 28
5.2 Saran ............................................................................................................................. 28
LAMPIRAN............................................................................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 31
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hasil Luasan dan Persentase Per Klasifikasi Berdasarkan RTRW &
Tutupan Lahan ............................................................................................................ 25
Gambar 2. Kesesuaian Penggunaan Lahan Per Klasifikasi dan Keseluruhan ............ 26
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Pada kegiatan praktikum SIG Terapan ini, kami membatasi masalah yang
akan dibahas yaitu adalah mengenai kesesuaian penggunaan lahan serta luasan
perdetail dan secara keseluruhan.
2
BAB II
DASAR TEORI
3
c. SIG memiliki subsistem manipulasi dan analisis data yang menyajikan
peran data, pengelompokkan dan pemisahan, estimasi parameter dan
hambatan, serta fungsi permodelan.
d. SIG mempunyai subsistem pelaporan yang menyajikan seluruh atau
sebagian dari basis data dalam bentuk tabel, grafis dan peta.
4
perangkat lunak, data dan informasi geografi, serta manajemen. Adapun
penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Perangkat keras (Hardware): Pada saat ini SIG tersedia untuk berbagai
platform perangkat keras mulai dari PC desktop, workstations, hingga
multiuser host yang dapat digunakan oleh banyak orang secara
bersamaan dalam jaringan computer yang luas, berkemampuan tinggi,
memiliki ruang penyimpanan (harddisk) yang besar, dan mempunyai
kapasitas memori (RAM) yang besar. Walaupun demikian,
fungsionalitas SIG tidak terikat secara ketat terhadap karakteristik-
karakteristik fisik perangkat keras ini sehingga keterbatasan memori
pada PC30 pun dapat diatasi. Adapun perangkat keras yang sering
digunakan untuk SIG adalah computer (PC), mouse, digitizer, printer,
plotter, dan scanner.
b. Perangkat lunak (Software): Bila dipandang dari sisi lain, SIG juga
merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular di
mana basis data memegang peranan kunci. Setiap subsistem
diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri
dari ratusan modul program yang masing-masing dapat dieksekusi
sendiri.
c. Data dan Informasi Geografi: SIG dapat mengumpulkan dan
menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak
langsung dengan cara mengimport-nya dari perangkat-perangkat lunak
SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara mendigitasi data
spasialnya dari peta dan memasukkan data atributnya dari tabel-tabel
dan laporan dengan menggunakan keyboard.
d. Manajemen: Suatu proyek SIG akan berhasil jika dimanage dengan
baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang
tepat pada semua tingkatan.
5
2.1.4 Model Data SIG
Data digital geografis diorganisir menjadi dua bagian, yaitu sebagai
berikut:
a. Data Spasial: Data Spasial adalah data yang menyimpan kenampakan-
kenampakan permukaan bumi, seperti jalan, sungai, dan lain-lain.
Model data spasial dibedakan menjadi dua yaitu model data vector dan
model data raster.
Model data vector diwakili oleh symbol-simbol atau selanjutnya di
dalam SIG dikenal dengan feature, seperti feature titik (point), feature
garis (line), dan feature area (surface). Model data raster merupakan
data yang sangat sederhana, di mana setiap informasi disimpan dalam
grid, yang berbentuk sebuah bidang. Grid tersebut disebut dengan
pixel. Data yang disimpan dalam format ini adalah data scanning,
seperti citra satelit digital.
b. Data Non Spasial/Data Atribut: Data Non Spasial/Data Atribut adalah
data yang menyimpan atribut dari kenampakan-kenampakan
permukaan bumi.
6
2.2 Kesesuaian Penggunaan Lahan
Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang
adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan
sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan social ekonomi
masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Pola ruang
adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi
peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi
budidaya. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Berdasarkan norma, standar, prosedur dan kriteria Survei Pemetaan
Tematik Pertanahan Tahun 2012, pemanfaatan lahan merupakan pemanfaatan
atas suatu penggunaan lahan tanpa merubah wujud fisik seluruhnya dengan
maksud untuk memperoleh nilai lebih atas penggunaan tanahnya. Menurut
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah,
ketentuan-ketentuan dalam penggunaan dan pemanfaatan lahan adalah sebagai
berikut:
1. Penggunaan dan pemanfaatan lahan di kawasan lindung atau kawasan
budidaya harus sesuai dengan fungsi kawasan dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW).
2. Penggunaan dan pemanfaatan lahan di kawasan lindung tidak boleh
mengganggu fungsi alam, tidak mengubah bentang alam dan ekosistem
alami.
3. Penggunaan lahan di kawasan budidaya tidak saling bertentangan, tidak
saling mengganggu dan memberikan peningkatan nilai tambah terhadap
penggunaan tanahnya.
4. Pemanfaatan lahan di kawasan budidaya tidak boleh ditelantarkan, harus
dipelihara dan dicegah kerusakannya.
7
untuk menilai kondisi saat ini (kesesuaian lahan actual) atau setelah dilakukan
perbaikan (kesesuaian lahan potensial). Kesesuaian lahan actual merupakan
kesesuaian lahan berdasarkan data fisik tanah sebelum lahan tersebut
diberikan masukan-masukan untuk mengatasi kendala yang ada. Data fisik
tersebut berupa karakteristik tanah dan iklim yang berhubungan dengan
persyaratan penggunaan. Persyaratan penggunaan lahan tersebut, misalnya
untuk lahan permukiman maka yang akan dikaji yaitu karakteristik tanah yang
sesuai untuk membangun permukiman. Sebaliknya kesesuaian lahan potensial
adalah kesesuaian lahan yang akan dicapai apabila dilakukan upaya-upaya
perbaikan.
