Anda di halaman 1dari 14

MINERAL NATIVE ELEMENT, MINERAL SULFIDA, DAN

MINERAL HALIDA
Zahirah Saffanah1, Lalu Shoulhan Firdaus2
1Praktikan Laboratorium Mineralogi dan Kristalografi, Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

2Asisten Laboratorium Mineralogi dan Kristalografi, Teknik Geologi


Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

ABSTRAK
Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang mineral mulai
dari pembagian atau penggolongan mineral, pengenalan sifat- fisik mineral,
pendeskripsian mineral, dan semua hal yang berkaitan dengan mineral.
Penggunaaan metode analisis dan pendeskripsian sampel di laboratorium akan
berperan sebagai alat bantu penggambaran mineral. Tujuannya agar dapat
melakukan pendeskripsian mineral, mengetahui bentuk-bentuk sistem kristal dan
penggolongan mineral. Penggolongan mineral terdiri dari native element, sulfida
dan halida. Mineral yang dideskripsi pada praktikum kali ini adalah mineral native
element yaitu Graphite dan Sulfur, kemudian mineral halida yaitu Fluorite dan
Carnalite, dan mineral sulfida yaitu Kalkopirit dan Pyrite.
Kata Kunci : Native element, sulfida, dan halida

I. Pendahuluan anorganik yang terbentuk secara


alami, bersifat homogen, yang
Mineral menurut pengertian
mempunyai bentuk kristal dan
umum adalah hasil bentukan alam
rumus kimia yang tetap
yang berupa padat, umumnya
Sedangkan menurut definisi
berbentuk kristal, homogen,
kompilasi, mineral adalah suatu
mempunyai baiik sifat fisik
zat yang terdapat di alam dengan
maupun kimia dalam batas-batas
komposisi kimia yang khas,
tertentu. Menurut definisi klasik,
bersifat homogen, memiliki sifat-
mineral adalah benda padat
sifat fisik dan umumnya berbentuk
kristalin yang mempunyai bentuk II. Tinjauan Pustaka
geometris tertentu. Hal yang
2.1 Pengertian Mineral
membedakan definisi tersebut
Mineral dapat kita definisikan
adalah pada definisi klasik, yang
sebagai bahan padat anorganik
termasuk mineral hanyalah benda
yang terdapat secara alamiah,
atau zat padat saja. Dan pada
yang terdiri dari unsur-unsur
definisi kompilasi, mineral
kimiawi dalam perbandingan
mempunyai ruang lingkup yang
tertentu, dimana atom-atom
lebih luas karena mencakup
didalamnya tersusun mengikuti
semua zat yang ada di alam. Ada
suatu pola yang sistimatis
banyak macam mineral yang
(Djauhari Noor, 2012).
terdapat di bumi ini. Diantaranya
adalah mineral native element, 2.2 Sifat Fisik Mineral
sulfida, dan halide. Oleh karena
Warna adalah kesan mineral
itu, untuk lebih memahami
jika terkena cahaya. Warna
penggolongan dan
mineral dapat dibedakan menjadi
pendeskripsian masing-masing
dua, yaitu idiokromatik, bila warna
mineral, maka dilakukan
mineral selalu tetap, umumnya
praktikum mineral golongan native
dijumpai pada mineral-mineral
element, mineral sulfida, dam
yang tidak tembus cahaya (opak),
mineral halida.
seperti galena, magnetit, pirit; dan
Adapun maksud dari
alokromatik, bila warna mineral
praktikum ini adalah praktikan
tidak tetap, tergantung dari
mampu mendeskripsi mineral
material pengotornya. Umumnya
secara sifat sifik mineral. Tujuan
terdapat pada mineral-mineral
dari dilakukannya praktikum ini
yang tembus cahaya, seperti
adalah untuk dapat menentukan
kuarsa, kalsit.
penggolongan mineral melalui
Kilap adalah kesan mineral
pendeskripsian.
akibat pantulan cahaya yang
dikenakan padanya. Kilap
dibedakan menjadi dua, yaitu mutiara atau seperti bagian dalam
kilap logam dan kilap bukan dari kulit kerang, misalnya talk,
logam. Kilap logam memberikan dolomit, muskovit, dan tremolit.
kesan seperti logam bila terkena 6. Kilap lemak (greasy luster)
cahaya. Kilap ini biasanya menyerupai lemak atau sabun,
dijumpai pada mineral-mineral contohnya talk, serpentin.
yang mengandung logam atau 7. Kilap tanah kenampakannya
mineral bijih, seperti emas, buram seperti tanah, misalnya:
galena, pirit, kalkopirit. Kilap kaolin, limonit, bentonit.
bukan-logam tidak memberikan Kekerasan adalah ketahanan
kesan seperti logam jika terkena mineral terhadap suatu goresan.
cahaya. Kilap jenis ini dapat Secara relatif sifat fisik ini
dibedakan menjadi ditentukan dengan menggunakan
1. Kilap kaca (vitreous luster) skala Mohs, yang dimulai dari
memberikan kesan seperti kaca skala 1 yang paling lunak hingga
bila terkena cahaya, misalnya: skala 10 untuk mineral yang
