PRAKTIKUM PETROLOGI
OLEH:
ISWAR PUTRA PRATAMA
D061221072
GOWA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
segala sesuatu mengenai planit Bumi beserta isinya yang pernah ada. Merupakan
perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga sekarang (Djauhari
Noor, 2009). Adapun salah satu dari cabang ilmu geologi yaitu, petrologi.
Petrologi adalah cabang ilmu dalam geologi yang mempelajari asal-usul atau
origin, penyebaran, struktur, serta evolusi dari batuan yang Menyusun kerak
bumi, baik kerak samudera maupun kerak benua. Dalam petrologi dibahas pula
sebagai bahan padat yang terbentuk secara alami yang disusun oleh satu atau lebih
petrologi batuan beku dan metamorf, serta petrologi batuan sedimen. Hal ini
maka dari itu penting untuk mempelajari mineral sebagai dasar dalam praktikum.
1.2 Maksud dan Tujuan
dan ultrabasa.
1. Kertas HVS A4
5. ATK
6. Loupe
8. Klasifikasi Fenton
9. Penggaris
10. Kamera
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang membentuk batuan itu sendiri. Berikut adalah pengertian mineral pada
batuan:
Mineral adalah substansi padat yang terbentuk secara alami melalui proses
geologis dalam kerak bumi. Mineral memiliki struktur kristal yang teratur dan
komposisi kimia yang khas. Mereka terdiri dari unsur-unsur kimia tertentu yang
terikat bersama dalam pola kristal yang teratur. Setiap mineral memiliki sifat-sifat
fisik dan kimia yang unik, seperti warna, kilau, kekerasan, dan komposisi kimia
tertentu.
dalam jumlah yang cukup besar, mereka membentuk batuan. Batuan adalah
Contoh mineral yang sering ditemukan dalam berbagai jenis batuan adalah
kuarsa, feldspar, mika, piroksen, amfibol, dan banyak lainnya. Setiap jenis batuan,
seperti batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf, memiliki komposisi
geologis suatu wilayah, dan proses-proses geologis yang telah terjadi selama
jutaan tahun. Pemahaman ini juga penting dalam industri seperti pertambangan,
Istilah batuan beku atau igneous rock berasal dari bahasa Latin, yaitu ignis
yang berarti api. Batuan beku merupakan salah satu jenis batuan penyusun bumi
yang terbentuk dari proses pembekuan magma yang merupakan fase cair dari
batuan . Batuan beku merupakan kerangka utama dari lapisan kerak bumi
Dalam mempelajari batuan beku ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yaitu di antaranya struktur, tekstur, dan komposisi mineral dari suatu batuan beku.
Struktur batuan beku akan menentukan kondisi dimana batuan beku tersebut
lama waktu dan proses- proses yang terjadi pada saat pembekuan magma menjadi
komposisi kimia dari magma yang membentuknya dan akan sangat berguna dalam
beku ekstrusif dan intrusif. Hal ini pada nantinya akan menyebabkan perbedaan
pada tekstur masing masing batuan tersebut. Kenampakan dari batuan beku yang
tersingkap merupakan hal pertama yang harus kita perhatikan. Kenampakan inilah
Gambar 2.1 Ilustrasi pembagian jenis batuan beku berdasarkan tempat pembentukannya,
yaitu batuan beku dalam atau intrusif dan batuan beku luar atau ekstrusif.
berlangsung dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki
berbagia struktur yang memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat
a. Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang terlihat
seragam.
b. Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan
d. Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal
f. Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain
perlapisan batuan yang diterobosnya struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi
a. Sill, tubuh batuan yang berupa lembaran dan sejajar dengan perlapisan batuan
disekitarnya.
b. Laccolith, tubuh batuan beku yang berbentuk kubah (dome), dimana perlapisan
batuan yang asalnya datar menjadi melengkung akibat penerobosan tubuh batuan
ini, sedangkan bagian dasarnya tetap datar. Diameter laccolih berkisar dari 2
c. Lopolith, bentuk tubuh batuan yang merupakan kebalikan dari laccolith, yaitu
bentuk tubuh batuan yang cembung ke bawah. Lopolith memiliki diameter yang
lebih besar dari laccolith, yaitu puluhan sampai ratusan kilometer dengan
kilometer
2. Diskordan
Tubuh batuan beku intrusif yang memotong perlapisan batuan disekitarnya. Jenis-
a. Dike, yaitu tubuh batuan yang memotong perlapisan disekitarnya dan memiliki
b. Batolith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran yang sangat besar yaitu > 100
c. Stock, yaitu tubuh batuan yang mirip dengan Batolith tetapi ukurannya lebih kecil
menentukan tingkat pembekuan atau kristalisasi dari magma dan hubungan fase
antara mineral dan magma pada saat proses kristalisasi. Tekstur pada batuan beku
mineral penyusun batuan tersebut sulit dikenali secara megaskopis maka batuan
mineral berukuran besar (fenokris) tertanam pada masa dasar batuan yang disusun
oleh gelas. Batuan yang mempunyai tekstur gelas (glassy) merupakan batuan yang
disusun oleh kristal-kristal sangat halus (mikrokristal) yang terbentuk dari hasil
membeku dengan cepat sehingga proses kristalisasi tidak sempat terjadi. (Asri
butiran halus, terbentuk secara cepat di permukaan bumi yang disebut dengan
2. Granularitas (Granularity)
kasar di dalam massa dengan butiran yang lebih halus. Butiran yang
dengan loupe.
relatif sama
Butiran kristal yang lebih besar disebut dengan fenokris (phenocryst) dan
sempurna
sempurna
Masif atau pejal, umumnya terjadi pada batuan beku dalam. Pada batuan
beku luar yang cukup tebal, bagian tengahnya juga dapat berstruktur
masif.
pendinginan. Struktur ini sangat khas terbentuk pada batuan beku luar.
