NIM : 220620987
UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH : GEOLOGI DASAR
Jawaban
1. 1. Mineralogi
Mineralogi adalah cabang ilmu geologi. Sebagai mahasiswa pada jurusan ini,
kamu akan belajar tentang kristal dan mineral atau krimin, sifat juga ciri-ciri fisik
kristal dan mineral dalam batuan.
2. Petrologi
Petrologi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang bertujuan supaya kamu
bisa belajar batuan secara megaskopis, struktur, komposisi, penamaan batuan,
manfaatnya, ganesa batuan, dan lainnya yang berada pada permukaan bumi.
3. Stratigrafi
Stratigrafi adalah cabang ilmu geologi dimana kamu bisa belajar tentang batuan,
komposisi, ketebalan, penyebaran, keseragaman, usia, dann sifat lapisan juga
genesa batuan itu sendiri. Stratigrafi berdasarkan SSI ada vulkanostratigrafi dan
litostratigrafi.
4. Paleontologi
Paleontologi adalah cabang ilmu geologi dimana kamu bisa belajar tentang jejak-
jejak dalam batuan, fosil, dan dapat kamu interpretasikan pada masa lampau.
Paleontologi dibagi dalam dua bagian berdasarkan ukuran dan jenis fosil.
Makropaleontologi merupakan bagian cabang ilmu paleontologi dimana kamu
belajar fosil megaskopis. Dalam ilmu ini, kamu mempelajari fosil tanpa
menggunakan alat apapun, yaitu hanya mengandalkan mata telanjang.
Sedangkan Mikropaleontologi, dimana merupakan cabang ilmu paleontologi.
Tujuannya supaya kamu bisa belajar fosil mikroskopis menggunakan alat
mikroskop.
5. Vulkanologi
Adalah cabang ilmu geologi, vulkanologi mempelajari sifat, ganesa gunung api,
ciri, juga dampak dalam kehidupan di sekeliling gunung api.
6. Seismologi
Seismologi adalah salah satu cabang dalam ilmu geologi. Belajar seismologi
artinya kamu akan belajar banyak hal tentang gempa bumi.
7. Sedimentologi
Sedimentologi adalah cabang ilmu dalam geologi. Tujuannya adalah agar kamu
bisa mempelajari berbagai hal terkait batuan sedimen, termasuk klasifikasi, jenis,
macam, juga ganesa batuan sedimen.
8. Geologi Struktur
Adalah cabang ilmu geologi. Dalam geologi struktur, kamu akan belajar tentang
struktur geologi, yaitu berhubungan dengan patahan juga lipatan bentuk
permukaan bumi. Deformasi merupakan perubahan pada roman muka bumi
sehingga tidak tampak seperti pada awalnya dalam skala waktu juga ruang.
9. Geologi Pertambangan
Geologi pertambangan adalah cabang ilmu geologi. Pada geologi pertambangan,
kamu akan belajar tentang mineral sekaligus semua bahan tambang. Sehingga,
kamu bisa mengetahui lebih lanjut tentang kebutuhan industri.
10. Geomorfologi
Geomorfologi adalah salah satu cabang dari ilmu geologi. Tujuannya agar kamu
bisa memahami bentang alam sekaligus berbagai proses geomorfologi dalam
suatu daerah.
2. Lempeng merupakan lapisan penyusun bumi paling atas yang sebagian besar
mempunyai ketebalan hingga 100 km. Sementara tektonik adalah adanya proses
dari pergerakan yang terdapat pada kerak bumi hingga membuat timbulnya
beberapa fenomena seperti lipatan, lekukan hingga patahan yang berdampak pada
tinggi rendahnya permukaan bumi.
Lempeng tektonik erat kaitannya dengan lapisan litosfer pada bumi yang memang
menjadi lapisan paling atas dari bumi. Lapisan yang tersusun dari kerak bumi dan
mantel bumi, keduanya memiliki sifat sangat padat dan kaku. Lapisan litosfer
mengalami proses yang berujung membentuk lempeng-lempeng tektonik pada
bumi.
Berdasar dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa lempeng tektonik adalah
bagian paling atas bumi dengan fenomena yang muncul akibat proses pergerakan
dan mempengaruhi tinggi rendah dari bumi tersebut. Secara langsung adanya
proses pergerakan ini membuat pengaruh signifikan pada penampakan permukaan
bumi yang dinamis.
3. Proses Siklus Batuan
Lava bantal: struktur yang diakibatkan oleh pergerakan lava akibat interaksi dengan
lingkungan air, bentuknya menyerupai bantal, di mana bagian atas cembung dan
bagian bawah cekung.