kalsit, kuarsa, halit. paling keras. Skala Mohs tersebut
2. Kilap intan (adamantine meliputi :
luster) memberikan kesan 1. Talk
cemerlang seperti 2. Gypsum
intan,contohnya intan. 3. Kalsit
3. Kilapsutera (silky luster) 4. Fluorit
memberikan kesan seperti sutera, 5. Apatit
umumnya terdapat pada mineral 6. Feldspar
yang mempunyai struktur serat, 7. Kuarsa
seperti asbes, aktinolit, gypsum. 8. Topaz
4. Kilap damar (resinous luster) 9. Korundum
memberikan kesan seperti damar, 10. Intan
contohnya: sfalerit danresin.
5. Kilap mutiara (pearly luster)
memberikan kesan seperti
2. Pecahan berserat/fibrus, bila
menunjukkan kenampakan
seperti serat, contohnya asbes,
augit
3. Pecahan tidak rata, bila
memperlihatkan permukaan yang
tidak teratur dan kasar, misalnya
pada garnet
Tabel 2.1 Skala Mohs 4. Pecahan rata, yaitu apabila
Cerat adalah warna mineral permukaannya rata dan cukup
dalam bentuk bubuk. Cerat dapat halus, contohnya: mineral
sama atau berbeda dengan warna lempung
mineral. Umumnya warna cerat 5. Pecahan runcing, yaitu
tetap. apabila permukaannya tidak
Belahan adalah kenampakan teratur, kasar, dan ujungnya
mineral didasarkan pada runcing-runcing, contohnya
kemampuan membelah melalui mineral kelompok logam murni
bidang-bidang belahan yang rata Bentuk mineral dapat
dan licin. Bidang belahan dikatakan kristalin, bila mineral
umumnya sejajar dengan bidang tersebut mempunyai bidang kristal
tertentu dari mineral tersebut. yang jelas dan disebut amorf, bila
Pecahan adalah kemampuan tidak mempunyai batasbatas
mineral untuk pecah melalui kristal yang jelas. Mineral-mineral
bidang yang tidak rata dan tidak di alam jarang dijumpai dalam
teratur. Pecahan dapat dibedakan bentuk kristalin atau amorf yang
menjadi ideal, karena kondisi
pertumbuhannya yang biasanya
1. Pecahan konkoidal, bila
terganggu oleh proses-proses
memperlihatkan gelombang yang
yang lain.
melengkung di permukaan,
Struktur mineral dapatdibagi
menjadi beberapa, yaitu granular
atau butiran, struktur kolom, yang memiliki satu unsur atau
biasanya terdiri dari prisma komposisi kimia saja. Mineral
panjang dan bentuknya ramping. pada kelas ini tidak mengandung
Bila prisma tersebut memanjang unsur lain selain unsur pembentuk
dan halus, dikatakan mempunyai utamanya. Pada umumnya sifat
struktur fibrus atau berserat. dalam (tenacity) mineralnya
Struktur lembaran atau lamelar, adalah malleable yang jika
mempunyai kenampakan seperti ditempa dengan palu akan
lembaran. Struktur ini dibedakan menjadi pipih, atau ductile yang
menjadi tabular, konsentris, dan jika ditarik akan dapat
foliasi. Struktur imitasi, bila memanjang, namun tidak akan
mineral menyerupai bentuk benda kembali lagi seperti semula jika
lain, seperti asikular, filiformis, dilepaskan. Kelas mineral native
membilah, dll. element ini terdiri dari dua bagian
Sifat dalam merupakan reaksi umum yaitu Metal dan element
mineral terhadap gaya yang intermetalic (logam). Contohnya
mengenainya, seperti penekanan, emas, perak, dan tembaga.
pemotongan, pembengkokan, Semimetal dan non metal
pematahan, pemukulan atau (bukan logam). Contohnya
penghancuran. Sifat dalam dapat antimony, bismuth, graphite dan
dibagi menjadi rapuh (brittle), sulfur. Sistem kristal pada native
dapat diiris (sectile) , dapat element dapat dibagi menjadi tiga
dipintal (ductile), dapat ditempa berdasarkan sifat mineral itu
(malleable), kenyal/lentur sendiri. Bila logam, seperti emas,
(elastic), dan fleksibel (flexible). ( I perak dan tembaga, maka
Wayan Warmada, 2004) sistem kristalnya adalah
isometrik. Jika bersifat
2.3 Mineral Native Element
semilogam, seperti arsenic dan
Native element atau unsur bismuth, maka sistem kristalnya
murni ini adalah kelas mineral adalah hexagonal. Apabila unsur
yang dicirikan dengan hanya mineral tersebut non-logam,
sistem kristalnya dapat berbeda- kemudian terkontaminasi oleh
beda, seperti sulfur sistem sulfur yang ada disekitarnya.
kristalnya orthorhombic, intan Pembentukan mineralnya
sistem kristalnya isometric, dan biasanya terjadi dibawah kondisi
graphite sistem kristalnya adalah air tempat terendapnya unsur
hexagonal (Amin Mustagfirin, sulfur. Proses tersebut biasanya
2014). dikenal sebagai alterasi mineral
dengan sifat pembentukan yang
terkait dengan hidrotermal (air
panas) (Amin Mustagfirin, 2014).