Namun pada batuan beku intrusi dekat permukaan struktur vesikuler ini
umumnya terjadi pada batuan beku luar yang berasal dari lava relatif encer
dan tidak mengalir cepat. Vesikuler bentuk elip menunjukkan lava encer
dan mengalir. Sumbu terpanjang elip sejajar arah sumber dan aliran.
membulat atau elip, rapat sekali sehingga berbentuk seperti rumah lebah.
Struktur batuapung (pumiceous structure) adalah struktur vesikuler dimana
Struktur batuan beku tersebut di atas dapat diamati dari contoh setangan
seperti dike (retas), sill, volcanic neck, kubah lava, aliran lava dan lain-lain hanya
Selain tekstur, penentuan jenis batuan beku sangat ditentukan oleh komposisi
kimia. Nama batuan terang (felsic dan intermediate) umumnya disusun oleh
kumpulan mineral terang dan bersifat asam-menengah yang kaya akan kandungan
umumnya disusun oleh mineral gelap yang bersifat basa dengan kandungan Mg
dan Fe yang tinggi yaitu oleh antara lain amfibol, piroksin, hornblende. Untuk
mineral gelap (mafic) dan mineral terang (felsic) dengan bantuan komparator.
Gambar 2.4 Persentase mineral gelap/ mafic dan terang/ felsic
BAB III
METODOLOGI
TAHAP PENGUMPULAN
LAPORAN
Metode yang akan digunakan dalam praktikum acara kelima ini adalah
Pada tahapan awal, kami melakukan studi literatur dan terbagi kedalam
berbagai tahapan seperti asistensi acara dimana dijelaskan secara umum mengenai
Pada tahapan ini kami melakukan diskusi beserta pengecekan ulang sampel
sebelumnya.
Setelah memperoleh analisis data yang benar berdasarkan hasil asistensi dari
asisten, dilanjutkan dengan penusunan laporan sesuai dengan format laporan yang
telah ditentukan.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Sampel 1
Batuan dengan nomor peraga 01 ini dalam keadaan segar Putih dan dalam
4.2 Sampel 2
komposisi kimia (Mg, Fe)2 SiO4 , termasuk kedalam golonan Silikat dan nama
4.3 Sampel 3
Batuan dengan nomor peraga 03 ini dalam keadaan segar Abu-Abu silver
dan dalam keadaan lapuk berwarna kuning kecokelatan, dengan kilap kaca,
komposisi kimia (KaI2 (AlSi3) termasuk kedalam golonan Silikat dan nama
Batuan dengan nomor peraga 04 ini dalam keadaan segar Bening dan
dalam keadaan lapuk berwarna kuning kecokelatan, dengan kilap kaca, untuk
kekerasannya ada 3 yaitu menggunakan kawat tembaga, dengan berat jenis 2,65
4.5 Sampel 5
Batuan dengan nomor peraga 05 ini dalam keadaan segar Hitam dan
dalam keadaan lapuk berwarna kuning, dengan kilap kaca, untuk kekerasannya
ada 3 yaitu menggunakan kawat tembaga, dengan berat jenis 2,8-3,2 g/cm 3.
adalah Biotit.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Mineral adalah substansi padat yang terbentuk secara alami melalui proses
geologis dalam kerak bumi. Mineral memiliki struktur kristal yang teratur
dan komposisi kimia yang khas. Mereka terdiri dari unsur-unsur kimia
tertentu yang terikat bersama dalam pola kristal yang teratur. Setiap
mineral memiliki sifat-sifat fisik dan kimia yang unik, seperti warna, kilau,
dan pengendapan.
mineral tersebut.
Kristalisasi mineral dimulai ketika suhu magma atau lava turun, membentuk
Mineral juga bisa terbentuk ketika larutan air yang mengandung larutan mineral
perubahan kimia, mineral seperti garam, kalsit, atau kuarsa dapat mengendap.
c. Proses Metamorfisme:
tersebut. Mineral baru terbentuk sebagai hasil dari perubahan kristal atau
serpentin.
Proses pelapukan adalah penguraian batuan oleh faktor-faktor cuaca, air, dan
Diagenesis adalah perubahan kimia dan fisik yang terjadi pada endapan sedimen
Mineral juga bisa terbentuk melalui kristalisasi dari fluida hidrotermal, yaitu air
yang kaya mineral dan panas yang mengalir melalui rekahan dalam batuan.
5.2 Saran
Best, M.G., 2013. Igneous and metamorphic petrology. John Wiley & Sons
Noor Djauhari. 2009. Pengantar Geologi Edisi Pertama, Program studi Teknik
Simon dan Schusters. 2008. Guide to Rocks and Minerals, Rockefeller Cent.
L