Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PRAKTIKUM

BATUAN BEKU
(IGNEOUS ROCK)

Oleh :
WISONIR
NIM. 410015089

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2016
1

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas
mengenai Batuan Beku (Igneous Rock).

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta
kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Yogyakarta, 16 November 2015

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .
i
DAFTAR ISI

ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


..
1.3 Tujuan
.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Batuan Beku
.
2.2 Intrusif Batuan Beku
..
2.3 Ekstrusif Batuan Beku

2.4 Tekstur Batuan Beku


..
2.5 Struktur Batuan Beku
.....
2.6 Deskripsi Batuan dan Ganesha
..
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
.

10

DAFTAR PUSTAKA
..

11

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan, dimana bagian lautan
lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi daratan adalah bagian dari kulit
bumi yang dapat diamati langsung dengan dekat, maka banyak hal-hal yang dapat
diketahui secara cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa
daratan tersusun oleh jenis batuan yang berbeda satu sama lain dan berbeda-beda
materi penyusun serta berbeda pula dalam proses terbentuknya.
Batuan beku sebenarnya telah banyak dipergunakan orang dalam
kehidupan sehari-hari hanya saja kebanyakan orang hanya mengetahui cara
mempergunakannya saja, dan sedikit yang mengetahui asal kejadian dan selukbeluk mengenai batuan beku ini.
Secara sederhana batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari
pembekuan magma. Dari jenisnya batuan-batuan tersebut dapat digolongkan
menjadi 3 jenis golongan, diantaranya batuan beku (igneous rocks), batuan
sedimen (sedimentary rocks), dan batuan metamorfosa/malihan (metamorphic
rocks). Batuan-batuan tersebut berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda
pula proses terbentuknya.
Dalam makalah ini, penulis hanya akan membahas mengenai batuan beku.
Selain itu, penulis juga akan memaparkan jenis-jenis batuan beku, struktur batuan
beku, dan tekstur batuan beku.
1.2 Rumusan Masalah
1
2
3
4

Apa yang dimaksud dengan batuan beku?


Apa itu Intrusi & Ekstrusi batuan beku?
Bagaimana Tekstur dari batuan beku?
Bagaimana Struktur dari batuan beku?

1.3 Tujuan
1
2
3
4

Menjelaskan apa itu batuan beku


Menjelaskan proses pembekuan batuan beku
Menjelaskan susunan tekstur batuan beku
Menjelaskan susunan stuktur batuan beku

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Batuan Beku


Batuan adalah kumpulan dari satu atau lebih mineral, yang merupakan
bagian dari kerak bumi. ( 2006. Pedoman Praktikum Geologi Fisik.Bandung:
ITB ). Batuan Beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari pembekuan
magma, baik di bawah permukaan bumi maupun di atas permukaan bumi. Adanya
batuan beku karena ada proses pendinginan dan pembekuan dari magma, baik di
luar sebagai ekstrusif, atau di dalam sebagai intrusif, jadi ada hubungan antara
komposisi magma yang juga berpengaruh pada batuan beku.
Magma itu merupakan cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk
secara alamiah, bersifat mudah bergerak ( mobile ), berasal atau terbentuk pada
kerak bumi bagian bawah hingga selubung bumi bagian atas. Pembentukan
magma, merupakan sebuah rangkaian proses yang rumit yang meliputi proses
pemisahan ( differentation ), dan pencampuran ( assimilation ).
Komposisi
magma ditentukan oleh komposisi bahan yang meleleh, derajat fraksinasi dan
jumlah pengotoran dalam magma oleh batuan samping.