Gambar 2.1 Contoh mineral native


element

2.4 Mineral Sulfida


Gambar 2.2 Contoh mineral sulfida
Kelas mineral sulfida atau
2.4 Mineral Halida
dikenal juga dengan nama
sulfosalt ini terbentuk dari Halida adalah kelompok
kombinasi antara unsur tertentu mineral yang memiliki anion dasar
dengan sulfur (belerang). Pada halogen. Halogen adalah
umumnya unsur utamanya adalah kelompok khusus dari unsur-
logam (metal). Pembentukan unsur yang biasanya memiliki
mineral kelas ini pada umumnya muatan negatif ketika tergabung
terbentuk disekitar wilayah dalam satu ikatan kimia. Halogen
gunung api yang memiliki yang biasanya ditemukan di
kandungan sulfur yang tinggi. alam adalah Fluorine, Chlorine,
Proses mineralisasinya terjadi Iodine dan Bromine. Halida
pada tempat-tempat keluarnya cenderung memiliki struktur yang
atau sumber sulfur. Unsur utama rapi dan simetri yang baik. Mineral
yang bercampur dengan sulfur halida memiliki ciri khas lembut,
tersebut berasal dari magma, terkadang transparan, umumnya
tidak terlalu padat, memiliki 1. Studi Pustaka
belahan yang baik, dan sering Sebelum memulai praktikum
memiliki warna-warna cerah di laboratorium, terlebih dahulu
(Amin Mustagfirin, 2014). kita melakukan studi pustaka
dengan mempelajari semua yang
terkait dengan hal yang harus
diketahui sehubungan dengan
apa yang dibutuhkan dalam
pendeskripsian sampel peraga.
Gambar 2.3 Contoh mineral halida
2. Praktikum
III. Metodologi Praktikum dilakukan di
laboratorium petrografi, dengan
Studi Pustaka mendekripsikan sampel peraga.
Mulai dari sifat fisik mineral yaitu
warna, cerat, kilap, belahan,
Praktikum pecahan, kekerasan, berat jenis,
sifat kemagnetan, derajat
kejernihan, tenacity, sistem kristal,

Analisis Data komposisi kimia, golongan


mineral, dan nama mineral.
3. Analisis Data
Pada praktikum kali ini
Penyusunan Jurnal
terdapat empat sampel peraga
yang dideskripsi setelah
Gambar 3.1 Diagram Alir Metode praktikum di laboratorium selesai.
Praktikum Analisis deskripsi dilakukan