Berikut struktur-struktur yang berhubungan dengan pendinginan magma:
Amigdaloidal: lubang-lubang bekas gas pada batuan beku (lava), yang telah diisi oleh
mineral sekunder, seperti zeolit, kalsit, kuarsa.
Kekar kolom: kekar berbentuk tiang dimana sumbunya tegak lurus arah aliran.
Kekar berlembar: kekar berbentuk lembaran, biasanya pada tepi/atap intrusi besar
akibat hilangnya beban, atau pada lava.
Berdasarkan tempat pembekuannya batuan beku dibedakan menjadi batuan beku
extrusive dan intrusive. Hal ini pada nantinya akan menyebabkan perbedaan pada
tekstur masing masing batuan tersebut. Kenampakan dari batuan beku yang tersingkap
merupakan hal pertama yang harus kita perhatikan. Kenampakan inilah yang disebut
sebagai struktur batuan beku.
batang pensil.
4. Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpalgumpal. Hal ini
diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air.
6. Amigdaloidal yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain seperti
1. Konkordan
Tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisan disekitarnya, jenis jenis dari
tubuh batuan ini yaitu :
Sill, tubuh batuan yang berupa lembaran dan sejajar dengan perlapisan batuan
Laccolith, tubuh batuan beku yang berbentuk kubah (dome), dimana perlapisan batuan
yang asalnya datar menjadi melengkung akibat penerobosan tubuh batuan ini,
sedangkan bagian dasarnya tetap datar. Diameter laccolih berkisar dari 2 sampai 4 mil
dengan kedalaman ribuan meter.
Lopolith, bentuk tubuh batuan yang merupakan kebalikan dari laccolith, yaitu bentuk
tubuh batuan yang cembung ke bawah. Lopolith memiliki diameter yang lebih besar dari
laccolith, yaitu puluhan sampai ratusan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.
Paccolith, tubuh batuan beku yang menempati sinklin atau antiklin yang telah terbentuk
sebelumnya. Ketebalan paccolith berkisar antara ratusan sampai ribuan kilometer.
2. Diskordan
Tubuh batuan beku intrusif yang memotong perlapisan batuan disekitarnya. Jenis-jenis
tubuh batuan ini yaitu:
Dike, yaitu tubuh batuan yang memotong perlapisan disekitarnya dan memiliki bentuk
tabular atau memanjang. Ketebalannya dari beberapa sentimeter sampai puluhan
kilometer dengan panjang ratusan meter.
Batolith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran yang sangat besar yaitu > 100 km2
dan membeku pada kedalaman yang besar.
Stock, yaitu tubuh batuan yang mirip dengan Batolith tetapi ukurannya lebih kecil.
Holokristalin, yaitu batuan beku dimana semuanya tersusun oleh kristal. Tekstur
holokristalin adalah karakteristik batuan plutonik, yaitu mikrokristalin yang telah
membeku di dekat permukaan.
Hipokristalin, yaitu apabila sebagian batuan terdiri dari massa gelas dan sebagian lagi
terdiri dari massa kristal.
Holohialin, yaitu batuan beku yang semuanya tersusun dari massa gelas. Tekstur
holohialin banyak terbentuk sebagai lava (obsidian), dike dan sill, atau sebagai fasies
yang lebih kecil dari tubuh batuan.
2. Granularitas didefinisikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku. Pada
umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu:
Fanerik, Besar kristal-kristal dari golongan ini dapat dibedakan satu sama lain secara
megaskopis dengan mata biasa. Kristal-kristal jenis fanerik ini dapat dibedakan
menjadi:
Afanitik, Besar kristal-kristal dari golongan ini tidak dapat dibedakan dengan mata
biasa sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuan dengan tekstur afanitik dapat
tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya.
Bentuk kristal adalah sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan sifat batuan
secara keseluruhan. Ditinjau dari pandangan dua dimensi dikenal tiga bentuk kristal,
yaitu:
Euhedral, apabila batas dari mineral adalah bentuk asli dari bidang kristal.
Subhedral, apabila sebagian dari batas kristalnya sudah tidak terlihat lagi.
Anhedral, apabila mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli.
Hubungan antar kristal atau disebut juga relasi didefinisikan sebagai hubungan antara
kristal/mineral yang satu dengan yang lain dalam suatu batuan. Secara garis besar,
relasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Equigranular yaitu apabila secara relatif ukuran kristalnya yang membentuk batuan
berukuran sama besar, Berdasarkan keidealan kristalnya, maka equigranular dibagi
menjadi tiga, yaitu:
Panidiomorfik granular yaitu mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang
euhedral.