2.2 Intrusif Batuan Beku


Batuan ini terbentuk dibawah permukaan bumi, sering juga disebut batuan
beku dalam atau batuan beku plutonik. Batuan beku intrusif mempunyai
karakteristik diantaranya, pendinginannya sangat lambat(dapat sampai jutaan
tahun),memungkinkan tumbuhnya kristal-kristal yang besar dan sempurna
bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusif. Tubuh batuan beku intrusif sendiri
mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam, tergantung pada kondisi magma
dan batuan di sekitarnya. Batuan beku intrusi selanjutnya dapat dibagi lagi
menjadi batuan beku intrusi dalam dan batuan beku intrusi permukaan.
berdasarkan kedudukannya terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya,
struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi dua yaitu konkordan dan
diskordan.
1. Batholit yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran yang sangat besar
yaitu > 100 km2 dan membeku pada kedalaman yang besar.
2. Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih
kecil dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan
penyerta suatu tubuh batholit atau bagian atas batholit.
3. Dyke, disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang
dibandingkan dengan batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai
lembaran yang kedua sisinya sejajar, memotong struktur (perlapisan) batuan yang
diterobosnya.

4. Jenjang Volkanik, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang


mengalirkan magma ke kepundan. Kemudian setelah batuan yang menutupi di
sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang bentuknya kurang lebih silindris dan
menonjol dari topografi disekitarnya.

BAGAN BATUAN BEKU INTRUSIF

2.3 Ekstrusif Batuan Beku


Magma yang mencapai permukaan bumi, keluar melalui rekahan atau
lubang kepundan gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan
membeku menjadi batuan ekstrusif. Keluarnya magma di permukaan bumi
melalui rekahan disebut sebagai fissure eruption. Pada umumnya magma basaltis
yang viskositasnya rendah dapat mengalir di sekitar rekahannya, menjadi
hamparan lava basalt yang disebut plateau basalt. Erupsi yang keluar melalui
lubang kepundan gunung api dinamakan erupsi sentral. Magma dapat mengalir
melaui lereng, sebagai aliran lava atau ikut tersembur ke atas bersama gas-gas
sebagai piroklastik. Lava terdapat dalam berbagai bentuk dan jenis tergantung
apda komposisi magmanya dan tempat terbentuknya.Apabila magma membeku di
bawah permukaan air terbentuklah lava bantal (pillow lava), dinamakan demikian
karena pembentukannya di bawah tekanan air.Dalam klasifikasi batuan beku
batuan beku luar terklasifikasi ke dalam kelompok batuan beku afanitik.
Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya
berlangsung dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang
memiliki berbagai struktur yang memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi
pada saat pembekuan lava tersebut. Struktur ini diantaranya:

Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan
Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah
poligonal seperti batang pensil.
Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpalgumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air.
Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan
beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.
Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral
lain seperti kalsit, kuarsa atau zeolit
Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran
mineral pada arah tertentu akibat aliran.

2.4 Tekstur Batuan Beku


Tekstur adalah hubungan antar mineral penyusun batuan, atau kenampakan
dari ukuran, hubungan keteraturan antar butiran ( kristal) di dalam batuan. Secara
makroskopis dikenal tekstur:

Faneritik, yaitu mineralnya dapat diamati tanpa menggunakan alat Bantu


yaitu hand lens bisa langsung oleh mata telanjang, karena mineralnya
berbutir kasar dan butirannya menunjukan keseragaman.
Afanitik, yaitu mineralnya berbutir halus, tidak bisa diamati oleh mata
telanjang, dibutuhkan alat Bantu untuk melihat komposisi mineral
penyusun batuannya yaitu dengan menggunakan hand lens.
Porfiritik, dibedakan menjadi 2
o Faneraporfiritik, bila butiran butiran mineral yang besar (mineral
sulung atau fenokris) dikelilingi oleh mineral mineral yang
berukuran butir lebih kecil (masa dasar) yang dapat dikenal dengan
mata telanjang.
o Porfiroafanitik, bila butiran butiran mineral sulung (fenokris)
dikelilingi oleh masa dasar yang afanitik
Gelasan (glassy), yaitu teksrtur yang menyerupai gelas, tidak mempunyai
bentuk kristal (amorf)
Fragmental, yaitu bila batuan beku tersusun oleh fragmen-fragmen
batuan beku hasil letusan (erupsi) gunungapi.
Cellular apabila ada gas yang menggelembung.

