2016
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan masalah
ilmiah mengenai mineral zeolite.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Page 1
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
DAFTAR ISI
Kata pengantar...1
Daftar isi..2
BAB I. PENDAHULUAN3
Latar belakang3
Dasar teori...4
Maksud dan tujuan........................4
Page 2
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
Jadi, zeolit merupakan senyawa alumino silikat terhidrasi yng terdiri dari
tetrahedral (Si,Al) dan dikelilingi oleh atom-atom O dalam ikatan tig dimensi.
Perbandingan antara atom Si dan Al yang bervariasi akan menghasilkan banyak
jenis atau spesies zeolit yang terdapat di alam.
Page 3
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
I. 2 Dasar Teori
Selain sintetis ziolit, banyak dilakukan juga penelitian tentang modifikasi struktur
ziolit dengan melakukan penambahan surfraktan.
Feldsfartoid memiliki kerangka yang lebih terbuka sehingga ion dapat dipindahkan,
dihubungkan atau dipertukarkan melalui rongga tanpa mengganggu kerangka.
Seperti kation, molekul air dapat dan diganti tanpa mengganggu ikatan kerangka.
Page 4
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
GENESA ZEOLIT
Mineral-mineral yang termasuk dalam grup zeolit pada umumnya dijumpai dalam
batuan tufa yang terbentuk dari hasil sedimentasi debu vulkanik setelah mengalami
proses yang mengakibatkan terjadinya suatu mineral baru pada tubuh batuan yang
Page 5
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
merupakan hasil ubahan dari mineral mineral yang telah ada sebelumnya yang
diakibatkan oleh adanya reaksi antara batuan dengan larutan hidrotermal.
Secara geologi, endapan zeolit terbentuk karena proses sedimentasi debu vulkanik
pada lingkungan danau yang bersifat alkali (air asin), proses disgenetik (metamorfosa
tingkat rendah), dan proses hidrotermal.
Endapan jenis ini dicirikan oleh zona mineralogi secara lateral akibat perubahan
komposisi air danau, yaitu mulai dari indikasi debu vulkanik yang tidak teralterasi dan
tersingkap pada batas cekungan danau, diikuti oleh zona zeolit non-analsimik, dan
Page 6
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
Secara umum, dijumpai di daerah yang bersifat asam dan kering, yang terdapat mineral
klinoptilolit, erionit, khabazit, dan fillipsit.
Endapan jenis ini dicirikan oleh lapisan tufa zeolitik yang tebal. Zona zeolitik yang
terbentuk lebih bersifat vertical disebabkan oleh perubahan komposisi kimia sebagai
akibat dari reaksi air tanah.
Ketebalan endapan ini dapat mencapai ratusan meter. Mineral yang pada umumnya
dijumpai adalah klinoptilolit dan mordenit.
Endapan jenis ini dicirikan oleh perlapisan sampai ratusan meter dengan pola sebaran
sangat luas, namun kandungan mineral zeolit sangat rendah.
Ciri lain jenis endapan ini adalah struktur geologi yang komplek, sebagai akibat proses
tektonik. Endapan zeolit ini mengandung mineral heulandit dan laumontit.
Endapan zeolit jenis ini dicirikan oleh zona mineralisasi klinoptilolit dan morderit pada
daerah intrusi yang terdangkal dan terdingin.
Meskipun endapan zeolit jenis ini mempunyai kadar yang tinggi, keterdapatannya di
alam sangat terbatas, sehingga kurang begitu ekonomis untuk ditambang.
Mineralogi
Page 7
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
Zeolit alam merupakan senyawa alumino-silikat terhidrasi, dengan unsur untama yang
terdiri dari kation alkali dan alkali tanah. Senyawa ini berstruktur tiga dimensi dan
mempunyai pori yang dapat diisi oleh molekul air. Rumus empiris zeolit alam adalah :
n : valensi kation,
Sebagai contoh, formula unit sel dari klinoptilolit merupakan mineral zeolit paling umum
dijumpai, yaitu :
(Na, K)2O.Al2O3.10SiO2.8H2O
(Na3K3)(Al6Si30O72).24H2O
Ion Na+ dan K+ merupakan kation yang dapat dipertukarkan, sedangkan atom Al dan Si
merupakan struktur kation dan oksigen akan membentuk struktur tetrahedron pada
zeolit. Molekul-molekul air yang terdapat dalam zeolit merupakan molekul yang mudah
lepas.
Zeolit alam terbentuk dari reaksi antara batuan tufa asam berbutir halus dan bersifat
rhyiolitik dengan air pori atau air meteorik.
Pori-pori terbentuk dengan cara pengusiran air pada pemanasan di atas 100 oC.
Keadaaan itu memungkinkan zeolit dapat penyerap molekul-molekul yang bergaris
Page 8
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
tengah lebih kecil dari pori-pori zeolit tersebut. Kandungan air yang terperangkap dalam
rongga zeolit biasanya antara 10 35 %.