Adapun metodologi yang dengan didampingi asisten

digunakan sebagai berikut : masing-masing dengan tujuan


untuk mengkoreksi hasil deskripsi
yang salah, sekaligus melakukan
perbaikan dan mendapatkan ilmu Kekerasan dari mineral ini
tambahan. berdasarkan skala mosh adalah
4. Penyusunan Jurnal >3 skala Mohs karena dapat
Sasaran akhir dari praktikum tergores oleh kawat tembaga.
ini yakni Penyusunan Jurnal. Berat jenis yang dimiliki oleh
setelah analisis deskripsi selesai mineral ini ialah sebesar 2,23
maka data – data hasil praktikum gr/cm3. Sifat kemagnetan dari
yang telah dianalisis kemudian mineral ini ialah diamagnetic
disusun yang kemudian dikumpul (tidak mampu tertarik oleh
sebagai Jurnal Hasil Praktikum. magnet). Derajat kejernihan dari
mineral ini ialah opaq (tidak bisa
IV. PEMBAHASAN
mentransmisikan cahaya),
4.1 Sampel 1 memiliki tenacity malleable (dapat
ditempat menjadi lapisan tipis),
sistem kristalnya heksagonal.
Berdasarkan deskripsi ciri fisik di
atas, nama mineral ini adalah
Graphite dimana mineral ini
memiliki komposisi kimia yaitu C
Foto 4.1 Foto Sampel 1
dan tergolong ke dalam mineral
Mineral dengan nomor
golongan Native Element.
peraga 8 ini memiliki warna segar
Grafit terbentuk pada pada
hitam dan kenampakan lapuknya
tingkat tinggi dari batuan yang
berwarna abu-abu kehitaman.
mengandung zat organik, dan
Cerat berwarna abu-abu dimana
juga terdapat pada hidrotermal
kilap mineral ini ialah kilap tanah.
vein. Grafit sangat umum
Mineral ini memiliki belahan yang
didapatkan dalam granit, sekis,
jelas sedangkan pecahannya
genis, mika sekis ataupun
ialah pecahan even (pecahan
batugamping kristalin.
yang menunjukkan permukaan
Penggunaan paling banyak
bidang pecahan halus).
mineral ini pada dunia industri
ialah mengenai industri material menggunakan kuku sehingga
tahan panas. Kegunaan grafit kekerasannya adalah >2,5 skala
terutama untuk baterai kering, Mohs. Berat jenis peraga ini
bahan pencampur pelumas, cat, adalah 2,0 – 2,1 gr/cm3. Tidak
bahan pembuatan crucibles dapat ditarik oleh magnet maka
(tungku pencair logam), sikat sifat kemagnetannya adalah
dinamo, elektroda untuk proses diamagnetik. Memiliki derajat
galvanisasi, bahan pembuatan kejernihan atau kemampuan
sepatu rem kendaraan, dipakai menyalurkan cahaya yaitu opaq
dalam industri peleburan baja (tidak bisa mentransmisikan
(foundry) dan pembuatan pensil. cahaya) dan tenacity atau sifat
4.2 Sampel 2 dalamnya yaitu brittle (mudah
hancur tapi bisa dipotong-potong).
Bersistem kristal orthorombik.
Berdasarkan deskripsi ciri fisik di
atas, nama mineral ini adalah
Sulfur dimana mineral ini memiliki
komposisi kimia S dan termasuk
Gambar 4.2 Foto Sampel 2 ke dalam golongan mineral Native
Pada sampel ini memiliki Element.
kenampakan lapuk kuning Pada umumnya, endapan
kecoklatan dan kenampakan belerang mempunyai hubungan
segar kuning. Ceratnya berwarna erat dengan kegiatan gunung
putih. Memiliki kilap non logam berapi. Sulfur dapat terjadi pada
yaitu kilap lemak (menyerupai vulkano yang dihasilkan dari
lemak atau sabun). Pada peraga mineral-mineral sulfida yang
ini belahan tidak jelas, sedangkan teroksidasi dan bisa juga karena
pecahannya adalah uneven aktifitas bakteri dan dari hasil
(pecahan yang menunjukkan sublimasi gas H2S. Sulfur biasa
permukaan bidang pecahan yang berasosiasi dengan Fluorite dan