2.5 Struktur Batuan Beku


Struktur adalah adalah kenampakan hubungan antar bagian batuan yang
berbeda. Yang akan di bahas Masif, Pillow Lava, Joint, Vesikuler, Skoria,
Amigdaloidal, Xenolith, Autobraccia, Trachitic, Pumiceous yang umum di jumpai
adalah Masif dan Vesikuler.

Masif : adalah struktur yang tidak menunjukan sifat aliran atau jejak gas
dan tidak menunjukkan jejak fragmen batuan lain yang tertanam di dalam
tubuhnya.
Pillow Lava : merupakan struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusif
tertentu yang dicirikan oleh massa berbentuk bantal dimana ukuran dari
bentuk ini umumnya antara 30-60 cm dan jarak terdekatnya saling
berdekatan,khas pada vulkanik bawah laut.
Joint : adalah suatu struktur yang ditandai oleh kekar-kekar yang tersusun
secara tegak lurus aliran. Struktur ini dapat berkembang menjadi
Columnar Jointing.
Vesikuler : merupakan struktur yang ditandai dengan arah teratur. Lubang
ini terbentuk oleh keluarnya gas pada waktu pembekuan terjadi.
Skoria : seperti vesikuler tetapi tidak menunjukan arah yang teratur.
Amigdaloidal : suatu struktur dimana lubang-lubang keluarnya gas terisi
oleh mineral-mineral sekunder seperti Zeolit, Karbonat dan Silika.
Xenolith : struktur yang memperlihatkan adanya suatu fragmen batuan
yang masuk atau tertanam di dalam batuan beku.
Autobraccia struktur pada lava yang memperlihatkan fragmen-fragmen
pada lava itu sendiri.
Trachitic struktur yang memperlihatkan adanya kenampakan sejajar dari
mineral penyusunnya.
Pumiceous struktur yang banyak sekali terdapat lubang-lubang halus
teratur.

2.6 Deskripsi Batuan dan Genesha


1
2
3
4

5
6
7
8

Nomor Batuan
Warna Batuan
a. Warna segar
b. Warna lapuk
Struktur Batuan
Tekstur
a. Derajat Kristalisasi
b. Granularitas
c. Bentuk Kristal
d. Relasi
Komposisi Mineral
Jenis Batuan
Nama Batuan
Keterangan

: B.6
: Hitam Mengkilat
: Hitam
: Masif
: Holohialin
:::: Gelas Silika
: Batuan BekuAsam
: Batu Obsidian
: 1. Gelas Silika

Genesha dan Kegunaan


Obsidian merupakan salah satu contoh batuan beku yang terbentuk
langsung dari hasil pembekuan magma letusan gunung api. Magma yang
membentuk batuan mengalami proses pendinginan yang sangat cepat sehingga
tidak terbentuk kristal atau bisa disebut gelasan. Obsidian ini biasanya ditemukan
dalam pinggiran dari aliran lava mineral felsik, dimana batuan tersebut dapat
membeku dengan cepat.
Kegunaan utama dari obsidian pada umumnya digunakan sebagai batuan
untuk dekorasi, karena obsidian mempunyai warna indah dan keras, di samping
itu mudah dibentuk. Pada zaman prasejarah, manusia purba memanfaatkan
obsidian untuk senjata / kapak atau titikan penimbul api. Karena sifatnya yang
keras dan sangat resisten, obsidian dapat dimanfaatkan sebagai fondasi bangunan.
Selain itu, perlit hasil rekayasa dari obsidian dapat digunakan untuk bahan beton

ringan, dinding peredam, isolasi panas, bahan penggosok, saringan ataufilter,


bahan pembawa (media), dan campuran makanan ternak.