Perbandingan antara atom Si dan Al yang bervariasi akan menghasilkan banyak jenis
atau spesies zeolit yang terdapat di alam. Sampai saat ini telah ditemukan lebih dari 50
jenis zeolit. Namun mineral pembentuk zeolit terbesar hanya ada sembilan jenis, yaitu
analsim, khabazit, klinoptilolit, erionit, mordenit, ferrierit, heulandit, laumontit, dan
fillipsit.
Di Indonesia, jenis mineral zeolit yang terbanyak adalah klinoptilolit dan mordenit.
Struktur kristal zeolit membentuk suatu kerangka tetrahedron berantai dalam bentuk
tiga dimensi. Pada kristal zeolit, kedudukan atom pusat tetrahedron ditempati oleh atom
Si dan Al, sedangkan atom-atom oksigen berada pada sudut-sudutnya.
Kedudukan atom Al dalam posisi tetrahedron perlu tambahan muatan positif sebagai
penetral muatan listrik, seperti kation logam alkali atau alkali tanah. Keadaan itu
menyebabkan zeolit dapat bersifat sebagai penukar kation. Sementara pori-pori yang
tedapat di dalam struktur kristal zeolit diisi oleh molekul air. Pada umumnya pori-pori
tersebut mencapai 20 30% dari total volume kristal.
Struktur kristal zeolit mempunyai sifat hidrofoik serta memperlihatkan sifat afinitas yang
sangat kuat terhadap molekul air. Dengan demikian semua aplikasi penyerapan dan
reaksi-reaksi lainnya memerlukan proses dehidrasi terlebih dahulu untuk mencapai
kondisi bebas air. Perlu diketahui bahwa semua proses penyerapan, katalis dan
penukaran kation terjadi di dalam struktur kristal zeolit ini.
Secara garis besar, struktur zeolit dibangun dalam tiga bagian utama, yaitu :
Unit bangun primer (TO4), yaitu tetrahedro dari empat oksigen dengan atom
pusat tetrahedra (T) adalah Si4+ dan Al 3+. Semua atom oksigen mengambil bagian di
antara dua tetrahedra, (TO2)n.
Page 9
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
Unit bangun sekunder, yaitu susunan tetrahedra yang membentuk cincin, seperti
cincin tunggal berbentuk lingkar empat, enam, delapan atau berbentuk kubus serta
cincin ganda lingkar empat, prisma heksagonal atau gabungan dari dua cincin lingkar
empat.
Polihedra besar yang simetri dan tersusun atas kudung oktahedra, 11 hedra atau
unit ganelimit.
1. Island Arc
Island Arc merupakan daerah dimana lempeng samudera dan lempeng
samudera atau lempeng benua yang tipis saling bertumbukan. Zona ini disebut
sebagai zona subduksi atau zona penunjaman. Magma akan terbentuk akibat dari
pelelehan sebagian mantel atas atau baji mantel dan kerak samudera yang
menunjam. Daerah Island Arc ditandai dengan munculnya busur kepulauan dengan
deretan gunung api yang masih aktif.
2. Back Arc Basin
Back arc basin merupakan satu cekungan di belakang zona subduksi. Proses ini
hampir sama dengan zona MOR yang terjadi pada lempeng Samudera. Ketika
lempeng Samudera bergerak saling menjauh sementara di atas lempeng samudra
ada lempeng benua sehingga terbentuk cekungan di belakang zona subduksi.
Magma yang dihasilkan bersifat basa. Back arc basin merupakan tempat
diendapkannya sedimen, terutama yang berasal dari busur vulkanik dan benua.
Page 10
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
PENAMBANGAN
Secara umum, penambangan zeolit dilakukan secara tambang terbuka. Peralatan
yang digunakan dapat yang sederhana hingga mekanis, tergantung kepada kapasitas
produksi (skala menengah ke atas), penggalian zeolit dengan cara pemboran dan
peledakan tidak dapat dihindari, mengingat kekerasan zeolit cukup tinggi.
PENGOLAHAN
Page 11
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
Pengolahan zeolit dilakukan dalam dua tahapan, yaitu pengecilan ukuran dan
proses aktivasi
1. Pengecilan Ukuran
Pengecilan ukuran dilakukan melalui beberapa tingkatan, yaitu mulai dari
peremukan (crushing) sampai dengan penggerusan (grinding).
Tahapan ini adalah untuk memperoleh ukuran produk sesuai dengan tujuan
pemanfatan. Produk yang dihasilkan dapat secara langsung digunakan (bidang
pertanian dan peternakan) atau diproses aktivasi terlebih dahulu.
Tingkatan dan peralatan yang digunakan dalam tahap pengecilan ukuran adalah :
Peremukan :
Crusher dan screen (ayakan).
Ukuran produk 3 cm.
2. Aktivasi
Proses aktivasi bertujuan untuk meningkatkan sifat-sifat khusus zeolit dengan
membuang unsur pengotor yang terdapat di dalam zeolit. Ada dua cara yang digunakan
dalam proses aktivasi zeolit, yaitu pemanasan dan kimia.