2.3 Overlay
Metode Tumpang Susun (Overlay) dengan menggunaan analisis SIG
ini merupakan sistem penanganan data dalam evaluasi kesesuaian lahan
dengan cara digital yaitu dengan menggabungkan beberapa peta yang memuat
informasi yang diisyaratkan untuk suatu program dengan karakteristik
lahannya.
Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang
berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang
membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik.
Pemahaman bahwa overlay peta (minimal 2 peta) harus menghasilkan peta
baru adalah hal mutlak. Dalam bahasa teknis harus ada polygon yang
terbentuk dari 2 peta yang di-overlay. Jika dilihat data atributnya, maka akan
terdiri dari informasi peta pembentuknya. Misalkan Peta Lereng dan Peta
Curah Hujan, maka di peta barunya akan menghasilkan polygon baru berisi
atribut lereng dan curah hujan.
8
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Hari, Tanggal :
a. Software ArcGis
b. Software Ms. Word
c. Software Ms. Excel
d. Data tutupan lahan
e. Peta rencana pola ruang
f. Peta rupa bumi
g. Laptop dengan spesifikasi yang baik
3.3 Metode
Analisis penggunaan lahan atau kesesuaian lahan dari tahun ke tahun ini
menggunakan metode overlay union dengan tujuan untuk mengetahui banyaknya
penggunaan lahan yang berubah maupun tidak berubah
9
3.4 Pelaksanaan Praktikum
10
4. Masukkan data yang akan disunion seperti di gambar
11
6. Bukalah arc toolbox, dan pilih data management tools
12
8. Atur pengaturannya sesuai dengan kebutuhan
13
10. Buka open attribute lalu buat field kelas
14
12. Buat kembali field baru dengan judul luasan dan atur pengaturannya
15
14. Ganti ke ukuran hektar
16
16. Buatlah field baru dengan judul kesesuaian
17
18. Maka akan muncul hasil dari rumus yang dimasukkan
18
20. Isi seperti pada gambar
21. Export data yang dipilih dengan mengikuti langkah pada gambar
19
22. Atur pengaturan export datanya
23. Potong daerah yang ingin digunakan dengan cara seperti pada gambar
20
24. Selesai seperti pada gambar
21
22
BAB IV
ANALISA DAN HASIL
Presentasi Kesesuaian =
23
=
= 37,62%
24
4.4 Kesesuaian Penggunaan Lahan
25
Hasil yang didapat dalam peta tersebut adalah kesesuaian antara data
sebenarnya dan data klasifikasi tutupan lahan di Kabupaten Pesawaran. Dalam peta
ini symbol berwarna hijau menggambarkan data yang dimiliki keduanya sesuai, dan
symbol berwarna orange menggambarkan data yang tidak sesuai. Dari peta tersebut
dapat disimpulkan bahwa lebih besar persentase kesesuaian yang ada dibandingkan
dengan data yang tidak sesuai.
26
Hasil yang didapat dalam peta tersebut adalah kesesuaian antara data sebenarnya dan
data klasifikasi tutupan lahan di Kabupaten Pesawaran secara detail. Dalam peta tersebut
terdapat symbol-simbol dengan keterangan:
a. Symbol berwarna biru menggambarkan bahwa data badan air yang sesuai, jika
berwarna biru dengan garis hitam menggambarkan badan air yang tidak sesuai.
b. Symbol berwarna hijau tua menggambarkan bahwa data hutan yang sesuai, jika
berwarna hijau tua dengan garis hitam menggambarkan hutan yang tidak sesuai.
c. Symbol berwarna merah menggambarkan bahwa data pemukiman yang sesuai, jika
berwarna merah dengan garis hitam menggambarkan pemukiman yang tidak sesuai.
d. Symbol berwarna hijau muda menggambarkan bahwa data pertanian yang sesuai,
jika berwarna hijau muda dengan garis hitam menggambarkan pertanian yang tidak
sesuai.
e. Symbol berwarna orange menggambarkan bahwa data tanah terbuka yang sesuai, jika
berwarna orange dengan garis hitam menggambarkan data tanah yang tidak sesuai.
Dari peta tersebut dapat dilihat seberapa besar persentase yang ada. Untuk penentuan
lebih pasti dapat melakukan perhitungan persentase luasa secara keseluruhan.
27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat setelah melakukan praktikum SIG Terapan ini
adalah sebagai berikut:
5.2 Saran
Adapun saran untuk laporan praktikum ini adalah sebagai berikut:
28
LAMPIRAN
29
30
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar, F., Awaluddin, M., & Yuwono, B. (2016). Analisis Kesesuaian Penggunaan
Lahan Terhadap Rencana Tata Ruang/Wilayah Di Kecamatan Kutoarjo
Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Geodesi Undip, 5(1), 1–7.
Koko Mukti Wibowo, Indra Kanedi, J. J. (2021). Sistem Informasi Geografis (Sig)
Menentukan Lokasi Pertambangan Batu Bara Di Provinsi Bengkulu Berbasis
Website. Jurnal Media Infotama, 11(1), 223–260.
31