Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menulis dan menyelesaikan makalah ini. Atas
Rahmat dan Hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Batuan dan Mineral” tepat waktu.

Makalah “Batuan dan Mineral” ini disusun guna memenuhi tugas pada
bidang studi Geologi Dasar di Universitas Lampung. Selain itu kami juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Jenis
Batuan, Bentuk Batuan, Zat Pembuat Batuan, Zat Kimia dan Zat Fisika yang
Membentuk Mineral dalam Bumi dan Batuan.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Ir. Idharmahadi


Adha, MT,. Selaku dosen mata kuliah Geologi Dasar. Tugas yang telah diberikan
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
penulis. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami selaku penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima
demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 11 Oktober 2020

Penulis

2
Batuan dan Mineral
Dalam The Penguin Dictionary of Geologi, yang dinamakan dengan
batuan (rock) adalah material penyusun kerak bumi yang tersusun baik oleh satu
jenis mineral (monomineralic) maupun oleh banyak jenis mineral (polymineralic).

 Batuan
Batuan adalah campuran dari satu atau lebih mineral yang berbeda, tidak
mempunyai komposisi kimia tetap. Secara umum, batuan dibedakan
berdasarkan proses terjadinya menjadi 3, yaitu:
1. Batuan Beku (Igneous rock)
2. Batuan Sedimen (Sedimentary rock)
3. Batuan Metamorf (Metamorphic rock)

 Proses pada Siklus Batuan


1. Pembekuan Magma
Siklus batuan bermulai dari terbentuknya batuan beku akibat
adanya pendinginan dan pembekuan magma dalam bentuk lelehan
silikat. Lelehan silikat kemudian mengalami proses penghabluran
melalui erupsi gunung berapi.
2. Pelapukan Batuan Beku
Batuan beku yang keluar dari gunung berapi tersebut kemudian
tersingkap di permukaan bumi dan bersentuhan dengan

3
atmosfer/hidrosfer. Hal ini menyebabkan batuan beku mengalami
pelapukan sehingga menjadi hancur.
3. Pergerakan Batuan
Batuan beku yang telah hancur tersebut kemudian akan bergerak
atau berpindah bisa karena aliran air ataupun angin.
4. Sedimentasi
Hasil pergerakan batuan beku yang sudah hancur itu kemudian
mengendap di tempat-tempat tertentu hingga menumpuk lalu
mengeras kembali. Proses ini menghasilkan batuan sedimentasi.
Hal ini dikarenakan adanya perekatan senyawa mineral dalam
larutan batuan tersebut.
5. Metamorfosis
Apabila batuan sedimen mengalami peningkatan tekanan dan suhu
akibat pengendapan, maka terjadi perubahan pada bentukan batuan
tersebut. Penyesuaian akan lingkungan akan menyebabkan batuan
sedimen berubah bentuk menjadi batuan malihan atau batuan
metamorf.
6. Pencairan Magma Kembali
Batuan metamorf yang sudah terbentuk seiring berjalannya waktu
akan mengalami peningkatan tekanan dan suhu sehingga akan
kembali meleleh dan berubah menjadi magma.

Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan penyusun kerak bumi yang terbentuk dari hasil
pembekuan magma/lava atau hasil kristalisasi dari mineral dan sering disebut
batuan primer. Magma merupakan cairan silikat kental dan pijar yang bersifat
mobile dengan suhu berkisar 1500-2500°C terdapat pada kerak bumi bagian
bawah.

Jenis-Jenis Batuan Beku berdasarkan Genetikanya

1. Batuan Beku Intrusif


Merupakan batuan beku yang berasal dari pembekuan magma di dalam
bumi, disebut juga dengan batuan plutonik.

4
Batuan beku intrusif dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan kontak
dengan batuan sekitarnya, yaitu:
a) Konkordan
Yaitu intrusi yang sejajar dengan perlapisan batuan di sekitarnya,
antara lain:
- Sill: intrusi yang melembar sejajar dengan batuan sekitar
dengan ketebalan beberapa milimeter sampai beberapa
kilometer.

- Laccolith: sill dengan bentuk kubah di bagian atasnya.

- Lapolith: bentuk lain dari sill dengan ketebalan 1/10 sampai


1/12 dari lebar tubuhnya dengan bentuk seperti melensa di
mana bagian tengahnya melengkung ke arah bawah karena
elastisitas batuan di bawahnya lebih lentur.

5
- Phacolith: massa intrusi yang melensa yang terletak pada
sumbu lipatan.

b) Diskordan
Yaitu intrusi yang memotong perlapisan batuan di sekitarnya,
antara lain:
- Dike: intrusi yang berbentuk tabular yang memotong struktur
lapisan batuan sekitarnya.
- Batholith: intrusi yang tersingkap di permukaan, berukuran
>100 km2, berbentuk tak beraturan, dan tak diketahui dasarnya.
- Stock: intrusi yang mirip dengan batholith, dengan ukuran
yang tersingkap di permukaan <100 km2.
2. Batuan Beku Ekstrusi
Batuan beku yang berasal dari pembekuan magma baik di daratan maupun
di bawah permukaan laut yang disebut juga dengan batuan vulkanik.

Jenis Batuan Beku Berdasarkan Kandungan Silika

1) Batuan beku asam: silika > 65%


2) Batuan beku menengah: silika 65-52%
3) Batuan beku basa: silika 52-45%
4) Batuan beku ultrabasa: silika < 45%

6
Jenis Batuan Beku Berdasarkan Indeks Warna

Berdasarkan indeks warna/komposisi mineral gelapnya (mafic), maka batuan beku


terbagi atas:

1. Leucocratic: batuan beku dengan kandungan mineral mafic berkisar 0-30%

2. Mesocratic: batuan beku dengan kandungan mineral mafic berkisar 30-60%

3. Melanocratic: batuan beku dengan kandungan mineral mafic berkisar 60-90%

4. Hypermelanic: batuan beku dengan kandungan mineral mafic berkisar 90-


100%

Reaksi Deret Bowen

Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke permukaan


bumi, maka mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan
peristiwa penghabluran. Berdasarkan penghabluran mineral-mineral silikat
(magma), oleh N.L.. Bowen (Kanada) disusun suatu seri yang dikenal dengan
Bowen’s Reaction Series.

7
Dari Deret Bowen ini dikenal dua kelompok mineral utama pembentuk batuan,
yaitu:

I. Mineral mafic, mineral-mineral utama pembentuk batuan yang berwarna


gelap, hal ini disebabkan oleh kandungan kimianya, yaitu Magnesium dan
Ferrum.
II. Mineral felsic, mineral-mineral utama pembentuk batuan beku yang
berwarna terang, hal ini disebabkan oleh kandungan kimianya, yaitu
Feldspar + Lenad + Silika.

Klasifikasi Batuan Beku

Batuan Sedimen

Anda mungkin juga menyukai