1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menulis dan menyelesaikan makalah ini. Atas
Rahmat dan Hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Batuan dan Mineral” tepat waktu.
Makalah “Batuan dan Mineral” ini disusun guna memenuhi tugas pada
bidang studi Geologi Dasar di Universitas Lampung. Selain itu kami juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Jenis
Batuan, Bentuk Batuan, Zat Pembuat Batuan, Zat Kimia dan Zat Fisika yang
Membentuk Mineral dalam Bumi dan Batuan.
Kami selaku penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
Batuan dan Mineral
Dalam The Penguin Dictionary of Geologi, yang dinamakan dengan
batuan (rock) adalah material penyusun kerak bumi yang tersusun baik oleh satu
jenis mineral (monomineralic) maupun oleh banyak jenis mineral (polymineralic).
Batuan
Batuan adalah campuran dari satu atau lebih mineral yang berbeda, tidak
mempunyai komposisi kimia tetap. Secara umum, batuan dibedakan
berdasarkan proses terjadinya menjadi 3, yaitu:
1. Batuan Beku (Igneous rock)
2. Batuan Sedimen (Sedimentary rock)
3. Batuan Metamorf (Metamorphic rock)
3
atmosfer/hidrosfer. Hal ini menyebabkan batuan beku mengalami
pelapukan sehingga menjadi hancur.
3. Pergerakan Batuan
Batuan beku yang telah hancur tersebut kemudian akan bergerak
atau berpindah bisa karena aliran air ataupun angin.
4. Sedimentasi
Hasil pergerakan batuan beku yang sudah hancur itu kemudian
mengendap di tempat-tempat tertentu hingga menumpuk lalu
mengeras kembali. Proses ini menghasilkan batuan sedimentasi.
Hal ini dikarenakan adanya perekatan senyawa mineral dalam
larutan batuan tersebut.
5. Metamorfosis
Apabila batuan sedimen mengalami peningkatan tekanan dan suhu
akibat pengendapan, maka terjadi perubahan pada bentukan batuan
tersebut. Penyesuaian akan lingkungan akan menyebabkan batuan
sedimen berubah bentuk menjadi batuan malihan atau batuan
metamorf.
6. Pencairan Magma Kembali
Batuan metamorf yang sudah terbentuk seiring berjalannya waktu
akan mengalami peningkatan tekanan dan suhu sehingga akan
kembali meleleh dan berubah menjadi magma.
Batuan Beku
Batuan beku adalah batuan penyusun kerak bumi yang terbentuk dari hasil
pembekuan magma/lava atau hasil kristalisasi dari mineral dan sering disebut
batuan primer. Magma merupakan cairan silikat kental dan pijar yang bersifat
mobile dengan suhu berkisar 1500-2500°C terdapat pada kerak bumi bagian
bawah.
4
Batuan beku intrusif dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan kontak
dengan batuan sekitarnya, yaitu:
a) Konkordan
Yaitu intrusi yang sejajar dengan perlapisan batuan di sekitarnya,
antara lain:
- Sill: intrusi yang melembar sejajar dengan batuan sekitar
dengan ketebalan beberapa milimeter sampai beberapa
kilometer.
5
- Phacolith: massa intrusi yang melensa yang terletak pada
sumbu lipatan.
b) Diskordan
Yaitu intrusi yang memotong perlapisan batuan di sekitarnya,
antara lain:
- Dike: intrusi yang berbentuk tabular yang memotong struktur
lapisan batuan sekitarnya.
- Batholith: intrusi yang tersingkap di permukaan, berukuran
>100 km2, berbentuk tak beraturan, dan tak diketahui dasarnya.
- Stock: intrusi yang mirip dengan batholith, dengan ukuran
yang tersingkap di permukaan <100 km2.
2. Batuan Beku Ekstrusi
Batuan beku yang berasal dari pembekuan magma baik di daratan maupun
di bawah permukaan laut yang disebut juga dengan batuan vulkanik.
6
Jenis Batuan Beku Berdasarkan Indeks Warna
7
Dari Deret Bowen ini dikenal dua kelompok mineral utama pembentuk batuan,
yaitu:
Batuan Sedimen