OLEH:
VIRGINIA MEITIANA SONDA
D061231019
GOWA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pembekuan larutan silikat cair
dan pijar yang dikenal dengan magma. Ada dua macam batuan beku, yaitu batuan
beku dalam (contohnya granit), dan batuan beku luar (contohnya andesit). Untuk
meng- gunakan mikroskop untuk melihat bentuk kristal dari mineral penyusun
batuan. Semua batuan pada mulanya dari magma. Magma keluar di permukaan
bumi antara lain melalui puncak gunungapi. Gunung api ada yang di daratan ada
pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan
membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku
di muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur terurai terkena
panas, hujan, serta aktivitas tumbuhan dan hewan. Selanjutnya hancuran batuan
tersebut terangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan.
Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen.
Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat
lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah
Adapun Alat dan Bahan yang digunakan saat praktikum adalah sebagai
berikut:
1. Sampel Batuan
4. Lup
5. Kamera
Batuan adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan
suatu agregat atau kumpulan dari mineral mineral yang telah menghablur. Tidak
termasuk batuan adalah tanah dan bahan lepas lainnya yang merupakan hasil
pelapukan kimia maupun pelapukan mekanis serta proses erosi batuan. Sampai
disini berarti batuan adalah kumpulan mineral yang telah mengeras dan
merupakan bahan penyusun kerak bumi. Genesa batuan dapat dibagi dalam 3 jenis
Sedimentary rock adalah batuan hasil litifikasi bahan rombakan batuan hasil
denudasi atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan. Source rock (batuan asal)
dari batuan sedimen dapat berupa batuan beku, batuan metamorf atau batuan
sedimen yang telah ada sebelumnya dan telah mengalami rombakan sehingga
menjadi batuan sedimen. Batuan Metamorf atau Metamorphic rock adalah batuan
yang berasal dari suatu batuan induk yang mengalami perubahan tekstur dan
komposisi mineral pada fase padat sebagai akibat adanya perubahan fisika yakni
(Amin,2014)
Pengetahuan atau Ilmu Geologi didasarkan kepada studi terhadap batuan.
Kemanapun kita pergi, maka akan selalu akan bertemu dengan benda yang
dinamakan batu atau batuan. Batu atau batuan, ada yang sama warna dan jenisnya,
tetapi juga banyak yang berbeda. Tidak mengherankan apabila batuan merupakan
batuan, menyimpulkan bahwa antara ketiga kelompok batu yakni, Igneous rock,
Sedimentary rock, Metamorphic rock tersebut terdapat hubungan yang erat satu
dengan lainnya, dan batuan beku dianggap sebagai nenek moyang dari batuan
awalnya seluruh bagian luar dari Bumi ini terdiri dari batuan beku. Dengan
(Noor, 2012)
batuan beku extrusive dan intrusive. Hal ini pada nantinya akan menyebabkan
perbedaan pada tekstur masing masing batuan. Batuan beku ekstrusif adalah
batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung dipermukaan bumi. Batuan
beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki berbagai struktur yang memberi
petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat pembekuan lava tersebut.
Struktur ini diantaranya yakni Massive, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu
masa batuan yang terlihat seragam. Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang
batuan terpisah poligonal seperti batang pensil. Pillow lava, yaitu struktur yang
pelepasan gas pada saat pembekuan. Amygdaloidal, yaitu struktur vesicular yang
kemudian terisi oleh mineral lain seperti kalsit, kuarsa atau zeolite. Struktur aliran,
yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral pada arah tertentu
Batuan beku intrusif adalah batuan terbentuk dalam lingkungan yang jauh
di dalam perut bumi dalam kondisi tekanan tinggi. Bentuk intrusi secara garis
besar dapat dibagi menjadi dua. Pertama, bentuk konkordan adalah tubuh batuan
Kedua, bentuk diskordan adalah tubuh batuan yang mempunyai hubungan struktur
yang memotong (tidak sejajar) dengan batuan induk yang diterobosnya contohnya
Batuan beku membeku pada keadaan temperatur dan tekanan yang tinggi
ukuran mineral yang relatif besar. Sedangkan pada kondisi pembekuan dengan
terbentuklah obsidian yang tidak memiliki sistem kristal, dan mineral yang
terbentuk biasanya berukuran relatif kecil. Berdasarkan hal di atas tekstur batuan
yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya disusun oleh kristal. Hipokristalin,
yaitu batuan beku yang tersusun oleh kristal dan gelas. Holohyalin, yaitu batuan
beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh gelas. Kedua, ukuran butir.
Phaneritic, yaitu batuan beku yang hampir seluruhmya tersusun oleh mineral-
seluruhnya tersusun oleh mineral berukuran halus. Ketiga, bentuk kristal Ketika
yaitu: Euhedral, yaitu bentuk kristal yang sempurna. Subhedral, yaitu bentuk
kristal yang kurang sempurna. Anhedral, yaitu bentuk kristal yang tidak
yaitu ukuran butir penyusun batuannya hampir sama. Inequigranular, yaitu ukuran
butir penyusun batuannya tidak sama. Selain itu, batuan beku juga pastinya dapat
yaitu mineral mafic (gelap) seperti olivin, piroksen, amphibol dan biotit,
feldspatoid.
berdasarkan fakta.
PERSIAPAN
PRAKTIKU
ANALISA DATA
LAPORAN
3.2.1 Tahap Pendahuluan
1. Asistensi acara
2. Tugas Pendahuluan
3. Responsi
3. Mengisi LKP
2. Membuat laporan
3.2.4 Laporan
Kristalinitas : Holokristalin
Granularitas : Phaneritic
Bentuk : Anhedral
Relasi : Inquigranular
Struktur : Masif
Bentuk : Anhedral
Kristalinitas : Holokristalin
Granularitas : Phaneritic
Bentuk : Anhedral
Relasi : Inquigranular
Struktur : Masif
Bentuk : Anhedral
Quartz SiO2
Nama Batuan : Diorite
Kristalinitas : Hipokristalin
Granularitas : Phorphyroaphanitic
Bentuk : Subhedral
Relasi : Inquigranular
Struktur : Masif
Batuan beku ini terbentuk karena adanya magma yang mengeras atau
mengalami pembekuan. Magma ini berasal dari batuan setengah cair ataupun oleh
batuan yang sudah ada sebelumnya, baik yang berada di mantel maupun di kerak
bumi. Secara umum, proses pelelehan tersebut terjadi pada salah satu proses dari
Selanjutnya untuk proses pembentukan batuan beku ini juga terkadang tergantung
pada jenis batuan bekunya masing- masing. Magma yang membekunya setelah
sampai di permukaa bumi akan membentuk batuan beku yang jenisnya ekstrusif.
Sementara magma yang membeku namun belum sampai ke permukaan bumi ini
Batuan Beku Basa, merupakan jenis batuan beku yang kandungan silikatnya
antara 45% sampai 52%. Keempat, Batuan Beku Ultrabasa, merupakan jenis
5.1 KESIMPULAN
ini dapat mengidentifikasi karakteristik, serta jenis dengan melihat warna, tekstur,
5.2 SARAN
sebaiknya pendingin udara dalam lab diperbaiki, dikarenakan suhu yang panas
Adapun saran yang saya sampaikan untuk proses asisten yaitu tetap
diharapkan kepada praktikan untuk tepat waktu dalam praktikum dan dalam
Noor, Djauhari (2009) Ebook Pengantar Geologi Batuan dan Mineral. Bogor:
Universitas Pakuan
Noor, Djauhari (2012) Ebook Pengantar Geologi Batuan dan Mineral . Edisi