kasar). Dapat tergores Gypsum.
Sulfur dimanfaatkan untuk adalah diamagnetik (tidak dapat
memproduksi korek api, kembang ditarik oleh magnet). Derajat
api, untuk memproduksi asam kejernihan mineral ini adalah
sulfide,obat, insektisida, kertas, translucent . Mineral ini memiliki
karet dan juga digunakan untuk sifat dalam brittle (mudah hancur
membuat bubuk senapan. tapi bisa dipotong-potong). Sistem
4.3 Sampel 3 kristal mineral ini adalah sistem
kristal isometrik. Berdasarkan
deskripsi ciri fisik di atas, nama
mineral ini adalah Fluorite
dimana komposisi kimia mineral
ini adalah CaF2, dan termasuk
golongan Halida.
Gambar 4.3 Foto Sampel 3 Terbentuk melalui proses
Mineral dengan nomor hidrotermal, dan dijumpai dalam
peraga 54 ini memiliki warna lapuk urat-urat, baik sebagi mineral
kuning kecoklatan dengan utama maupun sebagai mineral
kenampakan warna segar tidak geng bersama mineral-mineral
berwarna. Cerat berwarna putih. bijih metalik, khususnya timbal
Kilap mineral ini adalah kilap kaca. dan perak. Umumnya dalam
Mineral ini memiliki belahan yang dolomit dan batugamping ; dan
sempurna, dan memiliki pecahan dapat pula terbentuk pada
concoidal (gelombang yang lingkungan batuan beku dan
melengkung di pegmatit. Berasosiasi dengan
permukaan pecahan). beberapa mineral, antara lain
Berdasarkan uji kekerasan di kalsit, dolomit, gipsum, selestit,
laboratorium, kekerasan mineral barit, kuarsa, galena, sfalerit,
ini adalah >2,5 skala mohs. Berat kasiterit, topas, turmalin, dan
jenis yang dimiliki oleh mineral ini apatit.
ialah sebesar 3,1-3,3 g/cm3. Sifat Fluorite memiliki berbagai
kemagnetan dari mineral ini macam kegunaan. Penggunaan
utama adalah dalam metalurgi, >2,5 skala Mohs. Berat jenis
keramik dan industri kimia; peraga ini adalah 1,6 gr/cm3.
Namun, optik, lapidary dan Tidak dapat ditarik oleh magnet
kegunaan lain juga penting. maka sifat kemagnetannya adalah
Fluorspar, nama yang digunakan diamagnetik. Memiliki derajat
untuk fluorit ketika dijual sebagai kejernihan translucent -
bahan massal atau dalam bentuk transparant dan tenacity brittle
olahan, dijual dalam tiga kelas (mudah hancur tapi bisa dipotong-
yang berbeda (asam, keramik dan potong). Bersistem kristal
metalurgi). orthorombik. Berdasarkan
4.4 Sampel 4 deskripsi ciri fisik di atas, nama
mineral tersebut adalah
Carnallite dimana mineral ini
memiliki komposisi kimia yaitu
KMgCl36H2O, dengan golongan
mineral Halida.
Karnalit adalah mineral yang
Gambar 4.4 Foto Sampel 4 hanya terbentuk di bawah kondisi
Pada sampel dengan nomor lingkungan tertentu di lautan yang
peraga 80 ini memiliki menguap atau cekungan
kenampakan lapuk putih sedimen. Karnalit berasosiasi
kecoklatan dan kenampakan dengan halite, anhydrite,
segar jingga kecoklatan. Ceratnya dolomite, gypsum, dan sylvite.
berwarna putih. Memiliki kilap Karnalit banyak digunakan
kaca. Pada peraga ini belahannya dalam pupuk.
ada, sedangkan pecahannya
concoidal (gelombang yang
melengkung di
permukaan pecahan). Dapat
tergores menggunakan kuku
sehingga kekerasannya adalah
4.5 Sampel 5 atas, nama mineral tersebut
adalah Kalkopirit dimana mineral
ini memiliki komposisi kimia
CuFeS2 sehingga termasuk
golongan Sulfida.
Terbentuk melalui proses
hidrotermal, terutama terdapat
Gambar 4.5 Foto Sampel 5 dalam deposit mesotermal dan
Pada sampel kelima ini hipotermal. Dalam deposit