3. Pemanasan
Pemanasan dilakukan dalam suatu tungku putar (rotary kiln) dengan
menggunakan hembusan udara panas pada suhu 200 - 400oC anatar 2-3 jam,
tergantung kandungan unsur pengotor, serta stabilitas zeolit terhadap panas.
Stabilitas ini dipengaruhi oleh jenis mineral zeolit yang terkandung, atau rasio atom Si
dan Al (Tabel 5).
4. Kimia
Aktivasi secara kimia dilakukan dengan cara peredaman dan pengadukan zeolit
dalam suatu larutan asam (H2SO4 atau HCl) atau larutan soda kaustik (NaOH). Mineral
mordenit dan klinoptilolip akan melepaskan ion Al 3+. Perubahan konsentrasi asam
berakibat perubahan perbandingan atao Si dan Al (Tabel 4).
Page 12
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
PENAMBANGAN QUARRY
Karakteristik Quarry :
1. Bentuk tambang berdasarkan letak endapan bahan galian industri itu senderi ada 2
(dua) macam, yaitu :
a. Side hill type
Merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian indutri yang terletak
dilereng-lereng bukit. Medan kerja dibuat mengikuti arah lereng-lereng bukit itu dengan
2 (dua) kemungkinan, yaitu :
(a) Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah, maka medan
kerja dapat dibuat melingkar bukit dengan jalan masuk (access road) berbentuk spiral
(b) Jika hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di tambang atau bentuk
bukit itu memanjang, maka medan kerja dibuat memanjang pula dengan jalan masuk
dari salah satu sisisnya atau dari depan yang disebut straight ramp
Page 13
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
(a) Kalau bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong (oval), maka medan
kerja dan jalan masuk dibuat berbentuk spiral .
(b) Bila bentuk endapan kurang lebih empat persegi panjang atau bujur sangkar,
maka medan kerjapun di buat seperti bentuk-bentuk tersebut di atas dengan jalan
masuk dari sisi yang disebut straight ramp atau berbentuk switch back.
Bentuk-bentuk kuari (quarry) yang diuraikan diatas adalah bentuk-bentuk dasar dari
kuari yang tentu saja masih banyak lagi variasi-variasinya yang pada umumnya
diusahakan agar menyesuaikan bentuk-bentuk dasar tersebut dengan keadaan dan
bentuk endapan serta topografi daerahnya.
2. Material yang digali : endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri,
seperti batu marmer, batu granit, batu andesit, batu gamping, dll.
3. Macam produkta :
a. Loose material
Tipe ini penggaliannya cukup dengan alat-alat konvensional seperti cangkul, sekop,
power shovel, dragline, backhoe. Contoh loose material : pasir kali, pasir kuarsa.
b. Broken material
Produkta Quarry dengan fragmentasi termentasi tergantung pada produksi yang
diinginkan
c. Dimensional material
Dapat dihasilkan dengan cara sebagai berikut :
(a) Free split blasting
Page 14
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
Page 15
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
4. Topografi
5. Alat-alat tambang
6. Operating cost
7. Modal yang tersedia
8. Keuntungan yang diinginkan
9. Tipe endapan
10. Pit limit/slope
11. COG (Cut Of Grade)
12. SR (Stripping Ratio)
13. Tinggi bench
14. Kemiringan jalan
15. Kondisi hidrologi
16. Pemasaran
Page 16
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
Di Indonesia zeolit di 20, seperti di Provinsi Jawa Barat, Provinsi Lampung, Provinsi
Nusa Tenggara Timur, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi
Sumatera Utara .
Page 17
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
Page 18
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
Page 19
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Proses sedimentasi
2. Alterasi
3. Proses Diagenesis
4. Hidrothermal
1. Island Arc
2. Back Arc Basin
SARAN
Page 20
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
Page 21
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/12512560/Makalah_-_Pembentukan_Zeolit?auto=download
https://de.wikipedia.org/wiki/Zeolithe
http://www.academia.edu/4951312/LAPORAN_AKHIR_KAJIAN_BAHAN_GALIAN_ZEO
LIT_UNTUK_DIMANFAATKAN_SEBAGAI_BAHAN_BAKU_PUPUK
https://izindo.files.wordpress.com/2014/12/jzi-vol-8-no-1-2009.pdf
..
..
Page 22
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
..
..
..
..
..
Page 23
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
..
..
..
..
..
..
Page 24
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
..
..
..
..
..
Page 25
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
..
..
..
..
..
Page 26
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
..
..
..
..
..
..
Page 27
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
..
..
..
..
Page 28
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
..
..
..
..
..
Page 29
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
..
..
..
..
..
..
Page 30
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
..
..
..
..
..
Page 31
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
..
..
..
..
..
Page 32
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
..
..
..
..
..
..
Page 33
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
..
..
..
..
..
Page 34
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
..
..
..
..
Page 35
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
..
..
..
..
..
..
Page 36
Laboratorium Kristalografi Dan Mineralogi
2016
..
..
Page 37