Warna Batuan
a
b

Warna segar
Warna lapuk

: Putih Keabu-abuan
: Coklat Keabu-abuan

Struktur Batuan

: Masif

Tekstur
a
b
c
d

Derajat Kristalisasi
Granularitas
Bentuk Kristal
Relasi

: Hipokristalin
: Faneroporfiritik
: Euhedral - Anhedral
: Inequigranular

Komposisi Mineral

: Plagioklas 25%, Biotit 10%, Hornblende


20%, Kuarsa 30%, Piroksin10%, Mineral
lain 5 %

Jenis Batuan

: Batuan Beku Intermediet

Nama Batuan

: Batu Diorit Porfir

Keterangan :

1.

Plagioklas

4. Kuarsa

2.

Biotit

5. Mineral lain

3.

Hornblende

6. Piroksin

Batuan ini merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (intrusi) yang
membentuk morfologi pembuktian berelief kasar dengan elevasi dari beberapa
ratus meter hingga mencapai lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Diorit
porfir ini proses pembekuannya berlangsung relatif lambat, namun sebagian
mineral membeku pada saat mendekati permukaan dan membeku relatif cepat,
sehingga granularitas yang terbentuk adalah porfiritik dan derajat kristalisasi yang
terjadi adalah hipokristalin.
Batuan beku ini memiliki kegunaan sebagai bahan pengeras jalanan. Serta
dapat juga digunakan sebagai bahan pondasi bangunan.

1. Nomor Batuan

: B.7

2. Warna Batuan
a. Warna segar

: Coklat Keabu-abuan

b. Warna lapuk

: Coklat

3. Struktur Batuan

: Masif

4. Tekstur
a
b
c
d

Derajat Kristalisasi
Granularitas
Bentuk Kristal
Relasi

5. Komposisi Mineral
15%,

: Holokristalin
: Afanitik
: Euhedral -Subhedral
: Equigranular
: Kuarsa 40%, Piroksin 25%, Hornblende
Biotit 15%, Mineral Lain 5%

6. Jenis Batuan

: Batuan Beku Intermediet

7. Nama Batuan

: Batu Andesit

8. Keterangan

: 1.

Kuarsa

4. Biotit

2.

Piroksin

5. Mineral Lain

3.

Hornblende

Andesit banyak terdapat sebagai lava dan terjadi sebagai intrusi sekunder
sebagai dike. Gunung api di Jawa pada umumnya bersifat andesit. Secara genetik
andesit termasuk batuan vulkanik, sehingga pada saat terjadi penurunan suhu yang
sangat cepat, maka terbentuk kristal yang sebagian ( hipokristalin ). Granularitas
dari andesit biasanya fanerik ( halus ) di dalam bentuk yang euhedral subhedral.
Kegunaan pada andesit apabila digosok dengan baik dapat menghasilkan
amdetis, avanturin serta mata kucing yang diperjualbelikan sebagai batuan
setengah mulia yang memiliki nilai ekonomis. Andesit juga digunakan sebagai
bahan baku pembuatan gelas, kaca serta beberapa batu perhiasan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya sampaikan dari makalah ini adalah sebagai
berikut:
1
2
3
4
5

Batu adalah material padat dari agregat mineral yang telah padu. Batuan
beku merupakan batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan
membeku.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral
dan terbentuk akibat pembekuan dari magma.
Batuan beku berdasarkan genetiknya yaitu batuan ekstruksi dan batuan
instrusi yaitu batuan beku dalam dan beku luar.
Struktur batuan beku ada 4, yaitu struktur bantal, struktur vesikular, strutur
aliran, struktur kekar.
Beberapa jenis batuan beku antara lain batu Diorit, Diabas, Basalt, Dunit,
perodit, Obsidian, Granit, Granodiorit, Sienit, Andsit dan Zeolit dan lain
sebagainya.

10

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Batuan_beku, diakses 13 November 2015.
http://www .crayonpedia.org/mw/Jenis-jenis_batuan_7. 1, diakses 13 November
2015.
Magetsari Noer Aziz, at al.(2006), GL-211 GEOLOGI FISIK. Bandung : ITB.

11

Anda mungkin juga menyukai