5.B. Tekstur batuan sedimen adalah segala kenampakan atau ciri fisik yang
menyangkut butir sedimen seperti besar butir dan kebundaran butir sedimen. Tekstur
batuan sedimen mempunyai arti penting karena mencerminkan proses yang telah
dialami batuan tersebut terutama proses transportasi dan pengendapanya dan juga
dapat digunakan untuk menginterpretasikan lingkungan pengendapan batuan sedimen.
Secara umum batuan sedimen dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Tekstur klastik
Unsur dari tekstur klastik terdiri dari fragmen atau grain; massa dasar (matrik)
dan semen.
- Fragmen atau grain : batuan yang ukuranya > daripada pasir
- Massa dasar (Matrik) : butiran yang berukuran < daripada fragmen dan
diendapkan bersama-sama dengan fragmen
- Semen : material halus yang menjadi pengikat, semen diendapkan
setelah fragmen dan matrik. Semen umumnya berupa silica, kalsit, sulfat atau
oksida besi.
G
ambar Struktur Schistosic dan Sketsa Pembentukan Struktur
1d. Gneissic/Gnissose
Terbentuk oleh adanya perselingan., lapisan penjajaran mineral yang mempunyai
bentuk berbeda, umumnya antara mineral-mineral granuler (feldspar dan kuarsa)
dengan mineral-mineral tabular atau prismatic (mioneral ferromagnesium). Penjajaran
mineral ini umumnya tidak menerus melainkan terputus-putus. Batuannya disebut
gneiss.
Gambar Struktur Gneissic dan Sketsa Pembentukan Struktur
2. Struktur Non Foliasi
Terbentuk oleh mineral-mineral equidimensional dan umumnya terdiri dari butiran-
butiran (granular). Struktur non foliasi yang umum dijumpai antara lain:
2.a Hornfelsic/granulose
Terbentuk oleh mozaic mineral-mineral equidimensional dan equigranular dan
umumnya berbentuk polygonal. Batuannya disebut hornfels (batutanduk)
Struktur Milonitic
2d. Phylonitic
Mempunyai kenampakan yang sama dengan struktur milonitik tetapi umumnya telah
terjadi rekristalisasi. Cirri lainnya adlah kenampakan kilap sutera pada batuan
yang ,mempunyai struktur ini. Batuannya disebut phyllonite (filonit).
B. Tekstur Batuan Metamorf
Merupakan kenampakan batuan yang berdasarkan pada ukuran, bentuk dan orientasi
butir mineral dan individual penyusun batuan metamorf. Penamaan tekstur batuan
metamorf umumnya menggunakan awalan blasto atau akhiran blastic tang
ditambahkan pada istilah dasarnya. (Jacson, 1997).
1. Tekstur Berdasarkan Ketahanan Terhadap Proses Metamorfosa
Berdasarkan ketahanan terhadap prose metamorfosa ini tekstur batuan metamorf dapat
dibedakan menjadi:
a. Relict/Palimset/Sisa
Merupakan tekstur batuan metamorf yang masih menunjukkan sisa tekstur batuan
asalnya atau tekstur batuan asalnya nasih tampak pada batuan metamorf tersebut.
b. Kristaloblastik
Merupakan tekstur batuan metamorf yang terbentuk oleh sebab proses metamorfosa itu
sendiri. Batuan dengan tekstur ini sudah mengalami rekristalisasi sehingga tekstur
asalnya tidak tampak. Penamaannya menggunakan akhiran blastik.
2. Tekstur Berdasarkan Ukuran Butir
Berdasarkan butirnya tekstur batuan metmorf dapat dibedakan menjadi:
1. Euhedral, bila kristal dibatasi oleh bidang permukaan bidang kristal itu sendiri.
2. Subhedral, bila kristal dibatasi oleh sebagian bidang permukaannya sendiri dan
sebagian oleh bidang permukaan kristal disekitarnya.
3. Anhedral, bila kristal dibatasi seluruhnya oleh bidang permukaan kristal lain
disekitarnya.
Berdasarkan bentuk kristal tersebut maka tekstur batuan metamorf dapat dibedakan
menjadi:
Perfiroblastik, apabila terdapat mineral yang ukurannya lebih besar tersebut sering
disebut porphyroblasts.
Poikloblastik/Sieve texture, tekstur porfiroblastik dengan porphyroblasts tampak
melingkupi beberapa kristal yang lebih kecil.
Mortar teksture, apabila fragmen mineral yang lebih besar terdapat padamassadasar
material yang barasal dari kristal yang sama yang terkena pemecahan (crhusing).
Decussate texture yaitu tekstur kristaloblastik batuan polimeneralik yang tidak
menunjukkan keteraturan orientasi.
Saccaroidal Texture yaitu tekstur yang kenampakannya seperti gula pasir.
Batuan mineral yang hanya terdiri dari satu tekstur saja, sering disebut
berstektur homeoblastik.
7. A.