memiliki kenampakan lapuk coklat hipotermal, khalkopirit terdapat
dan kenampakan segar hijau bersama pirit, turmalin, kuarsa
kehitaman. Ceratnya berwarna dan kasiterit. Dijumpai juga dalam
hitam. Memiliki kilap logam. Pada batuan beku, retas pegmatit dan
peraga ini terdapat belahan, dalam deposit metamorfisme
sedangkan pecahannya adalah kontak. Mineral ini biasa
concoidal (gelombang yang berasosiasi dengan Pirotit,
melengkung di Sphalerit, dan Pirit.
permukaan pecahan). Dapat Digunakan sebagai mineral
tergores menggunakan kikir baja bijih sumber logam tembaga.
sehingga kekerasannya adalah 4.6 Sampel 6
>6,5 skala Mohs. Berat jenis
peraga ini adalah 4,2 – 4,3 gr/cm3.
Sifat kemagnetannya adalah
paramagnetic (dapat ditarik oleh
magnet namun lemah). Memiliki
derajat kejernihan opaq (tidak
dapat mentransmisikan cahaya) Gambar 4.6 Foto Sampel 6
dan tenacity yaitu brittle (mudah
Mineral dengan nomor
hancur tapi bisa dipotong-potong).
peraga ini memiliki kenampakan
Bersistem kristal tetragonal.
lapuk coklat dan kenampakan
Berdasarkan deskripsi ciri fisik di
segar hijau. Ceratnya berwarna
hitam. Memiliki kilap logam. Pada dari hasil presipitasi larutan
peraga ini belahannya tidak jelas, hidrotermal yang dialirkan ke
sedangkan pecahannya adalah dasar laut melalui suatu saluran
pecahan even (pecahan yang (“vent”). Selain itu pyrite juga
menunjukkan permukaan bidang terbentuk pada endapan
pecahan halus). Dapat tergores volcanogenic massif sulfide
menggunakan kikir baja sehingga (VMS). Pyrite dapat terbentuk
kekerasannya adalah >6,5 skala pada vms baik pada low
Mohs. Berat jenis peraga ini sulfidation maupun high
adalah 5,0 – 5,2 gr/cm3. Sifat sulfidation.
kemagnetannya adalah Pirit biasa berasosiasi
diamagnetic (tidak dapat ditarik dengan mineral lain seperti
oleh magnet). Memiliki derajat Spalerite, chalcopyrite, malachite,
kejernihan opaq (tidak dapat galena, tetrahedrite,Quartz,
mentransmisikan cahaya). latecovellite dan arsenophyrite.
Tenacitynya adalah brittle (mudah Pyrite digunakan untuk
hancur tapi bisa dipotong-potong). produksi sulfur dioksida, industri
Bersistem kristal isometrik. kertas, sebagai cermin, digunakan
Berdasarkan deskripsi ciri fisik di sebagai batu hias, kolektor,
atas, maka nama mineral tersebut perhiasan seperti cincin, kalung,
adalah Pyrite dimana mineral ini dan gelang
memiliki komposisi kimia FeS2
V. KESIMPULAN
sehingga termasuk golongan
Pada acara mineral Native
sulfida.
Element, Sulfida dan Halida kali
Genesa Pembentukan
ini, didapatkan beberapa sampel
mineral ini berasal dari proses
dari tiap golongan mineral.
hidrotermal pada SEDEX
Dimana pada golongan mineral
(sedimentary exhalative) adalah
Native Element, didapatkan
suatu jenis endapan sulfida masif
sampel yaitu Graphite dan Sulfur,
yang berasosiasi dengan batuan
kemudian pada golongan mineral
sedimen. Sulfida masif terbentuk
Sulfida didapatkan sampel yaitu
Kalkopirit dan Pyrite, sedangkan
pada golongan mineral Halida
didapatkan sampel yaitu Fluorite
dan Carnalite.

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Mustaghfirin. 2014. Batuan.


Jakarta : Kementerian
Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik
Indonesia.

Noor, Djauhari. 2012. Pengantar


Geologi. Bogor : Universitas
Pakuan

I Wayan Warmada. 2004.


Agromineral(Mineralogi
untuk Ilmu Pertanian).
Yogyakarta : UGM

Anda mungkin juga menyukai